PENYEBAB DAERAH SULIT MAJU
Sumber: gambar dari Pagaralampos-Disway
yang didapatkan dari google
1. Pengantar
Seorang
Teman lama bermain di rumah sambil melepaskan rasa kangen. Memang sudah lama
tidak bersua sejak berjangkitnya penyakit corona melanda Indonesia. Sebagai
Teman dan sahabat yang sudah lama tidak bersua, ditambah tahun ini sudah
memasuki tahun tahun politik, secara tidak sengaja diskusi bergeser pada adanya
pemandangan yang sama bahwa pada waktu sekarang banyak terlihat ada daerah daerah
yang cepat maju dan berkembang, dan ada juga daerah daerah yang masih berkubang pada area kemiskinan, alias
masih sulit maju. Artinya, kondisi daerahnya bagaikan sebuah peribahasa
‘hidup enggan mati tak mau’. Mengapa hal semacam ini masih terjadi di sebuah
daerah?
2. Kompetensi Bupati/Walikota
Pada
waktu sekarang semakin banyak yang merasa sebagai Teman kita, yah . . namanya
tahun tahun politik. Katanya sih . . kita sudah lama tidak bertegur sapa,
karena kesibukan masing masing. Oh ya . . bagaimana keadaan daerah Anda
sekarang ini?
Memang
sih pada waktu pemilihan Kepala Daerah (Kada) di daerah daerah, ada yang
terpilih karena dipandang memiliki kompetensi yaitu memiliki pengetahuan,
keterampilan, dan atribut pribadi yang suka bekerja untuk orang banyak. Bahkan
ada juga yang memilih Kadanya karena pintar bergaul, banyak duit, serta hambel.
Teman
penulis tadi mengatakan bahwa ada banyak daerah yang cepat maju dan berkembang,
karena Kadanya banyak memiliki kreativitas untuk memilih dan menentukan program
kerjanya yang banyak bermafaat kepada masyarakatnya. Seakan-akan sudah mengerti
permasalahan yang dialami masyarakatnya, sehingga program kerja yang digagas
sangat membantu dan mendukung kesulitan yang dihadapi masyarakatnya, sekaligus
mewujudkan tercapainya Visi dan Misi Kada..
Apa
yang dilakukan Kadanya tidak terlepas dari kepemilikan kompetensi sang Kadanya,
serta suka melihat dan membaca perihal kemajuan kemajuan daerah lain dan
dirasakan manfaatnya oleh masyarakatnya. Motto
sang Kada ya Ora Et Labora. Mengapa bisa membuat program kerja yang
bermanfaat bagi masyarakatnya? Karena sang Kada telah memiliki kompetensi yang
mumpuni serta suka melakukan pekerjaan yang betul betul berdampak banyak pada
kehidupan masyarakatnya.
Kalau
Kada hanya memanfaatkan dan menerima hasil dari pekerjaan yang dilakukan tanpa
memiliki rasa empati kepada masyarakatnya, biasanya pekerjaan yang dilakukan
hanya bermanfaat kepada dirinya dan/atau kelompoknya. Hanya berusaha bisa dan
dapat menikmati sendiri hasil dari pekerjaannya, tanpa banyak memiliki dampak
pada kehidupan masyarakatnya. Justru hal hal yang seperti inilah yang dilakukan
oleh Kada yang pintar bergaul dan hambel dalam hubungan pergaulan kepada
sesama, bahkan yang kelihatannya memiliki banyak duit. Dampak kinerja Kada
kepada kebutuhan masyarakat sangat minim, bahkan cenderung pada keinginan jangka
pendek Kada saja. Kasihan rakyatnya!
3. Kepemimpinan yang Mengabdi
Apabila kita
berbicara mengenai seseorang yang mendapatkan amanah dalam jabatan sebagai Kada,
harapan masyarakat ya akan mengabdikan dirinya di daerah itu untuk melakukan
pekerjaannya yang Bernilai dan bermanfaat kepada rakyat yang
dipimpin. Caranya memimpin ya bertindak untuk selalu bersyukur kepada Tuhannya
atas amanah yang sudah diterima, dan setelah menjadi Pemimpin ya mengabdikan
diri untuk melayani masyarakat yang telah memilih dirinya dalam jabatan
Bupati/Walikota di daerah itu, serta berupaya keras untuk memerbaiki dan memajukan
ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, kata pengabdian ini menjadi sebuah
pegangan yang harus diutamakan oleh Bupati/Walikota yang terpilih untuk
bertindak dan melakukan pekerjaannya sebagai Pemimpin.
