DIREKTUR PELAYANAN MEDIK PEMIMPIN MANAJEMEN OPERASIONAL DI RUMAH SAKIT
DIREKTUR utama sebagai
penanggung jawab keberhasilan manajemen pada organisasi rumah sakit, tentu
harus berusaha membagi tugas pekerjaan kepada berbagai pihak, supaya semua pekerjaan
di rumah sakit bisa dijalankan dengan baik, dalam upaya mewujudkan tercapainya
visi dan misi sang Direktur utama. Untuk menjalankan pekerjaan sebagai Direktur
utama rumah sakit, tentu berhak mengusulkan dan mengangkat beberapa Direktur
yang dibawahi langsung, salah satunya adalah Direktur Pelayanan Medik.
Direktur Pelayanan Medik
bertugas dan bertanggung jawab penuh untuk memanajemeni produk-produk pelayanan
medis di rumah sakit, yang terdiri dari produk pelayanan di instalasi-instalasi
seperti rekam medik, rawat jalan, rawat darurat, rawat inap, laboratorium,
radiologi, farmasi, bedah sentral, dan instalasi produk pelayanan medis
lainnya. Dapurnya pelayanan rumah sakit bisa hidup dari berbagai aktivitas
pelayanan yang dijalankan di setiap produk pelayanan yang telah disediakan di
rumah sakit. Apabila dapur pelayanan kurang beraktivitas, berarti pelayanan
rumah sakit akan stagnan (tidak mengalami perkembangan), dan berdampak pada
penghasilan rumah sakit yang bisa semakin menurun. Dengan demikian, dapurnya
tidak berasap lagi alias bisa jatuh bangkrut.
Karena itu penetapan
tarif pelayanan, kualitas pelayanan, alat dan bahan medik yang diperlukan,
serta sumber daya manusia (SDM) yang melayani termasuk kompetensinya, harus
terus dimanajemeni dengan baik oleh sang Direktur Pelayanan Medik. Sebagai
Direktur Pelayanan Medik, harus terus berusaha memanajemeni semua tugas manajemen
di rumah sakit, menurut tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) yang melekat pada
jabatan Direktur Pelayanan Medik.
Barangkali bahan/barang
yang dibutuhkan di instalasi laboratorium, farmasi, radiologi, dan pelayanan lainnya,
harus terus dipantau perihal persediaan barang yang dibutuhkan, tingkat
penggunaan bahan/barang, serta kualitas hasil dari penggunaan bahan/barang
tersebut. Memang tugas dan tanggung
jawab Direktur Pelayanan Medik pada manajemen rumah sakit sangat berat, karena
berkaitan dengan hidup matinya pelayanan rumah sakit di masa yang akan datang.
Untuk mengetahui
tingkat penggunaan dan persediaan barang di instalasi farmasi, laboratorium,
dan radiologi dan/atau di instalasi lain, dibuatkan formulir permintaan
pengadaan barang kebutuhan, yang ditandatangani oleh Kepala Instalasi Farmasi.
Setelah itu baru ditandatangani oleh Direktur Pelayanan Medik. Tujuannya supaya
Direktur Pelayanan Medik bisa mengikuti, mengetahui, dan melakukan pengawasan
terhadap pengadaan dan pemakaian bahan/barang kebutuhan rumah sakit tersebut.
Sekarang sih sudah semakin baik penanganannya, karena sudah menggunakan sistem
informasi permintaan pengadaan bahan/barang kebutuhan dengan sistem komputerisasi
dan/atau melalui handphone android.
Mengenai ruang lingkup dari
manajemen pelayanan medis di rumah sakit, terdiri dari: 1. Sistem pelayanan di
masing-masing produk pelayanan; 2. Pelaksanaan kegiatan pengendalian sistem
pelayanan; dan 3. Sistem informasi pelaksanaan pelayanan. Sebagai gambaran dari
ruang lingkup manajemen pelayanan ini, dimaksudkan untuk memudahkan koordinasi
dalam pelaksanaan pelayanan, sehingga dapat memberikan hasil pelayanan yang efisien
dan efektif.
Perancangan sistem
pelayanan di masing-masing produk pelayanan yang tersedia di rumah sakit, tentu
disesuaikan dengan karakteristik pelayanan yang bisa diberikan kepada pasien
rumah sakit. Beberapa hal yang akan dilakukan pada kegiatan ini, seperti: 1.
Pembuatan prosedur operasional standar (POS) yang merupakan rangkaian prosedur
yang dimiliki oleh masing-masing produk pelayanan pada waktu memberikan
pelayanan kepada pasien; 2. Peralatan yang dibutuhkan untuk melayani pasien;
dan 3. Pemberian tugas pekerjaan kepada setiap sumber daya manusia (SDM) di
gugus kerja untuk menangani dan memperlancar proses pelayanan.
