Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

KUALITAS DALAM KEWIRAUSAHAAN

 

                            Sumber: Gambar diperoleh dari Diktio community

SEMUA pengguna produk yang diproduksi oleh siapa pun, pasti menginginkan produk tersebut bisa memberikan manfaat bagi dirinya serta berkualitas. Karena itu, seorang wirausaha harus bekerja keras untuk menghadirkan produk yang bermanfaat dan berkualitas kepada pengguna produk. Bagi sang wirausahawan, kualitas produk yang dihasilkan merupakan faktor utama dalam menjalani bisnis. Mengapa kualitas produk diutamakan? Karena usaha yang sedang dijalankan berada di pasar (masyarakat) yang heterogen, dan tingkat persaingan yang sangat tinggi. Ada 3 (tiga) aspek yang sangat diperhitungkan oleh sang wirausahawan dalam menjalankan bisnisnya, yaitu: 1. Aspek harga; 2. Aspek kualitas; dan 3. Aspek kepercayaan (Frinces, 2011). Ke-3 hal ini merupakan prioritas bagi sang wirausahawan, supaya usaha yang sedang dijalankan, mampu meraih pangsa pasar yang semakin besar, karena semakin bertambah permintaan masyarakat pada produk yang dihasilkan.

Nah . . supaya produk yang dihasilkan disenangi masyarakat pengguna, produk yang berkualitas harus diusahakan dan disediakan oleh sang wirausahawan. Aspek kualitas merupakan aspek yang besar pengaruhnya pada persaingan produk, serta merupakan elemen penting dari setiap produk yang dihasilkan, sehingga produknya mampu memenangkan  persaingan pasar lokal, nasional, dan global.

Beberapa faktor yang dapat menciptakan kualitas pada produk yang dihasilkan oleh sang wirausahawan (Frinces, 2011), antara lain:

1.    Kompetensi dan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki

2.    Keterampilan SDM yang tinggi

3.    Tingginya tingkat kreativitas dan inovasi di dalam organisasi

4.    Kepemimpinan dan SDM yang memiliki sifat, nilai, semangat kewirausahaan yang tinggi

5.    Kepemilikan dan penerapan teknologi yang unggul dan tepat

6.    Akses dan ketersediaan bahan baku

7.    Tingginya kualitas bahan baku

8.    Ketersediaan energi yang cukup

9.    Proses produksi yang handal

10. Tersedianya dana/permodalan yang dibutuhkan

11. Budaya organisasi kewirausahaan yang kondusif untuk berprestasi

12. Telah terbangunnya rencana dan sistem pengelolaan kualitas

Oleh karena itu, pengelolaan terhadap kualitas produk harus terus dilakukan dan dijalankan, supaya produk tersebut terus diminati oleh pengguna produk (pelanggan). Menurut Frinces (2011), untuk mengukur kualitas produk yang dihasilkan, sang wirausahawan harus dapat mengusahakan:

