Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

PRODUK WISATA DI DAERAH


Berbicara tentang sebuah produk yang kasat mata seperti sabun mandi, akan lebih mudah dipahami. Sabun mandi bisa dilihat dari bungkusnya dengan merek sabun tertentu, model gambar yang ditempelkan di bungkus sabun biar menarik, ada bau harumnya, bentuknya oval, bulat, atau persegi panjang, dan keterangan tentang manfaat sabun itu, seperti sabun mandi untuk kesehatan atau sabun mandi untuk kecantikan. Informasi perihal sabun mandi yang disebut di atas, sangat penting dijelaskan kepada masyarakat, supaya produk sabun mandi yang ditawarkan itu, akan laku terjual dan disenangi masyarakat.

Sementara produk (objek) wisata, merupakan gambaran dari objek wisata yang dibutuhkan dan didatangi wisatawan, dengan dukungan dari transportasi, fasilitas wisata (akomodasi, restoran/kuliner khas daerah, serta atraksi wisata yang tersedia), termasuk bisa mendapatkan unsur rekreasi bagi wisatawan beserta keluarganya. Tanpa dukungan fasilitas yang memadai menuju produk wisata tersebut, pasti wisatawan kurang berminat.

Memang pada masa sekarang, manusia mulai merasakan perlunya pergi bertamasya atau rekreasi untuk mengurangi beban pemikiran, yang sehari-hari sudah disibukkan oleh pekerjaan yang melelahkan. Berkenaan dengan kondisi ini, maka pada waktu tertentu timbul keinginan untuk melakukan rekreasi, sekaligus untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang bernilai dan unik di wilayah tertentu. Setelah mendapatkan kesegaran, maka dapat melakukan pekerjaannya kembali dengan harapan akan berhasil baik.

Kalau produk wisata yang ada di daerah, dipandang mampu memberikan berbagai hal yang dapat memenuhi kebutuhan wisatawan, maka pembangunan dan pemantapan berbagai produk wisata, dapat segera diwujudkan oleh pemerintah daerah setempat. Tentu untuk membangun dan memantapkan objek wisata itu, terlebih dahulu melakukan pengklasifikasian pada beberapa produk (objek) wisata, sebagai dasar untuk membagun dan mengembangkannya. Paling tidak, pengklasifikasian terhadap produk (objek) wisata itu bisa dibagi dalam 3 (tiga) golongan, yaitu produk wisata yang sudah siap ditawarkan kepada wisatawan, produk wisata yang dalam kondisi hanya cukup untuk ditawarkan, dan produk wisata yang hanya memiliki sebuah potensi untuk disiapkan menjadi sebuah produk wisata dimasa yang akan datang.

Apabila produk wisata dimasukkan kedalam kategori siap ditawarkan kepada para wisatawan, berarti produk wisata itu sudah ditata dengan baik lokasinya. Contoh, objek wisatanya berupa sebuah pantai, maka di lokasinya sudah ditata tempat rekreasinya termasuk tempat penjualan tiket masuk, lokasi tempat parkir kendaraan roda dua/roda empat, lokasi kuliner, tempat sewa tikar/minum air kelapa muda/teh/kopi, tempat bakar jagung, tempat main sepeda, tempat berkaraoke, tempat main voli pantai, tempat mancing, tempat istirahat keluarga, tempat untuk mandi/toilet, tempat melihat sunset/sunrise, dan lokasi sebuah akomodasi yang mungkin dibutuhkan para wisatawan untuk beristirahat, lebih-lebih para wisatawan barusan selesai melakukan olahraga surfing (selancar) atau bentuk olahraga lainnya. Apalagi pada masa sekarang sedang banyak yang melakukan sambung silaturahmi dengan keluarga di kampung halaman, yang pada umumnya banyak yang berminat rekreasi di objek wisata seperti pantai.

