Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

PESTA DEMOKRASI


Pesta

Bila mendengar kata Pesta, langsung hati ini berbunga-bunga karena bakal menghadirkan suasana kegembiraan di hati bagi yang hadir dalam pesta yang akan dilaksanakan. Pesta merupakan sebuah acara sosial yang dirayakan dengan memberikan gambaran sebuah rekreasi. Pesta yang akan dilaksanakan dapat bersifat keagamaan atau berkaitan dengan musim, yang berkaitan dengan sebuah acara keluarga untuk memperingati atau merayakan suatu peristiwa khusus dalam kehidupan pribadi, keluarga, suku, atau dalam suatu daerah atau pada sebuah negara.

Karena bakal menghadiri sebuah pesta, seperti pesta perkawinan atau pesta ulang tahun umpamanya, bisa dipastikan bahwa tamu tamu yang akan hadir, pasti memikirkan perihal oleh oleh yang perlu dibawa oleh sang tamu sebagai sebuah kenangan yang berkesan kepada yang mengundang. Bahkan ada sebagian tamu yang mau berpastisipasi untuk tampil membawakan lagu kenangan atau membacakan puisi atau mengajak para tamu untuk bisa tertawa melalui sebuah kegiatan stand up comedy hehehe. 

Dengan demikian, sebuah pesta adalah sebuah pertemuan yang menggambarkan suasana kegembiraan bagi semua tamu yang hadir dalam acara tersebut. Itulah yang disebut “pesta”, penuh dengan kegembiraan dan sukacita bagi yang hadir dalam pesta tersebut. Tuan rumah yang menyelenggarakan sebuah pesta juga merasa senang dan bahagia, karena dapat mengumpulkan para kerabat untuk bergembira dan bersukaria bersama selama acara pelaksanaan pesta tersebut.   

Demokrasi

Menurut Wikipedia, demokrasi adalah sebuah bentuk pemerintahan di mana semua warga negara memiliki hak yang sama untuk pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka menjadi lebih baik. Pemerintahan yang demokrasi mengizinkan warga negaranya baik secara langsung maupun melalui perwakilan, untuk ikut serta dalam perumusan pengembangan dan pembuatan hukum. Dengan demikian, demokrasi berfungsi memberikan kebebasan bagi warga negaranya untuk aktif berpartisipasi di dalam politik.

Demokrasi bisa diartikan bahwa pemerintahan itu berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Melalui pemahaman ini, berarti legitimasi pemerintahannya adalah dari kemauan rakyat yang memilih dan mengawasinya. Untuk lebih jelasnya, pelaksanaan demokrasi bisa dilaksanakan pada waktu melaksanakan pemilihan umum (Pemilu) seperti yang barusan dilaksanakan di Indonesia, yaitu pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, pemilihan anggota legislatif, pemilihan Dewan Perwakilan Daerah (DPD), pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, pemilihan Bupati dan Wakil Bupati, serta pemilihan Walikota dan Wakil Walikota. Hal lain yang menggambarkan demokrasi bagi suatu negara, seperti kebebasan berbicara dan berkumpul, kegiatan kemasyarakatan, kerjasama dalam pengambilan keputusan, atau hak lain seperti hak mengajukan petisi. Adapun nilai nilai demokrasi yang dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari, yaitu adanya nilai toleransi, nilai kebebasan mengemukakan pendapat, nilai terbuka dalam berkomunikasi, nilai percaya diri, nilai tanggung jawab, dan nilai kerjasama.  

 

Pesta Demokrasi

Bagaimana gambaran demokrasi yang sedang berjalan di Indonesia, terutama pada penyelenggaran Pemilu baru baru ini? Katanya sih kalau yang di Indonesia, sering disebut pesta demokrasi yang santun dan santuy. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata santuy merupakan plesetan dari kata santai, yang dapat diartikan sebagai keadaan yang santai atau rileks dan bebas dari rasa tegang.

Nah . . apakah dalam kegiatan Pemilu yang dilaksanakan di Indonesia tahun 2024 ini sudah menggambarkan demokrasi yang santuy? Partai politik peserta Pemilu 2024 yang ikut berkontestan berjumlah 18 Partai Nasional dan 6 Partai Lokal Aceh. Partai politik yang sudah memiliki anggota di Parlemen berkoalisi untuk mengajukan calon Presiden (Capres) dan calon Wakil Presiden (Cawapres). Adapun Capres dan Cawapres yang diajukan oleh Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengajukan Capres dan Cawapres dalam pemilihan Presiden (Pilpres), yaitu Anis Baswedan dan Muhaimin Iskandar; 2. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengajukan Capres dan Cawapres dalam Pilpres, yaitu Ganjar Pranowo dan Mahfud MD; serta 3. Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Demokrat mengajukan Capres dan Cawapres dalam Pilpres, yaitu Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Pada akhirnya komisi pemilihan umum (KPU) Indonesia memutuskan dan menetapkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang meraih suara terbanyak dari rakyat Indonesia sebanyak 96.214.691 (58,59%), Anis Baswedan dan Muhaimin Iskandar hanya mampu meraih suara rakyat Indonesia sebanyak 40.971.906 (24,95%), serta Ganjar Pranowo dan Mahfud MD hanya meraih suara rakyat Indonesia sebanyak 27.050.878 (16,47%).

