Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

MANAJEMEN SDM BERDASARKAN VISI RUMAH SAKIT



JUDUL tulisan kali ini, bersumber dari pertanyaan yang diajukan peserta lokakarya manajemen sumber daya manusia (SDM) rumah sakit. Menurut penanya, pengalaman selama ini manajer dan staf SDM hanya mengerjakan tugas-tugasnya menurut kebutuhan dari Pemimpin rumah sakit, jadi pekerjaan di unit kerja SDM itu sifatnya rutinitas saja. Jarang sekali tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) manajer SDM di rumah sakit itu dilakukan mendasari pada Visi seorang Direktur rumah sakit.

Pertanyaan mengenai manajemen SDM menurut Visi Direktur rumah sakit ini, sangat baik dan sangat mendasar. Bisa digunakan untuk merencanakan SDM yang dibutuhkan selama berlakunya Visi Direktur, beserta pembangunan program kerjanya unit kerja SDM, yang dapat dilaksanakan oleh manajer SDM secara bertahap setiap tahun. Mengapa Visi Direktur perlu dijabarkan pada pelaksanaan manajemen SDM di rumah sakit? Supaya Visi Direktur itu dapat diwujudkan dan sukses pelaksanaannya di unit kerja SDM rumah sakit.

Visi Direktur rumah sakit merupakan gambaran dari impian seorang Direktur rumah sakit, untuk membawa rumah sakit menjadi maju dan berkembang serta rumah sakitnya dapat menjadi idola dari pasien dan calon pasien rumah sakit. Amanah yang dipikul seorang Direktur rumah sakit, kan itu. Menurut Visi Direktur, akan menjadikan rumah sakit dan pelayanannya, menjadi rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan profesional dan berkualitas kepada pengguna (pasien) produk jasa pelayanan rumah sakit, serta memiliki daya saing yang kuat di bidang manajemen dan pelayanan rumah sakit, selama 5 (lima) tahun ke depan.

Visi Direktur rumah sakit yang disebutkan di atas, sudah termasuk hebat dan menggelegar . . sangat menginspirasi . . Lalu Visi Direktur rumah sakit itu ditampilkan dalam bentuk tulisan dan disebarkan untuk ditempelkan di beberapa dinding ruang rumah sakit yang mudah dilihat dan dibaca oleh seluruh pengunjung pelayanan rumah sakit, termasuk seluruh karyawan rumah sakit hehehe. Nah, sekarang tugas dari Direktur rumah sakit, mengeluarkan kemampuan profesi manajemennya untuk menggerakkan seluruh civitas hospitalia rumah sakit, untuk menjalankan dan mewujudkan Visi Direktur rumah sakit tersebut, selama 5 (lima) tahun ke depan. Kalau nantinya Visi Direktur rumah sakit ini dapat diwujudkan dengan baik oleh seluruh civitas hospitalia rumah sakit, baru kita angkat 2 (dua) ibu jari kita untuk menyatakan dan mengatakan kepada Direktur rumah sakit dengan mengucapkan “Selamat atas keberhasilan Bapak/Ibu” sebagai Direktur rumah sakit.

Berdasarkan Visi Direktur rumah sakit tersebut, maka manajer SDM rumah sakit mencoba menjabarkannya di unit kerja SDM, untuk dijabarkan lebih dalam dan lebih teliti pada program kerja SDM tahunan dalam masa 5 (lima) tahun yang akan datang. Pada Visi Direktur rumah sakit itu, Manajer SDM juga tidak mau kalah. Manajer SDM rumah sakit berusaha keras sesuai kemampuan yang dimiliki, untuk menjabarkan Visi Direktur pada program kerja unit kerja SDM, sebagai usaha dari unit kerja SDM untuk mendukung dan mensukseskan terwujudnya Visi Direktur itu di rumah sakit.

Oleh karena itu, manajer SDM melakukan perenungan sambil membuat catatan kira-kira kata kunci di Visi Direktur rumah sakit itu, yang berkaitan dengan unit kerja SDM yang memiliki motto “Man Behind The Gun”. Dari renungan yang telah dilakukan oleh manajer SDM itu, keluarlah kata kunci dari Visi Direktur rumah sakit itu, antara lain pelayanan SDM yang profesional, pelayanan SDM yang berkualitas, produk jasa pelayanan rumah sakit, dan rumah sakit memiliki daya saing yang lebih baik dari rumah sakit lain, yang berlokasi di satu wilayah jangkauan pelayanan rumah sakit.

Nah, setelah mencatat kata kunci dari Visi Direktur rumah sakit untuk dikerjakan oleh unit kerja SDM, maka manajer SDM berusaha menjabarkannya pada program kerja unit kerja SDM rumah sakit. Pertanyaan yang dimunculkan oleh manajer SDM antara lain, bagaimana cara supaya SDM rumah sakit profesional dan bermutu dalam pemberian pelayanannya? Apa yang disebut produk jasa pelayanan rumah sakit? Dan bagaimana cara supaya SDM rumah sakit ini memiliki daya saing yang kuat? Melalui pertanyaan yang disebutkan di atas, tentu manajer SDM melakukan perenungan secara mendalam, untuk mendapatkan wahyu di dalam mewujudkan SDM yang telah digariskan oleh Direktur rumah sakit.

