Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

MODEL KAMPANYE YANG SUKSES


TAHUN 2020 adalah tahun yang dipenuhi dengan banyak “janji”. Siapa sih yang suka mengumbar janji kepada warga masyarakat? Siapa lagi kalau bukan si calon Kepala Daerah yang berlaga dalam Pemilukada pada tahun 2020. Mereka mengumbar janji kepada masyarakat pemilih, dengan mengatakan bahwa bila dirinya terpilih dan menang dalam Pemilukada, akan berusaha meningkatkan taraf kehidupan masyarakat, akan meningkatkan pelayanan kesehatan serta pendidikan bagi warga masyarakat, dan lain sebagainya. Berbagai janji para calon Kepala Daerah ini, yang dikomunikasikan kepada masyarakat pemilih, bisa dilakukan dalam berbagai kegiatan, seperti melalui media sosial, media massa, media elektronik, spanduk, baliho, pawai dengan menggunakan sepeda motor, dan melalui tatap muka dengan banyak masyarakat pemilih. Mereka berupaya menghadirkan berhembusnya angin surga kepada para pemilih, dengan menawarkan sebuah khayalan bahwa akan berusaha untuk mengubah dan meningkatkan taraf hidup masyarakat, yang selama ini selalu terabaikan.

Penyampaian janji dalam kampanye yang semuanya berisi berita yang serba baik itu, selalu disampaikan dengan mendatangi tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh budaya, dan tokoh-tokoh yang lain dengan mengatakan “mohon doa restu” agar pencalolannya sebagai calon Pemimpin dalam Pemilukada ini, dapat berjalan baik dan lancar. Selain itu si calon juga akan melakukan kegiatan silaturahmi kepada warga masyarakat, selama jangka waktu yang diperbolehkan untuk melakukan kampanye. Model lain yang dilakukan si calon untuk mengkampanyekan dirinya sebagai calon terbaik dalam Pemilukada, akan dijalankan melalui kegiatan bermedia sosial, menulis di media massa, dan melakukan kampanye terbuka kepada warga masyarakat, untuk menyampaikan visi dan misinya.

Model kampanye seperti yang disebutkan di atas sudah menjadi budaya si calon dalam menyampaikan visi dan misinya kepada masyarakat pemilih. Dan model ini sepertinya sudah menjadi budaya si calon, dan dilakukan secara terus menerus, dengan tujuan supaya bisa terpilih sebagai Pemimpin. Nah . . untuk Pemilukada di tahun 2020 nanti, kira-kira adakah model lain dalam berkampanye, yang bisa membawa masyarakat pemilih menjadi turut bersukacita selama jangka waktu yang diperkenankan untuk melakukan kegiatan kampanye? Ayo . . silahkan beri pendapat yang brilian pada model kampanye si calon dalam Pemilukada tahun 2020.      

Seni sebagai media komunikasi
Untuk diketahui bersama bahwa pada suatu daerah, baik itu di Kota maupun di Kabupaten telah berkembang banyak mengenai seni pertunjukkan rakyat (seni tradisi) sebagai media komunikasi rakyat di daerah tersebut. Contoh seni pertunjukkan rakyat di Yogyakarta seperti kethoprak atau wayang kulit, Bali (tari trunajaya, tari barong, tari kecak), Jawa Barat (tari Jaipongan, tari benjang, rampak gendang), Batak (tari tor-tor, manortor), Nias (tari elang, tari maena, tari perang), Jawa Tengah (tayuban, tembang dolanan), dan lain sebagainya.

Kesenian tradisional yang sudah banyak tersebar di daerah, merupakan kesenian yang telah berkembang lama di tengah-tengah masyarakat, dan merupakan bagian dari kehidupan masyarakat itu sendiri. Seni tradisi ini sangat luwes dan sederhana serta warga masyarakat sangat antusias. Mengapa warga masyarakat sangat antusias? Karena kesenian tradisional ini mengandung unsur kegembiraan serta terdapat unsur saling berkomunikasi satu sama lain, sehingga tergambar kesukacitaan dan kegembiraan di dalam hati peserta seni tersebut.

Sebuah pnelitian yang dilakukan Zebuaa (2014) perihal seni tradisional “Benjang” di Jawa Barat, yang merupakan sebuah seni yang bisa digunakan sebagai media komunikasi di tengah-tengah masyarakat Sunda. Seni tradisional Benjang ini, merupakan seni asli daerah masyarakat Sunda yang mempertunjukkan gerak-gerak perkelahian yang mirip gulat. Seni beladiri ini merupakan sebuah pertandingan yang berlandaskan nilai-nilai sportifitas yang tinggi dan bersifat komunikatif, sehingga menciptakan hubungan integral antara penonton dan tontonannya. Seni Benjang ini menjadi menarik, karena diiringi oleh musik atau lagu tradisional yang telah menjadi budaya di daerah itu.

Animo masyarakat terhadap kesenian Benjang ini sangat tinggi, bahkan sering difestivalkan sehingga banyak masyarakat yang melihat pertunjukkan ini tanpa batasan usia. Masyarakat yang menyaksikan seni Benjang ini terlihat sangat senang dan menikmatinya. Hal ini dapat dilihat pada waktu diadakan festival seni Benjang ini, justru bisa menumbuhkan dan mendorong masyarakat untuk mendukung program pemerintah daerahnya. Jadi melalui kesenian tradisional ini, dapat dilakukan komunikasi dua arah, baik dalam bentuk komunikasi verbal (lisan) maupun dalam bentuk komunikasi non verbal (sistem nilai, gaya dan bahasa tubuh, perasaan, emosi).

