PERLUASAN PEKERJAAN SDM DI RUMAH SAKIT
PERNAHKAH Manajemen rumah sakit memberikan tambahan pekerjaan kepada beberapa orang sumber daya manusia (SDM) rumah sakit? Kalau kita memerhatikan lebih teliti, pasti banyak Manajemen rumah sakit yang telah melakukan dan memberikan perluasan pekerjaan kepada beberapa orang SDM rumah sakit. Contoh klasik adalah seorang dokter yang sehari-hari bekerja dalam profesinya yang fungsional pada pelayanan rumah sakit, diberi tambahan pekerjaan sebagai ketua tim akreditasi dan/atau melakukan tugas di komite farmasi dan terapi atau pada tim-tim yang lain di rumah sakit. Bisa juga seorang perawat dapat diberi tugas pada tim di rumah sakit atau tambahan pada tugas sebagai low manager (kepala jaga, kepala seksi, kepala sub bagian) atau middle manager (kepala bidang, kepala bagian, kepala instalasi) di lingkungan manajemen rumah sakit.
Penambahan perluasan kerja ini tentu tidak dilakukan kepada banyak SDM rumah sakit. Perluasan kerja seorang SDM rumah sakit, akan diberikan oleh Manajemen rumah sakit kepada SDM rumah sakit yang dipandang mampu dan tampak telah berhasil pada pekerjaan yang sedang diemban saat ini. Artinya, SDM ini masih memiliki kemampuan untuk menangani pekerjaan tambahan yang diberikan, dan diharapkan akan menjadi lebih baik dan lebih berkembang di masa yang akan datang.
Seorang teman bercerita mengenai perluasan pekerjaan ini, bahwa pada waktu itu Manajemen rumah sakit menempatkan teman ini di bagian Penelitian dan Pengembangan (Litbang) SDM rumah sakit. Setelah bekerja sekian tahun di Litbang itu, tiba-tiba Manajemen rumah sakit memanggil dan mendiskusikan kepada yang bersangkutan untuk diperluas pekerjaannya menjadi seorang yang bertindak sebagai Case Manager di bagian Pemasaran rumah sakit. Artinya, selain melakukan tugas utama di Litbang rumah sakit, juga diberi tambahan pekerjaan sebagai Case Manager di bagian Pemasaran rumah sakit, dengan menerima tambahan penghasilan berupa tunjangan tambahan sebagai seorang Case Manager di bagian Pemasaran rumah sakit. Selanjutnya saya bertanya kepada teman ini mengenai pekerjaan apa saja yang Anda lakukan di bagian Pemasaran rumah sakit dalam kapasitas sebagai Case Manager Marketing?
Lalu teman ini bercerita bahwa pada awal mau melaksanakan tugas sebagai Case Manager Marketing, melakukan pertemuan perdana dengan bagian Pemasaran rumah sakit, sambil menanyakan mengenai tugas-tugas yang sudah dilakukan bagian Pemasaran di rumah sakit dan tugas-tugas mana yang belum dikerjakan sampai sekarang. Hasil akhir dari pertemuan awal ini ditemukan bahwa bagian Pemasaran rumah sakit terlalu menitikberatkan pekerjaannya pada pelaksanaan tugas sebagai pelaksana hubungan masyarakat (Humas) di rumah sakit, sedang tugas di bidang pemasaran sedikit terabaikan. Banyak hal yang berkaitan dengan tugas sebagai pemasar pelayanan rumah sakit, belum banyak dijalankan dengan baik. Mengapa hal ini terjadi? Karena terlalu bersemangat untuk melakukan tugas sebagai Humas rumah sakit hehehe.
Dalam pertemuan perdana itu, lalu melakukan diskusi serta memantapkan pelaksanaan tugas pemasaran pada produk pelayanan rumah sakit yang ditawarkan kepada khalayak masyarakat, dengan menyepakati bahwa pada pertemuan berikutnya, kita akan mengidentifikasi berbagai kegiatan pemasaran pada produk pelayanan rumah sakit, yang akan dilaksanakan pada tugas-tugas berikutnya. Apa saja kegiatan pemasaran itu dalam upaya untuk memasarkan produk jasa pelayanan rumah sakit?
