Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

MUARA EVENT PARIWISATA YA DESTINASI WISATA

 


EVENT pariwisata yang diselenggarakan oleh Kabupaten Nias Barat, Kabupaten Nias Selatan, dan Kota Gunungsitoli pada tahun 2022 ini, sungguh menarik dan mengagumkan, terutama bagi para wisatawan mancanegara (Wisman) dan wisatawan nusantara (Wisnus). Kabupaten Nias Barat menyelenggarakan Festival Pesona Aekhula (FPA), Kabupaten Nias Selatan menyelenggarakan “World Surfing League (WSL)-Nias Pro, dan Kota Gunungsitoli menyelenggarakan Gunungsitoli Fashion Carnaval.

Kegiatan yang dilakukan pada event pariwisata Kepulauan Nias tahun 2022 ini merupakan kegiatan yang sangat menarik untuk dilihat dan dinikmati. Dua Kabupaten dan satu Kota seakan bersinergi untuk melakukan kegiatan event pariwisata yang dapat mengundang banyak orang untuk melihat, merasakan, dan menikmati berbagai sajian atraksi wisata yang ditampilkan pada event pariwisata tersebut. 

  Sungguh event pariwisata yang diselenggarakan itu merupakan penampilan jati diri dan peradaban kita bahwa Kepulauan Nias itu merupakan “pulau pariwisata” di sebelah barat pulau Sumatera. Kepulauan Nias sekarang sudah menabuh genderang bahwa memang Kepulauan Nias itu merupakan destinasi wisata yang bangun dan sekarang sedang bersolek agar wisatawan mengagumi alam dan budaya Kepulauan Nias.

Oleh karena itu, penyelenggaraan event pariwisata tersebut, merupakan tanda dan deklarasi bahwa kepulauan Nias yang terletak di sebelah barat pulau Sumatera itu sangat kaya destinasi wisata yang unik dan menarik, baik alam, budaya, kuliner, kerajinan, batu megalitikum, maupun atraksi lompat batu. Hal-hal yang dimiliki dalam bidang pariwisata ini, tentu harus ditampilkan pada acara event pariwisata itu, yang dapat menggugah dan memberi pesan kepada para Wisman dan Wisnus bahwa Kepulauan Nias itu sangat kaya dalam hal destinasi-destinasi wisata.

Nah . . pelaksanaan event pariwisata ini memang sangat perlu dilakukan, karena event pariwisata itu merupakan usaha daerah yang brilian untuk mengundang para wisatawan mau berkunjung di destinasi wisata yang sudah dimiliki Kabupaten dan Kota. Penyelenggaraan event pariwisata merupakan ajang promosi yang dilakukan oleh pemerintah daerah terhadap destinasi-destinasi wisata yang dimiliki, dan berharap akan banyak wisatawan yang mau berkunjung di setiap destinasi wisata yang sudah disiapkan dan dimakeup oleh pemerintah daerah. Menurut Bahar (2002), promosi adalah setiap upaya marketing (pemasaran) yang fungsinya untuk memberikan informasi atau meyakinkan para konsumen (wisatawan) yang potensial mengenai kegunaan suatu produk atau jasa (destinasi wisata) dengan tujuan untuk mendorong konsumen (wisatawan), baik melanjutkan atau memulai pembelian pada harga tertentu.

Mengenai promosi pariwisata diberi pemahaman lagi oleh Morizka (2012) sebagai suatu proses kegiatan yang bertujuan agar para konsumen (wisatawan) mengetahui (aware) adanya produk dan jasa (destinasi wisata) yang ditawarkan, kemudian membelinya dan menjadikannya pelanggan yang setia. Selanjutnya Morizka menjelaskan bahwa ada beberapa peran promosi pada industri pariwisata, yaitu 1. Untuk merangsang pembelian produk-produk wisata oleh para konsumen dan meningkatkan efektifitas penjualan pada waktu yang relatif singkat; dan 2. Perusahaan berusaha menawarkan produk dan berusaha menarik calon konsumen baru. Jadi, penampilan dari destinasi-destinasi wisata itu harus unik dan menarik serta mampu mendatangkan kekaguman dari siapa saja yang melihat dan merasakannya.

Oleh karena itu, pada acara penyelenggaraan event pariwisata itu, selain harus berhasil di dalam penyelenggaraanya, harus berhasil juga menghadirkan banyak wisatawan pada berbagai acara pariwisata yang sudah direncanakan. Hadirnya para wisatawan pada acara tersebut, akan bisa meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan pada setiap destinasi wisata yang dimiliki oleh Kabupaten/Kota. Jadi, tujuan akhir keberhasilan pelaksanaan event pariwisata itu terletak pada meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan di destinasi-destinasi wisata yang terdapat di daerah.

Sebagai salah satu bentuk promosi pada destinasi wisata yang terdapat di daerah, tentu daerah juga sudah menyiapkan destinasi wisata yang unggul, unik, dan menarik. Dengan demikian, muara dari penyelenggaraan events pariwisata tersebut bisa menggerakkan hati para wisatawan untuk melakukan perkunjungan di destinasi-destinasi wisata yang terdapat di daerah.

Apabila melaksanakan event pariwisata, biasanya yang sangat diperhatikan adalah 2 C dan 1 B, yaitu Content, Context, dan Business. Bagaimana pemahaman 2 C dan 1 B tersebut pada pelaksanaan event pariwisata? Pada pelaksanaan event pariwisata, harus memerhatikan dan menanganinya seperti gambaran yang dijelaskan di bawah ini.

