Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

STRATEGI PEMASARAN YANG EFEKTIF

  
 Rumah sakit Bethesda Yogyakarta tempo dulu

Kalau kita mengikuti sebuah permainan sepakbola, sering kita mendengarkan kata pemberi semangat dari seorang pelatih sepak bola, bahwa untuk memenangkan pertandingan nanti, akan menerapkan strategi tertentu untuk bisa mendapatkan kemenangan. Demikian juga dalam hal sebuah kegiatan pemasaran, khususnya pemasaran produk jasa pelayanan rumah sakit. Tujuannya untuk apa? Tujuannya ya digunakan untuk menggerakkan sebuah organisasi dalam upayanya mewujudkan visi dan misi rumah sakit. Karena itu, strategi pemasaran rumah sakit merupakan suatu rumusan yang jitu dari berbagai isu-isu pengembangan sebuah rumah sakit, sesuai perkembangan tingkat daya saing rumah sakit di waktu yang akan datang.

Berkenaan dengan informasi tersebut di atas, maka strategi pemasaran itu merupakan sekumpulan tindakan pemasaran yang terintegrasi, dalam rangka memberikan nilai kepada pelanggan (pasien) dan menciptakan keunggulan bersaing dari produk jasa pelayanan rumah sakit. Mengapa harus memberi nilai kepada pasien? Karena pasien itu sangat menentukan seberapa besar kita dipercaya pasien/calon pasien sehingga kita dapat menguasai pangsa pasar pasien yang lebih banyak dibandingkan dengan pangsa pasar pasien dari rumah sakit yang lain.  

Untuk meningkatkan pemasaran yang efektif di sebuah rumah sakit, perlu melakukan  (tiga) hal yang disiapkan lebih awal untuk mendapatkan kemudahan dalam menjalankan pemasaran yang efektif di rumah sakit. Beberapa hal yang perlu dilakukan, antara lain:
1.      Positioning, pemahamannya adalah:
a.    Bagaimana cara produk, merek atau organisasi usaha (rumah sakit) dipersepsikan secara relatif lebih baik dibandingkan dengan produk, merek atau organisasi para pesaing dari sudut pandang para pelanggan atau calon pelanggan saat ini
b.    Hal yang akan kita lakukan terhadap produk jasa pelayanan, yang dapat memasuki otak (benak) dari calon pelanggan
c.      Melakukan sebuah strategi dalam hal komunikasi yang diperlukan

Jadi positioning itu merupakan sebuah upaya dari Bagian Marketing rumah sakit untuk menempatkan produk jasa pelayanan yang ada di rumah sakit di dalam benak pelanggan (pasien). Sebagai contoh yaitu pada awalnya persepsi pasar terhadap barang seperti kapsul supertin, dulu diposisikan sebagai sebuah vitamin, namun setelah mengalami penurunan pengguna, maka supertin di repositioning dengan menciptakan iklan baru dengan menyatakan bahwa kapsul supertin yang baru adalah merupakan produk yang menjadi sebagai obat kuat bagi para pengguna. Sekarang, mari kita coba terapkan di unit usaha rumah sakit kita? Apabila mau diterapkan di sebuah rumah sakit, maka posisi rumah sakit kita sekarang di benak pasien adalah sebagai rumah sakit yang kelihatan bersih atau sebagai rumah sakit yang pelayanannya termasuk cepat atau sebagai rumah sakit yang memiliki sumber daya manusia (SDM) yang sangat komunikatif atau sebutan lain menurut yang tertanam dibenaknya pasien rumah sakit.  

 
  RS. Bethesda berulang tahun ke 120 tahun dalam memberi pelayanan kesehatan

2.      Diferensiasi, dapat dipahami sebagai:
a.   Sebuah usaha yang dilakukan untuk merancang serangkaian perbedaan pada produk jasa pelayanan rumah sakit, yang dapat membedakan pelayanan rumah sakit kita dengan produk jasa pelayanan rumah sakit lain
b.    Bahwa perbedaan itu dapat terintegrasi antara konten, konteks, dan infrastruktur yang dimiliki rumah sakit dalam mendukung produk jasa pelayanan kita yang melebihi dari produk jasa pelayanan rumah sakit lain

Berdasarkan poin 2.b di atas, konten itu menggambarkan usaha kita untuk menawarkan produk jasa pelayanan kita kepada masyarakat. Usaha-usaha yang sudah kita lakukan bisa berupa pemberian pelayanan yang bermutu kepada pasien-pasien rumah sakit, pemberian pelayanan yang tepat waktu, dan pelayanan yang cepat dan komunikatif yang dirasakan oleh pasien-pasien rumah sakit pada waktu menerima pelayanan dari sumber daya manusia (SDM) rumah sakit.

