Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA MANAJER DI RUMAH SAKIT

ilustrasi RS : liputan6.com


PADA dasarnya seorang Pemimpin itu biasanya sudah merencanakan kira-kira apa yang dicapai organisasinya selama dipercaya menjadi seorang Pemimpin yang sukses. Pada umumnya seorang Pemimpin sudah mempunyai ancar-ancar apa yang akan diwujudkan ke depan selama menjadi Pemimpin nanti. Sebagai gambaran bagi banyak orang, Pemimpin ini sudah merumuskan Visi dan Misi yang akan dicapai. Dengan demikian, Pemimpin ini tinggal memotivasi sumber daya manusia (SDM) yang berkarya di organisasinya, untuk bersama-sama mewujudkan Visi dan Misi sang Pemimpin.

 

Nah . . untuk mendorong SDM mau dan semangat dalam mewujudkan Visi dan Misi tersebut, tentu sang Pemimpin perlu mendelegasikan pelaksanaan Visi dan Misinya itu kepada para Manajer untuk mewujudkan hal tersebut, sambil melakukan monitoring menurut waktu yang dibutuhkan sang Pemimpin. Delegasi tugas dari sang Pemimpin kepada para Manajer di bawahnya dalam upaya mewujudkan Visi dan Misi sang Pemimpin menurut tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) dari setiap Manajer itu. Setelah mendelegasikan tugas kepada para Manajer untuk mewujudkan Visi dan Misi sang Pemimpin, maka tugas sang Pemimpin ke depan adalah mengawasi pelaksanaan Tupoksi dari setiap Manajer yang dibawahinya, dalam usaha mewujudkan tercapainya Visi dan Misi sang Pemimpin.

 

Bagaimana sang Pemimpin memberikan motivasi kepada para Manajer supaya semakin bersemangat dalam menunaikan Tupoksinya? Sang Pemimpin harus memotivasi para Manajer dengan tepat dan fokus, sehingga dapat menumbuhkan semangat dan gairah para Manajer dalam mewujudkan Visi dan Misi sang Pemimpin. Semangat dan gairah kerja yang timbul dari para Manajer diusahakan sang Pemimpin tidak menggunakan gaya kepemimpinan yang otoriter, tetapi seyogyanya menggunakan gaya kepemimpinan yang situasional menurut kebutuhan sang Pemimpin pada waktu menjadi seorang Pemimpin.

 

Gaya kepemimpinan yang diterapkan sang Pemimpin ini termasuk sangat unik dan konsultatif bagi Bawahannya. Seorang teman menceritakan pengalamannya dan bercerita bahwa sang Pemimpin ini memang termasuk manusia “aneh”. Mengapa disebut manusia aneh? Pada awalnya sang Pemimpin mengumpulkan para Manajer dan menjelaskan tentang Visi dan Misi sang Pemimpin dan perwujudannya harus tercapai selama sang Pemimpin menduduki jabatan tersebut. Pada forum para Manajer tersebut, sang Pemimpin membuka kesempatan untuk bertanya atau memberikan pendapat yang akan dilakukan Manajer dalam mewujudkan Visi dan Misi sang Pemimpin tersebut. Pada sesi terakhir dari pertemuan tersebut, sang Pemimpin meminta para Manajer membuat paper secara tertulis, yang berisikan poin-poin yang akan dilakukan Manajer di Gugus Kerjanya, untuk mewujudkan tercapainya Visi dan Misi sang Pemimpin.

 

Apa yang akan terjadi kemudian? Para Manajer mulai heboh dengan melakukan berbagai usaha untuk memenuhi isi dari paper berbasis ilmu yang sudah dimiliki, sehingga nantinya akan tergambar bagi sang Pemimpin mengenai langkah-langkah yang akan ditempuh untuk mewujudkan Visi dan Misi sang Pemimpin. Setelah Manajer mengumpulkan paper di atas meja sang Pemimpin, lalu sang Pemimpin meluangkan waktu untuk membaca dan menimbang-nimbang serta menyusun jadwal untuk menemui Manajer di Gugus Kerja masing-masing, yang didampingi sekretaris sang Pemimpin. Pada pertemuan dengan Manajer inilah sang Pemimpin melakukan diskusi serius sambil membahas isi dari paper yang sudah dibuat Manajer, sekaligus sang Pemimpin mengutarakan beberapa hal yang belum searah dengan Visi dan Misi sang Pemimpin, dan beberapa catatan yang diperlukan Manajer untuk menyempurnakan papernya tersebut.

 

Anda bisa bayangkan berapa lama sang Pemimpin melakukan tugas profesionalnya untuk memberikan motivasi kepada para Manajer di dalam upaya mewujudkan Visi dan Misi sang Pemimpin. Tentu tugas yang mulia ini tidaklah mudah, lebih-lebih bagi seorang Direktur rumah sakit yang turut menangani pasien sesuai dengan keahliannya. Kadang sang Pemimpin menunda pertemuan dengan Manajernya, karena ada tuntutan lain yaitu memberikan pelayanan di produk jasa pelayanan sesuai keahliannya. Meskipun demikian, sang Pemimpin terus berusaha keras menemui Manajernya agar bisa bersama-sama mewujudkan tercapainya Visi dan Misi sang Pemimpin, sekaligus membicarakan perihal kondisi kerja Manajer yang mendukung, rekan kerja yang mendukung, dan kesesuaian kepribadian Manajer dengan pekerjaannya sekarang.

