Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

BERANTAS TUYUL

 1.    Tuyul

Tuyul merupakan mitologi (mitos) masyarakat Jawa, yang menggambarkan sebagai makhluk halus berwujud orang kerdil atau anak kecil dengan kepala gundul, yang dipercaya dapat mencuri uang untuk tuannya (Wikipedia). Tuyul dikenal makhluk halus pencuri fulus untuk majikannya.

Mitos soal setan gundul pencuri uang sudah ada sejak tahun 1890-an, yang ditemukan oleh Clifford Geertz. Geertz memberi gambaran Tuyul menyerupai anak anak, hanya mereka bukan manusia tetapi anak anak makhluk halus. Mereka tidak mengganggu, menakut-nakuti atau membuat orang sakit, tetapi sebaliknya mereka sangat disenangi oleh manusia karena membuatnya jadi kaya (https://www.suaramerdeka.com).

Mengapa pada zaman now, tiba tiba muncul nama Tuyul? Munculnya sebutan nama Tuyul ini terungkap pada waktu Kaesang Pangarep, putra bungsu dari Presiden Jokowi diwawancarai dalam acara Youtube Denny Cagur TV, 26 Juni 2023. Pada waktu Denny Cagur menanyakan kepada Kaesang perihal apa yang dilakukan atau dikerjakan jika Kaesang terpilih menjadi Wali Kota Depok Jawa Barat? Lalu Kaesang memberi jawaban bahwa apabila terpilih menjadi Wali Kota Depok ‘Siap Berantas Tuyul’. Waduh . . aneh banget jawaban Kaesang ini.

 

2.    Bahasa Anak Muda

Menarik sekali gaya bahasa Kaesang ini yang masih tergolong muda usia, walau sudah berkeluarga. Mendengar jawaban Kaesang bahwa ‘Siap Berantas Tuyul’ di Kota Depok, semua yang menyaksikan acara ini tertawa dan pada senyum semua. Maksud pewawancara menanyakan mengenai program kerja yang diusung bila sudah menjadi Wali Kota Depok, justru Kaesang menjawab siap berantas Tuyul. Bagi yang menonton acara ini, dan mendengar perkataan Kaesang yang seperti itu, langsung terpingkal-pingkal karena aneh, seakan-akan di Kota Depok banyak Tuyulnya hehehe.

Inilah bedanya gaya bahasa kita yang sudah berusia dengan gaya Bahasa anak muda. Pada gaya bahasa ini, Kaesang mengatakan bahwa siap memberantas kemungkinan terdapat korupsi di Kota Depok yang banyak merugikan masyarakat Depok. Dengan demikian, gaya bahasa yang digunakan Kaesang ini menggambarkan perkataan sebuah kiasan/simbol yaitu siap berantas Tuyul. Memang Tuyul itu ya suka mencuri uang untuk Tuannya/Majikannya supaya menjadi kaya.

Mengenai makna dari gaya bahasa anak muda ini, yang menyebut siap berantas Tuyul bila sudah menjadi Wali Kota Depok, akhirnya terungkap pada waktu Relawan Kaesang menggelar diskusi publik di Setu Pengasinan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok belum lama ini. Menurut hasil dari diskusi Relawan Kaesang, bahwa di Kota Depok terdapat beragam permasalahan yang terjadi di lingkungan masyarakat. Berbagai permasalahan yang terjadi di Kota Depok, sepertinya cocok dengan gaya bahasa yang diungkapkan oleh Kaesang pada waktu diwawancarai oleh Dennny Cagur tersebut, walau bukan dalam artian harafiah, tetapi hanya sebuah kiasan berupa ada atau mungkin terdapat kelompok kelompok yang selalu merugikan masyarakat Depok.

  Pada acara diskusi Relawan Kaesang tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa  terdapat 8 (delapan) Tuyul, yang dianggap banyak merugikan masyarakat Kota Depok dan perlu diberantas, seperti:

a.    Pelaku kekerasan seksual

b.    Sindikat prostitusi anak

c.     Tukang gusur sekolah

d.    Pembuat kebijakan intoleran

e.     Pemain program dan anggaran

f.     Perusak lingkungan

g.     Mafia tanah dan maling setu

h.    Pengutip retribusi illegal

Melihat 8 (delapan) Tuyul yang disebutkan di atas, dan banyak merugikan masyarakat Kota Depok, ternyata bisa dimaknai bahwa hal hal tersebut merupakan hal yang dikeluhkan oleh masyarakat Kota Depok selama ini. Berbagai keluhan masyarakat ini harus direspon dan diberi solusi atau diselesaikan oleh Wali Kota Depok yang terpilih pada tahun 2024 mendatang.