Untuk konteks menggambarkan bagaimana cara kita untuk menawarkan produk jasa pelayanan rumah sakit kepada masyarakat (pasien). Menurut Kartajaya (2004) bahwa konteks itu merupakan formula yang dapat memenangkan rumah sakit kita di waktu yang akan datang. Oleh karena itu mari kita usahakan bahwa rumah sakit kita adalah merupakan rumah sakit yang bersih, pelayanan produk jasa kita dapat dikerjakan secara tim, komunikasi dalam pelayanan relatif baik, pelayanan yang ramah.

Hal lain lagi yang tampak adalah sikap dan perilaku SDM dalam pelayanan relatif baik, seragam SDM berganti-ganti dengan warna yang sedap dipandang, dan tepo seliro juga selalu tampak dalam pemberian pelayanan kepada pasien-pasien rumah sakit. Untuk yang berkaitan dengan infrastruktur rumah sakit dapat berupa teknologi yang digunakan, SDM rumah sakit pemberi pelayanan dapat bertindak jujur, pekerja keras, disiplin tinggi, sopan dan santun, bersemangat serta memiliki fasilitas yang didukung tersedianya alat medik yang mendukung diagnose dokter-dokter rumah sakit.

Pemahaman pada diferensiasi produk jasa pelayanan rumah sakit sangat diperlukan oleh Bagian Marketing rumah sakit, untuk mampu meyakinkan pasien bahwa produk jasa pelayanan yang ada di rumah sakit, memiliki nilai yang tinggi sebanding dengan biaya yang dikeluarkan oleh pasien rumah sakit. Artinya, produk jasa pelayanan yang memiliki diferensiasi, pasti dibutuhkan dan dicari oleh pasien dan calon pasien rumah sakit. 

3.      Branding (merek)
Sebuah unit usaha, baik usaha yang profit maupun yang non profit, sangat membutuhkan branding (merek) dari usahanya tersebut. Untuk apa sebuah merek? Untuk menjadi daya pembeda antara produk jasa yang dimiliki dengan produk jasa pesaing. Merek itu  menggambarkan sebuah identitas utama dari unit usaha yang dimiliki. Branding (merek) itu merupakan sebuah sebutan nama unit usaha, simbol, slogan, disain grafis, sedang yang lain bersifat nilai simbolis, ikatan khusus, kepribadian, citra diri.

Nah, merek sebuah unit usaha memiliki manfaat bagi pemilik/Manajemen rumah sakit dan juga bagi orang yang menggunakan barang dan jasa (pasien) untuk memenuhi kebutuhannya. Bagi rumah sakit, merek berperan penting sebagai sarana identifikasi produk dan unit usaha, bentuk proteksi hukum, signal jaminan kualitas, sarana menciptakan asosiasi dan makna unik (diferensiasi), sarana keunggulan kompetitif, dan sumber financial returns, sedang bagi pelanggan berperan penting sebagai identifikasi sumber produk, penetapan tanggung jawab dari pemilik/Manajemen rumah sakit bahwa produk jasa pelayanan yang dihasilkan menggambarkan citra pelayanan yang baik yang selalu berusaha memberikan pelayanan yang bermutu.

Karena itu nama (merek) rumah sakit merupakan gambaran representasi dari pemberian pelayanan dari setiap produk jasa pelayanan rumah sakit kepada pasien-pasiennya. Dengan demikian, merek rumah sakit dapat memberi nilai kepercayaan bagi siapa pun yang menggunakan pelayanan rumah sakitnya. Selamat melayani yang mecitrakan pelayanan yang Anda berikan kepada setiap pasien rumah sakit.

Post a Comment for "STRATEGI PEMASARAN YANG EFEKTIF"