MENUJU FESTIVAL SAIL DI KEPULAUAN NIAS
Sail Raja Ampat
BERITA “Festival Sail Raja
Ampat” di Papua Barat sangat mendunia. Festival Sail Raja Ampat ini,
dibuka secara resmi oleh Presiden Republik Indonesia (RI) pada tanggal 23
Agustus 2014, 6 (enam) hari setelah peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-69, yang
jatuh pada tanggal 17 Agustus 2014.
Beritanya sangat masif di berbagai
media di penjuru wilayah Indonesia dan di dunia. Media-media di Indonesia
memuatnya sebagai headline, karena festival tersebut dibuka langsung
oleh Presiden RI. Peserta Festival Sail Raja Ampat tidak hanya diikuti
peserta dari dalam negeri, tetapi diikuti juga oleh peserta dari luar negeri,
sehingga gemanya pun tersampaikan di berbagai Negara di luar negeri. Inilah
kegiatan Sail Raja Ampat yang berpromosi langsung di dunia.
Menurut data kunjungan wisatawan di
Raja Ampat, sesuai data yang disampaikan oleh Ketua Panitia Pengarah Sail
Raja Ampat, Agung Laksono (Menko Kesra), di tahun 2007 Raja Ampat hanya
dikunjungi 1.000 orang, sedang di tahun 2014 ini sudah dikunjungi wisatawan
sebanyak 15.000 orang. Dari jumlah wisatawan itu, 73% wisatawan berasal dari
mancanegara.
Wow . . kegiatan promosi yang sudah
sangat berhasil. Iven besar dilaksanakan hanya sekali dalam satu tahun, tetapi
sangat berdampak pada perbaikan kondisi ekonomi rakyat di Papua Barat.
Dalam pengarahan Bapak Presiden RI,
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada waktu itu, bahwa kegiatan Festival Sail
Raja Ampat ini dimaksudkan untuk mengembangkan daerah-daerah maritim yang
tertinggal. Caranya yaitu mengoptimalkan pembangunan sektor pariwisata
lingkungan.
Arahan ini sesuai dengan laporan
Ketua Pengarah Agung Laksono melalui perumusan tema Festival Sail Raja
Ampat 2014, yaitu: Membangun Bahari menuju Raja Ampat ke Pentas Dunia. Artinya,
kegiatan ini tidak hanya menunjukkan bahwa bangsa Indonesia sebagai bangsa
bahari, tetapi sekaligus mempromosikan produk wisata Raja Ampat di seantero dunia.
Kegiatan ini akan memberikan dampak sebagai pendorong berbagai pembangunan
fisik dan sumberdaya di Papua Barat
Sail Nias yang akan datang.
Lalu bagaimana dengan Kepulauan
Nias? Bisakah menyelenggarakan kegiatan Sail Nias? Bagi sebagian orang
yang memiliki karakteristik optimistik, pasti langsung menjawab: BISA!
Kalau daerah lain bisa, mestinya
Nias juga bisa menyelenggarakan Sail Nias. Nias dikelilingi oleh laut,
dan wilayahnya sudah terbentuk menjadi 4 (empat) Kabupaten dan 1 (satu) Kota,
jadi sudah ada 5 (lima ) pemerintah daerah.
Apabila ke-5 pemerintah daerah ini
bersatu-padu dengan sukacita untuk menyelenggarakan Sail Nias, dipastikan
bisa terlaksana dengan baik dan lancar. Apa sih yang berat? Pada dasarnya tidak
ada yang terlalu berat, lebih-lebih kalau akan mendapatkan dukungan dari
pemerintah provinsi Sumatera Utara dan Kementerian Pariwisata. Apalagi kalau
mendapat dukungan dari Kementerian yang lain seperti Kementerian Kelautan dan
Perikanan, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perhubungan, dan
Kementerian-kementerian lainnya.