   Tugas utama Wali Kota Depok ke depan, yaitu harus berusaha menyelesaikan permasalahan yang dirasakan oleh masyarakat Depok, serta berusaha mensejahterakan hidup masyarakat Kota Depok. Barangkali selama ini mungkin kurang mendapat perhatian dari Pemimpinnya, walau masyarakat sudah mengeluh atas berbagai permasalahan yang mereka rasakan.

Karena itu, bagi daerah yang masyarakatnya masih mengalami dan terdapat banyak permasalahan yang dirasakan, perlu mengambil langkah langkah berupa ancang ancang melakukan bentuk gerakan untuk benar benar memilih Bupati dan/atau Wali Kota yang masih berusia muda. Pada umumnya orang yang masih berusia muda memiliki banyak ide dan kreatif untuk melakukan sesuatu dalam upaya membangun dan mengembangkan daerah yang dipimpin. Kalau bisa, jangan sia-siakan waktu yang tersedia di tahun 2024 mendatang, untuk memilih Pemimpinnya, supaya daerah Anda tidak semakin tertinggal dengan daerah lain yang sudah semakin maju dan berkembang. Pemimpin daerah itu merupakan orang pertama yang sudah memiliki kompetensi dan kemampuan, untuk mengkoordinasikan penanganan pekerjaan dalam upaya memajukan daerahnya menjadi daerah yang maju dan berkembang di masa yang akan datang.

Pilihlah Pemimpinnya yang tidak hanya pintar bergaul dan/atau pintar berkata-kata, tetapi memiliki kompetensi dalam melakukan pekerjaannya serta tegas, berani, punya nyali, dan mampu mengeksekusi program kerja yang banyak memberi manfaat kepada masyarakat. Pemimpin tersebut harus memiliki kemampuan dalam mengeksekusi berbagai pekerjaan yang diperlukan bagi kemajuan hidup masyarakatnya, serta melaksanakannya dengan profesional dalam menyelesaikan tugas tugasnya dengan prima dan bekualitas.

 

3.    Program Kerja

Keberhasilan seorang Pemimpin dalam memajukan daerahnya ke depan, sangat dipengaruhi oleh pengertian, pemahaman dan pengetahuan terhadap berbagai potensi yang sudah dimiliki daerahnya. Contoh, sepak terjang Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka untuk memajukan Kota Solo yang banyak memberi manfaat kepada masyarakatnya. Menurut Beliau, potensi Kota Solo itu terletak pada upaya untuk menggerakkan kegiatan sektor Pariwisata.

Oleh karena itu, Wali Kota Solo membangun berbagai destinasi wisata yang unik di daerahnya, serta menghidupkan event pariwisata, yang bisa mendatangkan banyak wisatawan. Bagaimana hasil yang diperoleh setelah memajukan dan mengembangkan potensi daerahnya? Daerahnya menjadi hidup dan ekonominya makin meningkat, setelah dikunjungi banyak wisatawan, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri.

Pemajuan dan pengembangan potensi daerah yang dimiliki, menjadikan daerah yang dipimpin semakin bergerak untuk maju dan ekonomi masyarakatnya semakin hidup dan meningkat. Nah . . apabila masyarakat sudah merasakan bahwa ekonominya semakin hidup, semakin bersemangatlah jiwa wirausahanya, yang semakin memberikan dampak pada kemajuan daerahnya. Dengan demikian, akan berpengaruh pada besarnya income percapita masyarakatnya, inflasi semakin rendah, dan peluang untuk berusaha semakin terbuka bagi masyarakatnya.

Hal ini pernah terjadi di propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada beberapa waktu yang lalu. Bila semakin banyak wisatawan yang datang untuk mengunjungi DIY, banyak memberikan dorongan untuk berdirinya bank, asuransi, biro perjalanan dan agen perjalanan, hotel berbintang dan non bintang, rumah makan termasuk kuliner khas Jogja dan khas negara lain, kerajinan batik, money changer, dan lain lain. Khusus kepada para investor yang mau berinvestasi untuk mendirikan hotel sampai antri untuk beberapa tahun yang akan datang. Jadi investor datang sendiri, termasuk membangun berbagai destinasi wisata yang semakin memiliki value (nilai) bagi para wisatawan.

Jadilah pemoles dan penjual potensi daerahnya kepada berbagai pihak, seperti wisatawan mancanegara (Wisman) dan wisatawan nusantara (Wisnus). Kegiatan pariwisata yang merupakan lokomotif pembangunan daerahnya, memudahkan lokomotif lain bisa dibangun dan ditarik, yang akhirnya semakin memajukan daerahnya serta meningkatnya ekonomi masyarakat yang dipimpin. Salam kemajuan . .


Post a Comment for "BERANTAS TUYUL"