Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

BANGUNLAH KARAKTER DAERAH


YOGYAKARTA, salah satu kota yang sangat terkenal di Pulau Jawa dan di Indonesia. Pasti Anda sudah kenal tho. Kota Yogyakarta merupakan sebuah ibu kota provinsi yang terkenal dengan sebutan kota pendidikan. Salah satunya itu, sedang sebutan lain pada Kota Yogyakarta yaitu sebagai kota gudeg, kota pariwisata, kota budaya, kota batik, kota perak, kota kuliner, kota seniman, dan kota mini Indonesia.

Dengan nama yang disandang Yogyakarta sebagai kota pendidikan, terbuka peluang besar bagi calon pelajar dan calon mahasiswa dari berbagai wilayah di Indonesia untuk menuntut ilmu di kota ini. Jadinya jumlah penduduknya bertambah terus setiap tahun, baik pelajar dan mahasiswa baru maupun bertambahnya angka kelahiran baru.

Pada suatu waktu, sebuah perguruan tinggi ingin meningkatkan sarana perkuliahan bagi mahasiswanya. Untuk memenuhi sarana tersebut, lalu membangun kampus baru di daerah baru yang agak jauh dari kampus lama. Pembangunan kampus baru ini, diharapkan dapat menambah jumlah ruang kelas baru, sehingga bisa menampung jumlah mahasiswa yang semakin meningkat jumlahnya dari tahun ke tahun. Nah, supaya biaya pembangunan kampus baru tidak terlalu berat, mereka mencari lokasi yang agak di luar kota, yang harga tanahnya terjangkau. Akhirnya, lokasi kampus baru itu, dipilih yang agak jauh dari kota, harga tanah sedikit lebih murah dan jumlah penduduk di wilayah itu relatif masih belum banyak.

Apa yang terjadi setelah kampus baru tersebut selesai dibangun dan mulai digunakan? Terjadi perubahan lingkungan yang sangat cepat. Dari sebuah pedesaan yang lingkungannya terdapat banyak area persawahan yang cukup luas, tiba-tiba desa itu dan lingkungannya berubah menjadi sebuah kota mini yang cukup ramai.

Rumah-rumah penduduk direnovasi sedikit sebagai tempat kos bagi para pelajar dan mahasiswa. Warung-warung makan tumbuh dengan cepat serta minimarket juga hadir di lokasi itu. Toko buku, toko alat-alat tulis, dan toko fotokopi menyusul meramaikan lokasi itu. Kehidupan masyarakatnya cepat sekali berubah, bahkan yang tadinya penduduk di sana banyak yang berprofesi tukang, mendadak berhenti jadi tukang. Mereka merubah profesinya menjadi tukang masak untuk warung makan atau restoran miliknya. Ini merupakan sebuah realitas yang memberikan banyak perubahan setelah berdirinya kampus baru dari sebuah perguruan tinggi itu.
Perubahan juga terjadi di lingkungan kampus tersebut seperti listrik masuk, jalan-jalan di sekitar kampus diaspal oleh Pemerintah Kabupaten serta rumah-rumah baru pada berdatangan di sekitar lokasi itu, sehingga harga tanah semakin melambung tanpa bisa dibatasi.  Kenapa? Karena harga tanah sangat tergantung dari kesepakatan antara pembeli dan penjual, alias hanya ditentukan oleh kedua belah pihak. Apabila mereka telah menyepakati harga tanah itu, ya terjadilah transaksi penjualan tanah.

Bagaimana dengan pembangunan dan pengembangan sektor pariwisata di suatu daerah? Apakah dapat menciptakan kota mini/satelit juga di sebuah wilayah tertentu yang terdapat objek dan daya tarik wisata? Kalau melihat dan mempelajari perkembangan Kota Yogyakarta, yang mengkedepankan pembangunan sektor pariwisata, dapat memacu pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah tertentu yang mempunyai potensi objek dan daya tarik wisata. Terjadinya pertumbuhan ekonomi di Kota Yogyakarta, karena beberapa aspek yang dipengaruhinya. Pariwisata berpengaruh pada bertambahnya devisa dan pajak-pajak, menciptakan lapangan pekerjaan pada penduduk setempat dan tumbuhnya berbagai usaha pariwisata sekaligus memacu warga masyarakat dan daerah untuk memelihara budaya yang sudah dimiliki.

