Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

BELANJA MASALAH

Sumber: Gambar contoh masalah sosial di Indonesia didapatkan dari Google

 

MENJADI seorang Pemimpin yang baik sebetulnya tidak mudah, banyak hal yang perlu dipikirkan dan direnungkan, terutama pekerjaan pekerjaan yang perlu dilakukan untuk kepentingan dan kebutuhan masyarakat yang dipimpin. Belum lagi berbagai ‘godaan’ yang berkaitan dengan berbagai keputusan yang diikuti dengan pembelanjaan berbagai kebutuhan untuk merealisasikan beberapa program pembangunan dan pengembangan di wilayah yang menjadi tanggungjawab Pemimpin. Untuk menghadapi berbagai kepentingan dan godaan ini, dibutuhkan nyali untuk terus berusaha menjalankan sikap hidup yang berintegritas dan kredibilitas sebagai Pemimpin.

Kalau memperhatikan permasalahan yang terjadi ditengah-tengah masyarakat, banyak sekali dan sangat bervariasi. Saking banyaknya permasalahan itu, kadang orang kurang peduli atau kurang memperhatikannya. Mengapa seakan-akan kurang memedulikan permasalahan yang terjadi di masyarakat? Bisa karena terlalu banyak permasalahan yang terjadi dan/atau belum memiliki kemampuan untuk menyelesaikan permasalahan permasalahan itu atau dipandang kurang banyak memberikan hasil hehehe.

Hal yang disebutkan di atas, tentu banyak terjadi kepada Pemimpin yang hanya bersemangat untuk menjadi Pemimpin, dan yang merasa bangga menjadi Pemimpin. Akibatnya, setelah menduduki jabatan sebagai Pemimpin, hanya mau melaksanakan pekerjaan bila tersedia anggaran untuk itu. Kalau tidak ada anggaran ya, pasti berkata anggaran terlalu kecil sehingga sulit sekali membawa daerah ini menjadi lebih baik.

Bayangkan kalau terlalu banyak terjadi permasalahan di wilayah kerjanya, serta tidak memiliki kompetensi yang dibutuhkan untuk mencarikan solusi terhadap permasalahan permasalahan masyarakat, yah . . hanya melakukan pekerjaan yang rutin saja. Melakukan tugas yang mentereng saja, yaitu mengangkat SDM dalam jabatan, melakukan mutasi SDM, melakukan pengawasan pekerjaan seadanya, dan paling rajin melaksanakan upacara bendera di wilayahnya dengan pidato yang berapi-api hehehe.

Apakah kita membutuhkan Pemimpin yang hanya bersemangat untuk menjadi Pemimpin, tetapi tidak mampu bekerja dan berkinerja dengan baik? Bagaimana jawaban Anda untuk menghadapi keadaan yang seperti ini? Silahkan merenung dan bersemedi untuk mendapatkan kata hati Anda yang paling dalam. Mestinya kalau mengalami serta mau mendalami keadaan yang seperti ini, pasti Anda berpikir bahwa model Pemimpin yang seperti ini tidak perlu masuk dalam perhitungan hehehe. Memang, untuk mengetahui calon Pemimpin seperti yang disebutkan di atas, tentu butuh pengetahuan dalam hal ‘jejak digitalnya’ si calon selama ini.

Kita tidak membutuhkan Pemimpin yang hanya bersemangat dan suka traktir makan dan minum. Kita membutuhkan Pemimpin yang suka bekerja dan peduli pada permasalahan yang dialami masyarakat di wilayah kerjanya. Nah . . apa saja permasalahan yang dialami masyarakat selama ini? Kita banyak mendapatkan informasi dari media sosial mengenai permasalahan yang dialami masyarakat. Meskipun demikian, mari mencoba menguraikannya seperti yang tertera di bawah ini.

1.    Pertanian dan Perkebunan

a.    Kepemilikan tanah garapan

b.    Bibit tanaman

c.    Pupuk

d.    Irigasi

e.    Embung

f.     Penggiling padi

g.    Penyuluh

h.    Pemasaran hasil

i.     Kerjasama dengan daerah lain

 

2.    Infrastruktur Jalan

a.    Jalan desa

b.    Jalan kecamatan

c.    Jalan Kabupaten/Kota

d.    Jalan Propinsi

e.    Jalan Nasional

f.     Jalan Tol

g.   Jembatan

 

3.    Pelistrikan

a.    Pemasangan tiang listrik

b.    Pemasangan listrik

c.    Pemasangan trafo listrik

d.    Pemasangan panel surya

 

4.    Tol udara

a.    Tower

b.    Pemasangan kabel

c.     E-mail

d.    Mailing list (sarana diskusi online)

e.    E-commerce (mendukung kegiatan perdagangan)

 

5.    Pendidikan

a.    Materi yang relevan dengan tingkat pendidikan

b.    Jumlah guru

c.    Pungli yang terjadi di sekolah

d.    Prasarana dan sarana pendidikan yang menunjang

e.    Tempat praktek siswa/mahasiswa

f.     Bahan pembelajaran

g.    Dana pendidikan

h.    Kualitas guru

i.     Kualitas pendidikan

j.     Penanganan pendidikan moral

k.    Penanganan siswa yang suka bullyng dalam pendidikan

l.     Tersedia internet

m.  Manajemen sekolah

 