Tatalah lokasi objek wisata untuk memudahkan wisatawan berrekreasi di objek wisata yang dikunjungi. Untuk menata berbagai fasilitas wisatawan di objek wisata, tentu membutuhkan dana dan waktu. Nah, setelah memetakan lokasi produk wisata, maka seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di daerah, diberi motivasi untuk mengarahkan segala program kerjanya pada pembangunan dan pemantapan sebuah produk wisata, sesuai tugas pokok dan fungsi dari masing-masing SKPD.

Bagaimana supaya semua SKPD fokus pada pembangunan dan pengembangan produk wisata di sebuah daerah? Perlu sebuah peraturan daerah (Perda), yang mendapatkan persetujuan dari dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD), untuk dibicarakan dan disetujui oleh DPRD, sehingga Perda ini, bisa mengikat seluruh SKPD untuk bertindak dan merealisasikan program kerjanya.

Pada pemantapan produk wisata selanjutnya, bangun jalan sebagai akses menuju produk wisata yang dimiliki. Sekaligus kegiatan ini dalam upaya menghidupkan usaha masyarakat yang bisa memenuhi kebutuhan para wisatawan, seperti menawarkan air kelapa muda/minuman teh/ kopi, jual pisang goreng atau ketupat khas Pulau Nias, kerajinan khas daerah, dan berbagai macam usaha lain, yang biasa muncul dari masyarakat sekitar untuk memenuhi kebutuhan para wisatawan.

Produk wisata tidak hanya seperti pantai, bisa saja dipersiapkan beberapa pantai yang peruntukkannya dibedakan, seperti pantai yang berfokus pada penjualan ikan laut (hasil dari nelayan), pantai yang bisa melakukan olahraga selancar, pantai untuk melakukan voli pantai, pantai untuk lari pagi atau naik sepeda, pantai untuk melihat sunset/sunrise, dan lain-lain peruntukkannya sesuai kebutuhan wisatawan, sekaligus mendorong para wisatawan untuk melakukan perjalanan di semua pantai yang sudah ditata dan menarik itu.

Selain menangani sebuah atau beberapa pantai, tangani juga produk wisata yang lain, seperti pemandian air panas, danau, pemandangan alam, untuk berwisata bahari/sungai, pembangunan museum dari sebuah Kabupaten tentang benda-benda bersejarah atau kemajuan sebuah daerah dalam pembangunan dan mata pencaharian warga, rumah adat khas daerah, lembah yang menarik untuk melakukan olahraga, goa-goa, agro wisata (berbagai buah-buahan khas daerah), tempat berfoto wedding, tempat untuk berselfie, dan sebagainya.

Untuk menyiapkan sebuah produk (objek) wisata, sebaiknya mulai melakukan inventarisasi yang kira-kira bisa dijadikan objek wisata yang pantas untuk dikunjungi para wisatawan. Kalau boleh, wisatawan yang berkunjung di suatu wilayah, diusahakan bisa melakukan perjalanan dalam beberapa hari, sehingga si wisatawan membutuhkan beberapa hari untuk melakukan kunjungan di wilayah itu. Dengan demikian, secara tidak langsung si wisatawan banyak mengeluarkan dana untuk memenuhi hasrat hatinya sewaktu melakukan kunjungan di wilayah tersebut.

Konsentrasilah mengembangkan pariwisata di daerahnya, karena penyiapan sebuah objek wisata membutuhkan pemikiran, dana, waktu, serta kesiapan masyarakat setempat untuk bisa menerima kunjungan orang luar sebagai wisatawan. Kesiapan ini menjadi penting dalam mengusahakan sektor pariwisata, karena banyak berkaitan dengan keramahan penduduk, keamanan wisatawan, dan kenyamanan yang dialami para wisatawan. Oleh karena itu, siapkanlah juru kampanye di daerah Anda untuk meningkatkan sadar wisata bagi masyarakatnya, termasuk pemandu wisata, dan para pelaksana kebijakan dalam bidang pariwisata.

Post a Comment for "PRODUK WISATA DI DAERAH"