Oleh karena itu, dibutuhkan adanya suatu kerjasama antar beberapa pihak untuk mengisi dan mengembangkan objek dan daya tarik wisata yang potensial. Kerjasama yang mungkin timbul dalam hal ini, berupa bentuk dukungan bersama yaitu pemerintah daerah sebagai pengelola, masyarakat yang berada di lokasi objek dan daya tarik wisata serta partisipasi pihak swasta sebagai pengembang.

Berbicara mengenai objek dan daya tarik wisata di Daerah tentu sangat banyak, terutama objek dan daya tarik wisata pantai. Contoh, ada beberapa pantai yang terdapat di Lahewa Kabupaten Nias Utara seperti pantai tureloto, pantai toyolawa, pantai charlita, dan pantai Tuhemborua, pantai moale, dan pantai lainnya di Kabupaten Nias, beberapa pantai di Gunungsitoli seperti pantai hoya dan pantai bunda. Beberapa pantai di Kabupaten Nias Barat seperti di sirombu, falaete-Lahusa, hinako, pulau asu, dan juga di Kabupaten Nias Selatan seperti pantai di pulau telo, pantai sorake, lagundri, dan sebagainya. Di Indonesia terdapat banyak pantai, seperti pantai kuta di Bali, pantai parangtritis di Yogyakarta, dan pantai-pantai lain di wilayah Indonesia.

Objek dan daya tarik wisata lainnya juga masih banyak, seperti rumah-rumah adat, tarian-tarian, panorama alam,  dan atraksi budaya. Objek dan daya tarik wisata ini tentu sudah diidentifikasi dan dimasukkan ke dalam brosur atau leaflet oleh Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Kota di Daerah.

Setelah mendata objek dan daya tarik wisata di Daerah, maka tugas selanjutnya adalah menata lingkungan dari objek dan daya tarik wisata tersebut, sehingga terkesan rapi dan indah serta dapat menyejukkan hati setiap insan yang berkunjung di objek dan daya tarik wisata tersebut. Mengenai jalan menuju objek dan daya tarik wisata tidak harus diaspal, bisa saja dimulai dengan pengerasan jalan dulu yang dapat dikerjakan bareng-bareng dengan masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar objek dan daya tarik wisata.

Kita masih yakin bahwa sifat kegotongroyongan yang telah melekat di komunitas masyarakat di daerah sejak dulu, masih hidup sampai saat ini. Sekarang tinggal diajak masyarakatnya serta disosialisasikan sekalian tentang makna dan manfaat dari kegiatan pariwisata bagi mereka dan bagi Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Kota.

Apabila sudah jelas objek dan daya tarik wisatanya, dan sudah ada jalan yang menuju objek dan daya tarik wisata tersebut, serta dipromosikan di dalam dan luar negeri, dapat diproyeksikan bahwa akan banyak wisatawan manca Negara dan wisatawan nusantara yang akan mengunjungi objek dan daya tarik wisata tersebut. Mengapa sangat yakin akan terjadi seperti itu? Karena potensi objek dan daya tarik wisata yang sudah ada sangat potensial untuk dilihat dan dinikmati oleh para wisatawan. Apalagi kalau di daerah itu terdapat pelabuhan udara akan memudahkan wisatawan pergi di daerah tersebut. Lebih-lebih bila pelabuhan udara itu akan dibangun dan diperpanjang landas pacu pesawat di daerah itu, umpamanya diperpanjang menjadi 2.300 m sampai 2.800 m, tentu pesawat-pesawat yang berbadan lebar seperti Boeing dan Airbus bisa mendarat di pelabuhan udara tersebut. Dengan demikian, pesawat-pesawat yang berbadan lebar dari dalam dan luar negeri  akan banyak landing di daerah itu. Jadinya Daerah itu bisa menjadi tujuan perjalanan wisata utama di kawasan Indonesia

Apa yang akan terjadi kemudian? Apabila wisatawan banyak berkunjung di suatu tempat untuk melihat dan menikmati kerapian dan keindahan yang dipancarkan oleh sebuah objek dan daya tarik wisata, akan menimbulkan terjadinya interaksi sosial antara wisatawan dengan masyarakat setempat yang bertempat tinggal di kawasan objek dan daya tarik wisata. Dampak dari interaksi sosial ini, dapat mengakibatkan perubahan pada pola atau tata nilai pada kehidupan masyarakat. Selain kegiatan pariwisata menimbulkan pengaruh terhadap aspek sosial, juga kegiatan pariwisata berpengaruh pula pada aspek ekonomi yaitu terbukanya peluang usaha atau kesempatan kerja di dalam kawasan yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.

