BEKERJALAH DAN BERTINDAK SEBAGAI CEO
Chief Executive Officer (CEO)
Chief executive officer
(CEO) adalah pemimpin tertinggi dalam sebuah perusahaan (organisasi), yang
diberi tanggung jawab untuk mengatur keseluruhan suatu organisasi untuk
berhasil. Tugas dari CEO itu sangat luas dan merupakan seorang komunikator, pengambil keputusan, pemimpin, pengelola (manajer)
dan eksekutor. Pemegang jabatan sebagai CEO sebuah organisasi membuat
keputusaan keputusan penting, serta bertindak sebagai media komunikasi utama antar
dewan direksi dan pemegang saham, sehingga CEO terlibat dalam hal hal yang
strategis dari sebuah organisasi.
Kalau di Indonesia, CEO
sering disejajarkan dengan sebuah jabatan dalam perusahaan (organisasi) sebagai
Direktur Utama. Direktur Utama pasti bertindak menjadi Pemimpin yang memberi
saran kepada dewan direktur (jabatan di bawahnya), memberi motivasi kepada karyawan,
dan menggerakkan berbagai perubahan yang diperlukan pada organisasi. Bisa juga
bertindak sebagai Manajer yang mengawasi operasional organisasi setiap hari,
bulan, tahun, untuk memastikan bahwa operasional organisasi yang dipimpin, telah
berada pada jalur yang benar sesuai strategi organisasi.
Sebagai CEO orangnya
lincah, memiliki banyak ide, dan cepat dalam bekerja, serta bekerja berbasis data
dan sungguh sungguh melakukan analisis, supaya pekerjaan cepat dijalankan,
bermanfaat dengan hasil terbaik. Tidak perlu banyak melakukan studi banding
dan/atau perjalanan dinas atau menyelenggarakan beberapa kali rapat yang
menjenuhkan atau melakukan survei lapangan. Cara cara kerja seperti yang sudah disebutkan
di atas, sudah ketinggalan zaman dan banyak menghabiskan waktu yang sia sia,
serta tidak banyak menuai hasil dan manfaat kepada anggota organisasi dan/atau masyarakat.
Bagi CEO ‘Time is money’, artinya setelah
diputuskan untuk dilaksanakan dan yang membawa manfaat sebesar-besarnya bagi
organisasi, lalu dikerjakan secepatnya secara profesional dengan hasil yang berkualitas.
Waktu tidak perlu dihabiskan untuk melaksanakan rapat rapat, survei lapangan, dan/atau
studi banding, yang membuat pelaksanaan pekerjaan menjadi lambat dan proses pekerjaannya
menjadi tidak cepat selesai.
Sebagai Pemimpin sudah
mulai bekerja dengan benar sejak mau menyiapkan besaran anggaran kegiatan,
terus dieksekusi pelaksanaan pekerjaannya, termasuk berapa lama waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan itu, sehingga sudah dapat diperkirakan
kapan waktu selesainya pekerjaan itu tepat waktu. Jadi, tidak perlu bertele
tele dalam melakukan pekerjaannya, dan mutu dari pekerjaan dapat
dipertanggungjawabkan.
Jadi, kunci dari
pekerjaan seorang CEO, yaitu berusaha menangani berbagai hal yang dibutuhkan
pada sebuah pekerjaan yang bermanfaat, dan memiliki dampak besar pada kemajuan
dan keberhasilan organisasi yang dipimpin. Untuk mewujudkan keberhasilan pada
pekerjaan yang dilakukan, seorang CEO berusaha untuk mengkoordinasikan dan
mengendalikan sumber daya manusia (SDM) organisasi yang ditugaskan untuk melakukan
pekerjaannya dengan benar, serta selalu memberi arahan kepada pemimpin SDM
untuk dapat mewujudkan tercapainya skedul pekerjaan, menurut waktu yang sudah
ditentukan sebelum pekerjaan dilaksanakan.
Pemimpin
Zaman Now
Pada waktu sekarang
banyak Pemimpin yang mau bekerja berdasarkan tersedianya dana yang dibutuhkan
pada sebuah pekerjaan. Apabila belum ada dana ya bekerja seadanya tanpa melihat
bagaimana cara mengusahakan terwujudnya tercapainya Visi dan Misi yang telah
dinyatakan sebelum menjadi seorang Pemimpin. Kalau ada berbagai pertanyaan dari
SDM organisasi dan/atau masyarakat, maka respon Pemimpin adalah belum
dilaksanakannya pekerjaan ini dan itu, karena mengalami banyak kendala dalam hal
tersedianya anggaran untuk memajukan organisasi dan/atau daerah yang
dipimpin.
Kalau pun dana telah
tersedia untuk melaksanakan sebuah pekerjaan yang membawa sebuah organisasi
menjadi lebih baik dan maju, kebanyakan penggunaannya sebagian besar dana yang
telah tersedia itu banyak dihabiskan untuk melaksanakan pengkajian, survei
lapangan, dan melakukan rapat rapat untuk pemantapan pekerjaan dan/atau
melaksanakan perjalanan dinas untuk melakukan studi banding di daerah tertentu,
untuk melihat keberhasilan sebuah daerah dalam melaksanakan pekerjaan dengan
berhasil. Bisa juga sebagian dana yang telah tersedia itu dihabiskan untuk mengkaji
dan melakukan penelitian di lapangan, supaya hasilnya menjadi lebih baik.