Kata pengabdian ini
seakan hilang maknanya setelah terpilih menjadi Kada. Sebagian dari Kada, bukan
memberikan pelayanan kepada masyarakatnya, malah seperti menampakkan diri
sebagai orang yang berkuasa di daerah itu. Keadaan ini akan tampak pada cara
melayani masyarakat yang suka melambatkan penyelesaian permasalahan yang
dialami masyarakatnya, bahkan cenderung didiamkan. Kepala Daerah (Kada) banyak menghubungi
organisasi masyarakat daerah di luar daerah dengan melakukan perjalanan dinas
(PD) dan rapat rapat. Seakan menghindarkan diri dari masalah masyarakat dengan
mengatakan banyak pekerjaan dinas yang harus dikerjakan dengan cepat. Betulkah demikian?
Hanya Kada yang bisa menjawab hal ini.
4. Pengangkatan Dalam Jabatan
Jabatan yang terdapat dalam organisasi Kada di
daerah cukup banyak, sehingga perlu ditata dan dipilih orang orang yang
memiliki pemahaman pada tugas pekerjaan yang diamanahkan. Apabila seorang sumber
daya manusia (SDM) diangkat dalam suatu jabatan di lingkungan sebuah
organisasi, tentu berbagai persyaratan yang diperlukan untuk bisa diangkat
dalam suatu jabatan di pemerintah daerah. Syarat-syarat yang dibutuhkan untuk
itu betul betul mendapatkan perhatian utama, sehingga SDM yang diangkat dapat
membantu dan mengerjakan pekerjaan yang menjadi tugas pokok dan fungsi
(Tupoksi) dengan berhasil.
Hal-hal yang perlu diketahui dan didalami pada
kapasitas seseorang bila seorang SDM diangkat dalam sebuah jabatan, antara
lain: 1. Tingkat pendidikan yang
dimiliki seyogyanya sesuai dengan jabatan yang diemban; 2. Kinerja dalam pekerjaannya selama ini; dan 3. Memahami pelaksanaan manajemen termasuk manajemen sebuah organisasi.
Jadi, ada pemahaman tentang manajemen dan ada pemahaman tentang manajemen
organisasi, serta dapat memahami dan mengerti tugas pekerjaannya dengan baik.
Menurut Frinces (2008), pelaksanaan manajemen itu merupakan seni mempengaruhi
orang lain dan melakukan rekayasa proses berbagai fungsi manajemen, terhadap
usaha anggota organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Sementara pengertian manajemen lain, diungkapkan oleh Abeng (2006) yang
terkenal manajer 1 (satu) milyar itu dengan mengatakan bahwa Manajemen itu adalah proses mendapatkan
hasil, melalui dan bersama-sama dengan orang lain. Dengan kata lain, manajemen itu sebuah proses yang
dijalankan dalam organisasi dengan mempengaruhi orang lain untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
Untuk
melaksanakan Manajemen tersebut, sang manajer menjalankannya dalam jabaran pada
pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen itu sendiri. Adapun fungsi-fungsi manajemen
secara umum menurut Abeng (2006), yaitu: 1. Perencanaan; 2. Pengorganisasian;
3. Pemimpinan; dan 4. Pengendalian.
Pada
pengertian manajemen secara khusus seperti Manajemen
organisasi, dapat dipahami sebagai kemampuan seseorang untuk mengelola
organisasi dalam mewujudkan tujuan organisasi. Pengelolaan organisasi dapat
dilihat dari pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen di organisasi itu, seperti
perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan, dan pengendalian, seperti yang sudah
disebutkan di atas.
Dengan demikian, pelaksanaan manajemen di
organisasi yang telah dipercayakan kepada seseorang, merupakan upaya-upaya yang
harus dilaksanakan olehnya dalam jabatan itu, seperti kepala urusan, kepala
seksi, kepala sub bagian, atau kepala bidang maupun kepala bagian, atau sebagai
direktur/Kepala OPD/Kada dari suatu organisasi. Hal-hal yang dilaksanakan oleh
mereka yang memegang jabatan manajemen berdasarkan uraian di atas, paling tidak
pada 4 (empat) fungsi manajemen yang harus dilaksanakan, yaitu: 1. Perencanaan;
2. Pengorganisasian; 3. Pemimpinan; serta 4. Pengendalian.
Nah . . apa yang terjadi setelah Kadanya sudah
berkuasa? Justru yang diangkat dalam jabatan adalah familinya, tim sukses Kada,
dan/atau kenalan dekat. Maka jangan heran apabila lulusan dari Fakultas Agama bisa
diangkat menjadi Kepala Dinas (Kadis) Pertanian. Apakah ini sudah tepat duduk
dalam jabatan itu? Lalu kinerja dari sang Kadis ini bisa terwujudkan? Mari
merenung perihal kondisi ini. Jadi, banyak yang diangkat dalam jabatan, mereka
yang tidak memiliki latarbelakang pendidikan dan pengalaman, jadinya wajarlah
kinerja SDM yang diangkat itu tidak kelihatan dan tidak dirasakan oleh
masyarakat.
