SPORTIVITAS
Sepak Bola
Penulis
sangat senang melihat pertandingan sepak bola, terutama permainan sepak bola
yang sudah sangat mahir dan profesional dalam bidang olahraga sepak bola.
Permainan yang mereka tampilkan merupakan permainan tim, saling mengoper bola
dalam kecepatan tinggi dengan penuh berbagai trik menuju gawang lawan. Manuver
dan gerakan tubuh yang ditampilkan dalam permainan, kadang dapat mengecoh lawan
dengan kecepatan tinggi hehehe. Dan itulah yang sangat menarik dalam tim sepak
bola, penerapan strategi dan taktik dalam permainan merupakan salah satu peluang
yang dapat membawa kemenangan bagi tim sepak bola.
Mari
perhatikan sebuah permainan pertandingan sepak bola yang sangat profesional,
begitu memasuki lapangan sepak bola dan siap bertanding, baik tim A maupun tim
B melakukan kegiatan saling bersalaman termasuk menyalami para wasit. Pada
waktu mereka bertanding dan berusaha saling mengalahkan dalam permainan sepak
bola, kadang terlihat ada individu pemain yang bermain kasar atau bermain keras
dalam memperebutkan bola dalam upaya memenangkan pertandingan, sehingga wasit kadang
mengeluarkan kartu kuning, bahkan kadang mengeluarkan kartu merah bagi pemain
yang kedapatan membahayakan pemain lawan.
Nah
. . hebatnya para pemain sepak bola itu, setelah selesai pertandingan yang
melelahkan itu dan sudah ada tim yang memenangkan pertandingan dan/atau
pertandingan sepak bola berakhir seri kosong kosong, pada akhirnya mereka
saling bersalaman atau saling berpelukan. Para pemain saling memberikan hormat
dan saling memberikan applause bagi
tim sepak bola yang memenangkan pertandingan. Para pemain sangat profesional
dan sangat sportif, yang kalah mengakui kekalahannya serta berusaha melakukan evaluasi
terhadap strategi dan taktik yang diterapkan dan/atau dijalankan.
Hargai Keputusan Rakyat
Di
Indonesia yang sedang melaksanakan pemilihan umum (Pemilu) yang memilih
sebagian besar anggota badan legislatif dan Presiden, dan komisi pemilihan umum
(KPU) Indonesia sedang menghitung jumlah suara rakyat pemilih, baik dalam pemilihan
Presiden (Pilpres) maupun dalam pemilihan anggota legislatif (Pileg). Namun
sejak tanggal 14 Februari 2024 jam 15.00 WIB, sudah dapat melihat dan
mengetahui siapa yang bakal memenangkan Pilpres di Indonesia, yaitu Prabowo
Subianto dan Gibran Rakabuming Raka melalui hasil dari Quick Count yang dilakukan beberapa lembaga survei yang sudah
mendaftar di KPU Indonesia.
Nah
. . hasil dari Quick Count ini memang
bukan hasil resmi Pemilu, tetapi minimal hasil Pilpres sudah memberikan dampak
positif bagi rakyat Indonesia dan bisa menenangkan pikiran, bahwa yang menang dalam
Pilpres di Indonesia adalah Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Bagi
yang memahami ilmu statistika bahwa hasil Quick
Count dalam Pipres ini mampu memberikan informasi bahwa nantinya yang
memenangkan Pilpres kali ini adalah Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil
Presiden (Cawapres) nomor urut 2 (dua) yaitu Prabowo Subianto dan Gibran
Rakabuming Raka. Walaupun demikian, hasil resmi pemenang Pilpres di Indonesia akan
diumumkan oleh KPU paling lambat tanggal 20 Maret 2024 yang akan datang.
