WISATA INOVATIF: Sebuah ide untuk menjadi maju
Fokus pada Potensi Daerah
MEMIMPIN sebuah daerah
memang bukan pekerjaan yang mudah, butuh inovasi yang kreatif dari seorang
Pemimpin untuk memajukan daerahnya, sekaligus memajukan taraf hidup warganya.
Oleh karena itu, seorang Pemimpin harus memahami betul potensi yang dimiliki
daerahnya untuk dibangun dan dikembangkan.
Apa sih potensi daerah
Kepulauan Nias itu? Potensi daerah Kepulauan Nias ada pada Pariwisata serta Kelautan dan Perikanan. Mengapa potensinya ada
pada sektor itu? Karena Kepulauan Nias yang terdiri dari 4 kabupaten dan 1 kota
itu dikelilingi laut. Potensi ini sudah pernah disampaikan oleh Presiden Joko Widodo
pada waktu hadir dan melihat keadaan daerah Kepulauan Nias pada beberapa tahun
yang lalu. Beliau langsung menyampaikan potensi Kepulauan Nias kepada
Walikota/Bupati se-Kepulauan Nias.
Informasi dan fakta potensi
Nias ini mestinya dijadikan dasar untuk membangun dan mengembangkan Kepulauan
Nias ke depan. Sayangnya, hal ini tidak menjadi dasar pemikiran para Pemimpin kita
di Kepulauan Nias. Kelihatannya Pemimpin kita masih mencari hal-hal lain atau
masih bekerja pada sektor ini dan sektor itu. Pemimpin kita mungkin belum bekerja fokus,
sehingga kemajuan Kepulauan Nias dari tahun ke tahun cenderung keadaannya sulit
sekali untuk meraih kemajuan. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di wilayah
Propinsi Sumatera Utara yang terdiri dari 33 Kabupaten/Kota, Kabupaten/Kota di Kepulauan
Nias cenderung berkutat pada nomor terbawah. Apalagi jalan penghubung antar
Kabupaten/Kota masih belum terhubung dengan jalan Propinsi yang beraspal hotmix, bahkan banyak jalan-jalan yang
sudah rusak, dengan alasan jalan itu jalan Propinsi yang dananya bersumber dari
Propinsi. Memang pada waktu sekarang sih, jalan-jalan di wilayah Kepulauan Nias
sudah banyak yang dibangun, meskipun cenderung jalan utama masih belum
terbangun dengan baik. Destinasi wisata juga sudah mulai ada, meskipun belum
tahu destinasi utama, destinasi yang sedang disiapkan, dan destinasi yang masih
potensial. Perihal kelautan dan perikanan, yah . . masih seperti itu,
kelihatannya masih belum berfokus dalam membangun dan mengembangkan potensi daerah
yang sudah ada. Barangkali juga mungkin hanya bekerja sesuai kemampuan saja,
tanpa terprogram pada bidang potensi daerah. Apa hal ini benar adanya?
Apakah cara kerja
Pemimpin di Kepulauan Nias hanya melakukan pekerjaan ini dan itu setiap tahun, atau
hanya bekerja berdasarkan dana yang disediakan oleh Pusat dan Provinsi. Penggunaan
dana itu pun, belum berfokus pada pembangunan dan pengembangan potensi daerah yang
sudah mendapatkan anugerah dari Tuhan. Barangkali juga Pemimpin kita hanya
mengerjakaan proyek sesuai kehendak dan kemampuan para Pemimpin. Melihat cara
kerja dari Pemimpin yang belum berfokus tersebut, tentu sulit untuk berharap bahwa
Kepulauan Nias akan semakin baik dan berkembang cepat di masa yang akan datang.
