Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

PARIWISATA HIDUPKAN EKONOMI MASYARAKAT

 A.    Kepulauan Nias

1.    Kondisi daerahnya

Luas wilayahnya 5.625 km2, berpenduduk hampir 1 (satu) juta jiwa.  Pulau Nias yang terletak di sebelah barat pulau Sumatera, termasuk Provinsi Sumatera Utara ini,  terbagi atas 5 (lima) daerah administrasi yaitu 1 (satu) Kota dan 4 (empat) Kabupaten.

2.    Ekonomi daerahnya

Ke-5 daerah administrasi ini termasuk daerah yang kurang berkembang dengan sebutan daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal yang merupakan daerah paling terluar pada wilayah di Indonesia. Sebagai kriteria dari daerah ini, yaitu: 1. Perekonomian masyarakat sangat rendah; 2. Sumber daya manusia (SDM) masih minim kapabilitas; 3. Sarana dan prasarana minim; 4. Kemampuan keuangan daerah minim; 5. Aksesibilitas bisa dengan kapal laut dari Sibolga atau dengan pesawat dari Bandar udara Kualanamu Sumatera Utara/Bandar udara Soekarno-Hatta Jakarta; dan 6. Karakteristik daerah antara lain atraksi lompat batu, tarian maena, terdapat batu megalitik, terdapat rumah adat tradisional.

 

B.    Pariwisata

1.    Arti pariwisata

Berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah (UU RI No. 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan). Berarti pariwisata itu suatu perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan, berinvestasi, belajar tentang keunikan suatu daerah, termasuk persiapan yang dilakukan untuk melaksanakan aktivitas ini. Melihat pengertian di atas, dapat diketahui bahwa pariwisata Indonesia menyimpan kekayaan alam dan budaya yang melimpah sebagai potensi penggerak ekonomi untuk kesejahteraan bangsa, sekaligus berperan besar sebagai instrumen pelestarian alam dan budaya.

2.    Kepariwisataan

Merupakan bagian integral dari pembangunan nasional yang dilakukan secara sistematis, terencana, terpadu, berkelanjutan, dan bertanggungjawab dengan tetap memberikan perlindungan terhadap nilai-nilai agama, budaya yang hidup dalam masyarakat, kelestarian dan mutu lingkungan hidup, serta kepentingan nasional (UU RI No. 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan). Dengan demikian, kepariwisataan memiliki spectrum pembangunan yang sangat luas, dan berdampak pada kehidupan ekonomi, sosial budaya, lingkungan, dan ketahanan nasional.

 

C.    Potensi destinasi wisata

Adapun potensi pariwisata yang sudah ada di Kepulauan Nias (baru Sebagian), yaitu:

1.    Museum pusaka Nias

2.    Pantai indah Tureloto

3.    Pantai Sorake

4.    Teluk Lagundri (wisata bahari)

5.    Desa Bawomataluo (lompat batu)

6.    Pantai Sirombu

7.    Pantau Baloho

8.    Pulau Onolimbu

9.    Pulau Asu

10. Bukit Hermonahun

11. Rumah-rumah adat

12. Situs Megalitik berusia ribuan tahun

13. Tari Maena

14. Fanari Moyo (tari elang)

15. Fatele (tari perang)

16. Dan lain-lain

 

D.   Peningkatan Peran Pariwisata

Menurut Faisal Basri, Ekonom Universitas Indonesia (UI), salah satu yang bisa diandalkan untuk memperbesar sisi pendapatan yaitu penanganan bidang services, Sektor Pariwisata. Nah, pendapat ini menarik untuk diperhatikan dan didalami. Sebagai Ekonom tentu Beliau sudah melakukan banyak perhitungan dan penelitian dalam hal ini, sehingga Beliau mampu memberikan saran yang bisa ditempuh oleh pengambil kebijakan.

