STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT HASILKAN PELAYANAN BERKUALITAS
KALAU
kita berbicara tentang ‘manajemen’, maka fungsi dari manajemen itu selalu
dimulai dari kegiatan perencanaan, setelah itu baru disusul kegiatan
pengorganisasian, pemimpinan, dan pengendalian (Abeng, 2006). Dengan demikian,
timbulnya kegiatan pengorganisasian pada pelayanan kesehatan, dalam upaya untuk
membawa sebuah perencanaan itu menjadi jelas dan berhasil. Nah, kalau seperti
itu, maka struktur organisasi harus dibuat untuk dapat memerlancar pencapaian dari
suatu perencanaan yang telah disusun sebelumnya, serta dalam upaya mewujudkan
organisasi yang dapat memberikan bahkan meningkatkan kulitas pelayanan. Dengan
kata lain, struktur organisasi itu dibuat dan dihuni oleh sumber daya manusia
(SDM) yang sudah memiliki kompetensi serta yang mampu memudahkan pelaksanaan
hal-hal yang telah direncanakan, dan dapat diwujudkan dalam waktu yang
secepat-cepatnya.
Pada
dasarnya prinsip yang dianut pada pembuatan struktur organisasi rumah sakit
adalah mendalami betul produk pelayanan apa saja yang akan ditawarkan kepada
masyarakat di wilayah kerja pelayanan rumah sakit, dan bagaimana menawarkan
atau memasarkan produk pelayanan yang ada di rumah sakit, agar masyarakat
tergerak hatinya untuk menggunakan produk pelayanan yang disediakan rumah sakit
itu. Untuk itulah setiap rumah sakit sudah memiliki lebih dahulu mengenai
Perencanaan Strategi (Renstra) rumah sakit ke depan, baru disusul pembuatan Struktur
Organisasi dalam upaya untuk memerlancar pelaksanaan pelayanan rumah sakit
kepada setiap pasien rumah sakit.
Apa
yang telah terjadi pada pelayanan rumah sakit di Indonesia? Justru struktur
organisasinya sudah ada modelnya sesuai klasifikasi rumah sakit, dengan
menampung banyak SDM dalam jabatan di rumah sakit. Baik untuk rumah sakit umum
maupun untuk rumah sakit khusus. Dan yang lebih heboh lagi seperti yang
tertuang pada pasal 35 UU No. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, bahwa pedoman
organisasi rumah sakit ditetapkan dengan peraturan Presiden. Wow, rasanya sudah
berada pada posisi sangat tinggi sekali hehehe.
Karena
fungsi pengorganisasian itu timbul setelah adanya fungsi perencanaan dari
sebuah organisasi, maka sebaiknya penetapan struktur organisasi rumah sakit itu
disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan dan kepentingan produk jasa kesehatan,
yang pelayanannya berkualitas. Pelayanan yang berkualitas merupakan tujuan
utama dari pemberi pelayanan kepada pasien-pasiennya. Bila rumah sakit itu
milik pemerintah pusat, yang menetapkan struktur organisasi rumah sakitnya
adalah Kementerian Kesehatan, dan apabila rumah sakit itu milik pemerintah
daerah, penetapan struktur organisasi rumah sakitnya dilakukan oleh Gubernur
dan/atau Bupati/Walikota. Selanjutnya, apabila rumah sakit itu milik swasta,
struktur organisasinya ditetapkan oleh pemegang saham dan/atau sebuah yayasan.
Artinya penetapan struktur organisasinya ditentukan oleh pemilik, walau pada
saat itu belum banyak berbicara mengenai struktur organisasi yang dapat
membangun dan mendorong pemberian pelayanan yang harus berkualitas kepada
pasien-pasiennya. Pemberian pelayanan yang berkualitas berarti semakin
meningkatkan jumlah kunjungan pasien yang memiliki rasa puas pada pelayanan produk
jasa kesehatan itu, sekaligus dapat memberi rasa percaya diri pasien atas
pemberian pelayanan dari produk jasa kesehatan tersebut.
Nah,
supaya semua yang merasa berkepentingan memiliki pijakan bersama, alangkah
baiknya kita menghadirkan sesuatu yang bisa menjadi pegangan bersama di dalam
pengelolaan manajemen rumah sakit di masa yang akan datang. Apa itu? Sesuatu
yang sudah menjadi budaya manajemen rumah sakit menjelang dilaksanakannya
akreditasi rumah sakit, yaitu telah memiliki Perencanaan Strategi (Renstra)
rumah sakit.
