TERAPAN MANAJEMEN SDM DALAM ORGANISASI
foto : experd.com |
KALAU berbicara tentang Manajemen, berarti memahami dan mampu melaksanakan fungsi-fungsi Manajemen pada jabatan seorang Manajer, baik pada tingkat Manajer Puncak maupun sampai pada tingkat Manajer Bawah. Sebagai pemegang jabatan Manajer SDM, maka wajib melaksanakan pekerjaan perencanaan sumber daya manusia (SDM), pengorganisasian seluruh SDM di organisasi, pemimpinan, dan pelaksaanaan fungsi pengendalian (Abeng, 2006).
Sebagai seorang yang memegang jabatan Manajer SDM, tentu
akan melakukan tugas utamanya yaitu membuat perencanaan dalam upaya perwujudan goals dari organisasi. Jadi, perencanaan
itu merupakan penentuan awal dari arah kegiatan-kegiatan organisasi. Perencanaan ini dilakukan pada awal-awal kegiatan
untuk merumuskan strategi organisasi yang biasa disebut perencanaan strategi.
Beberapa kegiatan yang termasuk dalam kegiatan perencanaan, menurut Abeng
(2006), yaitu a. Membuat prakiraan; b. Menetapkan tujuan/sasaran; c. Menyusun
strategi; d. Membuat penugasan; e. Menyusun penjadwalan; f. Menyusun anggaran;
g. Membuat kebijakan; dan h. Membuat prosedur.
Pada
waktu Manajer SDM melakukan perencanaan SDM, mestinya akan merencanakan
kebutuhan SDM yang ideal dalam organisasi, mulai dari unsur Pemimpin sampai
pada jumlah SDM yang memberikan pelayanan atau yang bekerja di lingkungan
Manajer lini. Dengan kata lain, perencanaan SDM itu menentukan jumlah dan
spesifikasi SDM yang dibutuhkan organisasi. Pertanyaan yang bisa timbul, yaitu
mengapa harus membuat perencanaan SDM pada organisasi? Supaya bisa mewujudkan tujuan
utama dari perencanaan SDM itu seperti yang disampaikan oleh Frinces (2011),
antara lain:
1. Menghindari
terlalu banyak Staf dan kekurangan Staf
2. Memastikan
organisasi memiliki karyawan-karyawan yang tepat dengan berbagai keterampilan
di dalam berbagai tempat yang tepat dan pada waktu yang tepat
3. Memastikan
organisasi menjawab berbagai perubahan dalam lingkungan mana organisasi itu
berada
4. Memberikan
arahan dan bertalian (coherence)
terhadap semua kegiatan SDM dan segala sistemnya
5. Menyatukan
semua perspektif para Manajer lini dan Staf.
Sementara
itu, tujuan perencanaan SDM dipersempit lagi oleh Rachmawati (2008), yaitu: 1.
Memberdayakan SDM secara efisien dan efektif; 2. Mengembangkan peluang karier
yang lebih efektif; 3. Mengembangkan SDM yang berkualitas dan memiliki kepuasan
kerja; 4. Memadukan aktivitas SDM dan tujuan organisasi serta tujuan individu
secara efisien; 5. Membantu program rekrutmen dengan lebih ekonomis; dan 6.
Membantu mengembangkan sistem informasi SDM sehingga dapat menyediakan
informasi yang akurat tentang kegiatan SDM dan unit-unit organisasi.
Pelaksanaan
tugas di bidang perencanaan SDM dalam organisasi memang harus dilakukan dalam
upaya mewujudkan tercapainya tujuan dari perencanaan SDM itu. Apa saja sih yang
termasuk dalam rencana SDM itu? Hal-hal yang berkaitan dengan rencana SDM itu,
antara lain:
1. Jumlah
SDM yang dibutuhkan dalam jangka pendek, menengah, dan jangka panjang
2. Kompetensi
SDM yang dibutuhkan
3. Atribut
SDM yang dikehendaki
4. Budaya
kerja organisasi
5. Penempatan
SDM dalam jabatan yang tepat
6. Pelaksanaan
in house training (IHT) sesuai
kebutuhan SDM
7. Ketentuan
disiplin kerja dan loyalitas
8. Pemberian
motivasi dari Manajer lini
9. Perjanjian
kerja berbasis hubungan industrial dan organisasi karyawan
10. Mutasi
dalam pekerjaan
11. Promosi
dalam pekerjaan berbasis kinerja
12. Deskripsi
pekerjaan dan tanggungjawab
13. Perluasan
dalam pekerjaan
14. Ketentuan
penempatan SDM ke posisi semula
15. Ketentuan
ikatan dinas
16. Kewajiban
menjaga nama baik organisasi
17. Pemutusan
hubungan kerja
18. Perpanjangan
masa kerja berbasis kinerja
19. Ketentuan
bagi karyawan yang meninggal
20. Ketentuan
masa kerja dan pensiun
21. Ketentuan