1.  Produk yang dihasilkan dapat mengungguli kualitas produk yang dihasilkan pesaing

2.    Memiliki daya saing, sehingga mampu mendatangkan peminat yang lebih banyak daripada pesaingnya

3.     Mampu meningkatkan omzet penjualan

4.     Kemampuan untuk menciptakan pembelian ulang konsumen

5.     Mendatangkan keuntungan yang lebih tinggi

6.     Daya tahan yang lebih lama

7.     Biaya yang relatif lebih rendah dibanding pesaing

8.     Menjadi acuan produk yang lain

9.     Kemampuan untuk menjadi pemimpin pasar

10. Kemampuan untuk menjadi barometer penetapan harga di pasar atas produk yang sama

11. Kemampuan untuk memberikan kepuasan dan nilai yang tinggi kepada customer (konsumen).

Menurut beberapa Pakar kualitas, bahwa kualitas itu adalah apapun yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen (Deming (1982), sedang menurut Crosby (1979), kualitas itu nihil cacat, kesempurnaan, dan kesesuaian terhadap persyaratan, sementara Juran (1993), mengatakan bahwa kualitas adalah kesesuaian terhadap spesifikasi. Untuk memahami tentang kualitas itu, perlu membandingkan antara harapan dari pengguna produk dengan fakta yang ditemukan pada produk layanan. Sebagai gambaran pemahamannya, dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Apabila harapan customer sama dengan fakta layanan, maka produk tersebut belum berkualitas; 2. Apabila harapan customer lebih besar dari fakta layanan, berarti produk tersebut tidak berkualitas; dan 3. Apabila harapan customer lebih kecil dari fakta layanan, berarti produk yang dimiliki berkualitas. Jadi, betapa pun baiknya layanan, delivery system, layanan purnajual dan segala usaha untuk mengambil hati konsumen, akan sia-sia bila tidak ditunjang dengan  kualitas dari sebuah produk. Menurut Kotler dan Keller (2009), kualitas produk adalah totalitas fitur dan karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuan dari produk untuk memuaskan kebutuhan yang ditanyakan atau tersirat.

Sebagai seorang wirausahawan harus terus berusaha keras untuk menghadirkan produk yang berkualitas. Mengapa? Karena menjual produk yang berkualitas baik akan menghadirkan: 1. Kepuasan konsumen; 2. Hubungan jangka panjang dengan konsumen; 3. Afiliasi promosi; 4. Kesempatan jual-ulang (re-sales); 5. Pengembalian produk; 6. Return On Investment (ROI); 7. Joint venture; 8. Back-end sales; 9. Profit; dan 10. Reputasi. Kualitas sebuah produk sangat penting bagi pebisnis, karena berusaha menjaga: 1. Reputasi perusahaan (reputasi dipengaruhi kualitas); 2. Kelayakan produk (kualitas buruk membahayakan customer); dan 3. Implikasi global (harus mampu bersaing).

Untuk mewujudkan tingkat kualitas pada produk yang dimiliki, membutuhkan semangat untuk menangani total quality management (TQM) yang sungguh-sungguh pada bisnis yang digeluti. Menurut Kinasih (2022) total quality management (TQM) adalah proses yang berorientasi pada konsumen dan bertujuan untuk meningkatkan operasi bisnis secara berkelanjutan. Artinya, proses yang dilakukan secara berkelanjutan untuk mendeteksi dan mengurangi atau menghilangkan kesalahan dalam produksi, menyederhanakan manajemen supply chain, meningkatkan pengalaman konsumen, dan memastikan semua karyawan mengikuti training dengan cepat.

Pada pelaksanaan kegiatan TQM itu, ada 8 (delapan) elemen yang perlu diketahui, yaitu: 1. Fokus pada pelanggan; 2. Keterlibatan karyawan secara keseluruhan; 3. Pemusatan perhatian pada proses; 4. Sistem yang terintegrasi; 5. Pendekatan strategis dan sistematik; 6. Peningkatan yang berkesinambungan; 7. Keputusan berdasarkan fakta; dan 8. Komunikasi yang baik dan efektif. Dengan menaruh perhatian pada elemen-elemen TQM di atas, akan memberikan berbagai keuntungan dalam hal: 1. Penghematan biaya; 2. Kepuasan pelanggan; 3. Peningkatan moral karyawan; 4. Membuat perusahaan kuat menghadapi kompetisi; 5. Mengembangkan sistem komunikasi memadai; dan 6. Progres yang selalu ditinjau (Kinasih, 2022).

Untuk menjaga kesinambungan dan terus berhasil dalam usaha yang sedang dijalankan sang wirausaha, harus terus memerbaiki kepuasan customer, dengan meningkatkan: 1. Pemberdayaan kepada para karyawan; 2. Semangat kemandirian; dan 3. Fokus kepada pelanggan. Untuk itu sang wirausahawan, berusaha menawarkan berbagai layanan kepada pelanggan, dengan memberikan: 1. Layanan utama; 2. Jaminan; 3. Garansi; 4. Konsultasi; 5. Pendidikan dan pelatihan; serta 6. Suku cadang yang diperlukan.

Salah satu layanan yang bisa diberikan wirausahawan, yaitu layanan jaminan kepada pelanggan. Mengapa perlu memberikan jaminan kepada pelanggan? Supaya sang wirausahawan mampu: 1. Mendapatkan loyalitas pelanggan; 2. Memiliki standarisasi layanan dan kualitas; 3. Memberikan motivasi kepada para karyawan; 4. Menciptakan budaya korporat yang baik dan sehat; dan 5. Meningkatkan keuntungan.