Mari perhatikan dan
melakukan perenungan atas gambaran yang pernah terjadi di Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta, perihal kemajuan
pariwisata di daerah. Pada awalnya, Kabupaten Bantul sudah mulai terkenal
destinasi wisatanya, lalu Kabupaten Sleman juga bersemangat untuk berbenah
dalam bidang Pariwisata. Pada suatu waktu tiba-tiba muncul kuda hitam (dark horse) pada pembangunan dan
pengembangan destinasi wisata di daerahnya. Pemerintah daerah memulainya dengan
membangun jalan yang bagus dari Propinsi DIY ke Kabupaten Gunungkidul, dengan
aspal hotmix dan lebar jalan bagaikan
jalan Propinsi. Letak geografis Kabupaten Gunungkidul ini termasuk jauh dari
Propinsi DIY sekitar 40-50 kilo meter, serta termasuk daerah yang miskin di
lingkungan Propinsi DIY.
Setelah jalan dibuat
baik, jalan yang terlalu bengkok diluruskan, jembatan dibuat lebar bagaikan
jalan Propinsi, tiba-tiba memasarkan pantai-pantainya dengan sedikit perbaikan.
Setelah membangun jalan yang baik, para wisatawan merasa senang untuk melakukan
rekreasi atau bertamasya di Kabupaten ini, sekaligus Pemerintah Daerah berusaha
mendorong hidupnya usaha mikro kecil menengah (UMKM) di sekitar destinasi
wisata.
Apa yang terjadi
kemudian? Kabupaten yang tadinya termasuk daerah miskin, tiba-tiba mendapatkan
durian runtuh berupa pendapatan asli daerah (PAD) menjadi naik sekitar 255
milyar pada tahun 2019, diluar dana perimbangan. Pada posisi pandemi covid-19
saja, Kabupaten Gunungkidul ini masih mendapatkan PAD sekitar 145 milyar – 150
milyar setiap tahun. Wow . . ini sebuah kebanggaan, bahwa penghasilan daerah dari
kegiatan pariwisata ini cukup memberikan ketenangan bagi Pemerintah Daerahnya
untuk meningkatkan pembangunan di wilayah Kabupaten Gunungkidul.
Bagaimana dengan Kepulauan
Nias, apakah bisa menjadi kuda hitam pada bidang Pariwisata di Propinsi
Sumatera Utara? Hai para Pemimpin yang terkasih, berpikirlah secara inovasi kreatif
untuk mendatangkan banyak orang mau melakukan perkunjungan di Kepulauan Nias. Apa
yang akan dikerjakan dalam upaya membangun dan mengembangkan Kepulauan Nias
berdasarkan potensi daerah yang dimiliki?
Wisata
Olahraga
Banyak hal yang bisa
diperbuat oleh Pemimpin kita dalam bidang pariwisata dengan mengumandangkan kegiata wisata berbasis olahraga di
Kepulauan Nias. Untuk melaksanakan wisata olahraga ini tentu perlu dibahas dan
dimantapkan pembagian tugasnya pada masing-masing Bupati/Wali Kota, pada waktu
mengadakan rapat di forum kepala daerah (Forkada) se-Kepulauan Nias. Bagaimana
cara para Pemimpin kita untuk menghadirkan wisata sejenis ini di Kepualuan
Nias?
Sebetulnya untuk
melaksanakan wisata olahraga itu di Kepulauan Nias tidak terlalu sulit. Para
Bupati/Walikota se-Kepualuan Nias berusaha untuk bekerjasama dan membina kebersamaan dalam menggali dan membangun
wisata olahraga ini, sesuai pembagian tugas untuk membangun wisata olahraga
yang disepakati dalam Forkada. Hal ini sangat bisa didiskusikan dan disepakati dalam
rapat Forkada di Kepulauan Nias, untuk mencapai tujuan bersama, yaitu mendatangkan
banyak orang atau wisatawan di Kepulauan Nias.
Untuk diketahui bahwa
sebuah daerah akan cepat mendatangkan kemajuan, bila daerahnya banyak didatangi/dikunjungi
orang untuk berbelanja atau untuk melakukan kegiatan wisata. Oleh karena itu,
datangkanlah banyak orang di Kepulauan Nias melalui pencanangan kegiatan yang
terkait dengan pariwisata, yaitu menghadirkan destinasi wisata (Dewi) yang unik
dan menarik bagi banyak pengunjung. Apa yang akan dicanangkan oleh Pemimpin kita
pada pariwisata di Kepulauan Nias dengan brand
Wisata Olahraga? Hal-hal yang dapat diperbuat, seperti:
1.