Sebagai SDM rumah sakit yang merupakan Man Behind The Gun dari semua pelayanan yang dilakukan di rumah sakit, tentu harus didasarkan pada sebuah kata “kompetensi”. Sumber daya manusia (SDM) rumah sakit harus memiliki kompetensi pada bidang pelayanan yang dijalankan oleh SDM. Untuk itu unit kerja SDM melakukan evaluasi pada setiap SDM rumah sakit, apakah setiap SDM dalam jabatannya sudah sesuai dengan kompetensi yang dimiliki? Contoh, seorang lulusan S1 hukum dipercaya menjadi seorang marketer atau seorang perawat yang memiliki passion di ruang anak-anak ditempatkan di ruang unit perawatan khusus, dan penempatan-penempatan yang lain hehehe.

Selanjutnya manajer SDM sudah mulai memikirkan juga mengenai apa saja bentuk pengembangan dan pelatihan yang dibutuhkan SDM rumah sakit, supaya pelayanan yang diberikan kepada pasien di setiap produk jasa pelayanan rumah sakit bermutu, sekaligus SDM itu dapat bertindak sebagai seorang marketer pelayanan rumah sakit. Artinya, unit kerja SDM melaksanakan beberapa pelatihan secara berkala termasuk pemeriksaan kesehatan SDM secara berkala, untuk mendorong SDM rumah sakit mampu bekerja dengan baik, sehat, dan bermutu. Selain pelatihan SDM, akan melaksanakan juga mengenai in house training (IHT) dalam hal mendorong SDM rumah sakit bisa selalu bekerjasama untuk melayani pasien serta dapat memiliki budaya kerja yang khas sesuai nilai dasar pelayanan di rumah sakit, yang perlu dimasyarakatkan di lingkungan rumah sakit.  

Barangkali ada diantara kita yang menanyakan apa itu nilai dasar pelayanan? Nilai dasar pelayanan semacam pembimbingan SDM rumah sakit dalam upaya untuk membumikan pelayanan SDM kepada pasien berdasarkan nilai yang dibangun di rumah sakit, seperti integritas, antusias, ikhlas melayani, bekerja secara tim, berjiwa sebagai pelayan, berdasarkan kasih, dan yang lainnya, sesuai filosofi dari masing-masing rumah sakit.   

Nilai dasar inilah yang mendukung Visi Direktur rumah sakit dalam bidang pelayanan yang berdaya saing. Bisa juga rumah sakit membudayakan senyum, salam, dan sapa (S3), kebersihan, kecepatan dalam memberi pelayanan, dan/atau pemberian komunikasi yang efektif kepada pasien rumah sakit. Semua yang disebutkan ini semata-mata hanya berusaha memberikan inspirasi bagi manajer SDM dan Direktur rumah sakit, untuk menggerakkan civitas hospitalia dalam mewujudkan Visi dari sang Direktur rumah sakit.

Berkaitan dengan catatan dari manajer SDM tentang produk jasa pelayanan rumah sakit, dapat diartikan bahwa penyebutan produk jasa pelayanan rumah sakit, diberikan pada setiap pelayanan yang diberikan rumah sakit kepada pasien rumah sakit. Pelayanan rumah sakit yang diberikan kepada pasien diwujudkan dalam bentuk produk jasa pelayanan rawat jalan, instalasi gawat darurat (IGD), rawat inap, laboratorium, radiologi, instalasi bedah sentral, gizi, unit perawatan khusus, unit kamar bersalin, laundry, pemulasaran jenazah, oksigen, ambulance, alat-alat diagnostik, dan produk jasa pelayanan yang lain. Penyebutan produk jasa pelayanan di rumah sakit dalam upaya untuk memudahkan penanganan yang lebih baik dalam memberikan pelayanan kepada pasien. Unit kerja SDM berusaha memerhatikan dan menaruh perhatian besar kepada SDM yang melayani di unit kerja itu, agar memiliki kompetensi dan kinerja baik dalam memberikan pelayanan kepada pasien rumah sakit. Harus diingat bahwa rumah sakit yang telah terakreditasi, fokus pelayanannya harus berorientasi pada pemberian pelayanan hanya kepada pasien-pasien rumah sakit atau istilah kerennya dalam bahasa akreditasi yaitu patient oriented.

Melalui berbagai penjelasan yang sudah dikemukakan di atas, manajer SDM sudah dapat menditail program kerja tahunannya dalam upaya mewujudkan Visi Direktur rumah sakit di wilayah kerja sebagai unit kerja SDM di rumah sakit. Dengan demikian, garda terdepan dalam mewujudkan Visi Direktur rumah sakit itu terletak pada penjabaran Visi Direktur itu di unit kerja yang ada di rumah sakit, di bawah arahan manajemen dari manajer unit kerja. Semoga tulisan yang sederhana ini, dapat memberikan inspirasi bagi yang mendapatkan amanah untuk menjadikan SDM rumah sakit sebagai Man Behind The Gun pada setiap pelayanan yang diberikan kepada setiap pasien di rumah sakit.
      

Post a Comment for "MANAJEMEN SDM BERDASARKAN VISI RUMAH SAKIT"