PELAYANAN KARYAWAN RUMAH SAKIT
PELAYANAN
yang ditampilkan oleh karyawan rumah sakit untuk memberikan pelayanan kepada
pasien rumah sakit, merupakan pelayanan yang disenangi dan bermanfaat bagi
pasien rumah sakit. Kalau pelayanan yang diberikan kepada pasien seperti yang
disebutkan di atas, dipastikan banyak pasien dan calon pasien yang datang dan
memanfaatkan pelayanan kesehatan yang anda tawarkan kepada pasien anda. Anda
kurang yakin? Silahkan mencoba pemberian pelayanan yang disenangi dan memiliki manfaat
bagi pasien dan keluarganya hehehe.
Pemberi
pelayanan kesehatan sekarang sudah semakin banyak, ada Puskesmas, balai
pengobatan, rumah sakit khusus, rumah sakit umum, serta praktek-praktek pribadi
dokter, bidan, dan perawat. Pada dasarnya semua pemberi pelayanan ini ingin
mengabdi pada upaya pemeriksaan pasien-pasien yang sedang membutuhkan dan memerlukan
pelayanan supaya sehat. Pemberi pelayanan kesehatan ini, semua menawarkan
produk jasa kesehatan yang dimiliki kepada masyarakat. Artinya bila ada
seseorang anggota masyarakat sekitar, yang merasa kesehatannya terganggu atau
sedang menderita suatu penyakit, bisa mengunjungi produk jasa kesehatan yang
telah tersedia itu, untuk mendapatkan upaya penyembuhan. Kami siap melayani Anda,
kurang lebih hasrat yang dimiliki oleh penyedia produk jasa kesehatan tersebut.
Pada
hasrat keinginan melayani orang-orang yang sedang terganggu kesehatannya itu,
tentu pemberian pelayanan kesehatan kepada para pasien-pasien, ada yang baik
dan ada juga yang mungkin kurang baik atau memberikan pelayanan apa adanya.
Bahkan fokus pelayanan dari produk jasa kesehatan, ada yang lebih berorientasi
kepada dokter, perawat dan bidan. Dengan demikian, penyedia produk jasa
kesehatan lebih memerhatikan kebutuhan tenaga medis serta alat medis, dan bukan
kepada kebutuhan pasien yang sedang dilayani.
Nah,
pada saat ini telah banyak perubahan pada fokus pelayanan. Produk jasa
kesehatan didorong untuk berorientasi kepada kepentingan dan kebutuhan pasien.
Apa yang dibutuhkan pasien diutamakan oleh sumber daya manusia (SDM) kesehatan termasuk
alat medis yang betul-betul sesuai dengan kebutuhan pasien. Ini sudah dimiliki
oleh hampir semua penyedia produk jasa kesehatan bahwa pemberian pelayanan yang
berkualitas harus diupayakan untuk diberikan kepada pasien-pasiennya, dengan
berusaha mendapatkan akreditasi dari kementerian
kesehatan melalui kegiatan yang dilakukan oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit
(KARS).
Walau
sudah terakreditasi dan dinyatakan lulus, fakta di lapangan para pasien masih
berharap untuk mendapatkan pelayanan yang berkualitas. Mereka berharap bisa
mendapatkan pelayanan sesuai harapan mereka dan sesuai kepentingan dan
kebutuhan mareka. Untuk itu kualitas pelayanan yang diberikan kepada setiap
pasien harus menjadi perhatian utama dari Manajemen penyedia produk jasa
kesehatan. Mengapa pelayanan harus berkualitas? Karena kualitas pelayanan dari
produk jasa kesehatan berkaitan erat dengan tingkat kepuasan dari pasien-pasien
kita. Kepuasan seorang pasien pada pelayanan produk jasa kesehatan secara umum
banyak didasarkan pada adanya persepsi seorang pasien setelah merasakan
pelayanan yang sudah diterima. Persepsi itu muncul dalam benak pasien apabila
harapan pasien dibandingkan dengan fakta pelayanan yang diterima pasien cocok
(sesuai) dengan yang diharapkan.
