PENTINGNYA SDM BERPROFESI WIRAUSAHA
USAHA
dan sumber daya manusia (SDM) yang hidup berkembang di masa yang akan datang
adalah mereka yang berjiwa wirausaha, yaitu menyalurkan kreativitasnya pada
pekerjaan yang sedang dilakukan. Usaha bisa maju dan berkembang karena dikelola
oleh Pemimpin dan SDM organisasi yang berjiwa wirausaha. Demikian juga orang
yang hidup dan berhasil dalam menjalankan kehidupannya adalah mereka yang
berjiwa wirausaha. Apakah Anda mau tahu perihal ciri-ciri dari SDM yang berjiwa
wirausaha? Ciri-ciri dari SDM yang berjiwa wirausaha, antara lain: 1. Percaya
diri; 2. Berorientasi tugas dan hasil; 3. Keberanian mengambil risiko; 4.
Kepemimpinan; 5. Berorientasi ke masa depan; dan 6. Keorisinilan kreativitas
dan inovasi (Muhyi dalam Hamdani, 2010).
Melalui
ciri-ciri SDM organisasi yang berjiwa wirausaha itu, Pemimpin atau Manajer SDM
organisasi hendaknya berusaha merangkul dan mengarahkan para SDM tersebut
sebagai kelompok SDM yang perlu untuk dikembangkan pada orientasi pekerjaannya supaya
menjadi lebih baik. Barangkali diberi banyak peluang untuk memberikan ide-ide
kreatif dalam memerbaiki pekerjaannya menjadi lebih baik. Oleh karena itu, SDM
ini harus diberi peluang untuk: 1. Kreatif, inovatif dan aktif; 2. Selalu
memperhatikan munculnya peluang-peluang baru; 3. Sesuatu dibuat sederhana; 4.
Mencoba, memerbaiki dan mengerjakan; 5. Targetkan untuk mencapai yang
tertinggi; 6. Jangan malu memulai dengan yang kecil; 7. Jangan takut kegagalan dan
belajar dari kegagalan tersebut; 8. Jangan menyerah; 9. Kejar sesuatu yang
bernilai bisnis; 10. Lakukan aliansi strategis dengan semua pihak yang dianggap
berpotensi; dan 11. Hilangkan rasa permusuhan (Frinces, 2004).
Berdasarkan
penjelasan seperti yang disebutkan di atas, dapat dipahami dan diketahui bahwa
wirausaha bagi SDM merupakan keadaan yang didorong untuk memiliki jiwa
wirausaha. Jadi, wirausaha itu adalah orang yang kreatif, dinamis, dan
inovatif, dan mau mengambil berbagai jenis risiko dan menghadapi semua
tantangan yang tidak dapat diprediksi dan diramalkan sebelumnya, lewat
kreativitasnya dan kekuatan kemauan untuk mencapai sukses (Frinces, 2011).
Untuk
menghidupkan jiwa wirausaha bagi SDM organisasi, diperlukan usaha dan
lingkungan yang mendorong hidupnya wirausaha pada diri SDM organisasi. Tampilan
SDM yang kreatif, dinamis, dan inovatif harus diproses, dibentuk, dan
dikembangkan oleh Manajer SDM dan
Pemimpin dari organisasi. Harus diberi tempat dan lingkungan manajemen yang
dikembangkan untuk menghidupkan jiwa wirausaha bagi setiap SDM organisasi. Semangat
keberanian yang dimiliki wirausaha dapat menghidupkan bisnis baru yang
kompetitif, sehingga bisa menampilkan banyak pilihan kepada pengguna produk
jasa organisasi.
Untuk
menyongsong berbagai perubahan lingkungan yang semakin ketat di zaman now, Pemimpin organisasi dan Manajer SDM
harus semakin cerdas dalam menangani, mengelola, dan mengarahkan SDM
organisasi. Mengapa harus dilakukan dengan cerdas? Karena SDM sekarang semakin
banyak yang memiliki pemikiran-pemikiran untuk mau maju dan berkembang dalam
melakukan pekerjaannya. Oleh karena itu, SDM harus diarahkan dan diberi peluang
untuk menghadirkan pemikiran-pemikiran di dalam menghendel (menghantar) produk
yang semakin disenangi penggunanya.
Kreativitas SDM
Pada dasarnya SDM itu mempunyai keinginan
besar untuk berhasil atau sukses dalam melakukan pekerjaannya. Nah . . untuk
mewujudkan hal tersebut, SDM harus: 1. Menginginkan pekerjaan atau usaha
tertentu; 2. Menyenangi pekerjaannya; 3. Memiliki semangat; dan 4. Jeli membaca
peluang. Sebuah keinginan itu bisa diwujudkan pencapaiannya apabila SDM
tersebut memiliki kreativitas. Apa itu kreativitas? Kreativitas merupakan
kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan
maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya
(Supriadi dalam Alma, 2004). Jadi kreativitas itu merupakan paket wajib untuk
dapat meraih sukses sebagai wirausaha (Harefa, 2006).