Pada
perumusan Renstra rumah sakit, pada umumnya memuat beberapa item seperti visi
rumah sakit, misi, analisis SWOT (analisis kekuatan rumah sakit, kelemahan,
peluang, dan ancaman), isu-isu pengembangan rumah sakit, strategi rumah sakit,
program kerja (jangka pendek, menengah, dan panjang), dan penyusunan anggaran
(Trisnantoro, 2005). Setelah merumuskan Renstra rumah sakit, maka dapat
diketahui mengenai arah perkembangan rumah sakit di masa yang akan datang.
Dengan demikian, maka seharusnya baru bisa membuat struktur organisasi rumah
sakit, apabila sudah memiliki Renstra rumah sakit, dan rencana perkembangan
pelayanan rumah sakit di masa yang akan datang.
Pada
dasarnya struktur organisasi rumah sakit dibuat dalam rangka menangani Renstra
rumah sakit, agar dapat berhasil mencapai tujuannya. Kalau program-program
kerja rumah sakit dikelola dan ditangani dengan baik oleh sumber daya manusia
(SDM) sesuai tugas dan tanggungjawabnya di dalam organisasi rumah sakit,
diharapkan program kerja rumah sakit dapat terwujud dengan baik, yang sekaligus
bisa mewujudnyatakan visi dan misi rumah sakit.
Berdasarkan
pemikiran-pemikiran di atas, maka akan diberikan contoh struktur organisasi sebuah
rumah sakit ibu dan anak (rumah sakit khusus), sebagai sebuah inspirasi bagi kita. Gambaran struktur organisasi tersebut
sebagai berikut: 1. Staf Fungsional Direktur, terdiri dari: a. Komite Medik; b.
Komite Keperawatan; c. Satuan Pengawas Internal (SPI); d. Penelitian dan
Pengembangan (Litbang) rumah sakit; e. Komite yang diperlukan; serta e.
Kesekretariatan; dan 2. Manajer Operasional Rumah Sakit, terdiri dari: a.
Bidang Medik dan Keperawatan (termasuk instalasi-instalasi); dan b. Bagian
Peningkatan Manajemen.
Untuk Bidang Medik dan
Keperawatan, membawahi beberapa Gugus Kerja Manajemen, yaitu: 1. Manajemen
Produk Pelayanan; 2. Manajemen Mutu; dan 3. Manajemen Logistik. Pada Bagian
Peningkatan Manajemen, membawahi beberapa Gugus Kerja, yaitu: 1. Manajemen
Keuangan; 2. Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM); 3. Manajemen Umum; 4.
Manajemen Pemasaran; dan 5. Manajemen Sistem Informasi Manajemen (SIM).
Penanganan
Manajemen Produk Pelayanan, berarti bertanggungjawab pada tersedianya pelayanan
produk baru dan berbagai produk pelayanan lainnya yang ditawarkan rumah sakit
kepada masyarakat, serta kesiapan dan keberhasilan semua produk pelayanan rumah
sakit untuk melayani para pasien dan calon pasien rumah sakit. Pada saat ini,
apa saja yang termasuk dalam tugas dan
tanggungjawab Manajemen Produk Pelayanan rumah sakit? Produk pelayanan yang
ditangani supaya berhasil dan disukai pasien dan keluarganya, antara lain: 1.
Pelayanan Rekam Medis; 2. Pelayanan Obsgyn; 3. Pelayanan Anak; 4. Pelayanan
IGD; 5. Pelayanan Umum; 6. Pelayanan Penyakit Dalam; 7. Pelayanan Rawat Inap
(Ranap); 8. Pelayanan Laboratorium; 9. Pelayanan Farmasi; 10. Pelayanan Kamar
Operasi; 11. Pelayanan Gizi; 12. Pelayanan Ambulance;
13. Pelayanan radiologi; dan 14. Pelayanan Alat Medik lainnya (Contoh: USG,
MRI, CTScan, dan lain-lain).
Selanjutnya
yang termasuk tugas dan tanggungjawab
Manajemen Mutu adalah menangani dan menjamin penerapan pelayanan yang
bermutu di setiap produk pelayanan yang disediakan rumah sakit menurut
ketentuan dari komisi akreditasi rumah sakit (KARS). Lalu, untuk Manajemen Logistik, bertanggungjawab
pada penyediaan kebutuhan logistik pada masing-masing produk pelayanan rumah
sakit, sehingga pelayanan bisa berjalan baik dan cepat.