Menurut Zebua (2018) berbagai informasi yang perlu dilakukan oleh Bagian Pemasaran untuk memasarkan produk jasa pelayanan rumah sakit, antara lain:
1. Menyiapkan berbagai brosur produk jasa kesehatan untuk diketahui pasien dan calon pasien yang akan memeriksakan kesehatan dirinya di rumah sakit
2. Menyiapkan konsep kerjasama dengan berbagai perusahaan dan instansi untuk menggunakan produk jasa kesehatan yang ada di rumah sakit bila ada karyawannya yang kurang sehat
3. Menawarkan pelayanan medical check-up kepada masyarakat
4. Menerbitkan majalah internal rumah sakit
5. Menangani berbagai keluhan pasien pada berbagai pelayanan produk jasa kesehatan yang ada di rumah sakit
6. Menangani kegiatan pemasaran di internal rumah sakit untuk meningkatkan nilai pelayanan, hasil pelayanan, dan jumlah utilitas pelayanan dari produk jasa pelayanan rumah sakit
7. Melakukan survei kepuasan pasien pada pelayanan rumah sakit
8. Mengisi dan mempresentasikan secara berkala mengenai pelayanan rumah sakit di perkumpulan arisan ibu-ibu atau kepada komunitas masyarakat yang lain di wilayah cakupan pelayanan rumah sakit
9. Melakukan kerjasama dengan beberapa hotel berbintang di wilayahnya untuk membuka dan melaksanakan klinik kesehatan di hotelnya secara berkala seminggu sekali
10. Menangani jadwal harian praktek dokter
Berbagai hal yang diutarakan di atas merupakan tugas-tugas yang dilakukan SDM bagian Pemasaran. Berdasarkan hal itu, bagian Pemasaran memberi gambaran bahwa tugas-tugas yang disebutkan itu, memberikan pesan kepada Manajemen rumah sakit bahwa bagian Pemasaran itu sangat penting untuk dihadirkan pada organisasi kesehatan seperti rumah sakit. Penanganan pelayanan dilakukan oleh mereka yang berkompeten di bidang itu, sedang SDM yang lain memasarkan produk pelayanan rumah sakit kepada khalayak.
Mengenai tampilan tugas lain di bagian Pemasaran, diutarakan oleh Hartono (2010), bahwa bila bagian Pemasaran mau dihadirkan di rumah sakit, perlu memberi gambaran perihal uraian tugas yang mencakup fungsi-fungsinya, tanggung jawabnya, dan pihak-pihak utama yang berhubungan dengan tugas-tugasnya, antara lain:
1. Fungsi bagian pemasaran
a. Memberikan masukan kepada Manajemen rumah sakit (Direksi) dari segi pemasaran dalam rangka perencanaan jangka panjang rumah sakit
b. Menyiapkan data yang mungkin dibutuhkan oleh para pimpinan di lingkungan rumah sakit dalam hal besarnya pangsa pasar tertentu, segmen-segmennya, kecenderungannya, dan dinamika perilakunya
c. Menyelenggarakan penelitian-penelitian tentang kebutuhan, persepsi, selera, dan kepuasan dari pasar-pasar tertentu
d. Membantu dalam perencanaan, promosi, dan pelepasan pelayanan-pelayanan baru
e. Membantu pelaksanaan kampanye/komunikasi dan promosi serta penyiapan bahan-bahannya
f. Menganalisis dan memberikan saran dalam rangka penetapan tarif pelayanan di rumah sakit
g. Menilai usulan/gagasan tentang pelayanan baru dari sisi pemasaran
h. Memberikan masukan tentang kepuasan pasien
i. Memberikan masukan dalam rangka pencarian dukungan dana untuk rumah sakit
2. Tanggung jawab bagian pemasaran
a. Menghubungi individu pimpinan dan kelompok-kelompok di rumah sakit untuk menjelaskan tentang pelayanan rumah sakit dan masalah-masalah yang dihadapi
b. Memilih proyek-proyek pelayanan yang prioritasnya tinggi dan menetapkan tujuan/ target tahunannya
c. Menyiapkan permintaan anggaran untuk mendukung proyek-proyek yang dipilih
d. Menyiapkan laporan tahunan tentang kinerja rumah sakit
3. Pihak-pihak utama yang berhubungan
a. Berhubungan langsung dengan Direktur Utama, para Direktur, dan bagian Humas rumah sakit
b. Berhubungan tidak langsung dengan Kepala-kepala Unit
Melalui uraian seperti yang diutarakan di atas, yang telah dirinci dalam fungsi pemasaran, tanggung jawab pemasaran, dan pihak-pihak utama yang berhubungan dengan pemasaran, akan tampak pada kita bahwa kedudukan bagian Pemasaran rumah sakit merupakan posisi yang sangat penting serta kedudukannya bisa setingkat dengan Manajemen Menengah di lingkungan rumah sakit, atau memberikan kejutan dalam jabatan sebagai wakil direktur pemasaran, yang sejajar dengan wakil direktur lain di rumah sakit.
