CIPTAKANLAH TERANG BAGI MASA DEPAN GENERASI BERIKUTNYA
HARUS diakui bahwa pendidikan merupakan salah satu sarana untuk membawa setiap insan untuk bisa menyiapkan masa depannya sendiri. Masa depan itu akan terlihat nantinya pada waktu insan tersebut sudah bekerja dan/atau sudah berkarya.
Setiap
orang dewasa pasti ingin bekerja atau berkarya, apapun pekerjaan itu akan
dilakukannya. Semua dilakukan demi memenuhi kebutuhannya. Untuk kebutuhan
sehari-hari, minimal dapat makan dan dapat minum. Masalah asupan gizinya cukup
atau kurang, itu masalah kemudian, yang penting dapat pekerjaan, dan melalui
pekerjaannya itu bisa memenuhi kebutuhan pokoknya, bahkan pada waktunya nanti akan
dapat mendukung aktualisasi dirinya.
Pertanyaan
yang perlu diajukan di sini adalah, bagaimana keadaan generasi muda di daerah sekarang?
Bagaimana masa depan generasi muda yang sudah bisa menyelesaikan studinya di
tingkat sekolah menengah atau perguruan tinggi?. Tentu hal ini merupakan
pertanyaan besar bagi mereka yang diberi tanggungjawab memimpin pemerintahan
daerah, beserta organisasi perangkat daerah (OPD).
Sebagaimana
kita ketahui bersama bahwa generasi muda di daerah sekarang, terutama yang
sudah siap memasuki dunia kerja, sudah terbayang di pelupuk mata dan dimimpinya
bahwa semoga bisa menjadi aparatur sipil negara (ASN). Kalau tidak jadi ASN,
dunia ini mau kiamat, sepertinya hidup ini tidak memiliki arti bagi orangtua
dan sanak famili lainnya.
Ada
seorang mahasiswa yang bakal mengakhiri kuliahnya, saat ini sedang menyiapkan
penyusunan skripsi. Dia mendiskusikan tentang masa depannya setelah selesai
studi strata satu (S1). Kami berdiskusi melalui short message service (SMS). Dalam diskusi tersebut, si mahasiswa
sempat menunjukkan sikap adanya kegelisahan setelah dapat menyelesaikan studi
strata satu (S1) nantinya. Bahkan si mahasiswa berkata, setelah lulus
nanti mau kerja apa ya. Cari pekerjaan sekarang susah, lowongan ASN mungkin ada
tapi tingkat persaingan cukup ketat, karena jumlah yang dibutuhkan sangat
terbatas.
Bagaimana
Anda bisa menjawab bila kegelisahan ini disampaikan kepada Anda? Apa solusi
yang Anda berikan untuk mengatasi permasalahan ini? Sebelum mencari atau
memberikan satu atau beberapa solusi, terlebih dahulu tarik nafas dalam-dalam
dan keluarkanlah nafas itu melalui hidung dengan pelan-pelan seraya berkata
pada diri sendiri, apa ya solusinya?
Memberikan
solusi pada sebuah permasalahan sekarang, tidaklah mudah. Perlu melakukan
berbagai persiapan yang biasa kita sebut “strategi”. Apa bentuk strategi yang
akan diwujudkan dalam jangka panjang?. Nah . . apabila strategi itu akan
dihubungkan lagi dengan hadirnya suatu nama yang sering kita sebut pada
akhir-akhir ini yaitu masyarakat ekonomi asean (MEA) atau pasar bebas Asean, yang
sudah berlangsung di akhir tahun 2015 yang lalu, tentu diperlukan pemikiran
yang jitu serta penjabaran yang lebih detail dan lengkap.
Salah
satu strategi dan mumpuni yang perlu dilakukan untuk dapat menjawab kegelisahan
generasi muda di daerah dalam hal peluang untuk mendapatkan pekerjaan, yaitu
melaksanakan “edu-preneurship”. Menurut
Setiono (2012), edu-preneurship itu
merupakan program pelatihan, bagaimana mengenalkan konsep-konsep entrepreneurship yang dilengkapi dengan
berbagai contoh aplikasi melalui proses pendidikan.
Memahami
konsep-konsep entrepreneursip
(kewirausahaan) berarti harus mengerti lebih mendalam mengenai apa itu entrepreneurship. Menurut Frinces
(2004), entrepreneurship
(kewirausahaan) merupakan bentuk usaha untuk menciptakan nilai lewat pengakuan
terhadap peluang bisnis, manajemen pengambilan resiko yang sesuai dengan
peluang yang ada, dan lewat keterampilan komunikasi dan manajemen untuk memobilisasi
manusia, keuangan, dan sumberdaya yang diperlukan untuk membawa sebuah
proyek sampai berhasil.
Dengan
demikian, kewirausahaan adalah berkonotasi mengimplementasikan, berarti
mengerjakan sesuatu, yaitu sesuatu yang harus dikerjakan oleh seorang
wirausahawan. Apabila disederhanakan artinya, wirausaha adalah seseorang yang
merespon terhadap peluang, dan mempunyai rasa kebebasan (sense of freedom) baik dalam dirinya maupun dalam organisasi untuk
bertindak terhadap peluang yang ada.
Hal-hal
yang dapat dikerjakan dan diberikan oleh para wirausaha, antara lain: 1.
