Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

SEKILAS KANG DEDI MULYADI DAN GEBRAKANNYA

 Pemahaman Kondisi Daerahnya

Kang Dedi Mulyadi (KDM) sungguh mengerti kondisi daerahnya sebagai Gubernur Jawa Barat (Jabar). Barangkali selama ini sudah mengetahui keadaan masyarakat Jabar, baik pada waktu dilaksanakan pemilihan umum (Pemilu) Calon Gubernur Jabar maupun sesudah terpilih menjadi Gubernur Jabar. Beliau memiliki pemahaman bahwa sebagian rakyat Jabar termasuk rakyat yang miskin di Indonesia. Mereka banyak terikat dengan pinjaman pada bank emok (bank keliling), pinjaman on line (Pinjol), dan pinjaman dari sumber yang lain.

Mengapa rakyat Jabar terikat dengan banyak pinjaman? Karena memiliki banyak kebutuhan, seperti untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, kebutuhan sekolah anak-anak, kebutuhan transportasi, kebutuhan bangun atau kontrak rumah, dan kebutuhan lainnya. Permasalahan lainnya, rakyat Jabar ada yang tinggal di bantaran sungai, sering mendapatkan bencana alam seperti banjir dan tanah longsor, infrastruktur jalan banyak yang rusak, lingkungan hidup kurang mendapat perhatian, penanganan sampah tidak tertangani dengan baik, serta banyak bangunan yang berdiri di hulu dan di atas sungai. Karena berbagai permasalahan yang sudah disebutkan di atas, maka sebagai Gubernur Jabar yang memiliki Visi dan Misi ke depan serta jumlah penduduk yang berjumlah sekitar lebih 50 (lima puluh) juta jiwa, menghadapi banyak tantangan dan peluang untuk memulai pekerjaannya sebagai Gubernur Jabar.

   

Kerja dan Gebrakannya

Jawa Barat yang memiliki 29 wilayah administratif terdiri dari 20 Kabupaten dan 9 Kota, tentu rakyatnya yang sebanyak itu mengalami banyak permasalahan hidup dan penanganannya tentu butuh waktu dan proses. Keadaan ini tentu tidak mudah, karena selama ini telah berlangsung lama mengenai cara kerja para pejabat yang banyak dilaksanakan di hotel-hotel, seperti rapat-rapat, pertemuan teknis kepada rakyat Jabar, dan kegiatan seminar dan lokakarya lainnya. Kebanyakan kegiatan para pejabat dilaksanakan di hotel serta suka melakukan perjalanan dinas dan studi banding. Menurut KDM kegiatan yang seperti ini ternyata tidak banyak membawa rakyat Jabar menjadi sejahtera, bahkan semakin banyak yang jatuh miskin. Untuk itu KDM berusaha kerja keras untuk menangani permasalahan Jabar, agar rakyat Jabar semakin baik kehidupan ekonominya,

    Beberapa gebrakan yang dikerjakan KDM untuk mewujudkan rakyat Jabar menjadi sejahtera, antara lain:

1.    Pembebasan pajak kendaraan bermotor

Selama ini banyak rakyat Jabar yang menunggak pembayaran pajak kendaraan bermotor dan ini merupakan beban tersendiri bagi rakyat Jabar. Sehubungan dengan keadaan ini, lalu lahirlah keputusan Gubernur dalam bentuk surat edaran (SE) untuk membebaskan pajak kendaraan bermotor yang nunggak selama beberapa tahun sampai tahun 2024. Tetapi untuk pajak kendaraan bermotor tahun 2025 segera dibayar sampai bulan Juni 2025. Apabila pajak kendaraan bermotor tidak diselesaikan sampai batas waktu yang sudah ditentukan, maka pemilik kendaraan bermotor tersebut tidak dapat menggunakan jalan yang dibangun pemerintah.

Diinformasikan juga oleh KDM bahwa pajak kendaraan bermotor yang sudah dibayar akan digunakan sepenuhnya untuk membangun, memperbaiki, dan mengembangkan jalan yang bagus bagi masyarakat Jabar. Apabila infrastruktur jalan kedapatan rusak, maka rakyat Jabar dipersilahkan memberitahukan kepada pemerintah supaya bisa segera ditangani dengan sebaik-baiknya.