Pada akhirnya dana yang
telah tersedia tersebut, banyak penggunaannya pada hal hal yang kurang
mendukung keberhasilan dari sebuah pekerjaan. Penulis teringat pada beberapa pidato
Presiden Jokowi dalam berbagai pertemuan bahwa seyogyanya penggunaan dana APBN
dan/atau APBD itu betul betul dipergunakan untuk mewujudkan tercapainya keberhasilan
kegiatan seturut dengan tujuan dilakukannya pekerjaan tersebut. Jangan sampai
menggunakan dana sebesar 80% untuk rapat rapat, survei lapangan, dan perjalanan
dinas, sedang tujuan diberikannya dana tersebut hanya sebesar 20% yang
dikeluarkan untuk melaksanakan pekerjaan inti sesuai permintaan besaran anggaran.
Pertanyaannya adalah kapan organisasi dan/atau daerah tersebut bisa mewujudkan
kemajuan dan berkembangnya ke depan, kalau penggunaan anggaran kegiatan seperti
model yang sudah disebutkan di atas?
Hendaknya seorang
Pemimpin harus menyadari bahwa Anda ditempatkan atau diamanahkan sebagai
Pemimpin di sebuah organisasi, dalam upaya untuk memajukan dan mengembangkan
organisasi tersebut. Anda harus memiliki tanggung jawab besar untuk memajukan
dan memberikan manfaat pada organisasi yang Anda pimpin. Apalagi kalau Anda
menduduki jabatan Bupati/Wali kota di sebuah daerah, lebih lebih daerah itu
termasuk daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal yang memerlukan bantuan
dalam berbagai sektor, termasuk salah satunya adalah pendidikan, harus berusaha
keras untuk melakukan pekerjaannya dengan benar dan penuh tanggung jawab.
Kalau boleh, perhatikan
cara cara kerja Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Gibran mencoba memotret
potensi daerahnya dan akhirnya mendapatkan hasil bahwa potensi daerahnya tidak
memiliki sumber daya alam, dan tidak memiliki daerah pertanian. Kondisi daerah
yang terbatas sumber daya alam ini, masyarakatnya lebih banyak mengandalkan
kegiatan perdagangan dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) sebagai sumber kehidupan
ekonominya. Nah . . untuk menghidupkan ekonomi masyarakat yang dipimpin. Wali Kota membuat rencana pembangunan
daerah Solo berbasis Pariwisata. Semua potensi daerahnya dibangun dan diarahkan
pada upaya menghadirkan pembangunan berbagai destinasi wisata, yang bisa mendatangkan
kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) dan wisatawan nusantara (Wisnus) di
daerahnya. Wali Kota Solo membangun dan memajukan daerahnya dengan menghadirkan
berbagai event budaya yang sudah
dimiliki oleh masyarakat Solo untuk dapat dinikmati para wisatawan, serta
menghidupkan event olahraga bola dan
pertunjukkan musik yang banyak digemari oleh anak anak muda.
Hal ini dilakukan Wali
Kota Solo, agar UMKM Solo bisa hidupkan ekonominya, dapat meningkatkan occupancy hotel, serta banyak yang
menggunakan taksi dan ojek on line,
termasuk penggunaan bacak dan andong, sehingga mendapatkan banyak rezeki dari
kehadiran banyak wisatawan yang mau berkunjung di Solo. Melalui kejelian Wali
Kota Solo ini untuk menghadirkan destinasi wisata dan berbagai event pariwisata di Solo, memberikan
dampak yang bermakna pada hidupnya ekonomi masyarakat yang dipimpin. Dengan
demikian, masyarakat Solo merasakan banyak manfaat, serta memiliki pemahaman
yang baik bahwa Pemimpin kita ini betul betul memperjuangkan hidupnya ekonomi
masyarakat melalui kegiatan usaha yang telah bertebaran dan berkembang di Kota
Solo.
Ketepatan pemanfaatan potensi
daerah dan dibangun serta dikembangkan oleh Wali Kota Solo ini, mulai menuai hasil
yaitu banyak wisatawan yang berkunjung dan mengunjungi Kota Solo untuk
menikmati berbagai event pariwisata,
dan mengunjungi berbagai destinasi wisata yang sudah banyak dipoles dan didisain
dengan baik dan unik di Kota Solo. Hasil dari ide cemerlang Wali Kota Solo ini,
banyak memberikan hasil pada daerah yang dipimpin, yaitu kunjungan wisatawan pada
waktu liburan Hari Raya Idul Fitri tahun 2023 ini, wisatawan yang berkunjung di
Kota Solo jauh lebih banyak dari wisatawan yang berkunjung di propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta (DIY). Sebuah keberhasilan dalam membangun dan
mengembangkan potensi daerah Kota Solo, pada akhirnya Kota Solo banyak dikunjungi
para wisatawan ketimbang propinsi DIY.
Dengan demikian,
ketepatan dalam membuat program kerja berbasis potensi daerah Kota Solo, serta
mau bekerja dan bertindak sebagai CEO yang bekerja cepat, strategis, dan tepat
sasaran, menjadikan Kota Solo menjadi Kota Pariwisata. Inilah yang perlu
dipelajari dan dijadikan sebagai contoh pada cara kerja Wali Kota Solo. Gibran
mau dan melakukan pekerjaannya dengan cepat dan fokus serta berusaha
bekerjasama dengan berbagai pihak atau melakukan kolaborasi dengan berbagai
pihak untuk mengusahakan Kota Solo menjadi lebih maju dan cepat berkembang. Oleh
karena itu, ubahlah cara kerja Anda yang bertele tele dan suka menghabiskan
anggaran pada hal hal yang kurang mendukung fokus pekerjaan, dan bekerjalah
serta bertindak sebagai CEO yang
mengeksekusi berbagai pekerjaan, yang bisa memberikan hasil dan manfaat sebesar
besarnya bagi masyarakat dan/atau SDM organisasi yang dipimpin. Salam CEO!
Post a Comment for "BEKERJALAH DAN BERTINDAK SEBAGAI CEO"