Menurut
Lupiyoadi dan Hamdani (2006), persepsi pelanggan timbul berdasarkan pada
pelayanan yang nyata mereka terima dengan pelayanan yang sesungguhnya
diharapkan. Jika kenyataannya pelayanan yang diterima lebih dari yang
diharapkan, maka pelayanan itu dapat dikatakan berkualitas. Dan sebaliknya,
apabila pelayanan yang diterima berada di bawah pelayanan yang diharapkan,
tentu pasien berkata bahwa pelayanan yang diberikan produk jasa kesehatan ini
kurang berkualitas. Artinya pada pemberian pelayanan yang diterima pasien
merasa kurang puas dan adanya kekecewaan dalam hati, atau kurang berkenan di
hati pasien.
Contoh,
pasien berharap bahwa pada saat berkunjung pada produk jasa kesehatan nanti,
dokter yang akan memeriksa pasien sudah siap ditempat dan langsung mendapatkan
pemeriksaan. Perawatnya juga siap menerima pasien dengan ramah dan senyum serta
berkenan memberikan petunjuk dan informasi, sehingga pasien merasa senang di
hati dan akan puas. Namun apa yang terjadi? Pada realitanya ternyata terjadi
hal yang tidak sesuai dengan harapan, pasien menunggu lama kedatangan dokter
dan perawat juga sekedar menerima kedatangan pasien, alias pasien menunggu agak
lama dan banyak didiamkan.
Pada
kondisi seperti ini, akhirnya pasien memiliki sebuah persepsi bahwa pelayanan
produk jasa kesehatan ini kurang berkulitas. Produk jasa kesehatan ini telah
memberikan pelayanan yang mengecewakan pasien dan atau pelayanan kesehatan di
sini kurang berkulitas. Apa yang akan terjadi pada produk jasa kesehataan di
masa yang akan datang? Pasien sudah mulai kurang memercayai pemberian pelayanan
bahkan sudah mulai berpikir bahwa lebih baik mencari produk jasa kesehatan yang
lain, bila akan terganggu kesehatannya. Selain dari itu, bisa saja pasien ini
juga bercerita kepada pihak lain bahwa pelayanan produk jasa kesehatan itu
kurang bagus, sangat mengecewakan. Apakah masalah di atas bukan menjadi masalah
kita sebagai pemberi pelayanan atau sebagai pelaksana Manajemen?
Masalah
yang diutarakan di atas, seharusnya menjadi masalah kita bila menghendaki
produk jasa kesehatan kita baik dan berkualitas. Komponen kualitas pada
pelayanan yang terdapat pada produk jasa kesehatan harus terus diperbaiki agar
produk jasa kesehatan yang kita miliki tidak mengecewakan pasien dan selalu
dipercayai pasien. Untuk itu Manajemen rumah sakit harus terus memerbaiki
pelayanan produk jasa kesehatan dengan melihat kualitas pelayanan itu sendiri.
Perbedaan yang terjadi antara harapan pasien dengan fakta pelayanan yang
diterima pasien itu, sebenarnya terjadi karena adanya kesenjangan dalam
pemberian pelayanan.