Kreativitas merupakan kemampuan untuk
mengusulkan sesuatu yang baru atau sesuatu ide baru yang diperoleh dengan cara
menghubungkan beberapa hal yang sudah ada dan menjadikannya sebagai hal yang baru.
Jadi, kreativitas merupakan modal utama untuk: 1. Melakukan berbagai inovasi termasuk
inovasi bisnis; 2. Menemukan cara-cara baru dan bentuk baru di dalam
pengelolaan organisasi, produksi, dan pemasaran; serta 3. Kemampuan untuk
membawa sesuatu yang baru.
Menurut Frinces (2011), apabila seseorang
memiliki kreativitas, akan mampu memberikan keadaan yang semakin baik pada pekerjaannya,
seperti: 1. Sebuah organisasi baru; 2. Pandangan baru tentang pasar; 3. Nilai-nilai
dan budaya korporat baru; 4. Sistem manajemen baru; 5. Proses-proses baru
manufaktur atau produksi; 6. Produk-produk dan jasa-jasa baru; 7. Cara-cara
baru dalam mengelola sesuatu; 8. Cara-cara baru dalam mengambil keputusan; 9. Cara-cara
baru dalam proses pengambilan keputusan; 10. Cara-cara baru dalam menginovasi
unit usaha/bisnis; 11. Cara baru dalam strategi bisnis; 12. Cara baru dalam
pemasaran; 13. Cara baru dalam sistem pembayaran; 14. Cara baru dalam strategi
penentuan harga; 15. Cara baru di dalam membangun sinergi dan kekuatan; 16. Pekerjaan
baru; 17. Lingkungan kerja yang kreatif; 18. Cara-cara baru melakukan kegiatan
bisnis; dan 19. Bentuk baru penciptaan bisnis.
Untuk menumbuhkan kreativitas dalam
organisasi, langkah-langkah yang akan dilakukan, antara lain: 1. Persiapan (preparation):
menyiapkan pikiran dan berpikir kreatif, didik diri Anda untuk kembangkan ide
baru; 2. Penyelidikan (investigation): lakukan penelitian mendalam untuk
menciptakan ide dan konsep baru; 3. Transformasi (transformation):
kemampuan melihat perbedaan dan kesamaan dengan pihak lain untuk membangun
kesuksesan dengan menghindari kegagalan yang dilakukan orang lain; 4. Inkubasi
(incubation): melakukan sesuatu yang tidak terkait dengan tugas utama
dan melakukan yang lain dalam rangka membangun ide baru; 5. Penerangan (illumination):
penciptaan ide inovatif yang datang secara mendadak setelah keluar dari masalah
yang sedang dihadapi; 6. Verifikasi (verification): pembuktian ide yang
akurat dengan melakukan eksperimen, simulasi, tes; dan 7. Implementasi (implementation):
membuat kenyataan atas ide-ide inovatif yang telah ditemukan (Frinces, 2011).
Selanjutnya Frinces mengatakan bahwa berdasarkan
langkah-langkah yang perlu dilakukan tersebut, maka langkah selanjutnya yang
perlu dilakukan adalah berusaha memberikan dorongan pada tumbuhnya kreativitas
SDM organisasi dengan cara: 1. Ciptakan suatu keterbukaan; 2. Dukung sebuah
budaya yang memberikan pengaruh untuk eksperimentasi kreatif; 3. Rangsang sikap
yang eksperimental 4. Edarkan cerita-cerita keberhasilan; 5. Tekankan peran
juara; 6. Beri peluang kebebasan untuk gagal; 7. Tekankan komunikasi efektif di
semua tingkat; 8. Sediakan sumber daya untuk inisiatif-inisiatif baru; 9. Yakinkan
bahwa ide-ide baru tidak dapat dengan mudah dibunuh; dan 10. Pindahkan
birokrasi dari proses alokasi sumber daya.
Untuk menumbuhkan kreativitas SDM itu, (Frinces,
2011) menjelaskan bahwa seorang Pemimpin harus bisa mempengaruhi SDM organisasi
dengan cara: 1. Menyeleksi mereka atas dasar potensi masing-masing; 2. Menginisiatifkan
mereka untuk masuk ke dalam organisasi atau tim kerja dan memberikan tugas yang
spesifik; 3. Memberikan mereka fasilitas untuk lebih kreatif dan berkembang; 4.