Dengan demikian, banyak hal yang dimantapkan pada pelaksanaan pemasaran atas produk jasa pelayanan yang telah tersedia di rumah sakit. Nah . . pada tugas yang banyak ini, petugas yang sudah bekerja di Pemasaran rumah sakit, baru dapat pencerahan bahwa selama ini hanya fokus pada pekerjaan Humas rumah sakit, masih belum banyak terlibat pada pelaksanaan pekerjaan sebagai pelaksana bagian Pemasaran di rumah sakit. Pada beberapa kali dilakukan pertemuan antara Case Manager Marketing dengan bagian Pemasaran rumah sakit, baru sampai pada pemahaman mengenai tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) dari bagian Pemasaran rumah sakit. Tetapi walaupun demikian dapat dikatakan bahwa dorongan yang diberikan oleh seorang Case Manager Marketing pada bagian Pemasaran rumah sakit, sangat memberikan warna baru pada pelaksanaan tugas-tugas di bagian Pemasaran di rumah sakit.
Pada tugas pekerjaan selanjutnya, selain menginventarisir mengenai waktu pelaksanaan tugas-tugas bagian Pemasaran rumah sakit, juga mulai mendorong bagian Pemasaran untuk mulai melakukan analisis pada data kunjungan pasien di masing-masing instalasi yang ada di rumah sakit. Tentu pada analisis data ini, akan kelihatan instalasi pelayanan mana yang kunjungan pasiennya naik dan instalasi pelayanan mana yang turun jumlah kunjungan pasiennya. Disinilah mulai kelihatan peran Case Managerm Marketing dengan mencermati permasalahan yang terjadi, berkenaan dengan data turun naiknya jumlah kunjungan pasien di masing-masing instalasi pelayanan di rumah sakit, dan langkah-langkah yang akan dilakukan di masa yang akan datang.
Data yang sudah tersedia di rumah sakit seperti keluhan pasien di pelayanan dan/atau pada pelaksanaan tugas SDM yang kedapatan memberikan pelayanan yang kurang baik dari kacamata pasien dan/atau keluarga pasien, turut didiskusikan cara-cara penanganannya dengan baik, sehingga tidak banyak merugikan pasien, bahkan kalau bisa bagaimana upaya selanjutnya untuk membuat pasien dan keluarganya merasa puas pada kualitas pelaksanaan pelayanan rumah sakit di masa yang akan datang. Dan demikian pula pada data pasien selanjutnya, untuk selalu melakukan pembahasan melalui diskusi perihal hambatan-hambatan yang ditemukan pada pelayanan produk jasa kesehatan yang sudah tersedia di rumah sakit, serta hambatan lainnya dalam upaya pelaksanaan pekerjaan di bagian Pemasaran rumah sakit.
Melalui kondisi berbagai tugas yang dilaksanakan oleh Case Manager Marketing di Pemasaran, ternyata banyak memberikan nuansa baru di dalam membantu menangani permasalahan pelaksanaan pekerjaan di bagian Pemasaran rumah sakit. Dengan demikian, kehadiran seorang Case Manager Marketing yang dipandang telah memiliki kompetensi dalam bidangnya, banyak dan turutserta dalam mendorong terjadinya pemecahan kasus-kasus yang terjadi pada tugas pekerjaan di bagian Pemasaran rumah sakit.
Oleh karena itu, kehadiran Case Manager Marketing untuk menangani berbagai hal yang dipandang Manajemen rumah sakit diperlukan Case Manager, seperti penanganan pelaksanaan pelayanan pasien yang dijamin oleh badan penyelenggara jaminan sosial (BPJS) di rumah sakit, dan lain-lain merupakan solusi untuk mencegah berbagai masalah yang terjadi dengan hadirnya BPJS di pelayanan rumah sakit. Selamat atas kehadiran seorang Case Manager Marketing pada pelayanan rumah sakit, demi perwujudan tingkat kepuasan pada pelayanan yang diberikan rumah sakit kepada pasien-pasiennya.
Daftar Pustaka
1. Zebua, M., 2018. Pemasaran Pelayanan Jasa Kesehatan. Yogyakarta: Deepublish
2. Hartono, B., 2010. Manajemen Pemasaran untuk Rumah Sakit. Jakarta: PT Rineka Cipta
Post a Comment for "PERLUASAN PEKERJAAN SDM DI RUMAH SAKIT"