 

Faisal Basri mengatakan lebih lanjut bahwa komponen current account (akun lancar) yang memengaruhi melemahnya rupiah terhadap dolar Amerika terdiri dari ekspor-impor non migas, minyak, gas, jasa, income, dan current transfer (Majalah Marketeers, 2013). Sektor Pariwisata masuk dalam bidang services. Apa artinya? Dianjurkan oleh Beliau bahwa Sektor Pariwisata sangat diandalkan, untuk itu sektor pariwisata perlu segera ditata dan dikelola sedemikian rupa oleh pemerintah daerah dan warga masyarakat setempat. Sektor pariwisata akan mendatangkan pendapatan, bukan pengeluaran. Penanganan pariwisata yang didukung jiwa wirausaha, akan mendatangkan kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) dan wisatawan nusantara (Wisnus) di wilayah itu. Semakin banyak yang mendatangi wilayah itu tentu semakin banyak mereka membelanjakan uangnya di daerah yang dikunjungi, sehingga akan mendatangkan banyak pendapatan, baik pendapatan pemerintah melalui retribusi dan pajak-pajak usaha maupun pendapatan tunai yang langsung diterima oleh usaha pariwisata dan warga masyarakat.

 

Kepulauan Nias yang sering dikunjungi kapal pesiar sejak tahun 1970-an itu, merupakan wilayah yang telah mendapatkan sumberdaya yang melimpah dalam bidang pariwisata. Pantai-pantai yang indah sudah mengelilingi Kepulauan Nias, seni dan budaya sudah banyak dikagumi orang. Tinggal menghidupkan kembali berbagai budaya yang telah berakar di tengah-tengah masyarakat Kepulauan Nias melalui lomba seni budaya tingkat Kecamatan dan tingkat Kabupaten/Kota. Bisa juga mengadakan lomba di bidang usaha pariwisata dalam hal pelayanan dan kebersihan. Bisa juga mengadakan lomba dalam bidang pekerjaan pemandu wisata. Bisa juga melombakan pelayanan dari usaha transportasi. Bisa juga mengadakan lomba desain dari model dan bentuk dari hasil-hasil kerajinan rakyat, dan bentuk lomba-lomba lainnya.

 

Kegiatan berbagai lomba ini sangat penting dilakukan, sebagai upaya mempercepat terbentuknya Desa Wisata dan Sadar Wisata pada masyarakat, sekaligus memperkaya seni budaya masyarakat Kepulauan Nias. Umpamanya Tari maena, tidak hanya membawakan tari maena dengan gemulai tetapi juga model dari tari maena itu bisa dibentuk dan me-nari-kan dengan berbagai gerakan yang menarik. Tari maena pasti lebih baiklah dari gerakan goyang Caesar yang sudah pernah ngetop di salah satu program televisi nasional beberapa waktu yang lalu hehehe . . Itu yang disebut tadi perlu penanganan yang serius terhadap sektor pariwisata dengan disertai jiwa wirausaha yang didalamnya dikuasai oleh jiwa kreativitas.

 

Untuk menangani sektor pariwisata sangat ditentukan oleh perencanaan yang matang dalam bentuk grand master plan pariwisata Kepulauan Nias. Master plan inilah yang kita tawarkan kepada berbagai Kementerian di pusat pemerintahan dan kepada masyarakat Kepulauan Nias. Umpamanya dalam bidang pembangunan SDM di sektor pariwisata tentu perlu kita sampaikan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dalam bidang pembangunan jalan dan jembatan menuju objek dan daya tarik wisata, tentu kita bisa sampaikan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Dalam bidang pembangunan pelabuhan udara dan pelabuhan laut yang mendukung pariwisata serta mungkin pembangunan terminal utama dan satelit di bidang transportasi, tentu kita bisa sampaikan kepada Kementerian Perhubungan. Dalam bidang pembangunan yang berkaitan dengan kelautan dan perikanan, kita bisa sampaikan kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan. Dalam bidang pembangunan pertanian dan perkebunan yang diperuntukkan sebagai agro wisata, bisa dikomunikasikan kepada Kementerian Pertanian. Dalam pembuatan grand master plan pariwisata Kepulauan Nias bisa dikomunikasikan kepada Kementerian Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Dalam pembangunan dan pengembangan pariwisata termasuk pelaksanaan promosi pariwisata dan pelaksanaan pelatihan bagi para pengrajin, usaha pariwisata, dan yang lainnya, bisa dikomunikasikan kepada Kementerian Pariwisata.

