Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

PEMELIHARAAN DESTINASI WISATA

 

         Sumber: Pantai Parai Tenggiri (Bangka Belitung)

 

KITA sudah memiliki sebuah pemahaman bahwa mempertahankankan sebuah prestasi jauh lebih sulit ketimbang meraihnya. Demikian juga dalam hal pemeliharaan, bahwa kegiatan untuk melakukan pemeliharaan jauh lebih sulit ketimbang melakukan pembangunan. Menurut Wikipedia, pemeliharaan adalah sebuah kegiatan yang vital untuk tetap menjaga kualitas dari yang dibangun, seperti yang sudah dibangun pada sebuah produk destinasi wisata. Kegiatan pemeliharaan pada objek pembangunan, bukan hanya tugas pengurus (organisasi tertentu) saja, melainkan sebuah tanggung jawab dari Pemimpin sebuah daerah dan organisasi perangkat daerah (OPD) untuk berusaha bersama melakukan pemeliharaan.

Pada waktu penulis melakukan perjalanan di sebuah Kabupaten, banyak menemukan beberapa bangunan yang kelihatannya sudah berdiri kokoh, tetapi kelihatannya kurang adanya usaha untuk melakukan pemeliharaan serta belum difungsikan sesuai tujuan dan fungsi dari bangunan tersebut. Penulis melihat bangunan tersebut sudah mulai ditumbuhi banyak rumput, serta ruangan di gedung kelihatan kosong, karena belum difungsikan. Pada waktu itu penulis menghela nafas dalam dalam sambil bergumam di dalam hati, sayang ya bangunan ini sudah baik dan kokoh, tetapi sama sekali belum difungsikan sesuai fungsinya serta sama sekali tidak dilakukan pemeliharaan terhadap bangunan tersebut.

Apabila hal yang berkaitan dengan kegiatan pemeliharaan sebuah destinasi wisata, berarti berusaha mengidentifikasi beberapa pembangunan yang sudah disiapkan dan dibangun pada destinasi wisata tersebut. Bisa pembangunan fasilitas umum di destinasi wisata, seperti tempat parkir kendaraan, tempat ibadah, tong sampah, toilet, dan lain lain, sedang fasilitas pariwisata dapat berupa papan petunjuk arah destinasi wisata, papan informasi lain yang dibutuhkan pengunjung, akomodasi, restoran/rumah makan, angkutan, kerajinan khas daerah, dan lain lain.

Untuk itu, penanggungjawab terhadap sebuah destinasi wisata mestinya berusaha memelihara semua pembangunan yang sudah tersedia di destinasi wisata. Tujuannya, supaya destinasi wisata itu tetap tampil bagus dan berkualitas, bersih, dan nyaman sehingga tetap diminati banyak wisatawan. Sebuah produk destinasi wisata harus tetap dipoles dan dikembangkan, supaya bisa mengikuti perkembangan dan kemajuan zaman. Kalau bisa, diusahakan semakin menarik bagi pengunjung, sehingga berbagai usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) bisa hadir, dalam upaya memenuhi kebutuhan dan kepentingan para wisatawan. Pada akhirnya usaha dari para pendiri kegiatan UMKM, akan memberi dampak pada meningkatnya kehidupan ekonomi warga masyarakat.

Tindakan pemeliharaan sebaiknya sudah dipikirkan sejak awal, sehingga akan mudah untuk menentukan berapa besar biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan pemeliharaan terhadap produk destinasi wisata. Jangan sampai sebuah destinasi wisata ditumbuhi banyak rumput, kurang bersih, dan kurang memberi kenyamanan bagi para pengunjung destinasi wisata. Hendaknya ada pemikiran yang serius bahwa destinasi wisata yang ada, sebab akan ada sumber penghasilan yang bisa didapatkan, baik bagi warga masyarakat maupun bagi pemerintah daerah.

