Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM)


BELUM lama ini saya sangat terkejut dan terheran-heran setelah membaca situs berita bahwa seorang yang bekerja sebagai ‘pembantu rumah tangga’ di Singapura, sudah selesai mengikuti pendidikan strata dua (S2) dalam bidang bisnis. Wow . . sebuah pencapaian yang sangat mengagumkan, yang otomatis membuat saya terkaget-kaget, bercampur heran hehehe. Setelah menamatkan pendidikan S2-nya lalu yang bersangkutan dipanggil oleh salah satu perguruan tinggi yang ada di Batam untuk menjadi Dosen, namun yang bersangkutan masih bertahan sebagai pembantu rumah tangga, sambil memberi semangat kepada teman-temannya yang se-profesi untuk memerbaiki pendidikannya. Bagaimana pendapat Anda setelah membaca berita yang saya sampaikan ini?

Lalu pikiran saya menerawang kemana-mana, seperti Presiden Jokowi mengangkat 7 (tujuh) orang generasi milenial untuk menjadi Staf Khusus Presiden. Mereka yang sudah diangkat menjadi Staf Khusus Presiden ini rata-rata sudah memiliki keahlian khusus sebelumnya. Apa yang diharapkan Presiden dari mereka ini? Harapan Presiden ya supaya mereka bisa memberi masukan untuk membangun manusia milenial yang sudah semakin banyak jumlahnya, yang diprediksi pada tahun 2030 Indonesia akan mengalami masa bonus demografi dengan usia dari 15 tahun sampai usia 64 tahun. Usia ini memang sudah termasuk dalam usia produktif. Berdasarkan bonus demografi ini, maka tidak heran bila Presiden Jokowi mengangkat program kerja yang dimulai pada tahun 2020 ini, yaitu berfokus pada pembangunan manusia unggul Indonesia.

Mengapa bangsa ini sangat memerlukan pembangunan manusia unggul Indonesia? Karena sumber daya manusia (SDM) itu merupakan ‘man behind the gun’. Artinya, alat apapun yang dibeli dan digunakan atau apa pun yang diusahakan, sangat ditentukan oleh kecerdasan SDM untuk menanganinya atau menggunakan alat tersebut dan berhasil. Kalau manusianya tergolong kurang cerdas dan kurang terampil, maka apa pun yang diperbuat atau diusahakan dan/atau yang digunakan, pada umumnya kurang memperoleh hasil yang baik dan maksimal.

Oleh karena itu, sudah sangat tepat program kerja Presiden Jokowi pada periode kedua ini (2020-2024), yaitu 1. Pembangunan sumber daya manusia (SDM); 2. Pembangunan infrastruktur; 3. Penyederhanaan segala bentuk kendala regulasi; 4. Penyederhanaan birokrasi; dan 5. Transformasi ekonomi. Melalui program kerja Presiden Jokowi pada  periode kedua ini, sangat menitikberatkan pada sektor pembangunan sumber daya manusia Indonesia.

Sehubungan adanya pengukuran indeks pembangunan manusia (IPM) di Indonesia pada masa sekarang sudah sangat tepat, dan sekaligus dapat digunakan untuk mengukur Kinerja Pemerintah. Mengapa bisa mengukur Kinerja Pemerintah? Karena IPM itu memberi gambaran sejauhmana warga masyarakat dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, dan pendidikan. Apabila Kinerja Pemerintah Daerah masih jauh dari yang diharapkan atau belum memenuhi harapan masyarakat terhadap kepemimpinan seorang Bupati, maka tidak heran bila IPM Kabupaten Nias Barat masih bertengger di urutan ke-33 dari 33 Kota/Kabupaten yang ada di wilayah Provinsi Sumatera Utara. Urutan IPM Kabupaten Nias Barat ini  menjadi juara terbawah selama 3 Tiga) tahun berturut-turut, sejak tahun 2016-2018. Wow . . sangat aneh dan sangat mengagumkan kinerja dari seorang kepala daerah.

Hasil pengukuran IPM yang terdiri dari pengukuran umur panjang dan hidup sehat, pengukuran pengetahuan, dan pengukuran standar hidup layak dari warga masyarakat, menggambarkan hal-hal yang sudah dapat dicapai oleh warga masyarakat setelah Bupati mendapatkan amanah sebagai kepala daerah dan menjadi pemimpin di sebuah daerah seperti Kabupaten Nias Barat. Memang untuk menjadi pemimpin itu tidaklah mudah dan sangat berat, karena seorang kepala daerah harus bertindak sebagai seorang kepala pelayan bagi warga masyarakatnya dan mencukupi serta memenuhi kebutuhan dan kepentingan mereka.

Bagaimana menjadi seorang kepala pelayan? Yah . . harus menjadi kepala dari seluruh SDM yang ada di Kabupaten Nias Barat, untuk memberikan pelayanan berbasis kebutuhan dan kepentingan warganya. Harus memberikan perhatian yang mendalam, mengurus atau menangani, serta menghadirkan berbagai program kerja yang menghadirkan kemudahan dalam mendapatkan kesehatan ibu hamil dan bayinya, penyuluhan makanan yang sehat, penyediaan pendidikan anak usia dini (PAUD), SD, SMP, SMK, SMA, sampai perguruan tinggi bagi seluruh warga masyarakat, penanganan kesehatan yang baik bagi warga masyarakat di Puskesmas, rumah sakit, termasuk alat dan SDM yang memberikan pelayanan, penyuluhan terhadap berbagai usaha yang ditekuni oleh warga masyarakat, penanganan transportasi untuk memudahkan mobilitas warganya, serta penataan lingkungan yang menyehatkan masyarakatnya, termasuk penataan beberapa sungai di wilayahnya sehingga tidak mudah meluap dan banjir.

