Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

KAPAN MASYARAKAT DIBANGUN?

JUDUL tulisan ini sengaja ditulis seperti itu, supaya para pejabat yang bertanggungjawab pada suatu pekerjaan yang berhubungan langsung dengan kebutuhan masyarakat, bisa siuman hehehe. Terus terang, pada waktu membuat tulisan ini, hati ini sangat galau. Mengapa hati galau? Karena membaca beberapa pendapat masyarakat yang mengarah pada sebuah kekecewaan atas hasil pembangunan yang sudah dilaksanakan Pemerintah Daerah. Mereka banyak mengutarakan keluhan-keluhan, tetapi sepertinya beberapa keluhan terebut tidak ada orang yang mau mendengarkan, apalagi mau merespon atau menyatakan prihatin. Sungguh menyedihkan.

 

Keluhan Masyarakat

Sungguh mengerikan bila memerhatikan kondisi ini. Ada beberapa keluhan masyarakat yang diangkat oleh media “Nias Bangkit.Com (NBC)”, antara lain:

1.    Saya juga heran kok jalan semakin diperbaiki semakin berlubang dan yang memerbaiki justru orang yang sama

2.   Kami sangat kecewa atas program pembangunan pipa air bersih yang baru saja selesai dibangun, sekarang sudah rusak

3.      Baru beberapa hari sudah selesai dikerjakan, aspal sudah mulai rusak

Keluhan lain tentu masih banyak. Masyarakat kecewa, kecewa, dan kecewa  atas beberapa hasil pembangunan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah cq OPD-nya.

 

Apa sih yang dicari dalam hidup ini? Apakah mencari kekayaan sebanyak-banyaknya sampai 7 (tujuh) turunan? Untuk itu Anda mengorbankan kepentingan dan kebutuhan masyarakat yang seharusnya Anda bertugas mensejahterakan masyarakat? Sungguh sangat menggelisahkan cara-cara pelaksanaan pembangunan seperti ini. Siapakah yang seharusnya bertanggung jawab atas kejadian dan kejadian ini, yang terus menerus terjadi di daerah kita?

Kalaulah masyarakat selalu kecewa atas hasil pelaksanaan pembangunan, berarti kita belum melakukan dengan baik salah satu tugas Pemerintah Daerah, yaitu “Pemberdayaan Masyarakat”.

 

Bagaimana bisa memberdayakan masyarakat yang sudah terlanjur kecewa atas hasil-hasil pembangunan yang sudah dilaksanakan selama ini? Apakah mereka bisa kita ajak untuk bersama-sama membangun wilayah kita? Ini sebuah renungan yang sangat perlu didalami, dan tentu berusaha mencari keseimbangan baru dalam pelaksanaan berbagai pembangunan yang sangat dibutuhkan masyarakat.

 

Harga Diri

Harga diri seorang pemimpin, tentu perlu dipertanyakan berkenaan dengan keluhan-keluhan masyarakat atas hasil-hasil pembangunan yang telah dilaksanakan selama ini. Masih adakah harga diri seorang pemimpin? Apa yang dicari, membangun diri sendiri atau membangun masyarakat? Kalau keadaannya sulit berubah, jadi kapan masyarakat dibangun? Mari merenung dan mari berusaha menghidupkan kembali marwah pengawasan pada berbagai pembangunan yang sudah dan akan dilaksanakan di masa yang akan datang.

 

Pembangunan Daerah Lain

Saya terus ingat pelaksanaan berbagai pembangunan di wilayah pulau Papua. Sebagai daerah yang telah menjadi daerah otonomi khusus, tentu banyak mendapatkan dana pembangunan sampai beberapa triliunan. Mestinya pembangunan di sana bisa semakin cepat dilaksanakan dan cepat juga kelihatan hasilnya. Tetapi coba kita lihat pada waktu Presiden Jokowi berkunjung di sana pada bulan Desember 2014 yang lalu. Masih sangat tradisionil, seperti keadaan pasar tradisionalnya, keadaan jalannya, pembangunan sumber daya manusianya, dan tentu masih banyak yang lain, yang memerlukan penanganan yang sangat-sangat serius. 

 

Teringat pulau Papua ini, karena melihat hal yang sama terjadi di beberapa daerah yang merupakan pulau yang terjauh dan yang langsung berhadapan dengan lautan Hindia atau berbatasan dengan Negara lain. Wilayahnya sangat jauh dari Ibu Kota Negara dan juga dari Ibu Kota provinsi. Hal yang dirasakan di hati ini, nanti-nanti pembangunan di Daerah itu, termasuk terlambat juga, dan banyak memberikan perasaan kecewa pada masyarakat atas hasil-hasil pembangunan yang sudah dilaksanakan. Harapannya sih tidak akan terjadi yang seperti itu, mestinya ada rasa optimisme bahwa pembangunan di Daerah akan berjalan cepat dan hasilnya akan cepat kelihatan dan dirasakan baik oleh masyarakat.