Bagaimana pelaksanaan Sail
Nias? Pada waktu itu, ada beberapa
pemikiran yang diidekan dan diusulkan oleh beberapa orang yang peduli pada
pembangunan dan pengembangan pariwisata di Nias (baca: Kepulauan Nias), bisa
digambarkan sebagai berikut:
1. Peserta
Sail Nias berkumpul di kota Gunungsitoli, sambil melihat pameran potensi
daerah Kepulauan Nias;
2. Setiap
peserta Sail Nias, akan diminta untuk berhenti dan istirahat di setiap
objek dan daya tarik wisata unggulan yang disiapkan oleh masing-masing
Kabupaten dan Kota;
3. Pemerintah
daerah akan memantapkan objek dan daya tarik wisata itu dengan membangun atau
merenovasi objek tersebut supaya daya tarik wisata itu bisa dinikmati oleh
peserta Sail Nias;
4. Pemerintah
daerah membangun jalan dan sarana lainnya menuju objek dan daya tarik wisata;
5. Pemerintah
daerah memantapkan transportasi menuju objek wisata;
6. Pemerintah
daerah menyiapkan tempat MCK, area parkir kendaraan, tempat berjualan makanan
khas masyarakat setempat, tempat penjualan hasil kerajinan masyarakat, dan
tempat pertunjukkan budaya lokal;
7. Pemerintah
daerah menyuguhkan kepada peserta Sail Nias mengenai berbagai hasil kerajinan,
makanan khas Kabupaten/Kota, dan atraksi budaya masyarakat setempat; dan
8. Menyiapkan
kebutuhan wisatawan lainnya seperti pengadaan air bersih, listrik,
telekomunikasi, dan lain-lain.
Mengenai tempat istirahat bagi
peserta Sail Nias di setiap titik objek dan daya tarik wisata di setiap
Kabupaten dan Kota, tentu termasuk yang dipikirkan dan disiapkan. Barangkali
peserta Sail Nias bisa istirahat di lokasi tersebut selama 1-2 hari,
sambil melihat lokasi objek dan daya tarik wisata itu, termasuk pertunjukkan
budaya, pameran hasil-hasil kerajinan, dan penyediaan makanan khas Nias yang
disiapkan oleh masyarakat setempat.
Dan demikian seterusnya perjalanan
peserta Sail Nias, hingga peserta Sail Nias kembali di kota
Gunungsitoli (kalau di tahun 2019 ini benar-benar
dilaksanakan di Kabupaten Nias Selatan). Selama perjalanan pelayaran dari
peserta Sail Nias, peserta dapat menikmati objek dan daya tarik wisata
beserta keunikan yang ditampilkan dari masing-masing Kabupaten dan Kota se
Kepulauan Nias. Jadi Sail Nias ini akan memberikan banyak manfaat, baik
kepada peserta Sail Nias maupun di masing-masing Kabupaten dan Kota,
terutama kepada warga masyarakat sekitar objek dan daya tarik wisata.
Apabila kegiatan Sail Nias akan
dilaksanakan di tahun 2019 ini, akan banyak memberikan pengaruh pada keberadaan
pembangunan dan pengembangan pariwisata di Kepulauan Nias secara keseluruhan. Kepulauan
Nias tentu semakin dikenal di nusantara dan di dunia.
Manfaat Sail Nias
Penyelenggaraan kegiatan Sail
Nias ini dapat juga menjadi media yang bisa langsung mempromosikan pariwista
Kepulauan Nias. Kegiatan Sail Nias sangat mengena dan mendukung
cita-cita kita untuk menjadikan Kepulauan Nias sebagai Bali-nya Sumatera atau
sebagai destinasi pariwisata utama di kawasan barat Indonesia.
