Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

PROFESI HUBUNGAN MASYARAKAT (HUMAS)


Pekerjaan sebagai hubungan masyarakat (Humas) di organisasi pemerintah sudah lama difungsikan. Bahkan organisasi Humas ini yang langsung berhadapan dengan masyarakat, apabila ada yang perlu disampaikan pemerintah kepada masyarakat. Demikian juga di instansi/organisasi swasta sudah ada karyawan yang diserahi tugas untuk menyampaikan berbagai kebijakan organisasi usaha yang perlu diketahui masyarakat luas.

Pada beberapa rumah sakit di Yogyakarta sudah banyak yang memiliki bagian atau seksi Humas. Beberapa program kerja yang dilaksanakan bagian Humas dan Marketing di rumah sakit, antara lain: a. Menerbitkan berbagai brosur pelayanan rumah sakit; b. Menerbitkan buletin rumah sakit; c. Menerbitkan Piagam Kelahiran sebagai kenang-kenangan untuk bayi yang lahir di rumah sakit dan dibawakan saat pasien pulang; d. Menjalin hubungan dengan berbagai instansi agar pelayanan kesehatan karyawan instansi tersebut dapat dilakukan di rumah sakit; e. Menangani berbagai complain pasien dan keluarganya pada pelayanan rumah sakit; f. Melakukan survei kepuasan pasien; dan g. Melakukan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat melalui jalinan kerjasama dengan beberapa radio, televisi lokal, dan komunitas masyarakat yang lain.

Berdasarkan gambaran seperti yang disebutkan di atas, tampak bahwa peranan Humas di suatu organisasi sangat urgen, baik itu di instansi pemerintah maupun pada organisasi usaha swasta. Lovelock dan Wright (2007) berpendapat bahwa semua usaha berkaitan dengan orang dan hubungan dengan orang. Untuk berhubungan dengan orang itu, Humas harus merencanakan berbagai program untuk mempromosikan atau melindungi citra atau produk individual perusahaan (Kotler dan Keller, 2009). Hubungan ini harus dipupuk dan ditumbuhkan agar perusahaan tersebut dihargai dan dihormati.

Adapun tugas-tugas Humas, yaitu: a. Penyiapan dan pendistribusian siaran pers (termasuk foto dan kadang-kadang video) yang menampilkan cerita tentang perusahaan, produk-produknya, dan karyawannya; b. Mengatur konferensi pers dan menyebarkan perlengkapan pers apabila mereka merasa cerita itu sangat bernilai untuk diberitakan; c. Menjaga hubungan baik dengan wartawan dan ahli-ahli media untuk membangun iklim yang terbuka untuk siaran berita; d. Memprogramkan penghargaan dan hadiah; e. Berupaya mendapatkan tanda kenangan dari tokoh masyarakat; f. Keterlibatan dan dukungan komunitas; g. Kegiatan penggalangan dana; h. Berupaya mendapatkan pemberitaan yang menguntungkan untuk organisasi usaha melalui acara-acara khusus dan kegiatan Cuma-Cuma; dan i. Mensponsori kegiatan-kegiatan olahraga dan aktivitas besar lainnya (Lovelock dan Wright, 2007).

Memahami berbagai tugas Humas di atas, maka wajar sekali kalau Kasali (2000) mengemukakan bahwa suatu organisasi atau perusahaan yang sukses tanpa hubungan masyarakat (Humas) adalah sama dengan seperti seorang salesman, seorang politikus atau pengacara yang berhasil tanpa kepribadian. Sebuah organisasi yang ingin berhasil seharusnya menggunakan konsep-konsep komunikasi, yang dalam pengoperasional organisasi sehari-hari dilakukan oleh tenaga Humas. Apabila organisasi menggunakan teknik-teknik komunikasi yang sesuai, praktisi Humas akan menjadi tenaga yang sangat penting bagi organisasi usaha. Artinya praktisi Humas ada hubungannya dengan kepribadian.

