PEMBUDAYAAN NILAI KEWIRAUSAHAAN DALAM DIRI
Sumber: Gambar Samahita Wirotama yang terdapat di google
ANDAI kita sudah terbiasa bangun pagi atau disiplin dalam melakukan
pekerjaan atau berwiraswasta, berarti kita sudah membiasakan diri melakukan
hal-hal tersebut setiap hari, sehingga sudah menjadi kebiasaan hidup kita.
Artinya, sudah membudayakan kebiasaan hidup kita untuk bangun pagi atau
disiplin dalam melakukan pekerjaan atau berwiraswasta hehehe.
Kita sudah mengetahui bahwa menjadi wirausaha atau wiraswasta itu akan
membuka peluang untuk menjadikan hidup lebih baik, dan akan menjadi seorang
pengusaha di waktu yang akan datang. Untuk mewujudkan diri menjadi seorang
pengusaha kelak, tentu harus berwirausaha dari nol hehehe. Penulis teringat
motivasi yang diungkapkan Bob Sadino seorang pengusaha yang sudah berhasil
dalam hidupnya dengan mengatakan bahwa ada 5 (lima) kunci memulai usaha dari
nol, yaitu: 1. Memilih sektor bisnis yang disukai; 2. Membuat prioritas; 3.
Jangan bosan dan sabar; 4. Kerja keras menjadi sukses utama berbisnis; dan 5.
Jangan ragu memulai usaha.
Nasehat yang disampaikan Bob Sadino tersebut, paling tidak akan
memberikan keyakinan kepada kita bahwa tanpa modal uang pun, dapat menjadi
seorang wirausaha yang akan sukses ke depan. Hal ini bisa diwujudkan apabila
kita bisa memegang 5 (lima) kunci yang perlu dilaksanakan dan ditekuni. Untuk
itu, mari kita budayakan kegiatan wirausaha itu pada diri sendiri dengan
menghargai inovasi, dan berusaha mendorong diri pribadi untuk mencoba hal-hal
baru sesuai kondisi pasar yang terdapat di lingkungan kita. Dengan demikian,
budaya wirausaha itu menghargai inovasi dan mendorong pengambilan risiko.
Bagaimana caranya? Kalau kita sebagai Pemimpin, mari kita beri kelongggaran kepada
sumber daya manusia (SDM) untuk berani mengambil risiko dan berani mencoba
hal-hal baru pada pekerjaan yang sedang dijalankan.
Oleh karena itu, mari mendalami perihal elemen-elemen
dari budaya kewirausahaan itu, yang terdiri dari: 1. Pikiran; 2. Akal budi; 3. Perilaku; dan 4. Adat
istiadat. Meskipun elemen-elemen kewirausahaan itu ditentukan oleh kondisi
lingkungan di sekitar kita pada khususnya atau lingkungan wilayah kita secara
umum, tetapi kalau sudah menjadi budaya dalam diri sendiri, seorang wirausaha akan
dapat menjadi seorang wirausaha profesional.
Kalau kita sudah memanajemeni pikiran, akal budi, perilaku beserta
adat istiadat yang selalu kita pikirkan, dan mau menjalankan kegiatan pada
bidang tertentu, niscaya hidup ini dapat dijalankan dengan teratur dengan hasil
baik. Dengan demikian, akan memunculkan aspek sebuah kebudayaan kewirausahaan
pada diri sendiri atau pada sebuah komunitas, yang selalu berjuang dalam
menjalani hidup ini.
Gambaran berbagai aspek yang perlu dikembangkan dalam budaya
kewirausahaan, meliputi: 1. Mengawasi jalannya nasib sendiri; 2. Memaksimalkan
potensi diri sendiri; 3. Memperoleh keuntungan; 4. Orientasi perencanaan; 5. Mengelola
waktu strategis; 6. Inovasi; 7. Meningkatkan kualitas kerja secara
terus-menerus; dan 8. Kemauan untuk merebut berbagai peluang (Frinces, 2011).
