Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

KEPEMIMPINAN YANG MEMBIMBING



Sebagian yang sudah menjadi Pemimpin merasa sudah berada dalam posisi sebagai penentu terhadap berbagai program kerja yang akan dikerjakan. Orang-orang yang diangkat menjadi bawahannya, dianggap sudah mampu bekerja sesuai tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) yang sesuai kedudukannya di dalam struktur organisasi. Maka tidak menjadi heran waktu teman saya bercerita kepada saya bahwa orang-orang yang sudah diangkat dalam jabatan, ternyata tidak dapat bekerja sesuai yang diharapkan. Jadinya, kerjanya setiap hari hanya marah dan mangkal kepada bawahannya, karena belum memahami bagaimana mewujudkan Visi dan Misi saya. Masa mereka yang sudah dipandang dewasa itu, selalu menginginkan diperlakukan seperti anak kecil saja, yang selalu bisa bekerja setelah disuruh dan dimarahi. Kondisi seperti ini kan membuat kerja Pemimpin hanya mengomel dan marah-marah saja.

Lalu saya bertanya kepada teman itu, apakah mereka itu sudah mengetahui dan memahami tentang Visi dan Misi Anda sebagai Pemimpin di organisasi itu? Tiba-tiba teman ini malah kaget mendengar pertanyaan saya itu. Akhirnya teman ini bersuara lirih dan berkata bahwa mereka itu mestinya sudah membacanya dan mestinya memahami Tupoksinyalah sesuai jabatan yang diamanahkan kepada mereka. Kata teman ini lagi, bahwa mereka itu kan diangkat dalam jabatan itu, dan tentu mesti berusaha donk untuk memahami apa yag akan dikerjakan, dan apabila masih ragu-ragu kan mereka bisa bertanya kepada Pemimpinnya.

Wah  . . dalam hati saya bahwa teman ini sedang curhat (curahan hati) mengenai pekerjaannya kepada saya. yah . . barangkali teman ini merasa belum menemukan jalan keluar dari yang menjadi beban pikirannya selama ini. Oleh karena itu, disarankan kepada yang merasa dirinya sebagai Pemimpin, lakukan dulu kontemplasi (perhatian) yang mendalam untuk direnungkan sedalam-dalamnya bagaimana cara untuk menumbuhkan pemahaman kepada bawahannya perihal Visi dan Misinya sebagai seorang Pemimpin.

Banyak orang yang mau jadi Pemimpin seperti Kepala Daerah di Kabupaten/Kota lebih-lebih pada tahun 2020 mendatang, tetapi banyak yang belum tahu bagaimana menjadi Pemimpin yang baik dan berhasil. Lupa bahwa Pemimpin itu harus bekerja keras untuk mewujudkan tercapainya Visi dan Misinya. Bagaimana caranya? Tentu banyak jalan menuju ke roma hehehe. Artinya, begitu banyak kesempatan yang terbuka untuk mendapatkan berbagai alternatif untuk menggapai cita-cita sang Pemimpin. Umpamanya, memanggil satu persatu bawahannya untuk membuat perencanaan kerjanya dalam bidang yang diamanahkan kepadanya, lalu bawahannnya diberi kesempatan untuk mempresentasikan perencanaan kerjanya ke depan untuk mewujudkan Visi dan Misi sang Pemimpin di waktu yang akan datang. Kalau ini dipandang membutuhkan waktu yang cukup lama, bisa juga bawahannya dikumpulkan dalam satu pertemuan, lalu Pemimpin menjelaskan tentang makna dan upaya pencapaian Visi dan Misi tersebut menurut bidang kerja yang telah diamanahkan kepada masing-masing bawahannya. Selanjutnya, Pemimpin yang memiliki Visi dan Misi pada organisasinya itu, berusaha menjadwalkan presentasi dari bawahannya untuk mengemukakan misinya melalui presentasi dihadapannya Pemimpinnya.

Pada waktu mendengarkan presentasi perencanaan bawahan mengenai pelaksanaan dan pengembangan Tupoksinya, seorang Pemimpin berusaha memancing bawahannya untuk berdiskusi pada materi presentasi bawahannya. Melalui materi diskusi inilah seorang Pemimpin berusaha membimbing bawahannya untuk lebih memahami Tupoksinya, dengan tujuan untuk mewujudkan pencapaian dari Visi dan Misi seorang Pemimpin. Bagaimana cara Pemimpin untuk membimbing bawahannya supaya memiliki kinerja yang baik? Yah . . berusaha menuntun, memotivasi, dan mengarahkan bawahannya untuk bekerja keras dalam mewujudkan tercapainya tujuan dari Visi dan Misi Pemimpin.

Berkenaan dengan hasil diskusi yang dilakukan Pemimpin bersama bawahannya tersebut, akan terjadi diskusi yang dimaknai bawahan sebagai mitra sharing dengan Pemimpin, yang secara tidak langsung dapat dipahami dan diketahui secara mendalam oleh seorang bawahan, tanpa ditemukan terjadinya amarah dari seorang Pemimpin. Pada kondisi inilah seorang bawahan akan tumbuh dihatinya yang paling dalam bahwa Pemimpin saya ini betul-betul cerdas atau dikatakan seorang bawahan bahwa Pemimpin saya ini super cerdas seperti almarhum BJ Habibie, sang Presiden ke-3 republik Indonesia, yang selama hidupnya selalu bertindak sebagai teknokrat, inspirasi, motivator, dan penasehat. Kalau hal ini sungguh-sungguh bisa dipraktekkan oleh sang Pemimpin, tentu akan mendapatkan pujian dan hormat dari para bawahannya

Memang kalau seseorang berada di puncak jabatan seperti Kepala Daerah, kadang-kadang sang Pemimpin merasa yang paling penting dan berkuasa untuk memutuskan segala sesuatu yang berkaitan dengan hal-hal yang akan dan sedang dikerjakan. Sering terlupakan bahwa sebagai Pemimpin, seharusnya berusaha memimpin dan memengaruhi orang-orang yang berada di lingkarannya untuk mencapai tujuan dari sang Pemimpin. Karena itu, sang Pemimpin harus terus mengembangkan dan memajukan kepemimpinan yang membimbing kepada bawahannya, agar bawahan menjadi bersemangat di dalam melakukan pekerjaannya dengan hasil baik dan optimal.