berpartisipasi pada kegiatan organisasi
22. Ketentuan
pemberian penghargaan berbasis masa kerja dan kinerja SDM
23. Target
dari pekerjaan
24. Ketentuan
tentang evaluasi kinerja, dan
25. Ketentuan
yang lain
Seberapa
besar kebutuhan SDM organisasi pada waktu yang akan datang, sangat bergantung
dari beberapa faktor penentu, seperti penjelasan dari Frinces (2011), yaitu:
1. Jumlah
dan besarnya volume pekerjaan karena pangsa pasar makin meluas
2. Perubahan
pada struktur dan sistem Manajemen organisasi
3. Perluasan
organisasi
4. Dipergunakannya
teknologi baru dan sistem produk baru
5. Memproduksi
produk dan jasa baru
6. Adanya
perencanaan dan strategi bisnis baru yang harus dieksekusi untuk mencapai
tujuan strategis yang ingin dicapai
7. Diterapkannya
strategi manajemen bisnis baru seperti strategi penciutan, ekspansi,
diversifikasi, fokus, dan berbiaya rendah, sehingga berdampak pada tingkat kebutuhan
dan jenis SDM yang diperlukan
8. Perubahan
pola kerja dan budaya korporat
9. Diterapkannya
gaya kepemimpinan dan prioritas baru serta dibangunnya sistem manajemen baru
10. Penciptaan
produk dan pasar baru
11. Dibangunnya
kemitraan bisnis baru yang membutuhkan sinergi baru
12. Munculnya
perubahan lingkungan dan pesaing-pesaing baru yang dapat mengganggu posisi
strategis organisasi.
Oleh
karena itu, pemahaman pada faktor penentu kebutuhan SDM di organisasi seperti
yang disebutkan di atas, sangat membantu dalam upaya turut memerbaiki berbagai hal
yang dibutuhkan SDM untuk kemajuan organisasi. Untuk itu, Manajer SDM harus
memantapkan tugasnya di bidang perencanaan SDM berbasis perencanaan strategi
rumah sakit yang dideklarasikan dalam rumusan Visi dan Misi yang sudah disampaikan
oleh Pemimpin organisasi.
Apabila
pengadaan SDM organisaasi didasarkan pada perencanaan SDM yang sudah dibuatkan
sebelumnya, menjadikan tugas Manajer SDM kelihatan sangat menjiwai tahap-tahap
pemantapan SDM organisasi, sehingga akan memudahkan tugas-tugas yang diemban mampu
membawa SDM organisasi menjadi menjadi berdaya juang dan berdaya saing dalam
rangka mewujudkan pekerjaannya sesuai yang dikehendaki organisasi.
Berdasarkan
perencanaan SDM yang sudah dilakukan oleh Manajer SDM, sangat mengilhami dan
membantu Manajer lini untuk mewujudkan kinerja SDM di lingkungannya, karena: 1.
Perencanaan berorientasi pada output;
2. Perencanaan memberikan arah orientasi pada kinerja; 3. Perencanaan
berorientasi pada prioritas; 4. Perencanaan ini memfokuskan pada hal yang
paling penting untuk mendapatkan perhatian yang utama; 5. Perencanaan
berorientasi keuntungan; 6. Perencanaan membantu mengalokasikan sumber-sumber
untuk mendayagunakan kekuatan terbaik; 7. Perencanaan beorientasi pada
perubahan; dan 8. Perencanaan membantu mengantisipasi masalah dan kesempatan
sehingga dapat dicapai efisiensi dan efektivitas (Rachmawati, 2008).
Inilah
yang perlu diterapkan oleh Manajer SDM dalam menangani pekerjaan yang berhasil
pada organisasi, supaya organisasi dapat mencapai keberhasilannya dalam
mewujudkan cita-cita dari Pemimpin organisasi. Manajer SDM yang seharusnya
mendampingi Pemimpin dalam memberikan kemajuan pada organisasi, dengan
menghadirkan SDM di organisasi yang mampu membangun dan meningkatkan kinerjanya
pada pekerjaan yang dipercayakan kepadanya, sekaligus mampu memberikan keberhasilan
organisasi dalam mewujudkan pencapaian cita-cita dari Pemimpin organisasi.
Daftar pustaka:
1. Abeng,T.,
2006. Profesi Manajemen: Kristalisasi
Teori dan Praktik Pembelajaran Manajemen Korporasi, Lembaga Nirlaba, dan
Pemerintahan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
2. Frinces,
Z.H., 2011. Manajemen SDM: Kiat Memenangkan Persaingan Global. Yogyakarta:
Gradasi Media
3. Rachmawati,
I. K., 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia.Yogyakarta: Andi
Post a Comment for "TERAPAN MANAJEMEN SDM DALAM ORGANISASI"