 

Untuk mewujudkan itu, tentu kita perlu kerja keras untuk melakukan penawaran kepada berbagai Kementerian mengenai program kerja pemerintah daerah, baik program kerja jangka pendek, program kerja jangka menengah, dan program kerja jangka panjang atau program kerja yang termasuk multiyears. Jalinan hubungan dan komunikasi dalam hal ini menjadi sangat penting untuk mengkomunikasikan dan menceritakan kebutuhan daerah serta memaparkan juga mengenai hasil yang perlu diwujudkan melalui pembangunan tersebut.

 

Mengenai pembangunan dan pengembangan daerah pada waktu sekarang, harus banyak bersumber dari usulan-usulan daerah yang disampaikan kepada berbagai Kementerian di Jakarta. Hal ini penting dilakukan untuk memberitahukan Kementerian mengenai kebutuhan daerah. Kita harus tahu bahwa Kementerian itu membutuhkan masukan dari daerah untuk memperkaya program kerja Kementerian. Yang aktif memberitahukan Kementerian adalah daerah. Daerahlah yang aktif melobi kementarian-kementerian, sehingga bisa mendapatkan program pembangunan dan pengembangan, tetapi bagi daerah yang pasif tentu hanya bisa gigit jari dan bisanya menyalahkan orang lain. Pemimpin yang visioner dan yang selalu memerhatikan kebutuhan warga masyarakatnya, mereka itulah yang mendapatkan keberhasilan dalam kepemimpinannya.

 

E.    Beberapa kebutuhan yang mendukung pembangunan Pariwisata di Kepulauan Nias

1.    Menyusun blue-print pariwisata Kepulauan Nias

2.    Pembangunan jalan lingkar (jalan keliling) Kepulauan Nias

3.    Pembangunan dan pengembangan destinasi wisata yang terdistribusi di setiap Kota dan Kabupaten di Kepulauan Nias

4.    Penataan tempat-tempat wisata (destinasi wisata)

5.    Pembangunan jalan-jalan menuju destinasi wisata

6.    Pembangunan tempat usaha masyarakat menuju destinasi wisata

7.    Memasyarakatkan sadar wisata kepada masyarakat, terutama pada Desa Adat yang berdekatan dengan destinasi wisata untuk turut memelihara destinasi wisata tersebut.

8.    Membangun home stay di beberapa destinasi wisata unggulan

9.    Menyelenggarakan berbagai festival tentang: seni dan tari, kerajinan, kebersihan, kuliner khas Nias, harimbale (pasaran), dan yang lainnya

10. Menyelenggarakan lokakarya pariwisata kepada setiap pemerintah daerah

11. Pelaksanaan promosi pariwisata Kepulauan Nias (Pelabuhan udara, Pelabuhan laut, Televisi, Surat kabar (koran), Majalah, dan tempat lain yang mendukung)

12. Menyusun iven-iven pariwisata Kepulauan Nias

13. Strategi penanganan pariwisata bagi Dinas-dinas Pariwisata di Kepulauan Nias

14. Penyuluhan pariwisata

15. Pelatihan pariwisata bagi pemandu wisata, pengusaha UMKM, pengusaha hotel, pengusaha biro perjalanan/agen perjalanan, pengusaha angkutan wisata, pengusaha restoran/warung makan, pengusaha kerajinan, dan bagi komunitas masyarakat.

 

 

Catatan: Silahkan kembangkan (koreksi) ide ini sesuai kebutuhan. Ya’ahowu!

 

Post a Comment for "PARIWISATA HIDUPKAN EKONOMI MASYARAKAT"