Bagaimana caranya supaya sang Pemimpin tetap bisa memimpin dengan baik kepada bawahan? Pergunakanlah filosofi hidup “bagaikan padi, semakin masak semakin merunduk”. Artinya, bila semakin berisi semakin mampu menunjukkan sebagai seorang Pemimpin yang rendah hati atau seperti Almarhum BJ Habibie yang selalu bertindak menuntun, memotivasi, mengarahkan orang-orang yang berdiskusi kepadanya, sehingga semakin terbuka berbagai solusi yang dilakukan orang tersebut di masa yang akan datang.

Apabila sang Pemimpin bertindak dan bersifat rendah hati di dalam memimpin bawahannya, berarti sang Pemimpin yang disebut top manager ini, memiliki sifat yang baik hati, suka menolong, dan sangat peduli pada pekerjaan yang dilakukan bawahannya. Bagaikan seorang Pemimpin yang menerapkan manajemen 1 menit (Zebua, 2019), yaitu seuntai kata penghargaan, pujian, pengakuan, hebat, pandai, serta tepuk bahu atau beri salaman, akan memberikan dorongan yang kuat bagi siapapun, untuk melakukan tugas-tugasnya dengan baik, bahkan bisa melebihi target yang diharapkan dari pekerjaan itu.
Mengapakah kita bertindak menghukum dan tidak betindak memuji? Mengapakah kita kritik dan mengomel kasar dan bukan berkata menghargai dan memuji? Mengapakah suka mempergunakan cambuk dan bukan memberikan ikan? Mengapakah kita bilang bodoh dan bukan memberi petunjuk dan informasi? Mengapakah kita memarah-marahi dan bukan memanggil untuk diskusi?

Pujilah setiap kemajuan bawahan Anda, meskipun kemajuan yang dicapai itu masih tergolong kecil, karena dengan pujian itu akan semakin bertambah semangatnya untuk berbuat yang lebih besar sekaligus lebih bersemangat di dalam mewujudkan hasil yang diinginkan sang Pemimpin. Selamat mempraktekkan manajemen 1 menit kepada bawahan Anda atau teman Anda, niscaya hubungan antar sesama dan target pekerjaan, akan dapat diwujudkan dalam suasana hati yang enak, segar, dan nyaman. Jadilah pemberi bimbingan dan pengarah  pada pekerjaan bawahannya, supaya pekerjaan yang dilakukan semakin baik dan berhasil.

Untuk mencapai keberhasilan yang menggelegar, mari kita utamakan sebuah proses untuk menghasilkan berbagai keberhasilan bawahan dalam mewujudkan Visi dan Misi sang Pemimpin. Menurut Iskan (2017), untuk memberikan keberhasilan pada suatu proses, diperlukan 3 (tiga) cara, antara lain: 1. Bersyukur, seakan-akan sudah menerima hasil yang diinginkan sang Pemimpin; 2. Rayakan, setiap pencapaian yang diharapkan sang Pemimpin, sesuai milestone (tonggak) pencapaian Visi dan Misi sang Pemimpin; dan 3. Merespon positif, segala kejadian yang ditemukan dalam proses pengerjaannya, agar bawahannya dimampukan untuk mewujudkan hasil akhir yang menggembirakan sang Pemimpin.

Proses pencapaian awal yang dilakukan bawahan pada pekerjaannya, merupakan proses untuk memulai langkah-langkah dalam proses selanjutnya, karena itulah sang Pemimpin sudah dibekali ilmu manajemen di dalam menggapai keberhasilan dalam setiap tugas yang akan dikerjakan. Bekal yang sudah dimiliki sang Pemimpin untuk memanajemeni pencapaian Visi dan Misi yang sudah di susun dalam urutan penanganan, seperti: perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan, dan pengendalian. Dengan demikian proses yang dipelototi oleh sang Pemimpin, dalam upaya merespon kejadian-kejadian selama proses dilakukan bawahan dalam pekerjaannya, akan memudahkan sang Pemimpin untuk melakukan pengendalian, supaya berbagai hal yang sudah direncanakan, akan bisa memeroleh keberhasilan dalam mencapai tujuan sang Pemimpin menurut Visi dan Misinya.

Selamat memimpin bawahan dengan kepemimpinan yang membimbing, dan selamat atas keberhasilan dalam menggapai target sesuai yang dicita-citakan. Berusahalah selalu panggang tidak jauh dari api tetapi sebaliknya selalu diusahakan panggang justru semakin dekat dengan api, supaya yang dipanggang menjadi masak sehingga bisa dikonsumsi. Artinya, hasil dari pekerjaan bawahan sudah mendekati kesuksesan atau sudah mencapai milestone, sesuai besaran yang diharapkan sang Pemimpin.

Post a Comment for "KEPEMIMPINAN YANG MEMBIMBING "