Produk-produk dan jasa-jasa baru; 2. Pekerjaan baru; 3. Lingkungan kerja yang
kreatif; 4. Cara-cara baru melakukan kegiatan bisnis (usaha); dan 5. Bentuk
baru penciptaan bisnis (new business
innovation). Berdasarkan hal-hal yang disebutkan di atas, maka
kewirausahaan ini sangat bisa dikembangkan pada bidang-bidang usaha yang
berhubungan dengan usaha pariwisata, seperti bidang kerajinan, bidang kuliner,
bidang jasa perhotelan dan homestay,
bidang usaha biro dan agen perjalanan, bidang usaha hiburan, bidang usaha objek
wisata, bidang usaha guide
(pramuwisata), bidang usaha on-line,
dan berbagai bidang usaha yang lain.
Untuk
merealisasikan edu-preneurship ini di
lapangan, memerlukan komitmen dari Pemerintah Daerah untuk mendorong dimulainya
pelaksanaan edu-preneurship ini.
Pelaksanaannya dimana? Mulailah dengan pengenalan entrepreurship yang sederhana di tingkat sekolah dasar dan sekolah
menengah pertama (pendidikan 9 tahun). Lalu terus dikembangkan pelaksanaannya
di tingkat sekolah menengah kejuruan (SMK) dan sekolah menengah atas (SMA).
Apabila
sudah dimulai sebuah pengenalan entrepreneurship
di tingkat pendidikan 9 tahun, dan dikembangkan lagi pelaksanaan entrepreneurship di tingkat sekolah
menengah, berarti kita sudah mulai menciptakan “terang” kepada generasi muda di
daerah di masa yang akan datang. Dengan demikian, para siswa sudah dapat
menilai bakat dan kemampuannya yang bakal disiapkannya ke depan, demi meraih
masa depan yang lebih cerah melalui pekerjaan yang dikerjakan pada waktu
memasuki dunia kerja.
Harapan
kita bahwa setelah siswa menyiapkan diri lebih dini untuk mendapatkan atau
menciptakan pekerjaan yang sesuai dengan talenta yang dimiliki, kita dapat
meyakini bahwa mereka nantinya akan berhasil dalam mengarungi lautan hidup ini.
Keberhasilan ini akan didapatkan, karena bakat yang telah dimiliki sudah diasah
lebih dini melalui kegiatan edu-preneurship.
Untuk
itu siapkanlah kurikulum kreatif mengenai entrepreneurship
dikalangan siswa SD dan SMP, dan terus diteruskan di kalangan siswa sekolah
menengah. Rencanakanlah materi yang kreatif bagi siswa-siswa yang sesuai dengan
usia pendidikan mereka.
Mewujudkan
keinginan ini, tentu kita sesuaikan dengan harapan dan keinginan dari Kementerian
Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi bahwa anak didik semakin pintar,
manakala guru-gurunya sudah terlatih dan menguasai mata pelajaran itu. Artinya,
profesi guru dimantapkan terlebih dahulu pada mata pelajaran entrepreneurship itu, setelah itu baru
dikembangkan pemberiannya kepada siswa-siswa sebagai generasi muda di daerah
dan penerus cita-cita kita semua, untuk lebih berhasil dalam mensejahterakan
dirinya dan keluarganya di masa yang akan datang.
Galakkan
pendidikan kewirausahaan kepada generasi muda di daerah. Silahkan dimulai dari pendidikan
lebih dini, sehingga generasi muda di daerah ini, sudah tidak mengalami
kegalauan hati dalam mencari peluang pekerjaan, apabila mereka sudah dapat
menamatkan pendidikannya di tingkat sekolah menengah atas/kejuruan ataupun
sudah bisa lulus studi dari strata satu (S1).
Menurut
Frinces (2010), berprofesi sebagai wirausaha adalah sebuah pilihan untuk hidup
dan pilihan profesi yang terhormat yang harus direncanakan secara baik dan
matang. Wirausaha adalah sebuah jalan kehidupan yang dipilih karena telah diyakini
dengan kenyataan dan fakta yang ada bahwa wirausaha mempunyai peran yang besar
di dalam meningkatkan kualitas hidup individu, masyarakat dan Negara.
Untuk
diketahui juga bahwa wirausaha itu merupakan salah satu faktor yang penting dan
menentukan untuk dapat menjadikan masyarakat dan Negara menjadi makmur. Oleh
karenanya, wirausaha adalah sebuah profesi yang dalam proses penciptaannya,
pertumbuhan dan perkembangannya harus dibentuk dengan cara yang sistematik. Mengapa
harus sistematik? Karena yang akan dibentuk adalah karakteristik dan jenis
sosok manusia yang harus berhasil di dalam tugasnya untuk menciptakan dan
mengembangkan organisasi dan bisnisnya.
Bentuklah
karakteristik wirausaha bagi generasi muda di daerah melalui edu-preneurship. Sebagai Pemimpin,
doronglah generasi muda di daerah untuk berwirausaha, sehingga mereka nantinya akan
menjadi pionir-pionir dalam berwirausaha di daerah masing-masing.
Daftar Pustaka
1. Frinces, Z.H., (2004), Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis,
Cetakan Pertama, Yogyakarta: Darussalam.
2. Frinces, Z.H., 2010. Pentingnya
Profesi Wirausaha di Indonesia. Jurnal Ekonomi & Pendidikan, 7 (1): 34-57
3.
Setiono, L., 2012.
Pengantar Edupreneurship. liliksetiono.blogspot.com/2012/02/
pengantar -edupreurship.html
Post a Comment for "CIPTAKANLAH TERANG BAGI MASA DEPAN GENERASI BERIKUTNYA"