RAKYAT BUTUH BIMBINGAN DAN ARAHAN
BANYAK daerah di Indonesia yang rakyatnya masih kesulitan di dalam mengerjakan pekerjaannya dengan hasil baik. Mereka masih melakukan pekerjaannya dengan cara seperti biasanya, mulai dari orang tua dulu dan dilakukan sampai sekarang. Jadi, tidak mengherankan kalau pekerjaan yang sudah ditekuni selama ini terus dikerjakan dengan cara-cara yang dulu. Rakyat kita terbiasa seperti itu dan terbiasa menerima hasil pembangunan yang terjadi sesuai keinginan dan kebutuhan dari Pemimpin mereka yang melaksanakan perihal pembangunan tersebut.
Sebetulnya ada perkembangan yang dirasakan oleh rakyat
di pedesaan sekarang yaitu sudah mulai melibatkan beberapa orang untuk ikut di
dalam musyawarah perencanaan pembangunan desa (Musrenbangdes). Mereka diminta
ikutserta dalam suatu forum diskusi untuk menyampaikan apa yang mereka butuhkan
pada keadaan desa seperti sekarang, supaya nantinya mereka akan mendapatkan
hidup yang layak di desa tempat mereka hidupi selama ini. Apakah hasil dari
Musrenbangdes itu sudah sesuai dengan keinginan dan kebutuhan warga desa di
desa tersebut?
Mungkin sebagian dari kebutuhan warga desa tersebut
sudah dapat terpenuhi, seperti jalan-jalan di desa, ada kantor kepala desa, ada
jaringan internet dan listrik (seringnya byarpet = kadang hidup kadang mati),
ada gedung sekolah dan gedung Puskesmas, ada rumah sakit, ada gedung untuk
pasar rakyat, ada ambulance untuk orang sakit, dan lain sebagainya.
Kelihatannya sih sudah mulai ada titik terang dalam kehidupan mereka, tetapi hal
yang berkaitan dengan masalah kehidupan sehari-hari seperti kebutuhan makan dan
minum, serta kebutuhan-kebutuhan yang lain masih harus diperjuangkan
sendiri-sendiri, sesuai kemampuan yang dimiliki.
Kalau kita berbicara tentang berbagai kebutuhan manusia
atau kebutuhan warga desa yang dihubungkan dengan kegiatan Pariwisata, tentu
banyak sekali. Rakyat kita sudah banyak mendengar dan/atau membaca di media sosial
tentang hal-hal yang berkaitan dengan berbagai kegiatan yang terdapat di Pariwisata.
Ada wisata di bidang: 1. Wisata lingkungan hidup; 2. Wisata budaya; 3. Wisata
religi; 4. Wisata akupresur; 5. Wisata silat tradisional; 6. Wisata sosial; 7.
Wisata agro; 8. Desa wisata; 9. Wisata preneur; 10. Wisata alam; 11. Wisata
alam buatan; 12. Wisata medis; 13. Wisata gunung; 14. Wisata peternakan; 15.
Wisata perikanan; 16. Wisata pertanian; 17. Wisata pantai; 18. Wisata tirta;
19. Wisata pancing; 20. Wisata sungai; 21. Wisata dayung; 22. Wisata lomba
perahu dayung; 23. Wisata arung jeram; 24. Wisata renang; 25. Wisata seni; 26.
Wisata Andong; 27. Wisata patung; 28. Wisata selfie; 29. Wisata kuliner; 30.
Wisata batik; 31. Wisata kerajinan; 32. Wisata batu megalitikum; 33. Wisata
UMKM; 34. Wisata metik buah; 35. Wisata digital; 36. Wisata siaga sehat; 37.
Wisata candi; 38. Wisata pemandangan; 39. Wisata danau; 40. Wisata air terjun;
41. Wisata air panas; 42. Serta nama wisata-wisata lainnya.
Berbagai nama dari wisata-wisata tersebut tentu butuh
pemahaman, pengertian, pendalaman, dan mungkin disain dari tampilan setiap
objek wisata tersebut. Rakyat membutuhkan bimbingan dan arahan dari orang-orang
yang tergabung dalam perkumpulan Komunitas Sadar Wisata Nias (Koswin) ini.