5. Tidak Konsisten pada Visi dan Misi
Sebuah Visi berarti menggambarkan impian seorang calon Kada untuk
dapat mewujudkan impiannya itu, setelah terpilih menjadi seorang Kada yang
definitif. Bagaimana mewujudkannya? Bila sudah terpilih sebagai Kada, tentu
harus bekerja keras untuk mewujudkan impiannya itu, serta harus bisa terlaksana
dengan baik selama menjadi Kada dalam 5 (lima) tahun yang akan datang. Kalau
perlu, sebelum berakhir jabatannya sebagai Kada, lakukanlah brainstorming (curah pendapat) dengan
tokoh-tokoh masyarakat untuk menanyakan berbagai hal yang belum sempat
terrealisir dari Visinya itu, sehingga akan memberi gambaran berupa hasil
pencapaian dari Visinya itu kepada warga masyarakat di daerah itu.
Setelah calon Kada menyatakan mimpinya untuk memerbaiki dan
meningkatkan taraf hidup dari warga masyarakat di daerah itu, lalu berusaha
menunaikan berbagai tugas untuk merealisasikan Visi dari calon Kada. Adapun
upaya Kada untuk merealisasikan Visi Kada, perlu dibuatkan poin poin perihal
Misi yang akan dilakukan ke depan. Setelah itu jabaran Visi dan Misi itu perlu
dicantumkan ke dalam bentuk Program Kerja yang dipandang mampu mewujudkan kemaslahatan
masyarakatnya, sekaligus dapat mewujudkan tercapainya Visi Kada dalam 5 (lima)
tahun mendatang.
Untuk itu Visi dan Misi Kada yang sudah dinyatakan kepada
masyarakat, sebaiknya betul betul dapat diwujudkan dengan baik. Jangan sampai
Visi dan Misi Kada tidak mampu dilaksanakan dengan baik, bahkan setelah Kada
duduk dalam singgasananya, justru Program Kerja yang dilakukan meleset jauh
dari Visi dan Misi Kada yang telah dinyatakan kepada masyarakat pada waktu mencalonkan
diri menjadi Bakal Calon Kada. Apabila Visi dan Misi terlupakan dan/atau
meleset banyak, jadinya hasil kinerja Kada tidak menjawab hal hal yang
disenangi dan dibutuhkan masyarakat.
6. Penggunaan Anggaran Banyak Meleset
Pada waktu sekarang anggaran dari Pemerintah
pusat dan daerah semakin besar jumlahnya, karena Indonesia yang sudah semakin
maju ekonominya dan diprediksi akan menjadi salah satu negara yang maju
ekonominya pada tahun 2045. Untuk itu, Presiden Jokowi selalu mewanti wanti para
Kada bahwa apabila sudah mendapatkan anggaran yang semakin besar jumlahnya itu,
supaya selalu berhati hati dan selalu di cek/diawasi di dalam memanfaatkan dan
menggunakan anggaran. Usahakan anggaran yang digunakan itu sesuai tujuan
pembuatan anggaran, serta berusaha untuk mewujudkan tercapainya kesejahteraan
rakyat yang semakin baik dan maju dari tahun ke tahun.
Berdasarkan pengalaman, Jokowi memberikan
instruksi kepada para Kada di Indonesia supaya anggaran pekerjaan yang sudah
diperoleh tersebut, jangan digunakan untuk melakukan perjalanan dinas (PD) dan
rapat rapat yang tidak banyak mendukung berhasilnya pekerjaan. Usahakan
anggaran yang didapat betul betul dapat dibelanjakan dalam mewujudkan pekerjaan
yang dilaksanakan dengan baik dan penuh tanggung jawab, serta dapat sekaligus
mewujudkan tercapainya Visi dan Misi Kada itu sendiri.
Daftar pustaka
1.
Abeng, T., 2006. Profesi Manajemen:
Kristalisasi Teori dan Praktik Pembelajaran Manajemen Korporasi, Lembaga
Nirlaba, dan Pemerintahan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
2.
Frinces, Z.H., 2008. Manajemen: Konsep
Membangun Sukses. Yogyakarta: Mida Pustaka
Post a Comment for "PENYEBAB DAERAH SULIT MAJU"