Bangun jalan yang mengelilingi Kepulauan
Nias selebar jalan Propinsi
2. Melaksanakan lomba berselancar di
Kepulauan Nias, seperti di Sorake, dan tempat lain seperti di Pulau Asu atau di
laut Afulu
3.
Memasyarakatkan kegiatan bersepeda dengan
mengelilingi Kepulauan Nias
4.
Melaksanakan lari marathon 10 K, 15 K,
atau 20 K.
5. Mendorong orang untuk melakukan Hiking dan trekking (banyak disukai generasi milenial sekarang)
6.
Lomba tenis
7. Lomba berperahu naga/kano di sungai,
seperti di Nias barat ada sungai Humene dan/atau sungai di tempat lain
8.
Olahraga Polo air
9.
Olahraga renang
10.
Berwisata dengan Arung jeram
11.
Lomba menyelam tanpa alat batu
pernafasan atau dengan alat pernafasan
12.
Persiapkan lapangan golf untuk 9 hole
atau beberapa hole sesuai kebutuhan
13.
Lomba voli pantai
14.
Lomba Jet ski
15.
Lomba Snorkeling
16.
Lomba bermain layang-layang
17. Lomba farago (menggunakan bola yang
terbuat dari rotan), merupakan olahraga tradisional
18.
Lomba hombo batu (lompat batu)
19.
Olahraga jalan pagi dengan melihat sawah
untuk menghirup udara segar yang memberi kesegaran jasmani
20.
Dan lain-lain
Lomba apa pun di bidang
olahraga banyak yang suka karena menyehatkan, sekaligus bisa mendatangkan
banyak orang. Olahraga yang mampu mendatangkan banyak orang di sebuah daerah,
seperti lomba motor grand prix di
Mandalika Lombok, lomba lari marathon di Borobudur Jawa Tengah, run 5K di
Pontianak, Makassar sunset dan run
10K di Makasar, dan lain-lain. Ada juga kegiatan olahraga lain seperti
bersepeda. Banyak juga yang sudah melakukan kegiatan bersepeda seperti BTN run
& ride, Bethesda ride di Yogyakarta atau lomba sepeda gunung, dan
lain-lain.
Wisata olahraga ini
sudah banyak penggemarnya di Indonesia, bahkan pada saat Bali, Lombok, Jawa
Tengah dan yang lain melaksanakan lomba marathon, banyak yang datang dari Jakarta,
Surabaya, dan dari Kota lain. Jadi, mantapkan tempat dan pelaksanaannya, serta
promosikan wisata olahraga ini melalui Biro dan Agen Perjalanan, Wartawan, dan
kepada para Traveller yang lain.
Melalui tulisan ini,
penulis berharap bahwa wisata inovatif di Kepulauan Nias sangat bisa
dikembangkan, untuk itu segera direnungkan, dimantapkan, dan dijalankan oleh
Pemimpin kita di Kepulauan Nias. Kegiatan wisata olahraga ini merupakan upaya
yang inovatif dari Pemimpin kita untuk mendatangkan wisatawan mancanegara
(Wisman) dan wisatawan Nusantara (Wisnus) di daerah Kepulauan Nias, sekaligus
untuk menghidupkan usaha mikro kecil menengah (UMKM) di kepulauan Nias, seperti
usaha kuliner, usaha kerajinan, batik khas Nias, dan lain-lain. Semoga para
Pemimpin kita di kepulauan Nias, bisa segera menangkap peluang ini dan dapat
menjadi kuda hitam dalam bidang pariwisata, sehingga bisa memperbesar PAD
masing-masing daerah untuk dapat melaksanakan pembangunan dan pengembangan daerah
di wilayah Kepulauan Nias.
Post a Comment for "WISATA INOVATIF: Sebuah ide untuk menjadi maju"