Berbagai aspek yang sudah disebutkan di atas, akan menumbuhkan nilai-nilai
kewirausahaan yang perlu ditanamkan pada diri sendiri, atau pada komunitas yang
terdapat di lingkungan kita, seperti: 1. Menetapkan tujuan; 2. Harapan diri
pribadi; 3. Kuat; 4. Sikap berani mencoba; 5. Percaya diri; 6. Inisiatif
sendiri; 7. Tanggung jawab; 8. Belajar dari umpan balik; 9. Menjalin hubungan
baik dengan orang yang dapat membantu; 10. Berkemauan untuk meminta nasehat
dari para pakar; dan 11. Mengimplementasikan tugas secara sistematik (Frinces,
2011). Berdasarkan pemaparan di atas, mari membangun semangat dan
mensosialisasikan kewirausahaan, dengan cara: 1. Sosialisasi nilai dan semangat kewirausahaan; 2. Membudayakan
kewirausahaan; dan 3. Membudayakan nilai-nilai kewirausahaan. Dengan demikian,
jiwa dan semangat kewirausahaan itu merupakan
kombinasi dan interaksi dari berbagai budaya dan nilai, karakterisitik,
keterampilan, keahlian ataupun kompetensi dari wirausaha.
Apa yang bisa kita dilakukan untuk menjadi seorang wirausahawan? Hal
yang bisa kita lakukan, adalah: 1. Mengikuti pendidikan dan/atau pelatihan
formal maupun non-formal; 2. Mengusahakan Bisa bekerja dalam satu organisasi
yang bergerak di bidang bisnis; dan 3. Berada dalam satu lingkungan yang di
dalamnya terjadi berbagai kegiatan bisnis atau kreativitas secara terus menerus.
Jadi, kegiatan yang dilakukan ini akan menumbuh-kembangkan
jiwa dan semangat kewirausahaan pada diri sendiri atau pada komunitas.
Hasil dari bertumbuhnya jiwa wirausaha
itu, akan mendapatkan perubahan pada diri sendiri atau pada komunitas, sehingga:
1. Adanya kemauan yang kuat untuk berubah; 2. Selalu
berubah dan berubah untuk menciptakan perbaikan dan unggulan; 3. Melakukan
perubahan pada mindset, cara dan pola pikir; 4. Adanya perubahan secara
nyata dalam hal proses mengambil keputusan dan kecepatan dalam mengambil
keputusan; 5. Menjadikan diri profesional; 6. Memegang teguh sikap pengelolaan
yang ekonomis; 7. Selalu berorientasi pada pencapaian keuntungan yang besar dan
keunggulan komparatif yang juga besar; 8. Selalu mencari berbagai pilihan atau alternatif;
9. Memegang teguh etika kewirausahaan; 10. Selalu membangun kepercayaan diri
yang tinggi; 11. Selalu membangun
jaringan; 12. Menciptakan strategi untuk keunggulan dalam bersaing; 13. Memberikan
kepada pihak lain apa yang selalu diharapkan dari seorang pemimpin; 14. Selalu
berikap positif; dan 15. Fokus pada hal-hal yang baik, sehat, dan keberhasilan
agar kita berperilaku positif dan dinamis (Frinces, 2011).
Sebagai seorang wiraswasta/wirausaha, kita juga harus memegang
etika kewirausahaan, seperti: 1. Tanggungjawab terhadap masyarakat; 2. Komitmen
terhadap profesionalisme; 3. Mengelola waktu; 4. Kemauan untuk mengambil
inisiatif; dan 5. Perbaikan secara terus menerus. Untuk itu sebagai seorang
wirausahawan, kita harus membangun kepercayaan terhadap diri sendiri, dengan
cara: 1. Berkomunikasi secara efektif dengan penuh percaya diri; 2. Buktikan
kemampuan Anda kepada pihak lain; 3. Tunjukkan bahwa Anda peduli kepada banyak
orang; 4. Selalu adil; 5. Selalu siap mengakui kesalahan; 6. Merangsang
semangat tim; dan 7. Mempunyai keyakinan pada kemampuan pihak lain (Frinces,
2011). Dengan demikian, harus merangsang diri sendiri untuk bertindak
profesional dalam melakukan berbagai pekerjaan yang dapat dipercaya oleh orang
lain/pelanggan usaha kita.