Menurut Kasali (2000), kepribadian perusahaan secara menyeluruh dipengaruhi oleh banyak elemen, termasuk kepribadian praktisi Humas itu sendiri. Elemen-elemen pembentuk kepribadian perusahaan itu, antara lain: a. Kepribadian dan perilaku pemilik dan para eksekutif puncak perusahaan; b. Kepribadian dan perilaku para front liners; c. Budaya perusahaan; d. Hubungan antara perusahaan dan pihak-pihak lain (misalnya pemerintah, komunitas, konsumen, pemasok, bank, pasar, dan sebagainya); e. Karya-karya yang dipublikasikan (iklan, artikel, slogan, pidato, surat, dan sebagainya); f. Identitas korporat (logo, desain interior, eksterior); dan g. Cara-cara penanganan krisis.

Kepribadian perusahaan atau organisasi usaha dipengaruhi oleh kepribadian dari masing-masing individu sebagai karyawan di organisasi usaha tersebut termasuk Humas. Oleh karena itu, setiap individu karyawan harus memahami mengenai ruang lingkup kagiatan Humas. Anggoro (2000) menginformasikan mengenai makna Humas yaitu suatu seni sekaligus disiplin ilmu sosial yang menganalisis berbagai kecenderungan, memprediksikan setiap kemungkinan konsekuensi dari setiap kegiatannya, memberi masukan dan saran-saran kepada para pemimpin organisasi, dan mengimplementasikan program-program tindakan yang terencana untuk melayani kebutuhan organisasi dan atau kepentingan khalayaknya. Artinya, menonjolkan tanggung jawab organisasi kepada kepentingan publik atau kepentingan masyarakat luas. Hal ini sejalan dengan pemahaman khalayak (masyarakat) yang diartikan oleh Kotler dan Keller (2009) yaitu semua kelompok yang memiliki minat aktual atau potensial atau memengaruhi kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuannya. Khalayak inilah yang semestinya kepentingan mereka menjadi tujuan perusahaan untuk memenuhinya serta mampu memuaskan keinginan dan kebutuhan mereka akan produk yang ditawarkan perusahaan.

Ada beberapa khalayak utama yang paling sering menjadi subjek khalayak dari berbagai macam organisasi secara umum. Khalayak utama tersebut terdiri dari: a. Masyarakat umum; b. Calon pegawai/anggota; c. Pegawai/anggota; d. Mitra usaha pemasok jasa atau berbagai macam barang yang merupakan kebutuhan rutin dari organisasi atau perusahaan yang bersangkutan; e. Para investor (pasar uang), kalangan perbankan, dan pemegang saham; f. Para distributor; f. Konsumen dan pemakai produk organisasi; g. Para pemimpin pendapat umum; dan h. Pemerintah (Anggoro, 2000).