Namun
menjelang pengumuman resmi KPU Indonesia, banyak hal yang terjadi, terutama
bagi Capres yang kelihatannya akan kalah, setelah melihat hasil yang
diinformasikan oleh lembaga survei melalui Quick Count. Calon Presiden yang
kelihatannya akan kalah serta para pendukung Capres itu, ramai ramai mengatakan
bahwa Pemilu “Curang”, terjadi penggelembungan suara di tempat pemungutan suara
(TPS) tertentu, dan beberapa masalah masalah yang lain.
Apalagi
sistem informasi rekapitulasi (Sirekap) yang dihadirkan KPU Indonesia dalam
upaya menghadirkan keterbukaan (transparansi) kepada khalayak, dengan berusaha
merekam dan melaporkan hasil pemungutan suara dari Pemilu yang sudah
dilaksanakan itu, sering menunjukkan hasil Pemilu yang kurang baik. Kadang
hasil Sirekap tiba tiba menginformasikan jumlah suara pemilih yang terlalu
tinggi, dan setelah mendapatkan koreksi dari berbagai pihak, terus diperbaiki.
Hal ini menjadikan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap KPU beserta
penyelenggaraan terhadap Pemilu kurang baik.
Berbagai
permasalahan yang terjadi pada Pemilu ini, dan merasa tidak puas terhadap hasil
Pemilu yang barusan dilakukan ini, terus timbul usulan dari Capres yang kalah menurut
hasil Quick Count, untuk melakukan tugas yang telah melekat pada Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR), yaitu Hak Angket. Pada dasarnya Hak Angket itu adalah
hak DPR untuk melakukan penyelidikan terhadap pelaksanaan suatu undang
undang/kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan hal penting, strategis, dan
berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang
diduga bertentangan dengan perundang-undangan. Jadi hasil Pemilu yang dirasa
kurang memuaskan bagi Capres yang kalah termasuk pendukung Capres, menyerukan
perlunya DPR melaksanakan Hak Angket.
Apakah
hasil Pemilu yang kurang memuaskan ini benar benar bisa dilakukannya Hak Angket
oleh DPR Indonesia? Terjadilah adu argumentasi dari berbagai pihak, baik yang
mendukung Hak Angket maupun yang tidak setuju dilakukannya Hak Angket. Untuk
diketahui bahwa permasalahan yang terjadi pada pelaksanaan dan hasil dari
Pemilu sudah ada ketentuan hukumnya, yaitu berbagai permasalahan yang terjadi
dalam Pemilu, hendaknya dilakukan melalui Badan Pengawas Pemilihan Umum
(Bawaslu) dan Mahkamah Konstitusi (MK).
Walaupun
demikian, ya namanya orang yang merasa kalah terus berusaha mencari-cari
penyebab dari kekalahan itu. Mereka lupa bahwa Capres dalam Pemilu, bisa saja
kalah atau bisa menang. Sang Ketua DPR Indonesia Ibu Puan Maharani mengatakan bahwa
sebagai Capres yang masuk dalam pertandingan, ya siap kalah dan siap menang. Sebagai
sebuah kompetisi maka menang dan kalah selalu ada dalam Pemilu. Hendaknya peserta
kompetisi dituntut untuk memiliki etika politik untuk siap kalah dan siap
menang.
Oleh
karena itu, mari belajarlah sportif.
Seperti para pemain sepak bola, mereka berpegang pada sportivitas, yaitu siap
menang dan siap kalah. Kalau kalah ya perlu melakukan evaluasi terhadap
strategi dan taktik yang sudah diterapkan pada waktu terjadi petandingan.
Inilah yang disebut dewasa dalam pemikiran, dewasa dalam bertindak, dan dewasa
dalam menerima hasil. Apa pun hasil yang diterima, biasanya berbanding lurus dengan
strategi dan taktik yang dijalankan, sesuai dengan masanya. Tanamkanlah sifat
sportivitas pada hidup ini dengan mengakui keunggulan lawan, serta terus berdoa
untuk berserah pada kehendak Tuhan yang Maha Pengasih. Pedulilah pada karakter
dari pada reputasi . .
Post a Comment for "SPORTIVITAS"