6.    Kesehatan

a.    Kesehatan mental

b.    Gangguan makan

c.    Stunting

d.    Obesitas

e.    Diabetes

f.     Jantung

g.    Infeksi menular seksual

h.    Kualitas air yang buruk

i.     Polusi udara

j.     Bencana alam

k.    Tersedia rumah sakit

l.     Peralatan di rumah sakit

m.  Tersedia Puskesmas

n.    Peralatan di Puskesmas

o.    Posyandu dan sarana yang dibutuhkan

p.    Manajemen rumah sakit

q.    Manajemen puskesmas

 

7.    Pariwisata

a.    Infrastruktur jalan

b.    Tersedia internet

c.    Tersedia listrik

d.    Kualitas lingkungan

e.    Tersedia guide

f.     Desa wisata dan manajemennya

g.    Destinasi wisata dan manajemennya

h.    Pemasaran pariwisata dan sister city

i.     Penanganan budaya di wilayah itu

j.     Kerajinan khas

k.    Kuliner khas

l.     Keramahan

m.  Keamanan

n.    Bahasa

 

8.    Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

a.    Usaha yang dilaksanakan

b.    Tempat berusaha

c.    Penggunaan internet

d.    Kebersihan

e.    Penyuluhan usaha

f.     Pembimbingan dalam usaha

g.    Pemasaran usaha

h.    Perihal kemasan produk usaha

i.     Pengaturan usaha/tempat usaha dan manajemennya

 

9.    Sebagai Nelayan

a.    Perahu nelayan dengan mesin tempel

b.    Jaring untuk nelayan

c.    Kapal nelayan

d.    Alat pancing

e.    Cold storage/penyimpan ikan tangkapan

f.     Pasar ikan

g.    Rumah makan ikan/restoran

 

10.  Monitoring Indeks pembangunan di daerah

a.    Indeks Pembangunan Manusia sebuah daerah

b.    Indeks Harga Konsumen di daerah

c.    Indeks Daya Saing Daerah

d.    Produk Domestik Regional Bruto

e.    Indicator Kesejahteraan Rakyat di daerah

f. Penanganan sampah

g. Dan indeks indeks yang lain

Permasalahan dan informasi indeks pembangunan daerah seperti yang disebutkan di atas, barangkali baru sebagian yang bisa diungkapkan. Tentu Pemimpinlah yang berusaha mengetahui dan memahami permasalahan yang dialami masyarakat di wilayah tertentu. Mengenai pemahaman permasalahan yang terjadi, kita sudah diberi pemahaman oleh para Guru dan Dosen sewaktu menempuh pendidikan di tingkat sekolah menengah sampai perguruan tinggi. Selain daripada itu, kita juga bisa belajar mandiri dari berbagai buku yang banyak tersedia di toko buku dan/atau dari penerbit buku. Hendaknya sebagai Pemimpin selalu berusaha menjadi seorang yang suka Belajar, agar memiliki tingkatan kompetensi yang dibutuhkan oleh Pemimpin.

 Oleh karena itu, apabila dipercaya khalayak untuk menjadi Pemimpin, belanjalah berbagai permasalahan dan kemajuan yang dialami masyarakat dan bekerja keras untuk mencari dan memberikan solusi atas permasalahan yang dialami oleh masyarakat Anda. Dengan demikian, Anda sebagai Pemimpin pasti akan dirindukan oleh masyarakat karena kinerja yang Anda berikan, serta otomatis khalayak memberikan standing applause kepada Anda.

  


1 comment for "BELANJA MASALAH"

  1. Bapak Hermit Hia
    [08.32, 4/5/2024] Hermit Hia: Terima kasih Pak Zebua, saya senang membaca tulisan bapak ttg belanja masalah.
    Pada tahun 1998 yll (era Suharto), saya telah mengikuti Diklat Gladi Management Pemerintahan yg diselenggarakan Kemendagri, dengan materi inti tentang Belanja Masalah.
    Saya masih ingat tahapan pelaksanaannya, Al:
    Pokok masalah
    Masalah
    Hal Yang terkait dgn
    masalah
    Analisa berdasarkan data, teori dan regulasi (dengan memunculkan benang merah penangan masalah)
    Kesimpulan
    Saran tindak lanjut.
    Tahapan di atas harus dibuat dalam bentuk naskah " Telaahan Staf"
    [08.34, 4/5/2024] Hermit Hia: Managemen Pemerintahan ini belum sempat terlaksana, karena Pak Harto lengser.
    [08.35, 4/5/2024] Hermit Hia: Menurut saya Belanja Masalah sangat urgent dalam penyelenggaraan pemerintahan, kemasyarakatan dan pembangunan.
    [08.37, 4/5/2024] Hermit Hia: Namun tidak kalah penting adanya regulasi yang mengatur tata kelolanya dengan efisien dan efektif.

    ReplyDelete