Untuk berkomunikasi dengan khalayak tersebut, tentu harus melakukan berbagai kegiatan. Jenis-jenis pekerjaan yang dilakukan profesional Humas, yaitu: a. Menyusun serta mendistribusikan sajian berita, foto-foto, dan berbagai artikel untuk konsumsi kalangan media massa; b. mengorganisir konferensi pers termasuk acara resepsi dan kunjungan kalangan media massa ke organisasi; c. Menjalankan fungsi sebagai penyedia informasi bagi pihak media massa; d. Mengatur acara wawancara antara kalangan pers, radio dan televisi dengan pihak manajemen atau pimpinan organisasi; e. Melaksanakan fungsi fotografi dan membentuk sebuah perpustakaan gambar/foto; f. Mengedit atau memproduksi majalah-majalah atau surat kabar internal serta mengelola berbagai bentuk komunikasi internal lainnya seperti video, presentasi slide, majalah dinding, dan sebagainya; g. Mengedit serta memproduksi jurnal-jurnal eksternal untuk konsumsi pihak luar, misalnya untuk para distributor, para pemakai jasa organisasi, konsumen, dan sebagainya; h. Menulis dan membuat bahan-bahan cetak seperti lembaran informasi yang memuat tentang sejarah perusahaan, laporan tahunan atas hasil kerjanya, media komunikasi antara sesama pegawai, poster-poster yang bersifat mendidik dan sebagainya; i. Mengadakan dan mengelola berbagai bentuk instrumen audio-visual seperti presentasi slide dan rekaman video, termasuk melaksanakan distribusi, penyusunan catalog, pameran serta pemeliharaannya; j. Memimpin dan mengatur acara-acara pameran dan eksebisi kehumasan, termasuk juga menyediakan berbagai macam bahannya; k. Menciptakan dan memelihara berbagai bentuk identitas perusahaan dan ciri khasnya, seperti logo, komposisi warna, tipografi dan hiasannya, jenis kendaraan dinas, pakaian seragam para pegawai dan sebagainya; l. Mengelola berbagai hal yang berkaitan dengan sponsor kehumasan; m. Mengelola hal-hal seperti kunjungan pihak luar ke perusahaan, atau sebaliknya kunjungan dari personel perusahaan ke tempat-tempat lain, termasuk mengatur jadwal penerbangan atau jadwal pelayarannya, akomodasi tur, dan sebagainya; n. Mengikuti rapat-rapat penting yang diselenggarakan oleh dewan direksi dan para pimpinan departemen produksi, pemasaran, penjualan, dan sebagainya; o. Mengikuti konferensi yang diselenggarakan oleh divisi penjualan dan pertemuan para agen; p. Mewakili perusahaan pada pertemuan asosiasi dagang; q. Mendampingi para konsultan Humas eksternal, apabila perusahaan mendatangkannya; r. Melatih segenap Staf Kehumasan secara terus menerus; s. Mengelola survei-survei pendapat atau berbagai macam penelitian lainnya; t. Mengerjakan tugas-tugas periklanan perusahaan (apabila periklanan disatukan dengan Humas); u. Menjalin hubungan dekat dengan politisi dan birokrat; v. Mengatur acara-acara resmi, misalnya acara peresmian gedung baru, termasuk mengatur para tamu undangan dan media massa yang datang meliput; w. Mengatur acara-acara kunjungan dari para pejabat, tamu kehormatan maupun tokoh-tokoh asing; x. Aktif dalam acara-acara pemberian penghargaan, misal penghargaan pemerintah atas prestasi di bidang industri, dan sebagainya; y. Mengumpulkan serta mengorganisir segenap umpan balik dari berbagai sumber informasi mulai dari kliping Koran, berita-berita radio dan televisi, serta memantau berbagai laporan dari luar; dan z. Menganalisis umpan balik dan berbagai laporan tersebut, termasuk yang berhubungan dengan tingkat kemajuan pencapaian tujuan yang sudah diraih (Anggoro, 2000). Sementara itu, Kotler dan Keller (2009) menjelaskan bahwa Humas itu melaksanakan 5 (lima) fungsi, yaitu: a. Hubungan pers, mempresentasikan berita dan informasi tentang organisasi dalam pandangan yang paling positif; b. Publisitas produk, mensponsori usaha untuk mempublikasikan produk tertentu; c. Komunikasi korporat, mempromosikan pemahaman organisasi melalui komunikasi internal dan eksternal; d. Melobi, bernegosiasi dengan pembuat peraturan dan pejabat pemerintah untuk mengajukan atau melonggarkan undang-undang dan peraturan; dan e. Konseling, Memberikan saran kepada manajemen tentang masalah publik, dan posisi perusahaan serta citra sepanjang masa yang baik maupun buruk.

Mengenai pelaksanaan program kerja Humas di atas, tentu disesuaikan dengan besaran anggaran yang tersedia. Selain itu pekerjaan Humas merupakan tugas yang serius dan banyak, karena itu untuk mengerjakan semua kegiatan-kegiatan tersebut diperlukan tenaga yang benar-benar berpendidikan,terlatih dan profesional. Marilah mendalami dan mempelajari profesi Humas, sehingga bagi yang menerjunkan diri sebagai Humas yang profesional dapat melengkapi diri untuk mengetahui mengenai tugas dan pekerjaan Humas dalam mendukung pembangunan dan pengembangan produk jasa pelayanan di rumah sakit. Selamat berprofesi sebagai Humas rumah sakit.   

Post a Comment for " PROFESI HUBUNGAN MASYARAKAT (HUMAS)"