MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA MANAJER DI RUMAH SAKIT
PADA
dasarnya seorang Pemimpin itu biasanya sudah merencanakan kira-kira apa yang
dicapai organisasinya selama dipercaya menjadi seorang Pemimpin yang sukses.
Pada umumnya seorang Pemimpin sudah mempunyai ancar-ancar apa yang akan diwujudkan
ke depan selama menjadi Pemimpin nanti. Sebagai gambaran bagi banyak orang,
Pemimpin ini sudah merumuskan Visi dan Misi yang akan dicapai. Dengan demikian,
Pemimpin ini tinggal memotivasi sumber daya manusia (SDM) yang berkarya di
organisasinya, untuk bersama-sama mewujudkan Visi dan Misi sang Pemimpin.
Nah
. . untuk mendorong SDM mau dan semangat dalam mewujudkan Visi dan Misi
tersebut, tentu sang Pemimpin perlu mendelegasikan pelaksanaan Visi dan Misinya
itu kepada para Manajer untuk mewujudkan hal tersebut, sambil melakukan
monitoring menurut waktu yang dibutuhkan sang Pemimpin. Delegasi tugas dari
sang Pemimpin kepada para Manajer di bawahnya dalam upaya mewujudkan Visi dan Misi
sang Pemimpin menurut tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) dari setiap Manajer itu.
Setelah mendelegasikan tugas kepada para Manajer untuk mewujudkan Visi dan Misi
sang Pemimpin, maka tugas sang Pemimpin ke depan adalah mengawasi pelaksanaan
Tupoksi dari setiap Manajer yang dibawahinya, dalam usaha mewujudkan
tercapainya Visi dan Misi sang Pemimpin.
Bagaimana
sang Pemimpin memberikan motivasi kepada para Manajer supaya semakin
bersemangat dalam menunaikan Tupoksinya? Sang Pemimpin harus memotivasi para Manajer
dengan tepat dan fokus, sehingga dapat menumbuhkan semangat dan gairah para Manajer
dalam mewujudkan Visi dan Misi sang Pemimpin. Semangat dan gairah kerja yang
timbul dari para Manajer diusahakan sang Pemimpin tidak menggunakan gaya
kepemimpinan yang otoriter, tetapi seyogyanya menggunakan gaya kepemimpinan
yang situasional menurut kebutuhan sang Pemimpin pada waktu menjadi seorang
Pemimpin.
Gaya
kepemimpinan yang diterapkan sang Pemimpin ini termasuk sangat unik dan
konsultatif bagi Bawahannya. Seorang teman menceritakan pengalamannya dan
bercerita bahwa sang Pemimpin ini memang termasuk manusia “aneh”. Mengapa disebut
manusia aneh? Pada awalnya sang Pemimpin mengumpulkan para Manajer dan
menjelaskan tentang Visi dan Misi sang Pemimpin dan perwujudannya harus
tercapai selama sang Pemimpin menduduki jabatan tersebut. Pada forum para
Manajer tersebut, sang Pemimpin membuka kesempatan untuk bertanya atau
memberikan pendapat yang akan dilakukan Manajer dalam mewujudkan Visi dan Misi
sang Pemimpin tersebut. Pada sesi terakhir dari pertemuan tersebut, sang
Pemimpin meminta para Manajer membuat paper secara tertulis, yang berisikan
poin-poin yang akan dilakukan Manajer di Gugus Kerjanya, untuk mewujudkan
tercapainya Visi dan Misi sang Pemimpin.
Apa
yang akan terjadi kemudian? Para Manajer mulai heboh dengan melakukan berbagai
usaha untuk memenuhi isi dari paper berbasis ilmu yang sudah dimiliki, sehingga
nantinya akan tergambar bagi sang Pemimpin mengenai langkah-langkah yang akan
ditempuh untuk mewujudkan Visi dan Misi sang Pemimpin. Setelah Manajer mengumpulkan
paper di atas meja sang Pemimpin, lalu sang Pemimpin meluangkan waktu untuk
membaca dan menimbang-nimbang serta menyusun jadwal untuk menemui Manajer di Gugus
Kerja masing-masing, yang didampingi sekretaris sang Pemimpin. Pada pertemuan dengan
Manajer inilah sang Pemimpin melakukan diskusi serius sambil membahas isi dari
paper yang sudah dibuat Manajer, sekaligus sang Pemimpin mengutarakan beberapa
hal yang belum searah dengan Visi dan Misi sang Pemimpin, dan beberapa catatan
yang diperlukan Manajer untuk menyempurnakan papernya tersebut.
Anda
bisa bayangkan berapa lama sang Pemimpin melakukan tugas profesionalnya untuk
memberikan motivasi kepada para Manajer di dalam upaya mewujudkan Visi dan Misi
sang Pemimpin. Tentu tugas yang mulia ini tidaklah mudah, lebih-lebih bagi
seorang Direktur rumah sakit yang turut menangani pasien sesuai dengan
keahliannya. Kadang sang Pemimpin menunda pertemuan dengan Manajernya, karena
ada tuntutan lain yaitu memberikan pelayanan di produk jasa pelayanan sesuai
keahliannya. Meskipun demikian, sang Pemimpin terus berusaha keras menemui Manajernya
agar bisa bersama-sama mewujudkan tercapainya Visi dan Misi sang Pemimpin,
sekaligus membicarakan perihal kondisi kerja Manajer yang mendukung, rekan
kerja yang mendukung, dan kesesuaian kepribadian Manajer dengan pekerjaannya
sekarang.