  

2.    Study tour yang dilaksanakan oleh setiap sekolah cukup dilaksanakan di wilayah Jabar

Biaya pelaksananaan study tour anak-anak sekolah ditanggung oleh siswa dan cukup besar biayanya. Biaya sebesar ini sangat memberatkan sebagian besar orang tua siswa, sampai-sampai orang tua melakukan peminjaman pada bank emok atau Pinjol. Kondisi seperti ini tentu menyusahkan banyak orang tua siswa. Untuk itu, dianjurkan oleh Gubernue Jabar supaya study tour dapat dilaksanakan di lingkungan wilayah Jabar saja, dan tidak perlu dilaksanakan di luar propinsi Jabar. Apabila nekat melaksanakan study tour di luar propinsi Jabar, maka Kepala Sekolahnya akan dibebastugaskan dari jabatan Kepala Sekolah dan diminta untuk menjadi guru biasa saja.

 

 

 

3.    Wisuda TK sampai SMA/SMK ditiadakan

Selama ini yang melaksanakan kegiatan wisuda hanya lulusan dari Perguruan Tinggi (PT). Tapi pada waktu sekarang malah lulusan sekolah TK, SMP, dan SMA/SMK melaksanakan kegiatan wisuda. Semua kegiatan wisuda ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit, dan barangkali sebagian besar ditanggung para siswa. 

Kegiatan wisuda yang dilaksanakan di sekolah menambah beban orang tua siswa, sehingga melakukan pinjaman lagi pada bank emok dan/atau Pinjol. Kalau hal ini dibiarkan terus akan membawa rakyat Jabar semakin miskin kehidupannya. Pertanyaan selanjutnya, apakah yang perlu dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat? Gebrakan yang dilakukan Gubernur Jawa Barat (Jabar) adalah meniadakan kegiatan wisudan bagi siswa yang sekolah di TK, SMP, dan SMA/SMK. Selanjutnya bila orang tua siswa memiliki dana, lebih baik digunakan pada usaha yang bisa memberikan hasil, sehingga ekonominya semakin baik.  

 

4.    Lingkungan hidup di sekitar puncak ditangani

Beberapa gunung dan bukit yang terdapat di Jabar sangat meresahkan keadaan lingkungannya. Semakin banyak berdiri bangunan hotel dan bangunan kegiatan lainnya yang tidak berpihak pada perbaikan lingkungan, sehingga karena itu mudah terjadi banjir dan longsor, yang pada akhirnya menjadi beban pemerintah daerah untuk mengevakuasi penduduk yang mengalami musibah banjir, serta menyediakan asupan gizi sekian hari selama rakyat Jabar berada dalam pengungsian.  

Untuk itu pemerintah daerah di Jawa Barat melakukan evaluasi terhadap tingkat huni warganya yang merusak lingkungan serta menyebabkan terjadinya banjir. Hunian yang tidak mengindahkan izin bangunan dan lingkungan akan dibongkar dan disesuaikan keberadaan bangunan yang asri dengan lingkungan serta keadaan yang bisa mencegah terjadinya banjir.

 

5.    Melancarkan aliran sungai dari hulu sampai muara

Memang selama ini kurang mendapat perhatian dan penanganan terhadap bangunan yang didirikan dipinggir dan di atas sungai, bahkan ada aliran sungai yang ditutup dengan beton. Kondisi ini yang menyebabkan aliran sungai yang terhambat, bahkan sungai dipenuhi banyak tumpukan sampah, sehingga aliran sungai tidak menjadi lancar. Maka kalau ada hujan, terjadilah banjir besar dan longsor dimana-mana.

Melihat keadaan ini maka pemerintah Jabar melakukan pembersihan sungai dengan mempekerjakaan beberapa orang untuk membersihkan aliran sungai setiap hari dengan membayar honorarium setiap bulan. Jadilah aliran sungai yang semakin lancar dan lingkungan yang semakin elok untuk dipandang.   

