KEPEMIMPINAN PARIWISATA
Tempat
wisata terbaru di Yogyakata
Indonesia
dibawah komando Joko Widodo (Jokowi) sudah menabuh genderang sejak menjabat
Presiden Republik Indonesia (RI) bahwa pariwisata perlu dijadikan sebagai
sumber devisa Negara serta sumber pendapatan warga masyarakat Indonesia.
Pariwisata itu pada dasarnya berkaitan dengan mobilitas orang untuk pergi
keluar dari daerahnya untuk menikmati budaya daerah lain, alam yang mempesona
di daerah lain, pantai yang indah di wilayah lain, lingkungan hidup yang
menyegarkan, beserta ciri khas yang ada di daerah lain dalam hal kuliner,
kerajinan, batik, ulos, dan souvenir khas daerah itu.
Berbagai
hal yang disebutkan di atas, dapat dikatakan setiap daerah pasti memiliki
keunikan tersendiri, yang mendorong orang untuk melakukan suatu perjalanan di
daerah tertentu. Sambil melihat ciri khas keunikan daerah itu, bisa juga
menjadi investor serta bisa menjadi distributor dari hasil-hasil yang telah dihasilkan
suatu daerah, untuk dijual ke daerah lain. Hal ini sangat mungkin bisa terjadi,
karena transportasi udara yang sudah ada, transportasi di laut yang sudah
semakin maju dengan hadirnya tol laut, dan tol langit yang menghubungkan antar
wilayah dengan hadirnya internet di seluruh Indonesia.
Kepemimpinan
merupakan sebuah bidang riset dan juga suatu keterampilan praktis yang mencakup
kemampuan seseorang atau sebuah organisasi untuk memimpin atau membimbing orang
lain, tim, atau seluruh organisasi (Wikipedia). Artinya, kepemimpinan adalah
sebuah kemampuan atau kekuatan dalam diri seseorang (pemimpin) untuk
memengaruhi orang lain dalam hal bekerja, pencapaian kinerja dalam tugas, dimana
tujuannya adalah untuk mencapai target (goal)
organisasi yang telah ditentukan. Dengan kata lain, kepemimpinan Kepala Daerah merupakan
kemampuan yang dimiliki di dalam mengendalikan, memimpin, memengaruhi pikiran,
perasaan atau tingkah laku orang lain untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya, yaitu perwujudan dari Visi dan Misinya yang telah dibuat
rumusannya sewaktu masih menjadi salah satu calon Kepala Daerah.
Nah,
apabila seorang Kepala Daerah memerhatikan dan merenungkan mengenai hal yang
ditabuh genderangnya oleh Presiden Jokowi di bidang pariwisata, mestinya Kepala
Daerah sudah memikirkan mengenai pengembangan pariwisata di daerahnya masing-masing,
untuk menjadikan potensi alam dan budaya di masing-masing Kota/Kabupaten,
menjadi sarana untuk didisain untuk menjadikan idola oleh para wisatawan
nusantara (Wisnus) dan wisatawan mancanegara (Wisman). Bagaimana cara Kepala
Daerah untuk menjadikan daerahnya sebagai idola para wisatawan pada potensi
alam dan budayanya? Disinilah kelihatan kepemimpinan yang dimiliki Kepala
Daerah di dalam mewujudkan hal yang berfokus pada kepariwisataan. Artinya,
sejauhmana Kepala Daerah mampu memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup
yang dimiliki daerahnya, seperti hasil budaya, peninggalan sejarah, pemandangan
alam yang indah dan iklim yang nyaman untuk dinikmati para wisatawan.
Hal
yang dimanfaatkan oleh Kepala Daerah terhadap potensi daerahnya seperti yang sudah
disebutkan di atas, merupakan kondisi yang didisain dan dipoles Kepala Daerah
terhadap anugerah dari sang Khalik dunia ini. Bagaimana supaya bisa
dimanfaatkan oleh orang lain? Yah, potensi yang sudah dimiliki daerah itu
tinggal melakukan perenungan bagaimana disainnya supaya menarik, dan menjadi
idola orang lain. Seni dari seorang Kepala Daerah memang sangat dibutuhkan dalam
hal ini untuk menangani potensi daerah yang telah dimiliki, minimal Kepala
Daerah bisa dan mampu memanfaatkan orang-orang yang sudah menjadi manajer di
bawahnya, untuk diajak berdiskusi dalam hal potensi-potensi yang sudah dimiliki
oleh daerahnya, sehingga dapat menjadi idola para wisatawan. Para Kepala Dinas
yang sudah ditempatkan, diajak brainstorming
(curah pendapat) dalam hal upaya untuk menangani pariwisata di daerahnya,
sekaligus pengelolaannya agar para wisatawan tertarik untuk melakukan
perjalanan d daerahnya hehehe.
Setelah
melakukan curah pendapat dengan beberapa orang yang diarahkan oleh Kepala
Daerah untuk menjadikan pariwisata sebagai lokomotif pembangunan di daerahnya,
tentu perlu dilakukan pemantapan pada keberadaan lokomotif pariwisata tersebut,
sehingga dapat menjadi penarik gerbong-gerbong sektor yang lain, sesuai kondisi
yang paling dibutuhkan oleh warga masyarakatnya, tanpa mengurangi perenungan
dan eksekusi pada program kegiatan di bidang pariwisata.