Orang yang sudah berjiwa wirausaha, harus terus membangun strategi
keunggulan dalam bersaing nantinya, dengan cara: 1. Tentukan bisnis atau
kemauan secara jelas; 2. Pelihara pelanggan dan/atau bawahan Anda; 3. Hargai
bawahan atau anak buah Anda; 4. Kurangi pemborosan; 5. Tekankan pada kualitas;
6. Tunjukkan komitmen pribadi; 7. Cepat mengambil tindakan; 8. Kurangi
birokrasi; 9. Jangan terlalu banyak bergantung pada teknologi; dan 10. Selalu
ukur kinerja (Frinces, 2011). Selain strategi keunggulan yang kita bangun,
harus berusaha juga untuk selalu menunjukkan sikap yang positif, dengan: 1. Selalu
bersikap positif; 1. Melihat berbagai peluang bukan berbagai persoalan; 2. Belajar
menjadi beruntung secara konsisten; 3. Pindah dari analisis ke tindakan; dan 4.
Hidup lebih baik. Keadaan ini akan mewarnai kehidupan seorang wirausahawan,
karena selalu berpikir mengenai peluang yang bisa dijalankan, serta yang dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat yang berada di wilayah kita.
Menurut Samahita Wirotama yang bergerak pada bidang konsultasi
Manajemen Strategis dan SDM, bahwa untuk menciptakan budaya wirausaha dalam
perusahaan, harus:
1.
Merekrut
karyawan yang berambisi tinggi
Pilih
orang-orang yang haus pengalaman dan mampu melihat peluang pasar yang tidak
dilihat orang lain.
2.
Membuat
karyawan merasa seperti rekan
Jadikanlah
karyawan sebagai rekan dan motivasi mereka agar melihat perusahaan sebagai
milik mereka sendiri.
3.
Mendorong
dan memberdayakan karyawan
Berdayakan karyawan dengan tanggungjawab lebih
dan dorong mereka untuk membuat keputusan sendiri, serta beri penghargaan bila
mereka mengambil keputusan yang bagus.
4.
Terbuka
pada kegagalan-kegagalan kecil
Buat lingkungan dimana karyawan merasa bahwa
tidak masalah membuat kesalahan kecil dalam perjalanan menuju sukses.
5.
Memimpin
dengan contoh
Berikan contoh pada karyawan Anda, bahwa Anda
bisa membuat keputusan dan bisa mengambil risiko. Kalau pun gagal beri gambaran
bahwa hal itu biasa untuk segera direnungkan dan diperbaiki.
6.
Berikan
karyawan hak untuk berpendapat
Karyawan diberi hak untuk berpendapat dan
kalau ide mereka baik bisa diimplementasikan ke dalam pekerjaan sehingga
karyawan merasa bangga.
7.
Berikan
karyawan rasa memiliki
Berikan karyawan rasa memiliki dan ikuti
rekomendasi mereka.
8.
Minta
rekomendasi pada karyawan
Ketika seorang anggota tim memberikan
informasi, tanyakan pada yang lain apa pendapat mereka. Dengan demikian akan
menumbuhkan budaya berpikir lebih jauh dan budaya wirausaha.
9.
Ciptakan
budaya membimbing
Dalam sebuah lingkungan bisnis selalu ada
orang yang menonjol dengan bakat dan kemampuan tertentu. Bagikanlah kemampuan
mereka dan membantu yang lain tumbuh.
10. Identifikasi dan tumbuhkan keterampilan
nonteknis
Keterampilan nonteknis adalah keterampilan
penting dalam dunia bisnis, seperti komunikasi yang baik, suka menyelesaikan
konflik, dan jago negosiasi.
11. Ciptakan lingkungan yang memungkinkan
persilangan fungsi
Dorong
karyawan untuk memiliki kemampuan dan mencoba bidang di luar fungsi mereka,
terutama bila dalam sebuah tim dengan mendorong mereka berkolaborasi,
berkoordinasi, dan berbagi ide.
12. Buat karyawan memiliki inisiatif dan
menyelesaikan masalah sendiri
Untuk
membangun budaya wirausaha dibutuhkan orang-orang yang memiliki inisiatif dan
bisa menyelesaikan berbagai hal.
Daftar pustaka
1.
Frinces, Z. H., 2011. Be An
Entrepreneur. Yogyakarta: Graha Ilmu
2.
https://samahitawirotama.com. 2019. Membangun Budaya Wirausaha Dalam
Perusahaan
Post a Comment for "PEMBUDAYAAN NILAI KEWIRAUSAHAAN DALAM DIRI"