Memberikan tanggung jawab kepada mereka; dan 5. Memberikan kebebasan kepada
mereka untuk berkreasi dalam usaha organisasi dengan membuat terobosan/rekayasa
menciptakan keunggulan baru. Dijelaskan selanjutnya bahwa pengaruh dari seorang
Pemimpin akan berhasil apabila Pemimpin tersebut: 1. Menciptakan dan berbagi
visi; 2. Berkomunikasi secara jelas dan fleksibel; 3. Memberikan dukungan
interpersonal; 4. Memimpin tim kerja dan membimbing; 5. Memuji selesainya
pekerjaan; 6. Menghormati kegagalan; 7. Menggunakan keterampilan konflik; 8. Mengetahui
kapan membuka proses dan kapan menutupnya; 9. Menyeimbangkan keaslian dengan
halangan sumberdaya; 10. Menyeimbangkan visi dengan perhatian terhadap detail; dan
11. Menciptakan rasa keterbukaan dan kondisi keterbukaan antara Staf dan
Pimpinan.
Oleh karena itu, berilah peluang untuk
menghidupkan daya kreatif bagi SDM organisasi dalam bidang produk/jasa seperti kualitas,
ukuran, rasa, kemasan, kompatibilitas, ketahanan, harga, dan volume. Daya
kreatif yang lain bisa juga diterapkan pada organisasi seperti sistem,
struktur, ukuran, nama/sebutan. Semua ini bisa diwujudkan apabila Pemimpin atau
Manajer SDM membuka peluang bagi SDM organisasi untuk bertindak kreatif dalam
menjalankan tugasnya serta terus berusaha menciptakan daya kreatifnya dalam
memenuhi kepentingan dan kebutuhan para pelanggan.
Inovasi SDM
Sumber
daya manusia (SDM) yang dibutuhkan organisasi adalah SDM yang memperkenalkan
dan menjalankan hal-hal baru pada bidang pekerjaan yang sedang dikerjakan. Bisa
saja pada proses pekerjaan yang bisa mempercepat selesainya pekerjaan tersebut
atau memiliki kemampuan untuk menghadirkan produk pelayanan yang disukai oleh
pengguna. Untuk memahami pengertian inovasi, digambarkan sebagai kegiatan
terhadap penciptaan produk-produk barang, jasa, teknologi, ide atau proses yang
lebih baik atau lebih efektif daripada sebelumnya (Mubarok, 2013).
Ada
beberapa cara inovasi yang bisa dilakukan agar mampu memberikan daya saing pada
organisasi, yaitu: 1. Meningkatkan atau menggantikan proses-proses bisnis untuk
meningkatkan efisiensi dan produktivitas, atau untuk memungkinkan perusahaan
memperluas jangkauan atau kualitas produk barang/jasa yang ada; 2.
Mengembangkan produk barang atau jasa yang sepenuhnya baru dan semakin tinggi
mutunya; 3. Memberikan nilai tambah kepada produk barang atau jasa yang telah
ada. Jadi, beberapa perusahaan yang selalu berinovatif akan menjadi sebuah
perusahaan yang bakal dipuji-puji oleh pelanggan maupun calon pelanggan.
Mengapa
bisa perusahaan mendapatkan perhatian sehebat itu? Karena inovasi itu merupakan
proses penciptaan produk-produk barang, jasa, teknologi, ide atau proses yang
lebih baik atau lebih efektif daripada sebelumnya. Jadi, hebatnya inovasi itu
dapat menghasilkan sesuatu yang baru pada produk barang/jasa, teknologi atau
pada proses sekaligus lebih baik daripada sebelumnya.
Kalau
kita berbicara inovasi berarti adanya upaya penciptaan kegiatan unit usaha baru
atau beberapa unit usaha, seperti memulai usaha baru, mengambil alih usaha
lain, atau bermitra dengan pihak lain. Adapun elemen-elemen dari inovasi
(bisnis) tersebut, dapat digambarkan pada beberapa hal yang bisa dilakukan
dalam bentuk organisasi, sistem manajemen organisasi, produk yang dihasilkan, pangsa
pasar, besarnya keuntungan, daya saing, citra yang diinginkan, dan kelangsungan
hidup. Jadi, hidupkanlah daya inovasi dari SDM organisasi Anda, sehingga produk
yang dihasilkan menjadi lebih efisien dan efektif serta disenangi oleh para pelanggan
Anda.
Daftar pustaka:
1. Alma,
B., 2004. Kewirausahaan, Edisi Revisi. Bandung: Alfabeta
2. Frinces, Z.H., 2004. Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis.
Yogyakarta: Darussalam
3. Frinces, Z.H., 2011. Be An Entrepreneur. Yogyakarta:
Graha Ilmu
4. Hamdani, M., 2010. Entrepreneurship: Kiat Melihat &
Memberdayakan Potensi Bisnis. Yogyakarta: Starbooks
5. Harefa, A., 2006. Berwirausaha Dari Nol. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama
6. Mubarok, M., 2013. Manajemen Praktis Kewirausahaan.
Surabaya: Graha Pustaka Media Utama
Post a Comment for "PENTINGNYA SDM BERPROFESI WIRAUSAHA"