Untuk
menjadikan daerahnya sebagai daerah yang disukai dan disenangi oleh para
wisatawan, perlu menyiapkan beberapa hal yang menjadikan potensi pariwisata
yang dimiliki dapat dieksekusi dengan hasil baik. Supaya mudah dieksekusi
dengan baik, perlu menangani pariwisata itu dengan menjadikannya sebuah fokus
yang harus diusahakan dengan baik. Artinya, penanganan terhadap lokomotif
pembangunan pariwisata di daerah, harus dipahami bahwa perlunya memiliki
objek-objek wisata yang unggul, menargetkan kedatangan para wisatawan, dan merenungkan
tentang daerah-daerah yang telah dan akan memiliki destinasi wisata yang menarik
dan yang diunggulkan. Melalui perenungan dan pemahaman yang mendalam dari
Kepala Daerah serta kepemilikan objek wisata yang di disain dengan baik oleh
Kepala Daerah, harus diarahkan pada kondisi objek wisata yang diunggulkan,
manajemen dari setiap objek wisata, serta target wisatawan yang akan diharapkan
datang di daerahnya.
Oleh
karena itu, pengenalan terhadap ciri-ciri dari objek wisata yang dimiliki harus
ditangani dengan konsentrasi penuh, dengan cara:
1. Fokus
pada keadaan yang terdapat di luar, seperti seberapa banyak objek wisata yang
unik di daerah lain yang berbatasan dengan daerah yang dimotori oleh Kepala
Daerah, serta segmen wisatawan yang menjadi targetnya.
2. Memerhatikan
objek wisata daerah lain, sebagai upaya dari Kepala Daerah untuk mendisain
objek wisata di daerahnya, sehingga bisa menjadi unggul dari objek wisata yang dimiliki
daerah lain. Pada pelaksanaannya dapat digunakan sebuah istilah yang sangat
relevan, yaitu amati, tiru, dan modifikasi (ATM).
3. Objek
wisata sebaiknya dikelola oleh desa adat, dalam hal ini Kepala Daerah mendorong
setiap desa adat yang berlokasi di sekitar objek wisata, diajak untuk ikut
membangun dan memelihara objek wisata yang sudah dimiliki daerah, dan dapat dimanfaatkan
oleh warga masyarakat desa adat dan masyarakat lainnya di daerah.
4. Menyiapkan
sumber daya manusia (SDM), sesuai kebutuhan Kepala Daerah untuk mewujudkan pembangunan
dan pengembangan pariwisata di daerahnya
5. Melakukan
kegiatan pemasaran, yaitu memasarkan destinasi wisata di daerahnya agar
wisatawan mengetahui objek wisata yang dimiliki, sehingga mampu mewujudkan
banyak kunjungan para wisatawan di daerahnya.
Kepemimpinan
pariwisata pada saat sekarang sangat dibutuhkan, sebagai upaya untuk mewujudkan
Indonesia menjadi wilayah yang banyak dikunjungi para wisatawan, terutama
wisatawan yang berasal dari Negara lain. Target dari Kementerian Pariwisata
sudah hampir terpenuhi pada tahun 2019 ini, yaitu sekitar 20 juta wisatawan
mancanegara yang mendatangi dan/atau melakukan perjalanan di Indonesia. Berkenaan
kunjungan wisatawan mancanegara yang diharapkan semakin banyak melakukan
perjalanan wisata di Indonesia, maka pemerintah pusat membuat gebrakan lagi melalui
Kementerian Pariwisata dengan mendorong perwujudan 10 daerah di Indonesia yang
bisa seperti Bali. Sepuluh daerah yang dijadikan destinasi prioritas di
Indonesia, seperti danau toba-Sumatera Utara, tanjung kelayang-Bangka Belitung,
tanjung lesung-Kabupaten Pandeglang Banten, Kepulauan seribu-DKI Jakarta, taman
wisata candi Borobudur-Jawa Tengah, taman nasional bromo tengger semeru-Jawa
Timur, mandalika-Nusa Tenggara Barat, Labuan bajo-Nusa Tenggara Timur, pulau
morotai-Maluku Utara, taman nasional wakatobi-Sulawesi Tenggara.
Penentuan
10 (sepuluh) daerah sebagai destinasi pariwisata prioritas ini, semata-mata
untuk mendorong berkembangnya pariwisata di Indonesia setelah Bali. Untuk itu, daerah-daerah
yang dekat dengan daerah destinasi pariwisata prioritas di Indonesia ini, perlu
dimanfaatkan sebesar-besarnya oleh daerah, agar daerahnya turut menjadi daerah berikutnya
untuk dikunjungi para wisatawan, sesuai dengan kepemilikan objek wisata yang unik
dan unggul di masing-masing daerah. Selamat menjadi Kepala Daerah yang memiliki
kepemimpinan di bidang pariwisata, yang menjadikan warga masyarakat di
daerahnya mendapatkan hasil yang melimpah, berkenaan dengan datangnya wisatawan
mancanegara dan wisatawan nusantara di daerah yang dipimpin oleh Kepala Daerah.
Post a Comment for "KEPEMIMPINAN PARIWISATA"