 

6.    Penanganan sampah rakyat di Kabupaten/Kota

Pada setiap Kabupaten/Kota permasalahan sampah menjadi momok bagi setiap pemerintah daerah. Penanganan sampah daerah belum bisa ditangani dengan baik. Demikian juga yang terjadi di propinsi Jabar, sampah menumpuk dimana-mana, kebersihan sulit ditangani.

Untuk menangani permasalahan ini, dinas yang menangani sampah dan kebersihan diharuskan oleh Gubernur untuk bekerja dan turun di lapangan untuk melakukan penanganan dan pembersihan sampah. Selain mendorong keaktifan dari jajaran para pejabat, Gubernur dan Bupati/Wali Kota akan memonitor keadaan sampah dan kebersihan di setiap desa. Pada waktunya akan mengumumkan desa terbaik dan desa terburuk di propinsi Jabar. Apabila terdapat desa yang terburuk akan diumumkan di Tiktok mengenai nama Desa yang terburuk dan memasang foto Kepala Desa beserta Ketua pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga (PKK) Desa, Ketua PKK Kecamatan, dan Ketua PKK Kabupaten/Kota.

Melalui gebrakan Gubernur Jabar ini sangat memberi pengaruh pada kebersihan Desa dan Kota. Contoh nyata yang terjadi di Kabupaten Bogor, sekarang terlihat jalan-jalan dan desa bersih dan tertata. Waktu Desember 2024 masih kelihatan kotor alias kurang bersih, sekarang bisa dirasakan dan dilihat  tentang kebersihan Kabupaten Bogor pada bulan Mei 2025. Ternyata kalau bersih itu enak dipandang dan suasana terlihat enak di hati.

 

7.    Penanganan anak-anak yang suka tawuran, geng motor, narkoba, melawan orang tua

Banyak anak-anak SMP atau SMA/SMK di Jabar suka tawuran atau bertindak sebagai geng motor atau terlibat narkoba. Melihat keadaan ini, Gubernur Jabar memiliki gebrakan untuk mengirim anak-anak ini di barak militer untuk mendapatkan disiplin diri dan karakter diri yang semakin baik ke depan. Gagasan ini banyak mendapatkan kritik dari komisi perlindungan anak Indonesia (KPAI) dan Pemerhati Pendidikan bahwa gebrakan Gubernur Jabar ini kurang baik bagi perkembangan jiwa anak-anak ke depan.

Lalu KDM merespon kritik itu dengan mengatakan bahwa para elit yang suka bicara itu silahkan naik sepeda motor pada jam 12.00 malam dan melihat kegiatan apa saja yang dilakukan anak-anak tersebut. Kegiatan yang dilakukan anak-anak itu serem-serem lho, sedangkan Gubernur sudah mengetahui lebih banyak bahwa kegiatan anak-anak itu sudah mengarah pada kegiatan kriminal, jadi Gubernur tidak membiarkan anak-anak itu menjadi tidak memiliki masa depan. Supaya anak-anak itu bisa menjadi generasi yang bermanfaat dan berkembang di masa depan, Gubernur dengan seizin orang tua dikirim ke barak militer untuk dididik dalam bidang disiplin dan karakter yang semakin baik di masa yang akan datang.

 

8.    Gubernur Konten

Gubernur Jabar mengatakan bahwa apabila dikatakan sebagai Gubernur konten, tidak apa-apa. Tujuan Gubernur adalah untuk memberitahu rakyat Jabar bahwa yang dikerjakan sekarang adalah seperti ini (tiktok atau Instagram). Permasalahan yang dialami rakyat, akan memberikan solusi untuk kebaikan dan kesejahteraan rakyat Jabar. Kerja seorang Gubernur itu adalah memberikan solusi atas berbagai permasalahan yang dialami rakyat Jabar, serta membawa rakyat Jabar menjadi semakin bermanfaat dan mampu melaksanakan kewirausahaan bagi perbaikan kehidupan ekonominya di masa yang akan datang. Salam sejahtera bagi rakyat Jabar!

 

Post a Comment for "SEKILAS KANG DEDI MULYADI DAN GEBRAKANNYA"