Sang Pemimpin ini memiliki
sifat yang unik, sangat menaruh perhatian besar kepada para Manajernya.
Artinya, selain menuntut Manajernya untuk bekerja keras dalam mewujudkan Visi
dan Misi sang Pemimpin di unit Gugus Kerjanya Manajer, juga memiliki perhatian
besar pada keadaan Manajer dan kantornya, agar bisa memberikan hasil kinerja yang
optimal pada pekerjaannya. Untuk itu sang Pemimpin ini mengajukan beberapa
pertanyaan kepada Manajer mengenai ruang kerja yang nyaman bagi Manajer,
peralatan yang dibutuhkan, hubungan kerja Manajer dengan anak buahnya, forum
pertemuan yang dibutuhkan Manajer, dan lain sebagainya. Semua ini dilakukan
dalam upaya sang Pemimpin untuk mendukung kepuasan
kerja dari Gugus Kerja yang dipimpin oleh Manajer Gugus Kerja.
Mengapa
sang Pemimpin membutuhkan kepuasan kerja dari seorang Manajer? Untuk menjawab
pertanyaan ini tentu relatif mudah, ia kan hehehe. Jawabannya adalah supaya
para Manajer merasa senang dalam melakukan tugas yang sedang diemban, yang akan
memberikan hasil positif dalam mewujudkan tercapainya Visi dan Misi sang
Pemimpin. Ini yang selalu digumamkan oleh sang Pemimpin dalam hatinya, yaitu
supaya para Manajer mampu memperoleh hasil kinerja yang optimal dalam
mewujudkan pencapaian Visi dan Misi sang Pemimpin.
Oleh
karena itu, sang Pemimpin terus memonitor hasil yang sudah bisa diwujudkan oleh
Manajer, sesuai dengan paper yang sudah dibuat sebagai bahan evaluasi dari sang
Pemimpin. Apabila hasil yang dicapai Manajer masih berada di bawah persentase
yang diharapkan sang Pemimpin, maka sang Pemimpin akan memanggil Manajer yang
bersangkutan untuk berdiskusi. Hasil dari diskusi dengan Manajer, sang Pemimpin
akan menemukan berbagai hal yang menjadi kendala di lapangan, serta dukungan
yang dibutuhkan Manajer dalam melaksanakan tugasnya sebagai seorang Manajer.
Hal ini menjadi penting, supaya Manajer bisa melakukan pekerjaannya dengan hasil
kinerja yang optimal.
Model
kepemimpinan dari sang Pemimpin ini, dapat menjadi contoh bagi Pemimpin lain
dalam usaha menggolkan Visi dan Misinya. Keberhasilan dan kesuksesan seorang
Pemimpin bisa diukur dari milestones
(serangkaian tahapan) pencapaian Visi dan Misi yang sedang dijalankan oleh sang
Pemimpin. Artinya, dalam waktu tertentu gambaran pencapaian Visi dan Misi sang
Pemimpin bisa diketahui, apakah masih di bawah standar atau sudah berada di
atas standar. Untuk mengetahui milestones
ini, maka sang Pemimpin terus melakukan pengawasan pencapaian tugas yang sudah
dijalankan Manajer, sehingga tugas yang dijalankan itu tidak mendapatkan
hambatan, serta bila menemui hambatan pun dapat segera terselesaikan dengan
baik.
Teladan
yang sudah diberikan sang Pemimpin kepada Manajer, mau tidak mau Manajer juga
melakukan hal yang sama dengan selalu melakukan diskusi kerja dengan Bawahannya.
Tujuannya ya agar sumber daya manusia (SDM) yang bertugas di lingkungan kerja Manajer
tersebut, dapat bekerja dengan tenang, nyaman dan semangat. Apabila SDM merasa
nyaman dalam bekerja dapat dipastikan bahwa SDM tersebut dapat memperoleh hasil
pekerjaannya dengan baik dan optimal. Mengapa SDM bisa melakukan pekerjaannya
dengan baik dan optimal? Karena SDM merasakan adanya perhatian dari Atasan
sehingga pekerjaan yang sudah menjadi tugasnya dapat memberikan kinerja yang
baik dan meningkat.
Semua
SDM di Gugus Kerja serta para Manajer yang memikul tanggungjawab besar dalam
mewujudkan Visi dan Misi sang Pemimpin, mendapatkan sebuah kepuasan dalam
melakukan pekerjaannya. Mengapa bisa mendapatkan kepuasan? Karena SDM dan Manajer
merasakan motivasi dari sang Pemimpin, serta sang Pemimpin menaruh perhatian
dan peduli terhadap hal-hal yang dibutuhkan dalam menunaikan pekerjaan,
sehingga hasil pekerjaannya menjadi optimal. Kepedulian SDM terhadap
pekerjaannya akan menumbuhkan semangat kerja, apabila sang Pemimpin mempedulikan
proses perwujudan pencapaian hasil pekerjaan, sehingga menumbuhkan sikap yang
positif dari SDM, serta merasakan situasi kerja yang enak sehubungan adanya kerjasama
yang harmonis antara Atasan dengan Bawahan.
Post a Comment for "MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA MANAJER DI RUMAH SAKIT"