Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

SUDAH BANGUN DAN MULAI BERSOLEK


PARIWISATA

DIASPORA Nias yang bertempat tinggal di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Propinsi Jawa Tengah (Jateng) pernah bermimpi pada tahun 2013 yang lalu, melalui hadirnya kegiatan Diaspora Nias di Solo, dalam tema Sarasehan Nasional tentang Membangun Kepulauan Nias Menjadi Tujuan Utama Wisata Kawasan Barat Indonesia”. Pada waktu itu kegiatan Sarasehan sangat didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI), beserta dukungan dari 4 (empat) Pemerintah Kabupaten dan 1 (satu) Pemerintah Kota beserta jajarannya, dan didukung juga oleh Pimpinan DPRD se Kepulauan Nias.

Pelaksanaan kegiatan Sarasehan ini merupakan sebuah pipa saluran kerinduan Diaspora Nias. Kerinduan putra-putri Nias yang berada di luar Kepulauan Nias, khususnya putra-putri Nias yang berada di Jateng dan DIY untuk turutserta ikut memikirkan dan mendorong Pemerintah Daerah dapat memanfaatkan potensi Kepulauan Nias di bidang aset alam, aset seni budaya, dan aset sosial yang telah dimiliki Kepulauan Nias. Kesemuanya usaha ini merupakan upaya untuk sebesar-besarnya mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat Kepulauan Nias (Zebua, 2016).

Mimpi Diaspora Nias ini mulai tampak pada tahun 2022 ini, sekaligus membuat pipa saluran kerinduan dari putra-putri Diaspora Nias. Pipa saluran yang telah dibuat ini, mulai dirasakan gemanya dengan hadirnya 2 (dua) event pariwisata di Kepulauan Nias yang dilaksanakan oleh Kabupaten Nias Selatan dan Kabupaten Nias barat. Kabupaten Nias Selatan menghadirkan kegiatan “World Surfing League (WSL)-Nias Pro, yang kegiatannya akan berlangsung pada tanggal 22-28 Juni 2022 di Sorake Beach. Kegiatan lain yang akan dilaksanakan di luar Kejuaraan Surfing Nias Pro 2022, antara lain:

1.   Pameran UMKM

2.   Bazaar

3.   Skateboard Exhibition

4.   DJ Performance

5.   Lomba Tari Kreasi Khas Nias Selatan

6.   Lomba mewarnai gambar untuk anak-anak yang bertema Bahari, Hiburan, dan kegiatan-kegiatan yang lain.

Pada Nias Pro World Surf League (WSL) tahun 2022 ini, akan diikuti beberapa peselancar dunia yang berasal dari 15 negara. Bersamaan penjelasan kegiatan Nias Pro WSL tersebut, dijelaskan juga destinasi wisata (Dewi) di Kabupaten Nias Selatan. Pada Kabupaten Nias Selatan terdapat 74 destinasi wisata (Dewi) alam, seperti pantai, air terjun dan bawah laut, dan 67 Dewi budaya seperti desa wisata, cagar budaya, kebudayaan dari masing-masing desa.

Untuk Kabupaten Nias barat menghadirkan kegiataan periwisatanya pada tanggal 18-22 Juni 2022 dengan tema “The Spirit of Aekhula”, yang menampilkan berbagai kegiatan melalui Festival Pesona Aekhula (FPA). Kegiatan Festival Pesona Aekhula (FPA) ini akan diisi beberapa kegiatan, antara lain:

1.   Penampilan Sanggar Budaya dan Pertunjukkan

2.   Lomba Aekhula Voice

3.   Festival Kuliner

4.   Lomba Kerajinan Tangan

5.   Lomba Layang-layang

6.   Spot foto

7.   Mancing mania.

Kepada para pengunjung kegiatan FPA di Kabupaten Nias barat, akan menampilkan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal daerah Nias Barat, dengan mendapat hiburan dari artis-artis lokal yang sudah terkenal dari Nias Barat. Pada kesempatan dilaksanakan kegiatan FPA, tentu akan menyiapkan juga mengenai Dewi alam dan Dewi budaya.

 

KEGIATAN PARIWISATA (TOURISM EVENTS)

Untuk menghadirkan para wisatawan dan mau berkunjung di Kepulauan Nias, harus terus mengadakan kegiatan pariwisata (tourism events) setiap tahun di 4 (empat) Kabupaten dan 1 (satu) Kota, dengan jadwal kegiatan berurutan. Ada 3 (tiga) harapan Diaspora Nias pada kegiatan pariwisata yang akan dilaksanakan pada tahun-tahun yang akan datang, yaitu:

1.   Pemantapan kegiatan pariwisata dalam Forkada Kepulauan Nias

Sebaiknya 4 (empat) Kabupaten dan 1 (satu) Kota berusaha untuk menghadirkan kegiatan pariwisata di masing-masing daerah, dengan tanggal yang diatur sedemikian rupa, sehingga para pengunjung/wisatawan dapat mengatur waktunya untuk melihat. Paling tidak pada tahun mendatang, setiap daerah menyelenggarakan berbagai kegiatan pariwisata minimal 1 (satu) minggu, sehingga para pengunjung (wisatawan) akan betah tinggal di Kepulauan Nias minimal selama 5 (lima) minggu.