Staf
operasional rumah sakit yang duduk dalam jabatan Kepala Bagian Peningkatan
Manajemen, menangani dan mengelola Manajemen Keuangan. Pada Manajemen Keuangan perlu ada pemisahan
tugas antara kasir dengan akuntansi. Untuk Manajemen
SDM, melaksanakan penanganan kepentingan dan kebutuhan SDM rumah sakit
supaya semua SDM rumah sakit memiliki kompetensi. Ruang lingkup yang ditangani
pada Manajemen SDM, yaitu: 1. Rekrutmen; 2. Penempatan dalam tugas; 3.
Pemeliharaan; 4. Pengembangan SDM; dan 5. Pemensiunan. Bagi SDM rumah sakit
yang masih kurang dalam hal kompetensi, perlu diprogramkan kegiatan pendidikan
dan pelatihan (Diklat) bagi SDM, agar setiap SDM rumah sakit telah memiliki
kompetensi yang cocok dan sesuai dengan pelayanan yang dibutuhkan para pasien rumah
sakit yakni pelayanan yang berkualitas.
Pada
pelaksana Manajemen Umum, yang perlu
ditangani adalah pelaksanaan tugas dan tanggungjawab dari; 1. Satpam; 2. Driver; 3. Pemeliharaan bangunan; 4.
Pemeliharaan air; 5. Pemeliharaan listrik; 6. Cleaning servive; 7. Pengelolaan Taman rumah sakit; dan 8.
Penanganan Sampah rumah sakit. Selanjutnya, pada Manajemen Pemasaran, bertugas melaksanakan pendataan asal wilayah
tempat tinggal pasien dengan melakukan segmentasi geografis pasien rumah sakit,
serta menentukan besarnya pangsa pasar pelayanan rumah sakit di suatu wilayah.
Melalui kegiatan segmentasi pasien ini akan memberikan kemudahan di dalam
menentukan target peningkatan jumlah kunjungan pasien di rumah sakit pada waktu
yang akan datang.
Dan
yang terakhir yaitu Manajemen Sistem Informasi
Manajemen (SIM). Untuk pengembangan percepatan pelayanan rumah sakit kepada
setiap pasien, sangat membutuhkan SIM. Pengembangan SIM ini bisa dimulai dari
pelayanan rekam medis menuju pada produk pelayanan yang lain, sehingga bisa
memercepat proses pelayanan di rumah sakit. Adanya Manajemen SIM ini, akan
memudahkan pelayanan administrasi pasien termasuk berbagai laporan yang
dibutuhkan rumah sakit. Dengan hadirnya SIM ini memberikan kemudahan bagi SDM
rumah sakit untuk melakukan analisis data rumah sakit, yang hasilnya dapat
digunakan oleh Manajemen rumah sakit untuk merencanakan peningkatan pelayanan
rumah sakit kepada para pasien rumah sakit di masa yang akan datang.
Pada
model struktur organisasi rumah sakit
ibu dan anak ini, dikonsepkan dengan maksud untuk memperpendek jalur birokrasi
pelayanan, dan sekaligus memberikan kemudahan dalam pelayanan rumah sakit yang
berkualitas kepada pasien. Selain dari itu, para Atasan (Direktur) rumah sakit di
organisasi ini, sangat diharapkan untuk berusaha memberikan informasi dan gambaran
yang jelas pada tugas dan tanggungjawab bawahan pada pelayanan yang berkualitas
kepada setiap pasien, sehingga memberikan kemudahan di dalam pelaksanaan
kegiatan pengendalian.
Sebagai
contoh, bila kedapatan pada sebuah produk pelayanan rumah sakit belum melayani
pasien secara berkualitas, maka penanggungjawab pada Manajemen Mutu bisa segera
melakukan action dengan melihat prosedur
tetap (Protap) pelayanan dan catatan-catatan dari surveyor akreditasi rumah
sakit mengenai cara pelaksanaannya. Jadi sangat memberikan gambaran yang jelas
pada pelaksanaan tugas dan tanggungjawab, serta sangat mudah untuk melaksanakan
kegiatan pengendalian termasuk pelaksanaan perbaikan pada proses pelayanan yang
berkualitas di masing-masing produk pelayanan rumah sakit di waktu yang akan
datang.
Post a Comment for "STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT HASILKAN PELAYANAN BERKUALITAS"