ORGANISASI PASCA PERENCANAAN
MENGAPA S1 pendidikan
agama diangkat menjadi Kepala organisasi perangkat daerah (OPD) dinas
pertanian? Informasi yang didapat, karena yang bersangkutan merupakan tim
suksesnya Kepala Daerah. Kira-kira dengan kepercayaan yang sudah diberikan oleh
Kepala Daerah sebagai Kepala Dinas Pertanian, dapatkah menangani pemajuan
sektor pertanian di daerah itu?
Para pembaca yang
budiman, Anda dapat menilai sendiri maju mundurnya penanganan sektor pertanian
di daerah itu. Yang jelas warga masyarakat tidak mendapatkan pengetahuan baru
untuk meningkatkan hasil pertaniannya. Yang kasihan siapa? Yah . . petaninya
donk hehehe.
Pada dasarnya,
perencanaan berbagai hal muncul dari Misi seorang Pemimpin untuk merealisasikan
Visi Pemimpin. Perencanaan adalah suatu proses. Proses perencanaan merupakan
rangkaian urutan rasional di dalam penyusunan perencanaan. Proses mempunyai
sifat-sifat sebagai berikut: 1. Dapat disesuaikan dengan tujuan; 2. Dapat
disesuaikan dengan keterbatasan yang ada; dan 3. Dapat dikembangkan sesuai
dengan teknik dan kebutuhan tertentu (Wikipedia). Dengan demikian, perencanaan
adalah sebagai upaya untuk mewujudkan tercapainya tujuan, serta menentukan
tahapan-tahapan untuk mencapai tujuan tersebut.
Pengertian perencanaan
menurut Handoko
(2003), yaitu pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang
harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa. Jadi perencanaan itu
merupakan penentuan awal dari arah kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan oleh
seseorang atau suatu organisasi perangkat daerah (OPD) dari sebuah organisasi
pemerintahan.
Dengan demikian, perencanaan berkaitan dengan usaha
dari seorang
Pemimpin, untuk melakukan tugas utamanya
yaitu membuat
perencanaan dalam upaya untuk mewujudkan goals (tujuan) dari organisasi yang
dipimpin. Jadi,
tugas
perencanaan ini merupakan penentuan awal
dari arah kegiatan-kegiatan yang akan dikerjakan oleh Pemimpin, dalam upaya untuk
mewujudkan tujuan dari organisasi.
Nah . . setelah dibuatkan berbagai perencanaan yang
diharapkan dapat mewujudkan Misi dan Visi Pemimpin, baru dibuatkan organisasi
untuk memperlancar tercapainya sebuah perencanaan dari sang Pemimpin. Pengisian
sumber daya manusia (SDM) pada jabatan yang diperlukan organisasi, dilakukan
pemilihan oleh Pemimpin melalui lelang jabatan, sebagai upaya untuk menerapkan good governance dalam birokrasi. Perihal
lelang jabatan ini sudah biasa dilakukan pada organisasi pemerintah di Jawa.
Memang ada teman yang mengatakan bahwa organisasi itu
tidak begitu penting, yang penting SDM ditempatkan dan bekerja. Atas dasar
informasi ini, lalu penulis memberi contoh kegiatan kalau Pemimpin merestui
kegiatan rekreasi (tamasya) bagi karyawannya di daerah yang menarik bagi karyawannya.
Apa kegiatan yang akan dilakukan Pemimpin selanjutnya, agar rekreasi karyawan ini
dapat berjalan lancar dan dapat dinikmati bersama? Sebagai Pemimpin yang
berkehendak untuk merealisasikan rekreasi bagi karyawannya, lalu mengadakan
rapat bersama. Ternyata di dalam rapat itu terpilih Ketua, sekretaris, bendahara,
seksi konsumsi, seksi transportasi, seksi akomodasi, seksi potret, dan seksi
keamanan. Ketua sebagai pemimpin pada acara rekreasi karyawan, Sekretaris yang
mengurus surat-surat yang diperlukan, Bendahara yang menangani keuangan, seksi
konsumsi yang mengurus konsumsi yang dibutuhkan, seksi transportasi yang
mengurus kendaraan yang digunakan, seksi akomodasi yang mengurus tempat
penginapan, seksi potret yang mengurus foto kenangan, dan seksi keamanan yang
mengurus keamanan di perjalanan dan di tempat tujuan.
Hanya untuk menyelenggarakan rekreasi karyawan saja
dibutuhkan sebuah organisasi, agar
rekreasi itu dapat berjalan dengan baik. Jadi, setelah ada perencanaan kegiatan
rekreasi bagi karyawan, lalu dibuatkan sebuah organisasi atau sering disebut panitia
rekreasi karyawan untuk mengurus dan membuat rekreasi karyawan berhasil baik.
Apa perlunya organisasi? Supaya kegiatan rekreasi karyawan dapat berjalan lancer,
tanpa terjadinya hambatan dalam pelaksanaan.
