PENANGANAN SDM RUMAH SAKIT
BELUM
lama ini diminta untuk mengisi beberapa sesi di lokakarya mengenai sumber daya
manusia (SDM) rumah sakit. Pertanyaan yang spontan dari saya, yaitu apa saja ya
yang dikerjakan SDM rumah sakit selama ini? Lalu bermunculan informasi dari
para pelaksana SDM ini, antara lain menangani administrasi penggajian karyawan,
mengurus administrasi pemberian reward
karyawan, mengurus presensi karyawan, memfile
administrasi karyawan, menangani cuti atau izin karyawan bila tidak bisa masuk
kerja, menangani usulan dari unit untuk mengikuti training sesuai kebutuhan unit, dan menyiapkan surat keputusan (SK)
Direktur bila melakukan pengangkatan atau promosi karyawan dalam jabatan.
Melihat
jawaban dari pelaksana SDM rumah sakit ini, ya sangat minim sekali bila
dihubungkan dengan sebuah nama yang disebut Human
Resources Departement (HRD) sebuah organisasi. Kegiatan yang telah dilakukan
di rumah sakit belum mengarah pada pemantapan dan pengembangan kompetensi
karyawan serta peningkatan pada kinerja karyawan. Artinya, pekerjaan yang
dilakukan manajer dan staf SDM, baru dalam taraf menyediakan data SDM sesuai
permintaan dari pimpinan rumah sakit.
Kalau
kita menyebutkan HRD, berarti manajer SDM itu seharusnya bertanggung jawab pada
penanganan pengelolan karyawan (SDM) dalam suatu organisasi. Bagaimana
melaksanakan pengelolaan terhadap karyawan? Ya melaksanakan tugas sebagai
manajer SDM untuk mewujudkan tujuan dari hadirnya SDM dalam sebuah organisasi. Dengan
demikian, manajer SDM harus memahami betul mengenai tujuan dari penanganan SDM
itu, yaitu:
1. Untuk mewujudkan SDM memiliki kompetensi
dan kinerja sesuai kebutuhan rumah sakit
2. Untuk
mewujudkan SDM mampu memberikan pelayanan yang berdaya saing kepada setiap
pasien rumah sakit
Untuk
mencapai tujuan di atas, tentu manajer SDM berusaha melaksanakan berbagai
kegiatan dalam upaya perwujudan SDM yang memiliki kompetensi dan kinerja serta
mempunyai kemampuan dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepada setiap SDM,
agar memiliki daya saing dalam pemberian pelayanan sesuai kebutuhan rumah
sakit.
Pada
waktu mengemukakan perihal HRD dan tujuan dari penanganan SDM itu, lalu muncul
komentar dari peserta lokakarya bahwa untuk melaksanakan berbagai kegiatan itu,
kan membutuhkan biaya, sementara dana untuk kebutuhan kegiatan SDM itu sangat
minim sekali. Kalau diajukan pun, biasanya sulit sekali untuk mendapatkan dana
dari rumah sakit. Masalahnya pada keterbatasan dana untuk melaksanakan berbagai
kegiatan yang dapat mendorong SDM rumah sakit memiliki kualifikasi yang
diharapkan atau yang akan diperjuangkan sesuai kebutuhan Manajemen rumah sakit
sekarang.
Tiba-tiba
terbersit dalam pikiran saya, apakah betul penanganan SDM rumah sakit itu tidak
dapat dijalankan, karena adanya keterbatasan dana dari rumah sakit? Apakah
bukan karena adanya keterbatasan pengetahuan dari pelaksana SDM itu sendiri
dan/atau Pemimpin rumah sakit kurang peduli pada penanganan SDM itu dengan
baik, sesuai yang seharusnya dimiliki SDM, agar memiliki kompetensi dan kinerja
pada rumah sakit? Kita selalu berbicara bahwa pelayanan rumah sakit itu harus
berkualitas, agar setiap pasien rumah sakit mendapatkan pelayanan yang
diharapkan oleh pasien, dan pelayanan rumah sakit itu harus berdaya saing, agar
bisa lebih baik dari pelayanan rumah sakit lain di wilayah itu.
Beberapa
pertanyaan yang diajukan di atas, mestinya dapat dijawab oleh Pemimpin rumah
sakit dan manajer SDM di rumah sakit. Apakah selama ini Pemimpin rumah sakit
dan/atau manajer SDM sudah meluangkan waktu untuk merenung dan memilikirkan
bagaimana cara supaya SDM rumah sakitnya dapat menjadi “Man Behind The Gun”?