Content

Konten meliputi kandungan teknik yang cenderung memberikan functional benefit. Konten merupakan what to offer atau apa produk yang ditawarkan kepada pelanggan, yang merupakan tangible (Kartajaya (2006). Kalau dibawa pada sebuah destinasi wisata, maka perlu dipertanyakan kepada pemerintah daerah, apakah yang ditawarkan pemerintah daerah pada waktu menyelenggarakan event pariwista tersebut? Apakah ada foto-foto atau video/youtube dari destinasi-destinasi wisata yang dimiliki untuk ditawarkan dan disampaikan kepada para wisatawan yang hadir pada waktu event pariwisata?. Konten di sini terkait dengan keadaan/gambaran destinasi wisata yang ditawarkan, apakah unik dan menarik, memberi nuansa pemandangan yang menyenangkan,? Apakah terdapat berbagai informasi perihal kondisi, sarana yang terdapat di destinasi wisata, serta prasarana yang tersedia menuju lokasi destinasi wisata itu?.

 

Context

Context meliputi kandungan nonteknik yang memberikan manfaat emosional kepada para wisatawan (pelanggan). Context merupakan how to offer atau bagaimana cara menawarkan destinasi wisata itu kepada wisatawan. Kartajaya (2004) mengatakan bahwa context is the winning formula, meskipun context merupakan intangible. Context terkait dengan kebersihan, kemasan destinasi wisata, komunikasi pemasaran, friendly, identitas dan personalitas merek (branding). Apakah sikap dan perilaku, komunikasi, uniform, tepo seliro tampak dalam pemberian layanan?

 

Business

Berkaitan dengan upaya untuk mempromosikan dan bisa menjual berbagai produk yang mendukung keberadaan destinasi wisata. Pada event pariwisata yang diadakan tersebut, tentu ada beberapa kegiatan yang ditampilkan kepada khalayak untuk mengisi acara event pariwisata, seperti festival layang-layang, pameran UMKM, lomba tari kreasi, penampilan sanggar budaya dan pertunjukkan, lomba kerajinan tangan, dan sebagainya.

Nah . . apabila ada wisatawan yang tergerak hatinya untuk membeli dan mau bermain layang-layang atau mau beli hasil kerajinan khas daerah, seyogyanya barang tersebut telah tersedia di tempat pembuatan layang-layang atau tempat pembuatan kerajinan atau bisa menonton budaya khas daerah di tempat lain Inilah hal-hal yang barangkali perlu mendapat perhatian dari pemerintah daerah, untuk berusaha menyediakan tempat sanggar budaya yang menjadi favorit di daerah, atau tempat pembuatan kerajinan khas daerah. Kalau hal ini bisa dijalankan oleh pemerintah daerah, akan ada desa pembuat layang-layang, ada desa kerajinan, ada desa kuliner, ada desa sanggar budaya dan seterusnya.

Berhubung kegiatan event pariwisata itu sekaligus masyarakat bisa mendapatkan penghasilan dari kegiatan tersebut, perlu sekali menyiapkan destinasi-destinasi wisata yang diunggulkan di Kabupaten/Kota. Ada destinasi wisata alam seperti perbukitan yang dipoles untuk rekreasi, sungai, danau dan pantai-pantai, ada destinasi wisata budaya termasuk penyediaan sanggar-sanggar tempat pelatihan budaya, dan ada juga destinasi wisata kerajinan dan destinasi wisata kuliner, ada lagi destinasi wisata mendaki gunung atau memancing, ada destinasi wisata sun set dan sun rise, dan seterusnya.

Berdasarkan pengertian yang sudah dijelaskan seperti pada poin-poin yang sudah disebutkan di atas, maka siapkan event pariwisata lagi yang akan diselenggarakan pada tahun yang akan datang. Bersamaan dengan kegiatan event pariwisata tersebut, siapkan juga beberapa destinasi wisata yang dapat dilihat dan dinikmati oleh para wisatawan, termasuk prasarana dan sarana yang dibutuhkan wisatawan yang dapat mendukung keberadaan dari destinasi wisata tersebut.

Pada kesempatan ini, sangat berharap ke-4 Kabupaten dan Kota yang ada di Kepulauan Nias turut bersinergi untuk mau melaksanakan kegiatan event pariwisata pada tahun-tahun mendatang. Silahkan mengatur tanggal-tanggal pelaksanaan setiap daerah dan tentukan materi event pariwisata setiap daerah, sehingga para wisatawan semakin kagum dan tertarik pada budaya dan alam Kepulauan Nias. Salam hormat kepada Pemimpin Daerah yang bersedia memajukan sektor pariwisata di Kepulauan Nias.

 

Daftar pustaka

1.   Bahar, H., 2002. Pengantar Pariwisata. Bandung: Alfabeta

2. Kartajaya, H., 2004. Hermawan Kartajaya on Differentiation, Cetakan Kedua, Bandung: PT Mizan Pustaka

3.   Kartajaya, H., 2006. Integrating Sales & Marketing: Juru Ampuh Mendongkrak Penjualan Menggunakan Strategi Pemasaran, Bandung: PT Mizan Pustaka

4. Morizka, V., 2012. Pengertian dan Peran Promosi Pariwisata. vennamorizka.blogspot.com/... /pengertian-dan-peran-promosi-wisata.html

 

Post a Comment for "MUARA EVENT PARIWISATA YA DESTINASI WISATA"