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat dikatakan bahwa untuk menarik perhatian dan dukungan dari masyarakat suatu daerah, sangat didorong kepada si calon Kepala Daerah untuk memanfaatkan kesenian daerah yang sudah menjadi budaya lokal dari daerah itu. Melalui kesenian tradisional di suatu daerah, dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan materi kampanye sang calon Kepala Daerah di tahun 2020 mendatang. Model ini sangat menarik minat masyarakat pemilih serta turut melestarikan budaya yang telah lama berkembang di wilayah itu. Sekarang timbul pertanyaan, bagaimana caranya untuk melaksanakan dan memanfaatkan kesenian tradisional ini?

Mari melihat contoh kesenian tradisional yang telah berkembang lama di daerah Kepulauan Nias, provinsi Sumatera Utara (Medan). Kesenian Tari Maena ini merupakan pertunjukan tari yang menyenangkan dan menggembirakan. Tarian ini sangat sering dilakukan di daerah Nias hingga sekarang. Tarian Maena memiliki makna adanya kebersamaan, kegembiraan, dan kemeriahan yang dapat dinikmati bersama, dengan menggunakan pakaian adat Nias.

Tari Maena sering ditampilkan di berbagai acara, seperti penyambutan tamu terhormat, pesta pernikahan, pertunjukan budaya, dan acara perayaan adat Nias lainnya. Untuk jumlah penari dalam acara perayaan adat biasanya tidak ditentukan, walau pada kenyataannya banyak yang tertarik untuk menjadi peserta tarian. Tarian ini bisa dilakukan oleh siapa saja, baik laki-laki maupun perempuan, dengan gerakan yang sangat menarik dan dilakukan bersama-sama. Semakin banyak yang ikut menari sesuai gerakan yang sedang dilaksanakan, suasana pelaksanaan acara menjadi semakin meriah.

Hal lain yang menarik dari pertunjukan Tari Maena ini adalah adanya pembacaan rangkaian pantun, sebagai pengiring Tarian Maena. Pembacaan pantun Maena dilakukan oleh satu atau dua orang yang lancar berbahasa Nias, dengan redaksi pantunnya disesuaikan dengan materi acara perayaan yang sedang dilaksanakan, seperti dalam acara pernikahan atau acara penyambutan tamu terhormat.

Nah . . untuk kepentingan pelaksanaan kampanye dari seorang calon Kepala Daerah serta untuk efisiensi biaya, cukup mengadakan festival Tari Maena antar Kecamatan dengan memperebutkan piala yang disediakan oleh calon Kepala Daerah. Festival Tari Maena ini sangat memberi makna bagi masyarakat daerah setempat, karena dapat memberikan suasana kemeriahan dan kegembiraan serta masyarakat sangat mampu menerima informasi bila diselingi komunikasi yang verbal dan non verbal dalam menyampaikan visi dan misi si calon, serta penyampaian program kerja yang menarik bagi masyarakat. Forum pertemuan dengan masyarakat ini, sangat berkenan di hati masyarakat yang datang, karena selain sebagai peluang untuk menyampaikan materi pokok kampanye calon Kepala Daerah, juga dapat sekaligus melestarikan seni budaya masyarakat, menuju kegiatan pemantapan seni pertunjukan kepada para wisatawan pada waktu yang akan datang.

Sungguh menarik acara kesenian daerah ini, bila dapat dimanfaatkan oleh calon Kepala Daerah pada tahun 2020, karena keberhasilan dalam melaksanakan kampanye yang menggembirakan bagi masyarakat ini, akan bisa digunakan pada penyampaian program kerja Kepala Daerah pada kesempatan yang lain. Bagaimanapun jadinya, terselip harapan yang diinginkan oleh Kepala Daerah pada tahap berikutnya, yaitu mewujudkan tercapainya program kerja seorang Kepala Daerah selama memegang jabatan sebagai Pemimpin di daerah itu, yang didasarkan atas visi dan misi Kepala Daerah. 

Sampaikanlah dan berkomunikasilah dengan masyarakat pemilih, melalui pemanfaatan potensi budaya yang telah berkembang lama di tengah-tengah warga masyarakat. Pergunakanlah kesenian tradisional daerah untuk mengkomunikasikan visi dan misi calon Kepala Daerah. Melalui komunikasi ini, akan banyak memberi pengaruh pada keberhasilan calon Kepala Daerah, untuk menjadi pemenang dalam pemilihan calon Kepala Daerah pada tahun 2020 mendatang. Barangkali yang perlu diperhatikan adalah materi dari pantun yang disampaikan oleh satu atau dua orang pembaca pantun, sehingga materi dari pantun itu akan menarik minat warga masyarakat untuk memberikan pilihan pada si calon, sehingga bisa menjadi pemenang dalam Pemilukada pada tahun 2020. Selamat dan sukses melestarikan budaya masyarakat di suatu daerah, sekaligus turut melestarikan budaya tersebut, sehingga seni tari tersebut semakin populer di masa yang akan datang.

Post a Comment for "MODEL KAMPANYE YANG SUKSES"