Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

PEMIMPIN YANG BAIK

 

                     Sumber: Gambar dari BINUS Online, diambil dari google


PADA umumnya manusia itu kepinginnya bisa menjadi Pemimpin, apalagi kalau sudah memiliki banyak harta dan/atau sudah mempunyai tingkat pendidikan yang lumayan. Nalurinya mesti kepingin hidup lebih baik dan terkenal, dan kalau bisa dapat menjadi seorang Pemimpin pada komunitasnya. Keinginan ini sebuah kewajaran saja terjadi pada perjalanan hidup seorang manusia.

Semangat dan keinginan menjadi seorang Pemimpin boleh saja terjadi pada diri manusia, bisa karena sejak remaja sudah memiliki jiwa kepemimpinan dan/atau terjadi karena didorong oleh teman teman untuk menjadi Pemimpin. Contoh nyata menjadi seorang Pemimpin, dialami oleh Jokowi pada waktu sedang berwirausaha sebagai pengusaha mebel. Teman teman dari komunitas pengusaha mebel, mendorong Jokowi untuk terjun pada dunia politik menjadi calon Walikota Solo, dan akhirnya takdirnya dipilih rakyat Solo untuk menjadi Walikota Solo.

Sebagai orang yang diberi kepercayaan menjadi seorang Pemimpin, perlu menyiapkan diri untuk melakukan pekerjaannya dengan lebih baik, yang didasarkan pada sebuah perencanaan. Artinya, harus memiliki gambaran pekerjaan yang mau dikerjakan setelah menjadi Pemimpin, dengan membuat Visi dan Misi sebagai seorang Pemimpin.  

Mengapa harus membuat Visi dan Misi sebagai Pemimpin dalam sebuah organisasi? Supaya memiliki gambaran disain di dalam melakukan pekerjaan sebagai Pemimpin, dalam upayanya untuk membangun dan mengembangkan organisasi yang dipimpin. Sebagai Pemimpin hendaknya berusaha dengan sekuat tenaga untuk menghadirkan kegiatan pembangunan dan pengembangan pada organisasi yang dipimpin. Artinya, berusaha membawa organisasinya menjadi semakin baik dan semakin maju, yang sebagian besar didasarkan pada Visi dan Misi yang dimiliki.

Berdasarkan Visi dan Misi yang dimiliki, seorang Pemimpin harus bekerja keras untuk memajukan organisasinya. Janganlah menjadi Pemimpin yang hanya memiliki semangat untuk menjadi Pemimpin, tetapi faktanya miskin di dalam memajukan organisasi yang dipimpin. Hal ini banyak terjadi pada Pemimpin yang sangat ambisius untuk menjadi Pemimpin, lalu terjebak di dalam sebuah kenyamanan hidup sebagai Pemimpin. Dengan demikian, terbuai dalam kenyamanan dan lupa pada tanggungjawab sebagai Pemimpin berdasarkan Visi dan Misi yang sudah dinyatakan kepada khalayak.

Apabila seorang Pemimpin sudah masuk ke dalam koridor perasaan nyaman sebagai Pemimpin, biasanya kinerjanya ‘jauh panggang dari api’ hehehe. Kalau sudah merasa nyaman dalam jabatan sebagai Pemimpin, biasanya yang dilakukan, yaitu suka memerintah bawahannya dan suka memarahi bawahannya, apabila kedapatan pekerjaanya terlihat kurang baik. Sementara di pihak lain, sang Pemimpin kita kurang memberikan pengarahan dan petunjuk kepada bawahannya perihal yang diinginkan berdasarkan Visi dan Misi. Pada hal, yang menjadi tolak ukur atau milestone (tonggak pencapaian) keberhasilan terletak pada Visi dan Misi yang menjadi kompas di dalam melaksanakan tugasnya sebagai Pemimpin.

Bagi Pemimpin yang melakukan pekerjaanya berdasarkan Visi dan Misi yang sudah memberitahu atau mengkomunikasikan kepada khalayak anggota organisasi yang dipimpin, mestinya berusaha menjadi Nakhoda yang mengarahkan kapalnya menuju pelabuhan tempat berlabuhnya kapal. Tentu selama menjalankan kapal laut yang dinakhodai, banyak menghadapi berbagai hambatan selama menjadi nakhoda, seperti gelombang laut yang sangat tinggi dan angin kencang yang menghampiri perjalanan kapalnya. Pada akhirnya Nakhoda harus mampu menghadapi segala sesuatunya, untuk membawa dan menjalankan kapal laut yang dibawanya, menuju pelabuhan yang dituju. Artinya, Pemimpin harus membawa organisasi yang dipimpin menjadi lebih maju dan berkembang, meskipun dihadang berbagai kendala hehehe.