Oleh karena itu, SDM yang duduk dalam jabatan pada
sebuah organisasi, hendaknya memilih SDM yang memiliki kompetensi (pendidikan,
keterampilan, dan atribut pribadi) dalam mengerjakan pekerjaannya nanti.
Kompetensi SDM betul-betul harus diperhatikan dengan serius, supaya perencanaan
yang ada dapat dikerjakan dengan berhasil, yang pada akhirnya dapat memberi
dukungan pada tercapainya Misi dan Visi sang Pemimpin.
Gambaran dari pelaksanaan rekreasi karyawan yang disebutkan
di atas, memberikan inspirasi bahwa perencanaan yang dilakukan Kepala Daerah merupakan
upaya untuk mewujudkan Misi dan Visi Pemimpin. Apa saja perencanaan yang
dibuatkan oleh Kepala daerah dalam menggapai mimpinya untuk mensejahterakan
warga masyarakat di daerah? Tentu perencanaan yang dibuat menyangkut berbagai
sektor, agar ekonomi warga masyarakat semakin tumbuh dan meningkat.
Setelah membuat
perencanaan termasuk model pelaksanaannya, maka langkah selanjutnya yaitu
membuat dan memberdayakan OPD untuk menjalankan perencanaan yang sudah ada
dalam 3-5 tahun ke depan. Pengorganisasian yaitu tindakan
mengatur dan menjalankan aktivitas organisasi OPD sehingga dapat dilaksanakan secara efektif. Untuk menjalankan pengorganisasian pada sebuah
OPD diperlukan beberapa
kegiatan yaitu: 1.
Mengidentifikasi kegiatan utama dari OPD (defining
work); 2. Mendesain struktur (grouping work) OPD sesuai kegiatannya; 3. Mengalokasikan
kegiatan OPD, sehingga orang-orang yang bekerja di OPD dapat berhasil (assigning work); dan 4. Memadukan antar pekerjaan di OPD agar proses kerja OPD dapat berjalan dengan baik (integrating work).
Mengidentifikasi
kegiatan utama OPD berarti mau melihat
perencanaan mana yang perlu segera dilaksanakan agar perencanaan bisa diwujudkan. Keberhasilan
pelaksanaan dari perencanaan bisa
memberikan dampak yang besar bagi kemajuan OPD dan kinerja OPD-nya.
Untuk mewujudkan
pelaksanaan perencanaan yang berhasil, diperlukan kegiatan pembuatan struktur OPD atau pembentukan tim
kerja, agar SDM bisa memahami tugas dan tanggung jawabnya. Tugas SDM
tersebut bisa sebagai Kepala OPD, Wakil Kepala OPD, Bidang/Bagian, Seksi dan/atau Urusan atau sebagai Staf pada organisasi
yang telah dibuat tersebut. Tujuannya agar terjadi pembagian tugas dan tanggung
jawab antar SDM dengan baik, sehingga
masing-masing SDM mendapatkan suatu keberhasilan atau kinerja atas pekerjaan
yang dilaksanakan (assigning work) sesuai tugas dan tanggung jawab
masing-masing SDM.
Sebagai seorang Kepala OPD yang dibantu
oleh seorang Wakil Kepala OPD (kalau ada) pada sebuah OPD, tentu sebelum
menjadi sebuah output yang dapat menggambarkan perwujudan Misi, perlu melakukan kegiatan pengintegrasian.
Pengintegrasian antar SDM pelaksana dan antar tugas serta tanggung jawab dari kepala OPD pada pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi (Tupoksi).
Mari membaca contoh OPD pariwisata yang organisasinya sudah diperbaiki
sesuai Tupoksi yang dimiliki. Tujuannya supaya melakukan pekerjaannya dengan
lebih baik, tidak hanya bekerja secara administratif saja. Organisasi pada OPD
pariwisata bisa dibaca pada buku yang ditulis oleh penulis dengan judul buku Bangun Pariwisata tahun 2021. Untuk
organisasi pada OPD lain silahkan diperbaiki sesuai ukuran keberhasilan OPD,
berdasarkan Tupoksi-nya dan kinerja yang diharapkan oleh Pemimpin.
Oleh karena itu, diharapkan kepada Pemimpin, gunakan organisasi yang harus
ditempati oleh SDM yang memiliki kemampuan. Hindari diri dari pengangkatan SDM
yang berdasarkan tim sukses yang belum memiliki kompetensi, berdasarkan
kedekatan atau famili, berdasarkan asal ditempatkan dalam jabatan, atau
berdasarkan pada sebuah gratifikasi. Ingat! Tugas seorang Pemimpin yaitu
menjalankan amanah organisasi berbasis Visi dan Misi Pemimpin, serta
menempatkan SDM dalam jabatan sesuai kompetensi yang dimiliki pada bidang
pekerjaan yang dipercayakan kepada SDM tersebut.
Daftar pustaka
Handoko,
T.H., 2003. Manajemen, Edisi 2. Yogyakarta: BPFE
Post a Comment for "ORGANISASI PASCA PERENCANAAN"