Untuk kegiatan pengawasan
dan pengendalian pada pelaksanaan pelayanan kepada pasien sangat dibutuhkan,
supaya bila terjadi penyimpangan bisa segera teratasi dengan baik. Menurut
Zainul (2019) beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mampu melaksanakan
pengendalian pada proses pelayanan, yaitu: 1. Pengendalian persediaan dan
pengadaan bahan; 2. Pemeliharaan dan perawatan alat-alat yang digunakan; 3.
Pengendalian mutu pelayanan; 4. Manajemen SDM di masing-masing gugus kerja
pelayanan; 5. Pengendalian biaya; dan 6. Pengendalian pelayanan di setiap
produk pelayanan.
Hal yang lebih urgen
lagi adalah sistem informasi manajemen (SIM) pada pelayanan di masing-masing
produk pelayanan, yang bisa segera diketahui Direktur Pelayanan Medik. Sistem
informasi manajemen (SIM) yang berkaitan dengan pelayanan yang diberikan di
gugus kerja pelayanan, menyangkut; 1. Persiapan pelayanan; 2. Jumlah pasien
yang dilayani; 3. Pelaksanaan pelayanan; dan 4. Hasil pelayanan dari setiap
produk pelayanan di rumah sakit.
Manajemen SIM pada pelayanan medis di rumah sakit menjadi sangat penting,
karena bisa segera mengetahui hal-hal yang mempengaruhi kinerja pelayanan di
setiap produk pelayanan yang ada di rumah sakit. Untuk pengembangan percepatan SIM
produk pelayanan di rumah sakit, sangat membutuhkan SIM. Pengembangan SIM ini
bisa dimulai dari pelayanan rekam medis menuju pada produk pelayanan yang lain,
sehingga bisa mempercepat proses pelayanan di rumah sakit. Adanya Manajemen SIM
ini, akan memudahkan pelayanan administrasi pasien termasuk berbagai laporan
yang dibutuhkan produk pelayanan dan rumah sakit. Dengan hadirnya SIM ini,
memberikan kemudahan bagi manajer pelayanan medis di rumah sakit untuk
melakukan analisis data rumah sakit, yang hasilnya dapat digunakan oleh
Manajemen rumah sakit untuk merencanakan peningkatan pelayanan rumah sakit
kepada para pasien rumah sakit di masa yang akan datang.
Oleh karena itu, untuk
menjalankan SIM dengan baik, sangat didukung perihal: 1. Struktur organisasi
dari lingkungan pelayanan medis; 2. Jumlah pasien yang dilayani oleh
masing-masing produk pelayanan; dan 3. Jumlah penggunaan bahan yang berkaitan
dengan pemberian pelayanan kepada setiap pasien rumah sakit. Data yang sudah
ditampilkan pada SIM produk pelayanan, akan memudahkan Direktur Pelayanan Medik
untuk menganalisis berbagai hal dan mengambil berbagai keputusan yang
mempermudah pelayanan di setiap produk pelayanan.
Untuk lebih jelasnya, ada
beberapa manfaat dari SIM menurut https://manajemen.uma.ac.id, antara lain:
1.
Akses data yang cepat dan juga akurat
2.
Membantu dalam proses perencanaan
3.
Membantu mengidentifikasikan apa yang
dibutuhkan perusahaan
4.
Membantu dalam pengambilan keputusan
investasi
5.
Mengantisipasi dampak kondisi ekonomi
6.
Membantu melakukan penyesuaian terhadap
teknologi baru
7.
Meningkatkan produktivitas operasi
8.
Memberitahu biaya-biaya yang tidak perlu
dikeluarkan, alias adanya efisiensi
9.
Menangkap peluang baru yang tidak
terpikirkan sebelumnya
10. Membantu
menjaga jumlah persediaan yang minimal
11. Memonitor
kegiatan operasional
Untuk memanajemeni semua aktivitas yang dilakukan pada setiap produk pelayanan, membutuhkan semangat dan perhatian besar pada penanganan proses pelayanan yang diberikan kepada setiap pasien rumah sakit. Untuk itu Direktur Pelayanan Medik berusaha membentuk organisasi yang dapat membantu memperlancar tugas dan pekerjaan dari Direktur Pelayanan Medik, sehingga semua aktivitas yang dijalankan di unit pelayanan, bisa diketahui dan dikendalikan dengan baik, yang pada akhirnya pelayanan rumah sakit semakin fokus pada pelayanan pasien, sehingga manajemen rumah sakit semakin maju dan berkembang menjadi dengan lebih baik.
Daftar pustaka
1.
https://manajemen.uma.ac.id.
Pentingnya Sistem Informasi Manajemen Bagi Perusahaan. Diakses 15 Agustus 2022.
2.
Zainul, M., 2019. Manajemen Operasional.
Yogyakarta: Deepublish
Post a Comment for "DIREKTUR PELAYANAN MEDIK PEMIMPIN MANAJEMEN OPERASIONAL DI RUMAH SAKIT"