Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

BANGUN PARIWISATA

 


KATA PENGANTAR

BUKU BANGUN PARIWISATA

Karya Drs. Manahati Zebua, M.Kes. MM.

0leh

Dr. Dermawan Waruwu, M.Si.

Dosen Universitas Dhyana Pura Bali

Ketua Umum Perkumpulan Doktor Nias Indonesia (PDNI)

 

 

Industri pariwisata (hospitality industry) menjadi sumber devisa bagi negara Indonesia selama ini. Pariwisata sudah diakui sebagai industri terbesar yang memberikan kontribusi dalam penyerapan tenaga kerja serta mempengaruhi pertumbuhan ekonomi global. Pariwisata telah menjadi sektor andalan dalam pembangunan ekonomi, jati diri, dan pelestarian budaya suatu bangsa, secara khusus bangsa Indonesia yang memiliki berbagai kearifan lokal serta keunikan budaya masyarakatnya. Pendemi Covid-19 telah memberi tekanan terhadap pengembangan dan pertumbuhan industri pariwisata yang mengalami penurunan kunjungan wisatawan selama 2 (dua) tahun terakhir, jika dibandingkan beberapa tahun sebelumnya. Penurunan kunjungan wisatawan ini sangat berdampak pada pendapatan masyarakat maupun negara.

 

Pariwisata tidak berada dalam ruang hampa, melainkan industri yang terus berkembang dalam sebuah sistem besar. Sistem besar ini saling terkait dengan berbagai aspek pendukungnya, seperti aspek sosial, budaya, lingkungan, politik, keamanan, dan sebagainya. Oleh sebab itu, buku berjudul BANGUN PARIWISATA karya Drs. Manahati Zebua, M.Kes., M.M. menjadi referensi dalam mendorong peningkatan kualitan dan kuantitas kunjungan wisatawan ke Indonesia setelah pandemi Covid-19 berakhir. Buku ini memberikan spirit bagi semua komponen yang dikenal dengan istilah pentahelix pariwisata yaitu masyarakat, pemerintah, akademisi, pengusaha, dan pegiat media untuk membangun industri pariwisata dengan berbagai potensi yang dimiliki oleh setiap daerah di seluruh Indonesia. Pembangunan pariwisata tentu harus dilandasi dengan pemeliharaan lingkungan, berkeadilan, pelestarian budaya, dan berbasis masyarakat.

 

Para Pemimpin di daerah berperan penting dalam mengembangkan potensi yang dimiliki menjadi produk wisata yang sangat menarik dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat. Dalam mewujudkan hal itu, maka pembangunan sarana dan prasarana serta Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas menjadi perhatian dari semua Pemimpin di daerah. Salah satu unsur utama dalam pembangunan hospitality industry adalah tersedianya sumber daya profesional pada setiap daerah. Artinya, pembangunan SDM yang memiliki kompetensi standar serta mampu berkompetisi secara nasional maupun internasional. Tanpa sarana prasarana dan SDM, maka segala potensi atau Sumber Daya Alam (SDA) di daerah tidak dapat memberikan dampak peningkatan ekonomi bagi masyarakat lokal maupun devisa bagi negara. 

Sekali lagi saya mengatakan bahwa kehadiran buku BANGUN PARIWISATA menjadi jawaban dan sekaligus memberikan solusi bagi peningkatan kuantitas serta kualitas pembangunan pariwisata di daerah. Di sini saya tegaskan bahwa betapa pentingnya persiapan SDM yang profesional dalam menyambut kedatangan wisatawan setelah berakhirnya pandemi Covid-19. Oleh sebab itu, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah (provinsi/kabupaten/kota), masyarakat, pengusaha, dan media secara bersama-sama mempersiapkan manajemen yang benar dalam mengolah, mengemas, dan memasarkan produk wisata dari setiap daerah, secara khusus produk wisata di Kepulauan Nias. 

 

Secara keseluruhan isi buku ini sangat relevan dalam mempersiapkan pembangunan dan pengembangan potensi atau produk wisata dari setiap daerah. Oleh sebab itu, buku ini diharapkan dibaca oleh pemerintah, masyarakat, akademisi, pengusaha, dan pegiat media di seluruh Indonesia. Jika ingin membangun dan mengembangkan potensi wisata di daerahnya masing-masing, maka buku ini menguraikan konsep dan strategi kesuksesan pada industri pariwisata. Jangan berhenti mencoba membangun pariwisata, sebelum menikmati kesejahteraan dari potensi wisata tersebut. 

 

Dengan demikian, kesuksesan hanya bisa diraih oleh seseorang yang tidak berhenti belajar serta menjadikan pengalaman orang lain sumber inspirasi bagi dirinya. Saya tidak berhenti belajar dan mencoba menerapkan teori, konsep, dan strategi yang ditawarkan oleh buku yang luar biasa ini. Saya memiliki filofosi hidup bahwa “Semakin Saya Tahu, Semakin Saya Tidak Tahu”. Sesungguhnya hanya orang yang banyak belajar serta menerapkan berbagai ilmulah yang akan berhasil dalam hidupnya. Oleh sebab itu, jangan banyak berdebat dalam pembangunan pariwisata di Kepulauan Nias, melainkan perbanyaklah belajar dan menerapkan isi buku ini secara konsisten sambil menjalin kerja sama kepada semua pihak.

Post a Comment for "BANGUN PARIWISATA"