Apabila diperhatikan perihal sumber pembiayaan untuk dapat melakukan kegiatan pemeliharaan terhadap produk destinasi wisata, paling tidak bisa didapatkan dari jumlah pembayaran harga tiket masuk (HTM) destinasi wisata, biaya parkir kendaraan roda 2 (dua), baya parkir mobil, biaya parkir mini bus, biaya parkir bus besar, biaya masuk untuk renang/permainan, dan lain lain sarana rekreasi yang sudah disediakan di destinasi wisata. Selain dari itu, biaya pemeliharaan dapat juga disediakan melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) dan/atau pembiayaan yang didapatkan dari perusahaan berupa corporate social responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial sebuah perusahaan.

Kegiatan pemeliharaan destinasi wisata, bisa dilakukan dengan benar apabila: 1. Menghargai pembangunan destinasi wisata yang sudah dilakukan; 2. Berusaha terhadap destinasi wisata tetap diminati oleh para wisatawan; 3. Memahami bahwa adanya destinasi wisata dapat memberikan kehidupan ekonomi yang mumpuni kepada warga di sekitar destinasi wisata; 4. Mengetahui bahwa hidupnya destinasi wisata dapat meningkatkan sumber penghasilan bagi yang berkarya di dunia pariwisata; dan 5. Memberi kehidupan bagi warga masyarakat yang mau menghidupkan jiwa wirausahanya. Dengan demikian, semangat yang menggebu-gebu pada keinginan untuk melakukan pemeliharaan semakin memberikan dorongan yang kuat untuk melakukan berbagai hal yang dapat mempercantik dan mempertahankan kualitas dari destinasi wisata.

Oleh karena itu, destinasi wisata yang sudah mendapatkan green light (lampu hijau) dari pemerintah daerah dan disetujui oleh dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD), hendaknya lingkungannya betul betul diperhatikan untuk bisa ditata kawasannya di masa yang akan datang. Pada sebuah destinasi wisata harus memperhitungkan mengenai perluasan destinasi wisata tersebut sesuai kekhasannya di masa yang akan datang.

Untuk mendapatkan gambaran sebuah produk destinasi wisata di masa yang akan datang, sangat perlu ditimbang-timbang dan didiskusikan secara mendalam peruntukkannya. Hal ini perlu dilakukan sebagai dasar di dalam melakukan kegiatan pemeliharaan di masa yang akan datang. Artinya, tidak hanya bisa membangun dan mengembangkan produk destinasi wisata itu, tetapi hendaknya memperhatikan penataan kawasan yang mumpuni di masa yang akan datang, termasuk pembangunan yang akan dilakukan ke depan. Sebuah kawasan produk destinasi wisata seharusnya bisa diprediksi ke depan mengenai pembangunan yang akan dilakukan pada tahap persiapan, tahap pengembangan, tahap perbaikan, dan tahap tahap pemeliharaan dari setiap produk destinasi wisata. Dengan demikian, produk destinasi wisata dapat dinikmati oleh para wisatawan, baik dari wisatawan nusantara (Wisnus) maupun wisatawan mancanegara (Wisman) dalam jangka panjang.

Semangat untuk membangun dan mengembangkan sebuah destinasi wisata sangat bermanfaat dan berguna bagi hidupnya ekonomi warga masyarakat sekitar. Nah . . supaya semakin berdayaguna destinasi wisata tersebut, harus memikirkan juga mengenai pemeliharaan yang bakal dilakukan, sehingga dapat mempertahankan kualitas dari pembangunan dan pengembangan destinasi wisata.

Dengan demikian, para pencetus hadirnya destinasi wisata di suatu lokasi, harus memikirkan perihal pemeliharaan terhadap semua fasilitas yang sudah disediakan di lokasi tersebut. Tujuannya supaya destinasi wisata tersebut langgeng hidupnya dan memberikan banyak manfaat kepada warga masyarakatnya. Jangan hanya bersemangat untuk membangun dan mengembangkannya, tetapi bersemangat juga untuk melakukan kegiatan pemeliharaan dari sebuah destinasi wisata, supaya kualitas dari destinasi wisata memberikan nuansa daya tarik bagi para wisatawan yang melakukan kunjungan di destinasi wisata tersebut. Bangunlah sarana dan prasarana di destinasi wisata, dan dapat dipertahankan untuk masa yang akan datang, sehingga banyak memberikan daya manfaat kepada warga masyarakatnya. Salam pemeliharaan!

 

Post a Comment for "PEMELIHARAAN DESTINASI WISATA"