Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

KREATIVITAS KUNCI SUKSES WIRAUSAHAWAN

 

Siapakah diantara kita yang memiliki keinginan untuk sukses dan berhasil dalam hidup ini? Silahkan angkat tangan! Kita akan berhasil dan sukses dalam hidup ini, apabila kita: 1. Menginginkan pekerjaan/usaha tertentu; 2. Menyenangi pekerjaan/usaha tertentu; 3. Memiliki semangat; dan 4. Jeli membaca peluang. Oleh karena itu, kita harus pintar-pintar memilih jenis usaha yang akan dijalankan ke depan. Untuk memilih jenis usaha, perlu ditimbang-timbang untuk memilih jenis usaha yang terbaik, merupakan passion (yang disukai) sendiri, dan memiliki skala ekonomi yang baik, yaitu dapat menghemat biaya pada saat meningkatkan skala produksinya.

 

Untuk sukses dalam berusaha, kita harus memiliki yang disebut kreativitas. Kreativitas merupakan modal utama untuk melakukan berbagai inovasi, termasuk inovasi bisnis, menemukan cara-cara baru dan bentuk baru di dalam pengelolaan organisasi, produksi, dan pemasaran, serta memiliki kemampuan untuk membawa sesuatu yang baru (the ability to bring something new into existence). Jadi, kreativitas sebagai salah satu aspek karakteristik wirausaha, dapat dipahami bahwa kita dapat: 1. Menciptakan, proses membuat sesuatu dari tidak ada menjadi ada; 2. Modifikasi sesuatu, mencari cara-cara membentuk fungsi-fungsi baru atau menjadikan sesuatu menjadi berbeda penggunaannya oleh orang lain; dan 3. Mengombinasikan, menyatukan dua hal atau lebih yang sebelumnya tidak saling berhubungan.

 

Pertanyaan yang bisa timbul dari pemahaman kreativitas tersebut di atas, yaitu apa pentingnya kreativitas itu? Pentingnya kreativitas itu, karena: 1. Keberhasilan dalam persaingan bisa diperoleh dengan mengembangkan daya kreatif; 2. Merupakan sumber yang sangat bernilai; 3. Sehubungan selalu muncul tantangan baru, sangat dibutuhkan kreativitas baru; dan 4. Memiliki keunikan yang tinggi. Oleh karena itu, kepemilikan kreativitas pada diri sendiri, akan memudahkan seorang wirausahawan untuk melakukan aktivitas wirausaha yang dicirikan dengan pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyususn manajemen operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya (Wikipedia).

 

Apabila Anda sudah memiliki kreativitas itu, pada akhirnya Anda akan memperoleh hasil yang menakjubkan, seperti: 1. Sebuah organisasi baru; 2. Pandangan baru tentang pasar; 3. Nilai-nilai dan budaya korporat baru; 4. Sistem manajemen baru; 5. Proses-proses baru manufaktur atau produksi; 6. Produk-produk dan jasa-jasa baru; 7. Cara-cara baru dalam mengelola sesuatu; 8. Cara-cara baru dalam proses pengambilan keputusan; 9. Cara-cara baru dalam menginovasi unit usaha/bisnis; 10. Cara baru dalam strategi bisnis; 11. Cara baru dalam pemasaran; 12. Cara baru dalam sistem pembayaran; 13. Cara baru dalam strategi penentuan harga; 14. Cara baru di dalam membangun sinergi dan kekuatan; 15. Pekerjaan baru; 16. Lingkungan kerja yang kreatif; 17. Cara-cara baru melakukan kegiatan bisnis; dan 18. Bentuk baru penciptaan bisnis. Melalui beberapa hal yang disebutkan di atas, kira-kira kita berada pada poin nomor berapa saja ya hehehe.

 

Untuk mendapatkan pemahaman tentang kreativitas, beberapa contoh kreativitas seperti yang disebutkan di bawah ini, yaitu: 1. Seorang mahasiswi di kampus membuat kejutan dengan membuat kue dengan resep baru sebagai hasil eksperimennya; 2. Mahasiswi jurusan tata kecantikan mencoba untuk membuat baki lamaran dengan hiasan yang baru dan model yang bermacam-macam; dan 3. Mahasiswa lulusan Keperawatan menjadi tenaga penyuluh kesehatan. Contoh yang disebutkan ini, sebagai upaya memberikan pengertian bagi Anda bahwasanya seorang wirausaha itu dapat mengusahakan hal-hal baru dalam pekerjaannya.

 

Nah . . mari kita lihat pada diri sendiri, apakah kita sudah memiliki syarat atau ciri manusia yang kreatif? Ciri manusia yang kreatif, antara lain: 1. Keterbukaan terhadap pengalaman; 2. Perhatian melihat sesuatu dengan cara-cara yang tidak biasa; 3. Ingin tahu; 4. Menerima dan berdamai dengan lawan yang nampak; 5. Mentoleransi hal-hal yang mendua/bermakna ganda; 6. Mandiri dalam penilaian, pikiran dan tindakan; 7. Memerlukan dan menerima otonomi; 8. Percaya diri (self reliance); 9. Tidak berada dalam pengawasan dan standar kelompok; 10. Bersedia mengambil risiko yang telah diperhitungkan; dan 11. Nekat, berkeras hati (persistence). Setelah kita melihat dan memahami diri sendiri, tentu sebagai Pemimpin akan berusaha menumbuhkan kreativitas dalam organisasi dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Persiapan (preparation): menyiapkan pikiran dan berpikir kreatif, didik diri Anda untuk kembangkan ide baru; 2. Penyelidikan (investigation): lakukan penelitian mendalam untuk menciptakan ide dan konsep baru; 3. Transfornasi (transformation): kemampuan melihat perbedaan dan kesamaan dengan pihak lain untuk membangun kesuksesan dengan menghindari kegagalan yang dilakukan orang lain; 4. Inkubasi (incubation): melakukan sesuatu yang tidak terkait dengan tugas utama dan melakukan yang lain dalam rangka membangun ide baru; 5. Penerangan (illumination): penciptaan ide yang inovatif yang datang secara mendadak setelah keluar dari masalah yang sedang dihadapi; 6. Verifikasi (verification): pembuktian ide yang akurat dengan melakukan eksperimen, simulasi, tes, dan lain-lain; dan 7. Implementasi (implementation): membuat kenyataan atas ide-ide inovatif yang telah ditemukan.