 

Dana pembangunan yang tersedia setiap tahun di masing-masing Kabupaten dan Kota di Daerah, tidaklah terlalu besar. Besarnya sekitar triliunan rupiah atau di bawahnya. Nah, mengingat dana yang tersedia untuk membangun kebutuhan masyarakat, sangat terbatas, pergunakanlah dana yang terbatas itu untuk melaksanakan pembangunan yang berkualitas. Bangun jalan dan jembatan ya tidak cepat rusak dan tebalnya disesuaikan dengan ukuran yang sudah ada di dalam besteknya. Bangun kebutuhan air bersih untuk masyarakat ya tidak cepat rusak pipanya dan kerannya, sesuaikan dengan baku mutunya. Bangun gedung perkantoran atau bangunan yang dibutuhkan masyarakat seperti irigasi, balai pertemuan anggota masyarakat, gedung sekolah, gedung pendidikan anak usia dini (PAUD), pasar tradisional, pelabuhan laut dan udara, tempat pelelangan ikan, dan pembangunan gedung lainnya, sesuaikan dengan kualitas yang dibutuhkan atau sesuai dengan besteknya.

 

Kebutuhan Masyarakat

Jabatan sebagai Pemimpin (Manajer Puncak, Manajer Menengah, dan Manajer Bawah) di pemerintahan daerah tidaklah seumur hidup. Jabatan itu ada batas waktunya, karena itu bekerjalah dalam jabatan itu untuk membangun dan memenuhi kebutuhan masyarakat yang sebesar-besarnya.

 

Kebutuhan masyarakat itu sebetulnya sudah dapat diketahui lebih awal melalui hasil-hasil dari musyawarah perencanaan pembangunan desa (musrenbangdes). Pada umumnya kebutuhan masyarakat itu, antara lain: jalan, jembatan, terpenuhinya 9 (sembilan) bahan pokok kebutuhan, peluang usaha dan kualitas produk yang dihasilkan warga, ketersediaan pupuk, transportasi, perbaikan pasar tradisional, pendidikan, kesehatan, penyuluhan, dan beberapa yang lain.

 

Untuk itu pemenuhan kebutuhan masyarakat seperti yang disebutkan di atas, tentu menggunakan skala prioritas sesuai dengan derajat kebutuhan masyarakat. Bila sudah ditentukan prioritas dalam pembangunan, dan sudah tersedia dananya, laksanakanlah pembangunan itu sesuai kualitas yang terdapat dalam besteknya (sesuai besaran anggaran yang tersedia). Kalau hal ini bisa dipenuhi, masyarakat pasti merasa suka dan puas, serta tidak ada lagi masyarakat yang merasa kecewa atas hasil pembangunan itu.

 

Seharusnya pejabat-pejabat yang dipercaya di Pemerintahan Daerah, merupakan orang-orang pilihan yang diharapkan mampu membangun partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Masyarakatlah yang menjadi konsumen Anda, dan masyarakat yang menilai hasil pembangunan dan pelayanan yang Anda suguhkan. Karena itu, jangan sepelekan masyarakat dan jangan mensepelekan kebutuhan masyarakat, karena merekalah yang Anda layani.

 

Pelayan

Paradigma Pemerintah Daerah sekarang sudah bukan zamannya memerintah dan dilayani, tetapi Pemerintah Daerah merupakan pemberi pelayanan kepada masyarakat. Walikota Jogja Herry Zudianto yang menduduki jabatan Walikota pada tahun 2001-2011, pernah berkata: saya sebagai Walikota Jogja akan bekerja dan bertindak sebagai Kepala Pelayan, sedang Staf saya bertindak sebagai Staf Pelayan. Filosofi ini sangat memiliki arti yang sangat dalam, sehingga memberikan pengaruh besar pada pelayanan Pemerintah Daerah kepada masyarakat.

 

Dengan demikian, para Pejabat Pemerintah Daerah akan menempatkan diri sebagai pemberi pelayanan kepada masyarakat. Sebagai pelayan, maka mereka berusaha memberikan pelayanan secepat-cepatnya dan sebaik-baiknya, serta melaksanakan pembangunan secepat-cepatnya dengan standar kualitas maksimal. Apabila bisa terpenuhi, tentu masyarakat menjadi senang, yang pada akhirnya masyarakat sangat mendukung ide-ide Ppemerintah Daerah dalam upaya untuk lebih mensejahterakan masyarakat terutama pada usaha peningkatan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan masyarakat.

 

Bangunlah diri sendiri untuk mengetahui lebih banyak tentang kepentingan dan kebutuhan masyarakat, serta isi kompetensinya agar mampu melaksanakan berbagai hal dan berfokus pada kebutuhan masyarakat tersebut. Bangunlah masyarakat seperti yang diharapkan masyarakat melalui penyusunan berbagai Program Kerja yang pro rakyat.

 

Tidak ada gading yang tidak retak, dan tidak ada orang yang seratus persen mampu memenuhi kebutuhan masyarakat selama menduduki suatu jabatan tertentu. Karena itu, selama Anda menduduki suatu jabatan di Pemerintahan Daerah, bertindaklah sebagai pelayan yang hasil pekerjaannya untuk sebesar-besarnya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

 

Andalah bersyukur bisa menduduki suatu jabatan di Pemerintahan Daerah, karena itu bekerjalah yang sebaik-baiknya, sehingga masyarakat semakin percaya pada hasil pekerjaan yang dilakukan. Berilah tingkat kepuasan bagi masyarakat, dan bukan sebaliknya Anda memberikan rasa kecewa pada masyarakat atas hasil pekerjaan yang Anda lakukan. Bekerjalah dengan penuh ucapan syukur kepada Tuhan kita yang Maha Pengasih dan Penyayang.

 

Post a Comment for "KAPAN MASYARAKAT DIBANGUN?"