Sebagai organisasi Bisnis harus terus berfokus kepada pelanggan. Untuk berfokus kepada pelanggan, sang wirausahawan harus melakukan pengelolaan terhadap pelanggan, dengan cara: 1. Memiliki kejujuran (wirausaha jujur dalam bertransaksi); 2. Kerjasama (wirausaha bekerjasama dengan pelanggan); 3. Komitmen (wirausaha terlibat dalam kegiatan sosial); dan 4. Layanan pelanggan (meningkatkan kepercayaan pelanggan). Ada beberapa aspek perencanaan dalam mengelola pelanggan, yaitu: 1. Informasi pengelolaan pelanggan; 2. Marketing (pemasaran); 3. Kepuasan pelanggan; 4. Perbaikan secara terus menerus; 5. Pelatihan pengelolaan pelanggan; dan 6. Akses yang mudah kepada produk.

Menurut Kotler (2006) pemasaran merupaka ilmu dan seni untuk menjelajah, menciptakan, dan menyampaikan nilai dalam upaya memuaskan kebutuhan pasar (masyarakat) demi mendapatkan profit (laba). Pengertian pemasaran yang lain diungkapkan oleh Gitosudarmo (2008), yaitu pemasaran adalah suatu kegiatan yang mengusahakan agar produk yang dipasarkannya itu dapat diterima dan disenangi pasar. Jadi, kegiatan pemasaran itu dapat berupa: 1. Mencaritahu kebutuhan dan keinginan pasar yang belum terpenuhi; 2. Mencaritahu, mengukur, dan menghitung “ukuran pasar dan potensi laba”; 3. Menunjukkan segmen pasar yang dapat dilayani; serta 4. Merancang dan meningkatkan produk yang tepat (cocok).

Oleh karena fokus sang wirausahawan itu hanya tertuju kepada pelanggan, maka strategi pengelolaan pelanggan harus dengan: 1. Restrukturisasi organisasi; 2. Penelitian dan pengembangan; 3. Desain ulang produk; dan 4. Implementasi sistem informasi marketing. Untuk itu produk yang berkualitas, perlu memanajemeni disain produk, seperti: 1. Proses desain; 2. Menyebarkan fungsi kualitas; 3. Suara pelanggan; 4. Analisis para pesaing; 5. Suara para teknisi; 6. Perbandingan secara teknis; dan 7. Pertimbangan sebelum membeli (Frinces, 2011). Sebagai customer (pelanggan), maka yang menjadi daya tarik mereka adalah produk dan kemasannya. Oleh karenanya kemasan produk mempunyai peran strategis untuk meningkatkan kualitas produk.

Bagaimana kemasan produk menjadi sebuah daya tarik? Kemasan terhadap produk harus terus menjadi perhatian pada: 1. Bentuk, warna, dan gambar serta keterangan atau informasi yang ada pada kemasan produk; 2. Kemasan mempunyai kegunaan lain; 3. Dapat dipajangkan; dan 4. Mempunyai daya tahan yang cukup lama. Nah . . supaya kemasan produk tetap menarik, sang wirausahawan harus menyediakan: 1. Sumber daya manusia (SDM) spesialis untuk mendesain kemasan; 2. Bahan baku dan warna yang tepat dan kuat; 3. Teknologi yang tepat untuk merancang kemasan; dan 4. Adanya tempat pembuatan yang sesuai dengan disain dan spesifikasi produk.

 

Daftar pustaka

1.   Crosby, P.B. 1979. Quality Is Free. New York: New American Library

2. Deming, W.E. 1982. Guide to Quality Control. Cambirdge: Massachussetts Institute Of Technology

3.   Frinces, Z.H., 2011. Be An Entrepreneur. Yogyakarta: Graha Ilmu

4.   Gitosudarmo, I., 2008. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: BPFE

5.  Kinasih, N.D., 2022. Total Quality Management: Pengertian, 8 Elemen Utama. Artikel di https://www.ekrut.com

6.   Kotler. 2006. According to Kotler, Terjemahan, Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer

7.   Kotler dan Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Penerbit Erlangga

8.   Juran, J.M. 1993. Quality Planning and Analisys. 3rd Edition. MC-Graw Hill Book Inc. New York

 

Post a Comment for "KUALITAS DALAM KEWIRAUSAHAAN"