Bagaimana Partai Politik dan Capresnya menarasikan kampanye yang dikomunikasikan kepada rakyat Indonesia untuk meraih kemenangan pada tahun 2024 ini? Mari memberikan pendapat dan penilaian terhadap ide dan gagasan para kontestan serta narasi kampanye yang digunakan dalam Pilpres dan Pileg dalam upaya memenangkan Pemilu pada pesta demokrasi di Indonesia.

Kalau diamati dan diteliti dengan hati yang baik dan bersih, demokrasi yang dijalankan di Indonesia kelihatannya masih jauh panggang dari api. Kelihatannya bebas berpendapat tetapi yang dikomunikasikan adalah saling menjatuhkan, saling menjelekkan lawan, dan saling mendikte apa yang diinginkan. Melalui narasi komunikasi kampanye yang ditampilkan oleh para kontestan pada Pemilu 2024 ini, kebanyakan hal hal yang serba negatif, seperti Anda sebagai pengkhianat, Anda tidak bisa bekerja, Anda tidak mampu menjadi seorang aktor pembangunan, Anda menjalankan politik dinasti, mahkamah konstitusi dijadikan sebagai mahkamah keluarga, tanpa dukungan dari partai-Anda tidak ada apa apanya, atau Anda belum mempunyai pengalaman, masih termasuk yunior, masih terlalu muda, Anda masih belimbing sayur, bahkan mengejek lawan dengan sebutan Samsul, dan sebagainya.

Apakah kata kata yang dinarasikan seperti yang disebutkan di atas, sudah menggambarkan Pemilu yang santuy serta mengajak rakyat untuk berpesta demokrasi? Menjelang pelaksanaan Pemilu, sering digaungkan mari melaksanakan pesta demokrasi dengan cara adu ide dan adu gagasan, dalam upaya menggerakkan dan membawa bangsa Indonesia agar mampu mewujudkan Indonesia Emas pada tahun 2045 mendatang.

Apabila setiap Calon, baik Capres maupun Calon legislatif (Caleg) mau dan mampu memberikan ide dan gagasan untuk membangun dan mewujudkan Indonesia Emas pada tahun 2045, barangkali masyarakat Indonesia bisa tertarik, mengerti, dan memahami materi apa yang akan Anda tawarkan kepada rakyat Indonesia melalui Debat Capres dan Cawapres beserta berbagai narasi komunikasi yang disampaikan pada waktu melakukan kampanye kepada masyarakat Indonesia. Melalui narasi komunikasi yang disampaikan pada waktu melaksanakan kampanye untuk mengambil hati rakyat supaya bersemangat memilih Anda dalam jabatan Pilpres dan Pileg, tentu rakyat Indonesia dapat menilai dan menjatuhkan pilihan kepada siapa yang dipercaya untuk menjadi Pemimpin Eksekutif dan/atau menjadi perwakilan mereka di lembaga DPR, DPRD, dan DPD.

Ide dan gagasan yang dikomunikasikan kepada rakyat Indonesia pada waktu pelaksanaan kampanye di Indonesia dan di Wilayahnya, merupakan hal hal yang dirindukan dan diharapkan oleh rakyat, dalam upaya mewujudkan keinginan sebagian besar rakyat Indonesia pada perwujudan Indonesia Emas tahun 2045. Apakah harapan ini sudah tergambar pada narasi ide dan gagasan dari calon calon Pemimpin kita di Indonesia? Ternyata apa yang sudah dijalankan oleh calon Pemimpin kita hingga saat ini, sudah atau belum memberikan gambaran besar dari ide dan gagasan untuk memajukan Indonesia di masa yang akan datang. Calon Pemimpin kita masih menjalankan pesta demokrasi zaman bahula, seperti menarasikan berita hoaxs di berbagai media sosial, saling mencari kekurangan dan kelemahan lawan lawannya, saling menyombongkan kehebatannya, serta merasa diri lebih pintar dan paling tahu dibandingkan dengan Calon yang lain.

Seharusnya kita harus keluar dari karakter sumber daya manusia (SDM) yang menggambarkan negara berkembang yang memiliki tingkat pembangunan yang rendah, menjadi SDM yang berkarakter sebuah negara yang mau menuju sebagai negara maju. Para Pemimpin kita yang sudah mengenyam pendidikan yang sudah tinggi, hendaknya memberikan ide dan gagasan yang menggambarkan karakter SDM yang memahami masalah dan solusi terhadap berbagai permasalahan yang sedang dan akan terjadi pada negara Indonesia di masa yang akan datang. Tidak perlu menyerang pribadi rivalnya, tetapi memberi gambaran Indonesia supaya mampu bertindak dalam koridor sebagai negara yang maju pada tahun 2045 mendatang.

Mari merenungkan berbagai hal yang sudah terjadi pada waktu melaksanakan Pemilu tahun 2024 di Indonesia, untuk dievaluasi menjadi lebih baik lagi. Kembangkan jati diri Anda sebagai calon Pemimpin yang terbiasa memberikan ide dan gagasan, dan mampu dieksekusi dan dijalankan melalui proses pelaksanaan program kerja yang semakin baik, yang mampu mewujudkan Indonesia Emas pada tahun 2045 yang akan datang. Salam demokrasi!

Post a Comment for "PESTA DEMOKRASI"