Hal ini dipertegas oleh Aripin (2005) bahwa gejala-gejala sosial dan ekonomi yang terdapat di dalam kawasan objek dan daya tarik wisata bisa berupa, antara lain: 1. Adanya interaksi antara masyarakat setempat dengan para wisatawan dan pendatang, yang berpengaruh pada perubahan perilaku dan pola pikir masyarakat setempat; dan 2. Tumbuhnya berbagai fasilitas penunjang wisata seperti persewaan perahu, toko, restoran dan warung makan, serta home industry berupa cinderamata di sekitar objek wisata serta terbuka pula kesempatan kerja. Dengan demikian, adanya kegiatan wisata ini memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat seperti peningkatan pendapatan, peningkatan kesempatan kerja, dan peluang usaha.

Agar para wisatawan kerasan menikmati objek dan daya tarik wisata itu, tentu diperlukan fasilitas pendukung dan fasilitas lainnya. Fasilitas pendukung terdiri dari parkir, toko cinderamata, warung-warung makan, wisata naik kuda, wisata alam, dermaga perahu, kolam renang, arena bermain, kebun binatang mini. Fasilitas lain yang perlu disiapkan berkenaan dengan atraksi-atraksi sebagai daya tarik pada objek dan daya tarik wisata tersebut seperti: dayung, ski air, terbang layang (gantole), maraton, balap sepeda, lomba SAR, kolam renang, tarian, unjuk kebolehan nyanyi, komedi putar, sepeda air, dan lain-lain. Pembangunan berbagai fasilitas penunjang untuk kawasan objek dan daya tarik wisata ini tentu disesuaikan dengan lokasi dan karakter dari masing-masing objek wisata.

Apabila penataan lokasi objek wisata tetap mendapat perhatian yang terus menerus dari Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Kota, serta dianggarkan biaya penataannya dari tahun ke tahun, kita yakin bahwa setiap objek wisata yang terdapat di Daerah akan menampilkan pesona yang terindah bagi setiap pengunjungnya.

Apabila wisatawan banyak yang berkunjung di objek dan daya tarik wisata, akan membentuk lokasi-lokasi keramaian yang baru sekaligus terbentuknya kota mini atau kota satelit yang bernuansa pedesaan. Begitu indahnya kota mini yang bernuansa pedesaan, yang bisa memberikan suasana baru dengan hadirnya kicauan-kicauan burung dan pemandangan yang hijau dari area persawahan yang masih luas.
Oleh karena itu, bangunlah karakter Daerah sebagai Destinasi Pariwisata. Seperti halnya Jokowi mantan Gubernur DKI Jakarta, telah mencanangkan Jakarta sebagai Ibu Kota Negara yang memiliki karakter Betawi. Nah, sekarang apa karakter Daerah yang bisa dilihat dan dirasakan oleh para wisatawan yang berkunjung di Daerah? Bila wisatawan yang menumpang pesawat landing di pelabuhan udara atau penumpang kapal laut yang merapat di pelabuhan, apa yang mereka bisa lihat sebagai gambaran wajah Daerah? Apa yang bisa kita tampilkan dihadapan mereka sebagai gambaran karakter Daerah?

Mengenai hal ini tentu membutuhkan pemikiran-pemikiran kita yang ditaruh dalam bingkai kebersamaan antar Kabupaten-kabupaten dan Kota. Kebersamaan dalam mewujudkan Daerah sebagai tujuan wisata utama di kawasan Indonesia. Hal kebersamaan itu sangat dibutuhkan dan diharapkan, agar kita bisa tampil dalam SATU karakter yang memiliki daya beda dan daya tarik. Selamat berjuang dalam bingkai kebersamaan.

Post a Comment for "BANGUNLAH KARAKTER DAERAH"