Untuk itu, disarankan kepada para pemimpin di daerah berkenan mengoreksi kemampuannya untuk menjadi pemimpin. Melalui hasil IPM yang sudah dideklarasikan oleh lembaga yang berwenang dalam melaksanakan pekerjaan itu, sudah dapat memahami tingkat kapabilitas seorang pemimpin. Terimalah dengan penuh keikhlasan terhadap hasil IPM tersebut, dan berilah nasehat kepada penerus kepala daerah selanjutnya untuk memerhatikan dengan serius tentang pencapaian IPM pada warga masyarakat yang ada dan bertempat tinggal di Kabupaten Nias Barat.

Bagi mereka yang ingin menjadi pemimpin daerah berikutnya di Kabupaten Nias Barat, sebaiknya dari sekarang mulai melakukan perenungan secara mendalam mengenai apa saja yang akan dikerjakan pada tahun-tahun mendatang, dan bagaimana mengerjakannya dengan baik. Anda itu bukan bertindak sebagai Bos pada warga masyarakatnya, tetapi bertindaklah sebagai Kepala Pelayan, sehingga warga masyarakat merasakan pelayanan Anda dengan baik, serta warga masyarakat memiliki semangat untuk mau bersama-sama membangun dan mengembangkan daerah yang Anda pimpin.

Untuk membangun dan mengembangkan daerah yang Anda pimpin, sebetulnya sudah ada tuntunan berupa program kerja Presiden Jokowi, dan sudah ada hasil Musrenbangdes yang sudah disesuaikan dengan visi dan misi seorang kepala daerah. Apabila kedua hal tersebut disinkronkan pelaksanaannya di daerah serta konsisten untuk membangun dan meningkatkan IPM Nias Barat, sangat memberi harapan bahwa pada masa kepemimpinan Anda nantinya, akan menghasilkan IPM yang tidak berada pada papan bawah dari seluruh Kota/Kabupaten se-Sumatera Utara, tetapi bisa meningkat ke urutan yang lebih tinggi, minimal berada pada urutan papan tengah dari seluruh Kota/Kabupaten se-Sumatera Utara. Alhamdulilah !

Bagaimana mewujudkan IPM bisa bertengger di papan tengah? Sebagai kepala daerah berfokuslah dalam menangani kesehatan masyarakat, menangani pendidikan masyarakat, menangani transportasi masyarakat, menangani usaha mikro kecil menengah (UMKM) masyarakat, dan menangani lingkungan hidup masyarakat. Khusus mengenai UMKM yang diusahakan warga masyarakat, bisa didorong dengan melakukan penanganan pasar (harimbale) dan potensi daerah yang banyak menuju pada peningkatan pariwisata daerah serta potensi kelautan dan perikanan.

Hal ini bisa diwujudkan apabila seorang kepala daerah sungguh-sungguh membangun daerahnya, dan tidak membangun dirinya sendiri termasuk tim suksesnya. Tempatkanlah SDM dalam jabatan berbasis kompetensi berupa pengetahuan, keterampilan/keahlian, dan kemasan (sikap, perilaku, kerjasama, perhatian, komunikasi, informasi, dan lain-lain) dalam melayanani masyarakat. Semua ini memang berpulang pada diri dan kemauan dari seorang kepala daerah yang dibantu oleh wakil kepala daerah. Untuk membangun kerjasama antara kepala daerah dan wakil kepala daerah, sebaiknya tentukan tanggung jawab masing-masing seperti Gubernur Jawa Timur membagi tugas dan tanggungjawabnya dalam membangun dan mengembangkan daerah di Jawa Timur. Mereka membagi tugas dan tanggungjawab dalam membangun dan mengembangkan daerahnya, dengan gambaran Gubernur menangani daerah di wilayah utara, sedang wakil gubernur menangani di wilayah selatan. Jadi semua bertugas dan bertanggungjawab pada pembangunan dan pengembangan daerah yang sudah menjadi tanggungjawab mereka.

Mengabdilah kepada masyarakat, dan layanilah kebutuhan dan kepentingan mereka. Kalau hal ini dilakukan oleh Kepala Daerah, maka Kabupaten Nias Barat bisa mendapatkan IPM yang baik, minimal berada di posisi urutan papan tengah. Bagaikan mengikuti lomba atletik, raihlah medali emas minimal medali perunggu. Selamat menjadi pemimpin yang selalu diingat masyarakat bahwa warga masyarakat akan mendapatkan kemajuan dan kehidupan yang layak sewaktu Anda memimpin mereka. Ya’ahowu fefu mbanuama si so ba gaekhula (salam kami kepada Saudara di Nias Barat).

Post a Comment for "INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM)"