Apabila seorang Pemimpin telah mewujudkan tercapainya Visi dan Misinya selama menjadi Pemimpin pada organisasinya, dan menghadapi berbagai hambatan dan kendala yang dialami, pada akhirnya seorang Pemimpin dapat merasakan sebuah kelegaan. Lega karena sudah mampu mewujudkan Visi dan Misinya, meskipun perwujudannya masih terdapat beberapa kelemahan dan kekurangan. Walaupun demikian, sang Pemimpin yang sudah meletakkan fondasi keberhasilan pada organisasi yang dipimpin, biasanya sudah dapat menilai dan memperkirakan siapa Pemimpin ke depan, yang dapat meneruskan fondasi yang sudah diletakkan Pemimpin pada kemajuan dan masa depan yang cerah dari organisasinya.

Pemimpin yang telah memiliki pengalaman dan menempuh berbagai pahit getirnya perjalanan dari kepemimpinannya, pasti memiliki gambaran mengenai siapa saja yang bisa menjadi penggantinya kelak. Mengapa Pemimpin bermimpi dan berkehendak untuk menilai siapa yang bisa menggantikannya kelak? Karena sudah banyak mengetahui gambaran lingkungan yang memajukan dan/atau yang kurang memajukan. Banyak orang yang hanya bersemangat untuk menjadi Pemimpin, tanpa atau kurang memiliki kemampuan untuk menjadi seorang Pemimpin. Coba perhatikan perilaku orang yang sudah menjadi Pemimpin, yang hanya bersemangat untuk menjadi Pemimpin, tetapi kinerjanya kurang memuaskan masyarakat yang dipimpin, bahkan banyak yang melakukan tindakan yang kurang elok yaitu melakukan Korupsi. Ada juga Pemimpin yang mengangkat sumber daya manusia (SDM) dalam jabatan, tetapi hanya didasarkan pada faktor kedekatan atau famili tanpa melihat kompetensi SDM dalam jabatan tersebut.

Berdasarkan sebuah pengalaman, sebagai Pemimpin yang baik pasti berusaha memberikan informasi kepada khalayak mengenai calon calon Pemimpin yang bisa dipercaya di masa yang akan datang. Hal ini dilakukan sang Pemimpin lama, supaya banyak orang yang mendengarkan perihal calon dan berusaha meneliti calon calon tersebut, sehingga bisa mendapatkan berbagai informasi dan/atau jejak digitalnya selama ini, sebagai pertimbangan untuk memutuskan calon Pemimpin yang dapat dipercaya. Pada akhirnya Pemimpin yang digadang-gadang oleh Pemimpin lama, dapat terpilih dan dipercaya bisa melanjutkan pembangunan dan pengembangan orgasisasi yang dimiliki.

Oleh karena itu, Pemimpin yang sudah terpilih, seharusnya didampingi dan didorong untuk mampu bekerja lebih baik lagi pada organisasi, sehingga mampu mewujudkan tercapainya tujuan organisasi sesuai keinginan bersama. Memang kondisi ini akan terjadi pada organisasi yang memperjuangkan kepentingan anggota organisasi. Tetapi pada organisasi yang SDM-nya saling berebut kepentingan, biasanya pihak yang sangat bersemangat untuk menjadi Pemimpin malah bertindak sebaliknya, yaitu berusaha merongrong atau mengganggu Pemimpin yang terpilih. Tujuannya supaya Pemimpin yang terpilih tidak memiliki kinerja yang baik pada kemajuan organisasi, sehingga memiliki harapan bisa menjadi Pemimpin baru di masa yang akan datang hehehe.

    Pada kondisi seperti yang disebutkan di atas, SDM organisasi perlu melakukan kontemplasi, tujuannya agar organisasi kita ke depan, bisa semakin maju dan berkembang serta memiliki daya saing yang kuat. Bagi seorang Pemimpin yang baik, pasti memiliki kehendak agar memiliki organisasi yang semakin baik, maju, dan berdaya saing. Oleh karena itu, berusahalah untuk memajukan organisasinya yang berdaya saing, serta mendapatkan kekaguman dari organisasi lain, karena kedapatan organisasi kita semakin maju dan berkembang di dalam wilayah yang semakin kompetitif menuju masa depan yang berdaya saing. Salam Pemimpin yang selalu memikirkan masa depan yang terbaik bagi organisasinya.

 

Post a Comment for "PEMIMPIN YANG BAIK"