Menurut
lovelock dan Wright (2007), kesenjangan
jasa itu merupakan penilaian pelanggan secara keseluruhan terhadap apa yang
diharapkan dibandingkan dengan apa yang diterima. Dengan demikian, Manajemen
penyedia produk jasa kesehatan seperti rumah sakit, harus memerkecil
kesenjangan, mengurangi dan atau menghilangkan 7 (tujuh) kesenjangan dalam
kualitas pelayanan jasa, seperti yang disebutkan di bawah ini:
1. Kesenjangan
pengetahuan, perbedan antara apa yang diyakini penyedia produk jasa kesehatan
akan diharapkan pelanggan (pasien) dibandingkan dengan kebutuhan dan harapan
pelanggan yang sesungguhnya
2. Kesenjangan
standar, perbedaan antara persepsi Manajemen terhadap harapan pelanggan dan
standar kualitas yang telah ditetapkan untuk pemberian pelayanan produk jasa kesehatan
3. Kesenjangan
penyerahan, perbedaan antara standar pemberian produk jasa kesehatan yang
ditentukan dan kinerja pelayanan produk jasa kesehatan yang sesungguhnya
4. Kesenjangan
komunikasi internal, perbedaan antara apa yang dianggap oleh pemberi informasi
dan sumber daya manusia (SDM) sebagai tenaga pemberi pelayanan sebagai fitur
produk jasa kesehatan, kinerja, dan tingkat kualitas produk jasa kesehatan dan
apa yang benar-benar dapat diberikan oleh penyedia produk jasa kesehatan
5. Kesenjangan
persepsi, perbedaan antara apa yang benar-benar diberikan pada saat pemberian pelayanan
dan apa yang dianggap pelanggan telah mereka terima (karena mereka tidak dapat
menilai kualitas produk jasa kesehatan secara akurat)
6. Kesenjangan
interpretasi, perbedaan antara apa yang sesungguhnya dijanjikan penyedia produk
jasa kesehatan dalam upaya-upaya
komunikasinya dan apa yang pelanggan pikir telah dijanjikan dalam
komunikasi tersebut
7. Kesenjangan
jasa, perbedaan antara apa yang diharapkan pelanggan akan mereka terima dan
persepsi mereka terhadap produk jasa kesehatan yang benar-benar diberikan
Kesenjangan-kesenjangan
yang mungkin telah terjadi pada pemberian pelayanan dari masing-masing produk
jasa kesehatan kepada pasien yang telah berkunjung pada produk jasa kesehatan,
seharusnya menjadi petunjuk bagi Manajemen dan pelaksana pelayanan untuk segera
memerbaikinya. Tujuannya agar pasien itu semakin mendapatkan pelayanan yang
berkualitas dari setiap produk jasa kesehatan yang dikunjungi pasien.
Selain kesenjangan pada
pemberian pelayanan produk jasa kesehatan yang mendapat perhatian dari
pelanggan, juga pelanggan dapat menilai kualitas pelayanan dari beberapa
dimensi pada kualitas pemberian pelayanan kepada setiap pasien yang berkunjung
pada produk jasa kesehatan. Menurut Parasuraman dalam Jasfar (2009) ada 5
(lima) dimensi kualitas pemberian pelayanan produk jasa kesehatan kepada
pengunjung produk jasa kesehatan, yaitu:
1. Kehandalan
(reliability), kemampuan produk jasa
kesehatan untuk memberikan pelayanan kepada pasien dari satu tempat ke tempat
lain sesuai janji pelayanan dengan tepat waktu dan dipercaya. Hal ini bisa
dilihat dari jadual pelayanan yang telah tertulis dan sudah diketahui secara
umum oleh pengunjung
2. Keberwujudan
(tangible), tersedianya fasilitas
bangunan gedung, alat-alat medis yang tersedia, sumber daya manusia (SDM) yang
melayani, alat komunikasi yang dimiliki, dan alat-alat lain yang dibutuhkan
oleh produk jasa kesehatan
3. Daya
tanggap (responsiveness), adanya
kemauan dan keinginan dari SDM untuk memberikan pelayanan yang cepat dan
komunikatif kepada setiap pasien di tempat produk jasa kesehatan, serta adanya
kerjasama antar SDM di produk jasa kesehatan dalam melayani kepentingan dan
kebutuhan pasien
4. Jaminan
(assurance), adanya pengetahuan,
kemampuan (kompeten), dan atribut pelayanan seperti ramah, sopan, kerjasama,
sikap yang baik, dan dapat dipercaya
5. Empati
(empathy), SDM yang selalu
menunjukkan kontak dengan pasien di setiap produk jasa kesehatan dalam keadaan
mampu memerhatikan dan memahami kebutuhan dan kesulitan yang dihadapi pasien
selama berada di pelayanan produk jasa kesehatan
Inilah
beberapa hal yang diperhatikan dengan serius oleh Manajemen dari penyedia
produk jasa kesehatan dan SDM-nya, untuk mewujudkan adanya pelayanan yang
berkualitas kepada pasien yang memeriksakan kesehatannya. Pemberian pelayanan
yang berkualitas kepada setiap pasien akan mewujudkan suatu “nilai” pelayanan dan menumbuhkan
kepercayaan pada setiap pelayanan yang diterima pasien dari setiap produk jasa
kesehatan yang dimiliki.
Post a Comment for "PELAYANAN KARYAWAN RUMAH SAKIT"