Kalau pengaturan waktu dan kegiatan pariwisata bisa berjalan dengan baik, akan menghadirkan mimpi berikutnya dari Diaspora Nias, yaitu usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kepulauan Nias akan menggeliat kembali hidupnya, dan ekonomi masyarakat akan turut hidup. Bisa dipastikan jumlah dan jenis UMKM akan terus berkembang dan bervariasi, serta akan mampu memenuhi berbagai kebutuhan para pengunjung (wisatawan) dengan citra bersih dan berkualitas.

 

2.   Pembangunan jalan-jalan di Kepulauan Nias selebar jalan Propinsi

Salah satu pendukung utama untuk bisa menghadirkan banyak wisatawan mancanegara (Wisman) dan wisatawan nusantara (Wisnus) mau berkunjung di Kepulauan Nias, bila disiapkan jalan yang baik selebar jalan Propinsi, yang bisa digunakan untuk mengelilingi Kepulauan Nias. Untuk menghadirkan jalan ini, Diaspora Nias memberi dukungan dan doa kepada setiap Kepala Daerah untuk bekerjasama mewujudkan jalan-jalan ini dengan aspal hotmix.

Harapan Diaspora Nias ini perwujudannya bisa sangat diwujudkan melalui kerjasama dan kesepakatan Kepala Daerah di dalam Forum Kepala Daerah (Forkada) Kepulauan Nias. Diaspora Nias sangat percaya dan menaruh harapan besar pada niat dan kesungguhan Kepala Daerah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat di wilayahnya masing-masing.

Memang sih tidak ada gading yang tidak retak, tetapi Pemimpin kita yang sudah diberi kepercayaan oleh masyarakat itu, mestinya dapat meninggalkan nama baik dengan berhikmat dan berintegritas dalam menjalankan pekerjaannya sebagai Kepala daerah. Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, dan manusia mati meninggalkan nama. Haleluya!  

 

3.   Pengaturan kegiatan pariwisata dari 5 (lima) Pemerintah Daerah

Kalau ini sih sudah sangat teknis sekali, yaitu pengaturan waktu dan pengaturan berbagai kegiatan. Tujuannya adalah untuk memanjakan para pengunjung bisa selalu melihat hal baru pada waktu mendatangi kegiatan di sebuah Pemerintah Daerah.

Diusahakan kegiatan pada satu daerah tidak berulang pada kegiatan daerah yang lain. Manjakanlah para pengunjung untuk mendapatkan hal-hal yang baru pada setiap kegiatan yang dilaksanakan di setiap daerah.

Kalau diperlukan barangkali ada panitia bersama pada waktu menggodok berbagai kegiatan di setiap daerah, dan ada lagi panitia yang bertanggungjawab pada terlaksananya kegiatan pariwisata di daerah. Jadi, ada panitian induk/umum dan ada juga panitia khusus di daerah.

Bangunlah pariwisata di kepulauan Nias dan makin bersoleklah, sehingga setiap tahun akan didatangi para pengagum Dewi alam dan Dewi budaya yang telah tersedia di kepulauan Nias. Kegiatan pariwisata berperan besar untuk menghadirkan banyak wisatawan di daerah, melalui penggalian dan pembangunan Dewi Alam, Dewi Budaya, dan Dewi Sosial yang bakal ditampilkan pada perhelatan kegiatan pariwisata secara konsisten diselenggarakan setiap tahun. Bangunlah pariwisata di daerah masing-masing serta ciptakanlah organisasi perangkat daerah (OPD) di masing-masing daerah, untuk mau bekerjasama dalam menghadirkan destinasi wisata (Dewi) yang unik dan mengagumkan di daerah, sesuai tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) OPD.

Untuk menumbuhkan inspirasi-inspirasi Anda pada kehebatan potensi pariwisata di Kepulauan Nias, silahkan membaca beberapa tulisan penulis di bidang pariwisata, antara lain: 1. Inspirasi Pengembangan Pariwisata Daerah; 2. Pemasaran Pariwisata; 3. Bangun Pariwisata; dan 4. Strategi Pembangunan Pariwisata. Selamat bersolek pariwisataku! 

 

Daftar pustaka

Zebua, M. 2016. Inspirasi Pengembangan Pariwisata Daerah (Edisi Revisi), Deepublish-Yogyakarta

 


Post a Comment for "SUDAH BANGUN DAN MULAI BERSOLEK"