Selain dapat menjadi sarana promosi
pariwisata Kepulauan Nias, kegiatan Sail Nias akan memberikan dampak
pada sosialisasi pariwisata kepada masyarakat. Pemahamannya adalah bahwa
kegiatan pariwisata akan memberikan daya manfaat dan daya ungkit pada perbaikan
ekonomi masyarakat, serta memberikan banyak peluang dalam hal terbukanya
lapangan pekerjaan bagi warga masyarakat. Peluang-peluang ini, bisa dijadikan
dasar sosialisasi pariwisata kepada masyarakat, dan masyarakat bisa menangkap
peluang ini sebagai sebuah peluang usaha, sehingga masyarakat akan memberikan
dukungan pada program kerja pemerintah di masa yang akan datang.
Sekali warga masyarakat mendapatkan
manfaat dari kegiatan pemerintah di dalam meningkatkan peran pariwisata untuk
meningkatkan pendapatan masyarakat, akan memberikan semangat bagi warga
masyarakat untuk mendukung program-program pemerintah ke depan, dalam upaya
perbaikan ekonomi masyarakat menjadi lebih baik. Semangat inilah yang perlu
dipelihara oleh pemerintah, agar di masa yang akan datang masyarakat merasakan
apa yang diprogramkan pemerintah, dapat meningkatkan kesejahteraan warga
masyarakat.
Dengan perasaan adanya manfaat dari
kegiatan pariwisata ini bagi perbaikan ekonomi masyarakat, dapat diyakini bahwa
akan mampu memperbaiki sikap dan perilaku masyarakat nantinya pada waktu
menerima kedatangan para wisatawan. Dimana ada gula di situ ada semut, dimana
ada manfaat di situ ada dukungan masyarakat.
Nah, dukungan masyarakat ini akan
memercepat proses program pemerintah untuk memperbaiki taraf hidup warga
masyarakat. Dan apabila sistem ini bisa terbentuk, siapa pun yang duduk dalam
jabatan pemerintah, akan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.
Dengan demikian, rasa kepercayaan
itu akan menjadi cambuk bagi pemerintah untuk terus bekerja demi perbaikan
taraf hidup masyarakat. Semangat pemerintah yang sedang menyala-nyala ini, akan
terus hidup di dalam mengaplikasikan berbagai program kerja yang sudah
direncanakan sebelumnya.
Jadi kedua belah pihak sama-sama
terpacu di dalam koridor bersemangat. Masyarakat semakin semangat karena
program kerja pemerintah memberikan daya manfaat bagi warganya, sedang
pemerintah semakin bersemangat karena yang diprogramkan pemerintah mendapat
apresiasi dari masyarakat. Dengan kondisi ini, dapat dipastikan bahwa kinerja
pemerintah akan semakin meningkat, dan masyarakat juga akan semakin baik taraf
hidupnya di dalam menjalani hidup ini.
Sail Nias hendaknya dapat dijadikan
sebagai basis pengembangan pariwisata, sekaligus sebagai model untuk mewujudkan
percepatan pembangunan di Kepulauan Nias. Untuk itu pelaksanaannya diusahakan
setiap tahun, agar dapat memberikan dukungan yang lebih besar pada pembangunan
Kepulauan Nias ke depan.
Pembangunan yang bisa dilaksanakan
sebagai output dari kegiatan Sail Nias ini, bisa berupa
pembangunan fisik dan non fisik. Khusus pembangunan yang non fisik, masyarakat
diajak untuk mewujudkan lingkungan yang baik, berperilaku bersih, dan siap
menjaga keindahan pantai. Artinya, masyarakat diajak untuk memahami bahwa
pariwisata memberikan dampak positif pada pemeliharaan lingkungan, kebersihan,
keamanan, dan kenyamanan.
Selamat mempersiapkan pelaksanaan Sail
Nias, dan sukses dalam pelaksanaannya. Semangat kerja yang menyala-nyala dan
fokus, akan menjadi modal pemerintah daerah untuk memajukan kepariwisataan di
Kepulauan Nias.
Post a Comment for "MENUJU FESTIVAL SAIL DI KEPULAUAN NIAS"