 

Bagaimana mendorong kreativitas kepada sumber daya manusia (SDM) organisasi? Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mendorong tumbuhnya kreativitas kepad SDM, antara lain: 1. Ciptakan suatu keterbukaan; 2. Dukung sebuah budaya yang memberikan pengaruh untuk eksperimentasi kreatif; 3. Rangsang sikap yang eksperimental; 4. Edarkan cerita-cerita keberhasilan; 5. Tekankan peran juara; 6. Beri peluang kebebasan untuk gagal; 7. Tekankan komunikasi efektif di semua tingkat; 8. Sediakan sumber daya untuk inisiatif-inisiatif baru; 9. Yakinkan bahwa ide-ide baru tidak dapat dengan mudah dibunuh; dan 10. Pindahkan birokrasi dari proses alokasi sumber daya, dan lain-lain. Agar dorongan yang diberikan dapat berhasil, maka sebagai seorang Pemimpin harus bisa mempengaruhi orang-orang kreatif yang ada dalam organisasi, dengan cara: 1. Menyeleksi mereka atas dasar potensi masing-masing; 2. Menginisiatifkan mereka untuk masuk ke dalam organisasi atau tim kerja dan memberikan tugas yang spesifik; 3. Memberikan mereka fasilitas untuk lebih kreatif dan berkembang; 4. Memberikan tanggung jawab kepada mereka; 5. Memberikan kebebasan kepada mereka untuk berkreasi dalam usaha organisasi dan membuat terobosan/rekayasa menciptakan keunggulan baru.

 

Untuk lebih mampu mempengaruhi staf yang kreatif, perlu melakukan hal-hal yang menyebabkan mereka bisa memiliki kreativitas, dengan cara: 1. Menciptakan dan berbagi visi; 2. Berkomunikasi secara jelas dan fleksibel; 3. Memberikan dukungan interpersonal; 4. Memimpin tim kerja dan membimbing; 5. Memuji selesainya pekerjaan; 6. Menghormati kegagalan; 7. Menggunakan keterampilan konflik; 8. Mengetahui kapan membuka proses dan kapan menutupnya; 9. Menyeimbangkan keaslian dengan halangan sumberdaya; 10. Menyeimbangkan visi dengan perhatian terhadap detail;  dan 11. Menciptakan rasa keterbukaan dan kondisi keterbukaan antara Staf dan Pimpinan. Pembentukan kondisi kreatif seperti yang disebutkan di atas, dapat diterapkan pada: 1. Produk/jasa, seperti kualitas, ukuran, rasa, kemasan, kompatabilitas, ketahanan, harga, volume, dan lain-lain; serta 2. Organisasi, seperti sistem, struktur, ukuran, nama/sebutan.

 

Berbagai hal yang sudah diungkapkan seperti yang dipaparkan di atas, dalam upaya untuk memampukan seorang Pemimpin dapat menghidupkan kreativitas bagi SDM organisasi. Dengan demikian, sebagai Pemimpin organisasi akan mendapat tugas khusus dan mempunyai kewajiban untuk membangun dan mengembangkan kreativitas SDM yang berkarya pada sebuah organisasi. Tujuannya ya supaya organisasi yang dipimpin mendapatkan kemajuan dan sukses di dalam menjalankan usaha organisasi. Keberhasilan sebuah organisasi merupakan tugas dan tanggungjawab dari Pemimpin, sesuai amanah yang sudah dipercayakan kepadanya dalam jabatan tersebut. Apabila SDM organisasi tidak terbentuk dan tidak terbangunnya kreativitas di dalam melaksanakan pekerjaannya, biasanya akan mengalami stagnan dalam memajukan dan mengembangkan organisasi yang dipimpin atau tidak dapat menyesuaikan keadaan sesuai perkembangan lingkungan. Kalau hal ini sampai bisa terjadi, berarti Pemimpin organisasi belum bisa menangani proses pekerjaan dengan baik.  

 

Daftar Pustaka

1.    Alma, B., 2004. Kewirausahaan, Edisi Revisi. Bandung: Alfabeta

2.    Basrowi, 2011. Kewirausahaan. Bogor: Ghalia Indonesia

3.    Ciputra, 2008. Quantum Leap. Jakarta: PT Elex Media Komputindo

4.    Frinces, Z.H., 2004. Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis. Yogyakarta: Darussalam

5.    Frinces, Z.H., 2011. Be An Entrepreneur. Yogyakarta: Graha Ilmu

6. Soegoto, E.S., 2009. Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung. Jakarta: PT Elex Media Komputindo

7.    Suhardi, Y., 2014. Kewirausahaan. Bogor: Ghalia Indonesia

 

 

 

Post a Comment for "KREATIVITAS KUNCI SUKSES WIRAUSAHAWAN"