Nanti-nanti belum ada yang memikirkan supaya SDM rumah sakitnya betul-betul
bisa bertindak sebagai man behind the gun
hehehe
Kalau
fakta yang saya ketahui sih, bahwa SDM rumah sakit itu hanya semata-mata
menjalankan tugasnya sesuai peran kerjanya SDM di rumah sakit. Kalau ada complain (keluhan) pasien atau keluarga
pasien pada pelayanan rumah sakit, baru ramai-ramai memberi jari telunjuk pada
SDM yang dikeluhkan oleh pengguna pelayanan rumah sakit. Kalau Bapak/Ibu
sedikit memikirkan hal ini, apakah Anda bisa memberi komentar pada kejadian
ini?
Menurut
saya sih, mari kita lihat apa yang sudah kita perbuat kepada SDM rumah sakit
sampai sekarang? Saya berharap pada tulisan ini, pemegang komando atau pemegang
keputusan tertinggi di rumah sakit, memiliki mindset baru dalam menangani seluruh SDM yang telah bekerja di
rumah sakit. Sudah waktunya untuk berubah dalam taktik penanganan SDM rumah
sakit pada zaman now. Sudah waktunya
untuk mengarahkan kompas pelayanan rumah sakit kepada SDM rumah sakit sebagai man behind the gun, untuk mampu
memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien hehehe.
Sumber
daya manusia (SDM) rumah sakit sebagai man
behind the gun, kita harus memiliki pemahaman bahwa secanggih apa pun alat
medik yang dimiliki, sehebat apa pun gedung rumah sakit yang dimiliki, tanpa kehadiran SDM sebagai pemberi pelayanan,
semuanya itu tidak berarti bagi pasien yang sedang memeriksakan kesehatannya pada
produk jasa pelayanan rumah sakit.
Hal
yang dibutuhkan pasien pada produk jasa pelayanan rumah sakit ya pelayanan yang
diberikan SDM rumah sakit itu. Pasien yang sedang berada dalam kondisi fisik
yang lemah, pemikiran yang terganggu karena sedang sakit, serta keluarga pasien
yang sedang gelisah dan kalut pikirannya, membutuhkan penanganan yang cepat
dari SDM rumah sakit. Mereka membutuhkan kecekatan dan tutur kata SDM rumah
sakit yang baik atau yang sudah sangat kita kenal itu yaitu senyum, salam dan
sapa (S3), dan pelayanan yang berkualitas.
Manajer
dan staf SDM pompalah semangatnya untuk berlokakarya manajemen SDM lagi, untuk
bisa menangani SDM rumah sakit dengan baik. Lakukan sharing dengan orang yang sudah memiliki pengalaman dan pengetahuan
mengenai manajemen SDM di rumah sakit. Kalau perlu Manajemen rumah sakit
memberikan eksekusi untuk melaksanakan in
house training (IHT) di rumah sakitnya, untuk mendapatkan wawasan dan
teknik untuk menangani SDM rumah sakit dengan baik dan efektif. Tanganilah IHT
di rumah sakitnya, yang dapat diikuti oleh Manajemen rumah sakit, manajer SDM
dan stafnya, dan semua manajer gugus kerja di lingkungan rumah sakit.
Bertindaklah
cepat sebagai pelaksana manajemen yang provokatif di rumah sakitnya. Tata
kembali mengenai keberadaan SDM di rumah sakitnya, supaya SDM rumah sakit mampu
berunjukrasa memberikan pelayanan terbaik dan berkualitas kepada pasien di
setiap produk jasa pelayanan rumah sakit. Berikanlah rasa puas pasien atas
pelayanan yang ditampilkan SDM rumah sakit, sehingga pasien merasa sudah ada
perubahan total dari rumah sakit ini dalam menunaikan pemberian pelayanan SDM
kepada pasien-pasien rumah sakit. Selamat menangani SDM rumah sakit yang professional,
untuk membawa SDM rumah sakit pada pelayanan yang berkualitas sesuai promosi
yang disampaikan kepada masyarakat, bahwa rumah sakit Anda sudah terakreditasi.
Post a Comment for "PENANGANAN SDM RUMAH SAKIT"