 

Sang Pemimpin ini memiliki sifat yang unik, sangat menaruh perhatian besar kepada para Manajernya. Artinya, selain menuntut Manajernya untuk bekerja keras dalam mewujudkan Visi dan Misi sang Pemimpin di unit Gugus Kerjanya Manajer, juga memiliki perhatian besar pada keadaan Manajer dan kantornya, agar bisa memberikan hasil kinerja yang optimal pada pekerjaannya. Untuk itu sang Pemimpin ini mengajukan beberapa pertanyaan kepada Manajer mengenai ruang kerja yang nyaman bagi Manajer, peralatan yang dibutuhkan, hubungan kerja Manajer dengan anak buahnya, forum pertemuan yang dibutuhkan Manajer, dan lain sebagainya. Semua ini dilakukan dalam upaya sang Pemimpin untuk mendukung kepuasan kerja dari Gugus Kerja yang dipimpin oleh Manajer Gugus Kerja.

 

Mengapa sang Pemimpin membutuhkan kepuasan kerja dari seorang Manajer? Untuk menjawab pertanyaan ini tentu relatif mudah, ia kan hehehe. Jawabannya adalah supaya para Manajer merasa senang dalam melakukan tugas yang sedang diemban, yang akan memberikan hasil positif dalam mewujudkan tercapainya Visi dan Misi sang Pemimpin. Ini yang selalu digumamkan oleh sang Pemimpin dalam hatinya, yaitu supaya para Manajer mampu memperoleh hasil kinerja yang optimal dalam mewujudkan pencapaian Visi dan Misi sang Pemimpin.

 

Oleh karena itu, sang Pemimpin terus memonitor hasil yang sudah bisa diwujudkan oleh Manajer, sesuai dengan paper yang sudah dibuat sebagai bahan evaluasi dari sang Pemimpin. Apabila hasil yang dicapai Manajer masih berada di bawah persentase yang diharapkan sang Pemimpin, maka sang Pemimpin akan memanggil Manajer yang bersangkutan untuk berdiskusi. Hasil dari diskusi dengan Manajer, sang Pemimpin akan menemukan berbagai hal yang menjadi kendala di lapangan, serta dukungan yang dibutuhkan Manajer dalam melaksanakan tugasnya sebagai seorang Manajer. Hal ini menjadi penting, supaya Manajer bisa melakukan pekerjaannya dengan hasil kinerja yang optimal.

 

Model kepemimpinan dari sang Pemimpin ini, dapat menjadi contoh bagi Pemimpin lain dalam usaha menggolkan Visi dan Misinya. Keberhasilan dan kesuksesan seorang Pemimpin bisa diukur dari milestones (serangkaian tahapan) pencapaian Visi dan Misi yang sedang dijalankan oleh sang Pemimpin. Artinya, dalam waktu tertentu gambaran pencapaian Visi dan Misi sang Pemimpin bisa diketahui, apakah masih di bawah standar atau sudah berada di atas standar. Untuk mengetahui milestones ini, maka sang Pemimpin terus melakukan pengawasan pencapaian tugas yang sudah dijalankan Manajer, sehingga tugas yang dijalankan itu tidak mendapatkan hambatan, serta bila menemui hambatan pun dapat segera terselesaikan dengan baik.

 

Teladan yang sudah diberikan sang Pemimpin kepada Manajer, mau tidak mau Manajer juga melakukan hal yang sama dengan selalu melakukan diskusi kerja dengan Bawahannya. Tujuannya ya agar sumber daya manusia (SDM) yang bertugas di lingkungan kerja Manajer tersebut, dapat bekerja dengan tenang, nyaman dan semangat. Apabila SDM merasa nyaman dalam bekerja dapat dipastikan bahwa SDM tersebut dapat memperoleh hasil pekerjaannya dengan baik dan optimal. Mengapa SDM bisa melakukan pekerjaannya dengan baik dan optimal? Karena SDM merasakan adanya perhatian dari Atasan sehingga pekerjaan yang sudah menjadi tugasnya dapat memberikan kinerja yang baik dan meningkat.

 

Semua SDM di Gugus Kerja serta para Manajer yang memikul tanggungjawab besar dalam mewujudkan Visi dan Misi sang Pemimpin, mendapatkan sebuah kepuasan dalam melakukan pekerjaannya. Mengapa bisa mendapatkan kepuasan? Karena SDM dan Manajer merasakan motivasi dari sang Pemimpin, serta sang Pemimpin menaruh perhatian dan peduli terhadap hal-hal yang dibutuhkan dalam menunaikan pekerjaan, sehingga hasil pekerjaannya menjadi optimal. Kepedulian SDM terhadap pekerjaannya akan menumbuhkan semangat kerja, apabila sang Pemimpin mempedulikan proses perwujudan pencapaian hasil pekerjaan, sehingga menumbuhkan sikap yang positif dari SDM, serta merasakan situasi kerja yang enak sehubungan adanya kerjasama yang harmonis antara Atasan dengan Bawahan.

 

Post a Comment for "MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA MANAJER DI RUMAH SAKIT"