Rakyat di daerah kita membutuhkan gambaran bagaimana memulai, mendalami, dan
mengembangkan pengetahuannya dalam bidang yang akan digeluti di masa yang akan
datang.
Contoh: sebuah objek wisata alam membutuhkan disain dan
teknik pembuatan objek wisata alam tersebut supaya lebih menarik, serta bisa
bergandengan dengan kegiatan UMKM yang dapat menyediakan berbagai makanan kecil
khas daerah. Berkaitan dengan kegiatan UMKM ini tentu mereka butuh perihal
kebersihan, kenyamanan, seragam pegawai, cara memasak yang benar, dan yang
lainnya.
Contoh lain yaitu wisata pantai. Kegiatan di pantai
banyak hal yang bisa dilakukan oleh wisatawan, seperti menikmati pemandangan
laut, berenang di laut, mancing di laut, membutuhkan rumah-rumahan kecil untuk
beristirahat, menikmati bakar jagung dan minum air kelapa muda, menikmati ikan
bakar hasil tangkapan nelayan dari laut/berbelanja ikan, menikmati suasana sunrise
atau sunset, dan lain sebagainya.
Kondisi dari berbagai hal yang berkaitan dengan
Pariwisata, rakyat sangat berharap akan mendapatkan bimbingan dan arahan dari
orang-orang yang sudah memiliki pengetahuan dan pengalaman. Anggota dari Koswin
bisa diharapkan akan bisa berbuat banyak di daerahnya untuk menyumbangkan ide
dan cara melaksanakannya, sesuai kompetensi yang telah dimiliki selama berada
di luar Kepulauan Nias. Sudah waktunya mau berbuat sesuatu di Kepulauan Nias
berbasis perspektif Pariwisata, dan bukan lagi saling menyalahkan atau mencari
siapa yang salah.
Sebaiknya diaspora Nias bergerak dan berbuat sesuatu untuk
daerah tercinta, minimal dari desanya, yang dikoordinasikan oleh Koswin. Rakyat
di pedesaan sangat membutuhkan pemikiran-pemikiran dari kita bagaimana cara
supaya warga desa di daerah kita lebih banyak bertindak sesuai adab dan
gotongroyong yang telah berjalan selama ini didesa-desa kita. Jadi, yang mereka
butuhkan pada waktu sekarang hanya sebuah bimbingan dan arahan dari kita,
supaya warga desa yang hidup dan bertempat tinggal di desa, mereka bisa
menyiapkan “sesuatu” yang dapat memberikan mereka hidup lebih baik dan
berkembang sesuai dengan perkembangan media yang sudah sangat bergaul erat
dengan generasi milenial sekarang.
Barangkali supaya bisa berjalan dengan serentak dan
terarah, tentu kita butuh sebuah Lembaga non profit yang mau mengkoordinir dan
menghidupi komunikasi satu sama lain. Nah . . untuk menjalankan berbagai hal
yang akan disampaikan kepada warga Nias di pedesaan, tentu perlu brainstorming/curah
pendapat yang terarah, untuk bisa melaksanakan berbagai kegiatan sesuai yang
sudah disepakati bersama.
Mari berbuat sesuatu melalui Koswin ini, kalau perlu
hal-hal yang sederhana dulu sambil pelan-pelan bergerak ke arah yang lebih
besar nanti. Tanamkan kepercayaan warga yang tinggal di desa dulu, sehingga
bila ada program kerja yang akan dijalankan, mereka menjadi sangat antusias.
Oleh karena itu, bimbingan dan pengarahan yang akan dijalankan oleh Koswin
kepada warga desa di Kepulauan Nias, akan disambut dengan semangat yang luar
biasa, serta rakyat kita turut bergerak karena merasa sangat bermanfaat.
Selamat berbuat sesuai kompetensi yang dimiliki orang-orang yang tergabung
dalam Koswin. Ya’ahowu!
Post a Comment for "RAKYAT BUTUH BIMBINGAN DAN ARAHAN"